"Woi …!" Mendengar teriakan marah dan galak yang sangat sangar, Alarich maupun Bian serta kedua perempuan yang ada di sana langsung menoleh ke arah suara tersebut. Sayangnya, tak ada siapapun di sana. Hanya ada … seseorang yang berlari. Mungkinkan orang itu iseng tetapi melihat siapa yang ia isengi, dia takut kemudian memilih pergi? Alarich terdiam sejenak, mencoba mengenali suara galak dan menantang tersebut. Sepertinya dia tidak asing dengan suara tersebut. Bibirnya tiba-tiba menyunggingkan smirk tipis, melepas kasar tangan Regina dari lengannya lalu segera menyusul seseorang yang berteriak tadi. "Tuan …-"Bian dengan cepat menghalangi Regina. "Jangan mengusik Tuan," tegur Bian, menoleh sejenak ke arah Nadien. Akan tetapi Bian hanya cuek, tidak berbicara sedikitpun pada perempuan tersebut. "Cik, apa-apaan sih kamu, Bian?" Regina bersedekap di dada, "aku perwakilan perusahaan Am.Contruksi, putri dari Direktur Am. Biarkan aku berbicara dengan Tuan Karl Alarich, atau … aku bisa m
Last Updated : 2024-03-13 Read more