Share

Benci Saja Dia

"Apa debunya masih terasa di matamu, Adek?" tanya Alarich tiba-tiba. Aeera melotot horor, menatap bingung serta tak paham dengan perkataan suaminya.

"Karl," panggil seseorang dari luar, di mana seseorang tersebut langsung berjalan terburu-buru ke dalam kamar; memeriksa apaa yang terjadi pada menantunya.

"Kenapa, Paa?" Alarich berdiri tegak, menatap malas ke arah papanya dengan raut muka datar dan dingin.

"Kamu sedang apa?" Gavin memicingkan mata ke arah putranya, dia membalas tatapan putranya tak kalah tajam lalu beralih menoleh ke arah Aeera–memeriksa apakah terjadi sesuatu pada menantunya tersebut.

"Ada sesuatu di mata Ara." Alarich menjawab datar, "aku memeriksanya," lanjutnya, sengaja menoleh ke arah Aeera untuk memperingati istrinya. Dia melotot galak pada Aeera, lalu menatapnya tajam; isyarat agar Aeera diam.

"Benar, Nak?" tanya Gavin.

Aeera menatap suaminya dengan kikuk lalu menatap sang mertua. Dia meneguk saliva secara kasar kemudian menganggukkan kepala. 'Kalau aku ja
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (11)
goodnovel comment avatar
CacaCici
baik, Kakku(⁠✿⁠ ⁠♡⁠‿⁠♡⁠)
goodnovel comment avatar
Erni Hidayatiningsih
Aamiin ... makasih caci.. Aku cek IG nya di private ya.. Ga bisa liat foto" aeera & alarich.. Follback ya cacii
goodnovel comment avatar
thy thaty
mksh thor di tunggu up nya............
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status