Di kediaman Rhea.Indi, Gladis dan juga Manda sudah berada di sana. Tengah duduk di atas tempat tidur sembari menatap Rhea yang tengah memberi ASI bayinya itu.“Rhe. Lahir normal apa caesar?” tanya Indi dengan sangat pelan.Rhea menoleh kepada Indi. “Normal, Ndi. Gue bener-bener nggak tahu kalau dia udah pengen keluar. Karena Regina bilang, masih dua mingguan. Ternyata dia udah nggak sabar pengen keluar,” jawab Rhea lalu mengulas senyumnya.Indi tersenyum tipis. “Tega bener lo, sama kita-kita.”Rhea mengusapi lengan Indi. “Gimana, udah berhasil … programnya?”Indi menggeleng pelan sembari tersenyum lirih. “Damian harus menjeda pengobatannya dulu karena fokus ke kepala atas dulu. Minggu depan, baru mau periksa lagi. Doain, semoga berhasil.”“Aamiin!” Ketiga sahabat Indi meng-aminkan dengan kompak.Indi lalu menghela napasnya dengan panjang. “Meski harus nunggu sampai tahunan, gue sih nggak masalah. Yang bermasalah tuh si Damian-nya. Nggak percaya diri, takut gue berpaling. Capek gue, d
Read more