Indi dan Damian sudah pindah ke rumah baru. Rumah yang jauh lebih besar dari rumah sebelumnya."Yang rumah kemarin aja harganya lima puluh miliar. Lalu, rumah yang di sini harganya berapa?" tanya Indi sembari melihat-lihat rumah tersebut."Tujuh puluh," jawab Diego kembali.Damian tak pernah mau menyebutkan nominal serta pengeluaran yang dia keluarkan untuk Indi. Bahkan, membeli apa pun untuk Indi, seperti membeli kacang di warung. Berapa pun nominalnya, ia tidak peduli."Pantesan, banyak banget yang ngincar lagi gue. Ternyata sekaya itu," gumam Indi lalu mengusapi perutnya dengan lembut."Kok gue khawatir nanti anak gue nggak bisa dapat jodoh, yaa. Tahu bapaknya kaya raya, pada minder semua."Manda lantas tertawa mendengarnya. "Makanya gue bilang tadi, Indi. Jodohin aja sama anaknya Rhea. Kalau Mario sama Rhea berjodoh, derajat mereka sama-sama anak konglomerat. Yakin, deh."Indi menyunggingkan senyumnya. Entah mengapa ia terlihat ragu untuk itu. Indi pun tak paham dengan perasaannya
Read more