Semua Bab Kekasih Bayaran Tuan Presdir Arogan: Bab 41 - Bab 50
248 Bab
Bab 41 - Sekretaris yang Merepotkan
‘Kenapa dia malah diam saja sih?’ Melihat ekspresi dingin Lucas dari sudut matanya, kegelisahan Siena semakin bertambah. Atasannya itu tampak sedang berpikir keras seolah sedang merencanakan sesuatu untuk memberikan pelajaran atas perbuatannya tadi. Gadis itu mulai dihantui dengan berbagai pikiran aneh atas tindakan yang mungkin dilakukan Lucas padanya karena Lucas tidak mengucapkan sepatah kata pun hingga akhirnya ia mendengar suara dehaman keras dari bibir atasannya tersebut. Akan tetapi, Sienna tidak berani mengangkat wajahnya dan terus berdoa di dalam hati agar atasannya tidak memperpanjang masalah tersebut. Mata tajam Lucas menatap lurus ke arah Siena. Melihat ekspresi penyesalan di wajah sekretarisnya itu, amarah Lucas yang hendak meledak di kepalanya akhirnya berangsur mereda sedikit demi sedikit. Perlahan sudut bibir Lucas terangkat tipis ketika melihat gadis itu telah mengenakan pakaian pilihannya. “Sienna Sherwood,” panggil Lucas secara tiba-tiba. “Y-ya?” Sienna langs
Baca selengkapnya
Bab 42 - Menjadi Pusat Perhatian
“Saya janji tidak akan lama dan akan sampai di kantor sebelum rapat dimulai,” cicit Sienna yang masih mencoba membujuk Lucas agar mengantarkannya ke halte bis.Bukannya menanggapi gadis itu, Lucas malah kembali turun dari mobilnya. Sienna mengira Lucas akan mengusirnya dari mobil tersebut, tetapi dugaannya itu ternyata salah.Lucas turun untuk membuka bagasi belakang mobil untuk mengambil sesuatu, lalu kembali duduk di balik kemudinya dan menyerahkan sepasang stiletto berwarna hitam kepada sekretarisnya tersebut.“Kakimu sudah baik, kan?” tanya pria itu yang teringat kalau semalam kaki Sienna sempat memar karena ulahnya.Sienna mengangguk kecil dan menatap sepatu di tangannya dengan bingung. “Direktur Morgan, ini ….”Sepasang stiletto yang diserahkan Lucas ke tangan gadis itu bukanlah barang baru, tetapi masih terlihat sangat terawat dan pastinya Sienna pernah melihat barang dengan merek serupa dan Sienna hanya bisa menelan ludahnya saat melihat harga sepatu tersebut.“Coba kamu pakai,
Baca selengkapnya
Bab 43 - Perayu Handal
“Kalau sandiwara ini sampai terbongkar dan diketahui oleh orang tua saya, bersiaplah menerima akibatnya.”Lucas sangat serius dengan ancamannya tersebut. Sienna pun meneguk salivanya dengan kasar karena khawatir tidak dapat memenuhi standar kekasih yang diinginkan pria itu. Dari sudut matanya Lucas dapat melihat kekhawatiran yang terlukis pada wajah sekretarisnya, lalu ia kembali berucap, “Sekarang bukan waktunya mencemaskan hal yang tidak penting. Lakukan hal yang perlu dilakukan dengan baik.”Setelah mengatakan hal itu, pria itu langsung keluar lebih dulu dari lift dan meninggalkan Sienna di belakang.Gadis itu hanya bisa mengembuskan napasnya dengan kasar dan menerima semua risiko yang harus diterimanya. Ia sudah terlanjur masuk ke dalam permainan sandiwara Lucas. Saat ini ia hanya bisa menggunakan kesempatan itu untuk menyelesaikan semua permasalahannya di Luminous.Sienna bergegas mengikuti langkah Lucas. Namun, tiba-tiba gawainya berdering. Ia pun merogoh benda itu dari saku bl
Baca selengkapnya
Bab 44 - Menantang
“Oliver, apa yang kamu lakukan pada sekretarisku?” selidik Lucas dengan nada suara yang terdengar dingin.“Aku ….” Oliver menoleh kepada Sienna dan Lucas secara bergantian, kemudian memaksakan seulas senyuman di wajahnya dan menjawab, “aku hanya terkejut saja melihat perubahannya tadi. Jadi aku ingin bertanya lebih jauh saja.”“Jadi kamu ke sini hanya karena itu?” cibir Lucas yang dapat membaca jelas kebohongan sahabatnya tersebut.“Tentu saja aku datang untuk menemuimu, Luke,” jawab Oliver dengan cepat.Lucas tidak menanggapi apa pun selain memberikan tatapan tajam yang membuat Oliver merasa keki. Sebelumnya Lucas sudah pernah memperingatkan sahabatnya itu untuk tidak berbuat ulah di kantornya karena ia sudah sering mendengar laporan dari para jajaran manajernya terkait perbuatan yang dilakukan sahabatnya itu dengan beberapa karyawati mereka.Melihat keseriusan Lucas, Oliver pun mencebikkan bibirnya dengan malas dan berkata, “Iya, tadi aku hanya ingin mengajak sekretarismu makan siang
Baca selengkapnya
Bab 45 - Bos yang Posesif
“Kalau aku bilang iya, apa yang akan kamu lakukan, Luke?” Tantangan yang dilontarkan Oliver tidak mengubah sedikit pun ekspresi Lucas. Sebelumnya Lucas sering melihat Oliver menggoda Sienna setiap kali datang bertemu dengannya, tetapi ia mengira sahabatnya itu hanya sekedar ingin bermain-main saja. Sekarang mendengar hal tak terduga seperti ini, entah kenapa Lucas merasa sedikit risih. Ia berpikir jika dirinya tidak suka dipermainkan oleh Oliver.“Memangnya apa yang harus aku lakukan?” Lucas mengangkat bahunya dengan acuh tak acuh dan lanjut berkata, “palingan aku hanya akan melaporkan masalah yang sudah kamu timbulkan di kantorku kepada kakekmu saja.”Jawaban yang diberikan Lucas membuat Oliver terkesiap. “Kau—"Kepanikan yang ditunjukkan Oliver membuat Lucas tertawa geli. Ia tahu jelas jika kelemahan Oliver hanyalah kakeknya saja. Tuan Besar Harvey adalah orang yang sangat ditakuti oleh orang banyak karena nama besar dan sejarah kelam yang dilakukannya sebagai ketua gangster dulu,
Baca selengkapnya
Bab 46 - Kecantikan yang Membuat Masalah
Suasana di dalam kafetaria sangat ramai seperti biasanya. Terlihat antrian yang cukup panjang hingga ke ujung untuk mengambil menu gratis yang disediakan oleh kantor. Setiap karyawan memiliki satu voucher gratis minuman dan makanan dengan menempelkan kartu tanda pengenal mereka pada sebuah scanner yang tersedia.Di sisi yang berbeda terlihat satu meja kasir yang diperuntukkan bagi para karyawan yang ingin membeli menu di luar dari menu gratisan yang disediakan kantor. Demi penghematan, Sienna lebih sering mengambil menu gratis daripada membeli dengan uang sendiri. Walaupun antrian cukup panjang, tetapi Sienna tetap memilih jalur yang gratis dan mengambil sebuah baki untuk membawa makanannya nanti. “Sienna Sherwood?”Sienna sangat terkejut ketika bertemu dengan Nicole Winslet yang baru saja masuk ke dalam kafetaria bersama beberapa rekan satu divisinya. Gadis itu menatap Sienna dari ujung rambut hingga ke bawah kaki dengan sorot mata yang terlihat sangat tidak bersahabat.Namun, Sien
Baca selengkapnya
Bab 47 - Beruntung atau Sial?
“Apa itu artinya kamu masih single, Sienna?”Sienna berdeham canggung mendengar pertanyaan dari Andrew. Sejujurnya, ia tidak menyangka pria itu akan bertanya tentang statusnya secara terang-terangan. Ia tidak tahu apakah dirinya masih termasuk lajang atau tidak, mengingat saat ini ia memiliki keterikatan kontrak dengan Lucas Morgan.‘Apa hubunganku dengan Zombi Kutub bisa dikatakan kalau kami sedang berpacaran?’ batin Sienna yang mencoba memilah tentang statusnya saat ini.“Kenapa? Apa jangan-jangan kamu sudah punya lelaki yang kamu sukai?” tanya Andrew lagi saat tidak kunjung mendengar jawaban dari gadis itu.Sienna tersenyum canggung. Ia hanya bisa memberikan anggukan kecil walaupun sebenarnya tidak ada pria yang benar-benar membuatnya tertarik. Mana mungkin dia bisa punya waktu untuk memikirkan hal seperti itu.Saat ini seluruh waktunya benar-benar hanya tersita untuk Lucas Morgan seorang saj
Baca selengkapnya
Bab 48 - Tujuan Terselubung
 “Di-Direktur Morgan, apa Anda ingin makan siang di sini?” Sienna bertanya dengan hati-hati. Ia tidak tahu dari mana Lucas mendapatkan ide untuk makan siang di tempat itu. Apalagi Lucas malah seenaknya duduk di sampingnya! Sienna menatap Andrew yang terlihat syok dengan tindakan Lucas. Ia dapat memahami kebingungan pria itu, tetapi ia tidak dapat menjelaskan keadaannya kepada pria itu. “Apa menurutmu, saya terlihat sedang mengatakan rapat di sini?” timpal Lucas dengan sinis. Sienna meringis. Ia dapat merasakan kemarahan atasannya tersebut dan dengan cepat ia menjawab, “Tentu saja bukan, Direktur Morgan. Tapi—” “Lalu, kenapa?” Lucas mengangkat satu alisnya dan lanjut bertanya, “Kamu keberatan aku duduk di sini, hm?” Sienna sangat terkejut mendengar nada santai yang terucap dari bibi
Baca selengkapnya
Bab 49 - Musuh Para Wanita
“Sienna, buka mulutmu.”Suara Lucas menyentakkan lamunan Sienna. Pria itu masih menunggu Sienna menerima suapan darinya.Sienna merasakan genggaman pria itu di pergelangan tangannya semakin erat dan dia menyadari bahwa Lucas sudah tidak dapat bersabar lagi!Akhirnya Sienna terpaksa menerima suapan tersebut dan mengunyah daging di dalam mulutnya dengan kesal.“Kamu harus makan daging lebih banyak, Sienna. Kamu terlalu kurus. Aku sedih melihatmu seperti ini,” tutur Lucas dengan sikap penuh perhatian.Sienna hanya bisa memaksakan seulas senyuman untuk meredam amarah yang tengah membara di dalam dadanya.“Aku jadi kurus kan juga gara-gara kamu, Sialan!’Sayangnya, semua umpatan itu hanya bisa diucapkan di dalam kepalanya saja. Kini suara riuh rendah terdengar di sekitar Sienna. Meskipun ia tidak dapat mendengar jelas pembicaraan mereka, tetapi ia tahu jelas hal apa yang sedang diperbincangkan.
Baca selengkapnya
Bab 50 - Aturan Tidak Tertulis
Lucas menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya dan memandang wajah Sienna dengan seksama. Gadis itu tidak menjawab pertanyaannya sehingga ia pun kembali bertanya, “Apa kamu tidak ada yang ingin dibicarakan denganku, Nona Sherwood?”Sienna masih memilih untuk diam. Ia tahu jika Lucas juga tidak akan peduli meskipun dirinya menjadi bahan omongan satu perusahaan karena hubungan mereka!Seperti yang telah diperkirakan gadis itu, Lucas memang sudah mengetahui alasan kekesalan sekretarisnya tersebut. Namun, pria itu mengira kekesalan Sienna hanya karena kehadirannya ke kafetaria tadi.Sienna memang tidak berniat mengadu kepada Lucas atas rumor miring yang didengarnya. Ia tidak ingin dianggap terlalu payah hanya karena tidak bisa mengatasi hal tersebut.Apalagi gadis itu merasa Lucas pasti akan marah apabila tahu bahwa ada orang yang mengatakan hal buruk yang tidak pernah dilakukannya. Sienna tidak ingin ada keributan yang harus diselesaikannya.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
25
DMCA.com Protection Status