Home / CEO / Kekasih Bayaran Tuan Presdir Arogan / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Kekasih Bayaran Tuan Presdir Arogan: Chapter 21 - Chapter 30

319 Chapters

Bab 21 - Masih Menindas

“Kamu benar sekali, Cindy. Coba lihat kacamatanya dan potongan rambutnya. Ck, ck … benar-benar kuno sekali,” sahut Gabriella, salah satu sahabat Cindy. Suara tawa Cindy dan satu gadis lainnya seketika pecah. Mereka seolah tidak peduli dengan perasaan Sienna yang menjadi bahan pembicaraan saat ini. Wajah Sienna telah memerah. Bukan karena malu, tetapi murka! Sienna sadar jika penampilannya saat ini sangat berbeda dengan biasanya karena untuk menunjang penyamaran. Namun, biasanya penampilan Sienna juga tidak mengikuti trend fashion dan selalu mengenakan pakaian yang apa adanya. Bukan karena Sienna ketinggalan info tentang trend fashion terkini, tetapi karena ia lebih suka menggunakan uangnya untuk mencapai impiannya saja daripada untuk berfoya-foya seperti yang dilakukan adik tirinya itu. Wajar jika saat ini Sienna menjadi bahan olok-olokan adik tirinya itu, tetapi bukan berarti ia akan membiarkan mereka terus-menerus menertawakannya. Sienna memasang wajah acuh tak acuh dan mengan
Read more

Bab 22 - Hak Istimewa

“Saya mau gaun itu sekarang!” Cindy masih bersikukuh dengan keinginannya dan mempersulit pelayan toko yang semakin bingung untuk melayaninya. “Kenapa? Bukankah gaun itu belum dibayar? Berarti gaun itu masih bukan miliknya,” celetuk Gabriella yang ikut memanaskan suasana. Ia melirik remeh ke arah Sienna. “Benar. Memangnya dia sanggup membayarnya? Palingan dia hanya mencobanya saja secara gratis,” timpal Sarah, sahabat Cindy yang lain. Cindy dan Gabriella tertawa kecil mendengar celotehan Sarah. Ketiganya dapat melihat ekspresi nanar yang ditunjukkan oleh Sienna saat ini, tetapi mereka tidak merasa takut sedikit pun karena tujuan mereka adalah membalas sikap Sienna yang sempat mempermalukan Cindy sebelumnya.Cindy pun mengeluarkan kartu kredit miliknya dengan gaya angkuh, lalu berkata, “Bungkus gaunnya sekarang!” Wajah pelayan toko itu pun bersinar cerah. Ia tidak memiliki pilihan lain selain menerima pembayaran tersebut karena pelayan itu juga memiliki pemikiran yang sama terkait S
Read more

Bab 23 - Menang Telak!

“Hahahaha!”Suara tawa terdengar membahana dari bibir Cindy dan kedua sahabatnya setelah mereka mendengar pengajuan yang dilontarkan oleh Sienna.“Apa kamu sedang membuat lelucon di sini, Sienna?” cetus Cindy di sela-sela tawanya."Sepertinya dia pikir menjadi anggota VVIP di toko ini cukup dengan bicara saja bisa langsung jadi," ledek Sarah yang ikut menimpali dan membuat semua orang kembali tertawa.Akan tetapi, Sienna tidak peduli dan kembali berkata kepada manajer toko, “Bagaimana caranya menjadi pelanggan VVIP kalian?”Wanita paruh baya itu tampak berusaha menahan tawanya dengan berdeham pelan, lalu ia menjawab, “Anda bisa menjadi pelanggan VVIP toko kami apabila Anda melakukan pembelanjaan dengan akumulasi sebesar seratus ribu dolar selama satu bulan. Kalau menjadi pelanggan VIP, Anda hanya cukup berbelanja sebesar lima puluh ribu dolar saja dalam jangka waktu yang sama.”Tentu saja penjelasan tersebut membuat Sienna syok! Nominal menjadi anggota VVIP tersebut cukup bagi Sienna
Read more

Bab 24 - Satu Pelajaran yang Berharga

Cindy menyeringai sinis saat melihat kemarahan Sienna dan kembali berucap, “Kenapa kamu marah? Kamu pikir aku tidak tahu kalau kamu sedang kesulitan uang akhir-akhir ini? Bisnismu gagal, bukan?” Kening Sienna mengernyit. Netranya memicing tajam seketika. “Dari mana kamu tahu tentang hal itu? Siapa yang sudah menceritakannya?” selidiknya dengan sengit. Padahal ia tidak pernah menceritakan tentang hal tersebut kepada gadis itu. Cindy mendengkus remeh, lalu menyeringai angkuh. “Kasihan sekali kamu. Apa kamu tidak tahu kalau Ibu selalu menjelek-jelekkan tentangmu di depanku?” jawabnya.Bibir Sienna tampak bergetar seolah tak percaya dengan ucapan adik tirinya tersebut. Ibunya memang mengetahui permasalahan tentang kegagalan usahanya, tetapi Sienna sudah memperingatkannya untuk tidak menceritakannya kepada siapa pun. Padahal Cindy hanya tidak sengaja mendengar percakapan ayah dan ibu tirinya. Ibu tirinya, Nancy Sherwood alias Nancy Murray, meminta suaminya—ayah Cindy, untuk membantu ke
Read more

Bab 25 - Sifat Alami Wanita

[Nasabah yang terhormat, pembayaran transaksi sebesar USD 120.000 di Charming Boutique telah berhasil.] Lucas tertegun membaca pesan masuk yang baru saja terkirim di dalam gawainya. Seulas seringai kecil pun terbit di sudut bibirnya setelah membaca notifikasi yang dikirimkan oleh bank penerbit kartu kreditnya atas pembelanjaan yang telah dilakukan Sienna beberapa waktu lalu. ‘Ternyata gadis itu sama saja seperti yang lain,’ batin Lucas seraya mendengkus remeh. Terlihat guratan kekecewaan pada raut wajahnya. Alasan kekecewaannya terhadap Sienna hanyalah karena Lucas sempat mengira gadis itu akan sedikit berbeda dengan wanita lain yang pernah dikenalnya. Ternyata dirinyalah yang telah berekspektasi terlalu tinggi. Di dalam benak pria itu, setiap wanita yang berusaha mendekatinya hanyalah wanita yang menginginkan uang dan popularitas yang dimilikinya. Hal inilah yang terkadang membuat Lucas tidak percaya bahwa masih ada cinta murni tanpa pamrih di dunia ini! Sebelumnya Lucas sempat
Read more

Bab 26 - Saya Adalah Kekasihnya!

“Aargh!” Sienna mengerang frustasi setelah membaca pesan masuk yang dikirimkan oleh atasannya. Pekikannya terdengar menggema di dalam kamar kecil yang ada di salah satu lantai mall dan tindakannya itu menarik perhatian para pengguna fasilitas umum tersebut. Namun, Sienna tidak peduli dan kembali merutuk kesal, “Dasar Zombi Kutub! Bukannya dia yang sudah menyuruhku untuk memakainya sesuka hati? Kenapa sekarang harus pakai mengancam segala?” Kekesalan Sienna beralih sejenak ketika ada yang menegurnya, “Nona, apa Anda masih belum selesai? Saya masih ada janji nih.” Sienna menoleh dan tersenyum kikuk kepada wanita asing di sampingnya. Wanita itu sedang menunggui Sienna selesai menggunakan curly iron yang dipinjamkannya tadi. Sienna terpaksa bergegas mengeriting ujung rambutnya yang tersisa, lalu mengembalikan alat di tangannya kepada wanita tersebut. “Maaf jadi menunggu lama. Terima kasih ya,” ucapnya dengan memasang sikap manis. Namun, wanita itu hanya tersenyum masam, lalu berjalan
Read more

Bab 27 - Bukan Hanya Sekedar Sandiwara

“Nona, berbohong juga ada batasnya.”Cibiran pedas yang meluncur dari bibir Samantha membuat Sienna sangat dipermalukan. Padahal Sienna juga terpaksa berbohong bukan karena keinginannya sendiri!“Saya tidak berbohong. Saya memang kekasihnya. Nama saya Sienna Sherwood,” ucap Sienna yang tidak peduli dengan keraguan wanita di hadapannya saat ini.Sienna kembali melirik Lucas sekilas. Pria itu malah mengulum senyumnya dan menyesap minumannya tanpa menghiraukan kepanikan yang dirasakan sekretarisnya itu.‘Sialan! Dia malah pura-pura tidak tahu segala lagi! Sebenarnya dia maunya apa sih?’ geram Sienna di dalam hati.“Lihatlah. Sepertinya Tuan Muda Morgan saja tidak mengakuimu, Nona,” ujar Samantha yang tersenyum puas melihat Lucas tidak memberikan tanggapan apa pun.‘Zombi Kutub Sialan ini mau mengujiku, huh? Dia pikir aku takut?’ gerutu Sienna di dalam hati. Ia mengembuskan napasnya dengan kasar ketika melihat Lucas diam-diam tersenyum mengejeknya.“Sebaiknya Anda pergi dari sini sebelum
Read more

Bab 28 - Meminta Pertanggungjawaban

“Kalau Anda memang punya kekasih, kenapa Anda mengikuti perjodohan ini, Tuan Muda Morgan?” selidik Samantha. Ia tidak menerima perlakuan memalukan yang telah dilakukan oleh Lucas padanya. Terlebih lagi ketika melihat senyuman Sienna yang seolah sedang mengejek kebodohannya! “Bukankah dari awal saya sudah mengatakan kalau saya tidak berminat dengan perjodohan ini? Tapi, Anda sendiri yang mengatakan agar kita saling mengenal terlebih dahulu. Saya tidak pernah memaksa Anda, Nona Lawrence,” jawab Lucas dengan acuh tak acuh. Samantha terdiam. Memang tadi dirinya yang sudah terlalu percaya diri dapat menaklukkan Lucas dan meminta pria itu untuk dapat mengenalnya lebih jauh. Namun, ternyata semua tidak sesuai dengan harapannya. Senyuman yang membingkai bibir Sienna semakin lebar. Masih dengan tetap mempertahankan sikap manjanya kepada Lucas, Sienna ikut menimpali, “Bukankah tadi Anda sendiri yang tidak percaya kalau saya adalah kekasihnya? Menurut Anda, siapa yang harusnya pergi dari sin
Read more

Bab 29 - Mengganti Kerugian

“Direktur Morgan, bisakah Anda berhenti menatap saya seperti ini?” pinta Sienna kepada atasannya. Sejak tadi pria itu tidak mengalihkan pandangannya sama sekali dari Sienna, membuat gadis itu merasa sungkan untuk menikmati makanan yang dipesannya tadi dengan lahap. “Kenapa? Apa sekarang kamu sedang memerankan sebagai kekasih saya yang ingin mengatur cara saya menatap?” ledek Lucas yang membuat wajah Sienna merona merah. “Bukan begitu. Hanya saja saya tidak nyaman dilihat seperti itu saat makan,” jawab Sienna dengan jujur. Rasanya untuk menelan saja ia harus berhati-hati. Namun, Lucas tidak peduli dengan permintaan sekretarisnya itu. Kegugupan gadis itu memberikan daya tariknya sendiri dan tanpa sadari membuat Lucas ingin terus menatapnya. Kenyamanan yang terasa tidak asing ini mengingatkannya akan kenangannya di masa lalu, tetapi ia segera menepis pemikiran anehnya itu. “Saya hanya penasaran saja. Ternyata kamu punya selera makan yang sangat besar juga, Nona Sherwood. Apa kamu kh
Read more

Bab 30 - Saya Hanya Ingin Kamu ....

“Menurut saya, tidak ada salahnya juga kalau misalnya Anda berinvestasi dulu dengan membeli barang-barang untuk calon istri Anda. Selera saya dalam memilih barang-barang ini tidak perlu diragukan, Direktur Morgan,” ucap Sienna dengan bangga.Gadis itu masih mencoba membujuk Lucas agar mau menerima barang yang dibelinya tadi. Dengan begitu, ia tidak perlu membayar sepeser pun kepada Lucas. Sayangnya, Lucas malah memberikan ekspresi dingin kepadanya.‘Sudah kuduga, Zombi Kutub itu tidak mudah dikelabui,’ sungut Sienna dengan kesal di dalam hati.Namun, Sienna tetap tidak menyerah. Ia memaksakan senyuman di wajahnya lagi dan berkata dengan canggung, “Ta-tadi hanya sekedar saran saya saja, Direktur Morgan. Tidak harus menjadi beban seperti itu.”Melihat Lucas yang masih tidak menghiraukannya, akhirnya Sienna hanya bisa mencari cara lain untuk memenuhi pertanggungjawabannya.“Kalau begitu, saya akan mencoba meretur barang-barang ini kembali ke tokonya. Mungkin saja mereka mau menerimanya d
Read more
PREV
123456
...
32
DMCA.com Protection Status