All Chapters of Pesona Istri Kontrak Mafia Kejam: Chapter 31 - Chapter 40

136 Chapters

Bab 31 | (21++) In The Office

“Aku akan memberikan pelayanan kepada anda, Nona.” Suara Brice terdengar tenggelam di dalam ceruk leher Agnes. Pria itu menyesap dan mencumbu dengan penuh mendamba. Agnes melenguh dan mengangkat lehernya. “Oh my… Brice…”membiarkan Brice melakukan sesuka hati disana. Brice tersenyum dan menjilati telinga Agnes kemudian berbisik dengan suara paraunya, “Sepertinya aku akan makan siang dengan hidangan yang begitu lezat.” Suara berat dan napas hangat Brice yang menyapu lehernya membuat Agnes bergidik tak kuasa membiarkan Brice mulai membuka pakaiannya satu persatu. Agnes merasakan napasnya semakin berat tatkala Brice kini bermain di kedua bongkahan indahnya. Kemejanya sudah entah berada dimana. Tubuh bagian atasnya sudah terekspos tanpa sehelai benang pun. Dia merasa yakin karena tadi mendengar dengan jelas ketika Brice menyuruh Frida – sekretarisnya untuk membatalkan semua jadwal serta melarang siapapun yang ingin masuk
Read more

Bab 32 | Tamu?

Usai percintaan mereka yang begitu liar dan panas siang ini, membuat Agnes sedikit jauh lebih terbuka dan tidak lagi kaku berbicara dengan Brice. Seperti saat ini, wanita cantik nan seksi itu mengerucutkan bibirnya mendapati penampilan Brice yang begitu cuek, pria itu hanya mengenakan celana, tetapi memamerkan dada bidangnya. “Kenapa kemejanya gak dipakai dulu Brice?” Agnes mulai mengambil makanan dan menyuapi dirinya. “Hem? Yah siapa tahu kamu mau nambah kan tinggal langsung,” seloroh Brice sambil memainkan kedua alisnya naik turun. “Brice!!” geram Agnes dengan nada gemas, bahkan wajahnya merona merah begitu terlihat di pipinya yang seputih kapas itu. Brice tergelak, “Hahahha… Ayo makan dulu,” ucapnya lembut seraya membelai lembut pipi Agnes. “Hem,” sahut Agnes pelan dan mulai menyuapi dirinya, dan saat ia hendak kembali menyuapi dirinya, wanita cantik itu menoleh ke Brice, “Kamu gak makan?” “Hmm? Sudah,” “Kapan? Makan apa? Bukannya ini makanan untuk kita berdua? ” bingung Agnes
Read more

Bab 33 | Perubahan Rencana

Brice mengaminkan apa yang ia katakan kepada Patricia. Malam ini pria tampan itu bersolek dengan begitu rapi. Jas yang membalut dirinya terbuat dari desainer ternama. “Shit! Sejak kapan aku memperhatikan hal sedetail ini!” “Tapi Anda terlihat sangat tampan Tuan!” celetuk Beta kepada Brice. Brice menatap tajam ke arah asistentnya itu, “Ck! Sejak kapan aku terlihat tidak tampan?!” “Tidak pernah!” jawab Beta sambil tertawa kecil. “Anderson sudah siap?” “Sudah Tuan,” Brice melangkah lebih dulu, keluar dari kamarnya dengan penuh wibawa. Pesona yang ia pancarkan membuat semua mata tertuju kepadanya. Beberapa anak buahnya sudah berada pada peran mereka masing-masing, begitu juga dengan peran Anderson selaku Daddy dari Brice. Begitu tiba di depan hotel , Anderson sudah berdiri di sisi mobil menunggu kedatangan Tuannya. “Malam Tuan,” “Malam,” kemudian pria itu masuk ke dalam mobil. Anderson dengan sigap duduk di samping Brice. Sedangkan Zeta—Silvia berperan menjadi supir sekaligus a
Read more

Bab 34 | Syarat Dari Agnes

Usai mengakhiri panggilan telepon dari Brice, Agnes segera berdiri di depan standing mirror untuk memeriksa penampilannya. “Ok!” Wanita cantik itu pun tersenyum dan merasa geli dengan sikapnya saat ini, “Hah! Sejak kapan aku menjadi seperti ini! Ingat Agnes! Dia hanya akan menjadi suami kontrak!” dirinya kembali mengingatkan dirinya kembali. Baru beberapa detik dia berkata seperti itu, jantungnya sudah berdegup kencang saat dirinya keluar dari kamar. Dengan cepat ia berlari turun menapaki tangga memutar yang berada di tengah kediaman mansionnya. “Ada apa kamu berlari seperti itu Agnes!?” tanya sang Ibu begitu Agnes tiba di lantai dasar. “Aku tidak berlari bu!” kilahnya. Patricia dan Eloise saling pandang, mereka berdua menahan tawa. Di mana Patricia sudah menceritakan kepada Eloise apa yang ia dengar siang tadi saat mengunjungi Agnes. Hal itulah yang membuat Eloise menjadi begitu bersemangat malam ini. “Sudah, sudah. Melihatmu turun seperti ini, apa benar calon menantu Ayah suda
Read more

Bab 35 | (21+) Show Me Your Room

Agnes menuntun Brice, wanita cantik itu memegang tangan Brice. Mereka melangkah dengan cepat menuju lantai teratas. Wanita cantik itu memilih jalan memutar dan naik menggunakan lift. Begitu pintu lift terbuka, Brice kembali mencumbu Agnes begitu dalam dan intim, bahkan lidahnya sudah menyesap masuk melilit lidah Agnes. Suara desahan tipis dari Agnes yang mencoba mengikuti ciuman Brice yang penuh akan gairah. Ting! Begitu pintu lift terbuka, Brice segera menarik tangan Agnes, “Show me your room, sayang.” Agnes mengikuti langkah Brice dan menunjuk ke kamar yang berada di bagian sisi kanan. Brice dengan langkah lebar membawa Agnes. “Oh my! Mereka berdua benar-benar sudah tidak bisa di pisah!” gumam Patricia yang bisa melihat Brice dan Agnes dari bawah. “Ada apa sayang?” tanya Eloise penasaran. Patricia tersenyum dan berkata, “Sepertinya aku akan segera memiliki cucu!” “Ya?” Eloise mengerutkan keningnya. “Sudah! Lebih baik kamu melanjutkan percakapan bisnisnya, aku akan pergi ke
Read more

Bab 36 | Dasar Mesum

Pagi di kediaman Eloise… Patricia yang bangun lebih dahulu langsung keluar dari kamarnya. “Apa Brice bermalam di sini?” gumamnya pelan saat melangkah menuju ruang keluarga untuk melihat suasana di lantai dua. Tidak ada aktifitas di atas sana, para pelayan rumah pun tidak ada yang membersihkan. “Bi Win, apa Agnes belum keluar dari kamar?” Patricia bertanya kepada kepala pelayan di rumahnya yang baru saja datang menghampirinya. “Pagi Nyonya, dan Nona Agnes belum keluar dari kamar.” Jawab wanita yang hampir sepuh itu tetapi masih terlihat begitu bugar dan kuat. Patricia mengangguk, “Lalu, apa mobil tamu masih ada diluar?” “Sudah tidak ada, Nyonya.” “Ok, Bi Win.” Patricia berlalu dan kembali masuk ke dalam kamarnya. Sejak semalam ia melihat Agnes dan Brice masuk ke dalam kamar anak perempuannya, wanita paruh baya itu meminta semua pelayan untuk tidak naik dan beraktifitas di lantai dua. “Hah! Bersyukur dua hari lagi mereka menikah!” gumam Patricia memijit keningnya sambil tersenyum
Read more

Bab 37 | (21++) Kejadian di Kamar Mandi

“CK! Dasar mesum!” “Terserah! Sialnya kamu yang sudah membangunkannya!” seru Brice yang kini melepas handuknya. Agnes membuka mulutnya melihat boa milik Brice yang sudah mengeras sempurna. “Tanggung jawab sayang!” seru Brice dengan tersenyum nakal. Agnes meneguk kasar salivanya, “De-dengan?” “Terserah kamu.” Agnes mengatupkan bibirnya dan menarik napas, wanita cantik itu memperbaiki rambutnya yang panjang dan ia cepol ke atas memperlihatkan tengkuk lehernya yang begitu indah. Tanpa di duga wanita cantik itu meraih boa Brice dengan tangan lentiknya. Dia bergerak maju mundur, bahkan wajahnya sudah berada tepat di depan kejantanan pria itu. “Damn! Ini yang terbaik, sayang!” geram Brice saat merasakan ujung lidah Agnes bermain di bagian ujung kepala boanya. “Ugh!” erangan keras Brice lolos saat Agnes memasukkan boanya masuk ke dalam mulut hangat wanita cantik itu. Brice memegang dan membelai wajah serta rambut Agnes yang saat ini tengah mendongak menatapnya tanpa menghentikan aksi
Read more

Bab 38 | Pernikahan

Dua hari pun berlalu dengan insiden terakhir di kediaman Agnes, saat Brice bersama Agnes keluar dari kamar dan di dapati oleh Patricia dan Eloise.Tapi hal menggelikan terjadi saat itu. Membuat Brice dan Agnes hanya bisa saling menatap dan menahan tawa mereka.Di mana saat kedua orang tua Agnes tanpa sengaja menyerukan nama Brice, Patricia dan Eloise berpaling seolah tidak melihat keberadaannya bersama Agnes.Pasangan paruh bayah itu, berjalan memutar dan menuju kembali ke kamar mereka.Agnes menyandarkan keningnya di punggung Brice karena malu. Brice pun hanya bisa berbalik dan mengusap lembut lengan wanitanya itu. Hal itulah yang membuat Brice memang tidak dapat menunda pernikahan ini.Dia tidak dapat menahan diri barang sedetik pun.***Pesta pernikahan Brice dan Agnes berlangsung di sebuah ballroom hotel mewah yang telah diubah menjadi sebuah surga berkilauan. Malam ini, ballroom dipenuhi dengan kehangatan dan kegembiraan, meskipun hanya beberapa orang yang tahu rahasia yang terse
Read more

Bab 39 | (21+) Malam Pengantin Yang Panas

Usai acara pesta pernikahan mereka, Brice membawa Agnes menuju kamar pengantin mereka. Begitu pintu lift terbuka, Brice melepaskan lumatannya dari bibir Agnes.Menarik wanita yang kini telah resmi menjadi istrinya, resmi secara hukum dan agama.Agnes mengerutkan keningnya, melihat kamar yang begitu familiar. Kamar yang menjadi saksi pertama kali mereka berdua menghabiskan malam panas dalam keadaan mabuk berat.“Brice? Bukannya ini?” tanya Agnes berdiam diri di depan pintu kamar yang sudah terbuka.Brice tersenyum, “Iya, apa kamu mau pindah ke kamar yang lain? Kamu tidak menyukainya?”Agnes menggelengkan kepalanya dengan cepat, “Tidak perlu, dan ya, aku menyukainya.” Jawab Agnes dengan jujur.Lagi pula, di mana pun bukanlah masalah bukan? Mereka tidak perlu melakukan effort besar hanya untuk ritual pengantin baru, yaitu malam pertama.Deg!Baru saja terlintas di benak Agnes seperti itu, tapi pikirannya itu seolah hancur ketika Brice membawanya masuk lebih ke dalam kamar, menuju tempat
Read more

Bab 40 | (21+) Malam Pengantin #2

Sekelabat bayangan pertemuan awal mereka tergambar di kepala Agnes, pertemuan yang membuat mereka terikat satu sama lain. Entah secara kebetulan atau memang takdir yang selalu saja mempertemukan mereka berdua. Dan entah bagaimana mereka menjadi pasangan kencan buta, dan tercetus ide gila dari Brice untuk melakukan pernikahan kontrak selama 100 hari dengan sepuluh macam aturan yang harus disepakati oleh mereka. Semua berjalan begitu cepat, bahkan sangat cepat, hanya kurun waktu dalam seminggu mereka kini sudah menjadi pasangan suami istri. Agnes tidak tahu bagaimana lagi harus memposisikan dirinya. Perlakuan Brice membuatnya selalu lupa diri jika mereka dalam status kontrak. Mereka sama-sama saling menguntungkan dalam pernikahan ini. Baik Agnes yang tidak lagi diteror oleh kedua orang tuanya akan kencan buta dan pernikahan. Sedangkan Brice melakukan ini untuk kepentingan misi besar yang sedang dia kerjakan. Tentu saja hal itu tidak diketahui oleh Agnes. Pria itu beralasan dengan per
Read more
PREV
123456
...
14
DMCA.com Protection Status