Usai percintaan mereka yang begitu liar dan panas siang ini, membuat Agnes sedikit jauh lebih terbuka dan tidak lagi kaku berbicara dengan Brice. Seperti saat ini, wanita cantik nan seksi itu mengerucutkan bibirnya mendapati penampilan Brice yang begitu cuek, pria itu hanya mengenakan celana, tetapi memamerkan dada bidangnya. “Kenapa kemejanya gak dipakai dulu Brice?” Agnes mulai mengambil makanan dan menyuapi dirinya. “Hem? Yah siapa tahu kamu mau nambah kan tinggal langsung,” seloroh Brice sambil memainkan kedua alisnya naik turun. “Brice!!” geram Agnes dengan nada gemas, bahkan wajahnya merona merah begitu terlihat di pipinya yang seputih kapas itu. Brice tergelak, “Hahahha… Ayo makan dulu,” ucapnya lembut seraya membelai lembut pipi Agnes. “Hem,” sahut Agnes pelan dan mulai menyuapi dirinya, dan saat ia hendak kembali menyuapi dirinya, wanita cantik itu menoleh ke Brice, “Kamu gak makan?” “Hmm? Sudah,” “Kapan? Makan apa? Bukannya ini makanan untuk kita berdua? ” bingung Agnes
Read more