Home / Pernikahan / Pesona Istri Kontrak Mafia Kejam / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Pesona Istri Kontrak Mafia Kejam: Chapter 101 - Chapter 110

136 Chapters

Bab 101 | (21+) Let's Play For The Last

 Di saat para saudaranya sedang menyusul Yohan dan menyelamatkan para 10 gadis bangsawan itu. Alpha mengenakan pakaian seksinya, dan tersenyum smirk melihat apa yang saat ini sedang ia sembunyikan, “Let’s play for last—mari bermain untuk yang terakhir kalinya!”Tok! Tok! Tok!“Tuan…” Alpha mengetuk pintu, “masuk Crystal…” suara Altaf terdengar dari dalam sana.Alpha menyeringai, dan menurunkan handel pintu. Kemudian ia melangkah masuk ke dalam ruangan Altaf.“Aku harus menahan pria ini!” gumam Alpha dalam hati.“Ada apa Crystal…?” tanya Altaf sembari mengenakan pakaiannya.Alpha berjalan mendekat dan mengusap dada Altaf dengan pandangan begitu menggoda, “Tuan mau kemana?”Altaf menyeringai, “Hanya mau menemui istriku dan pergi ke kantor. Aku ada sedikit urusan. Kamu juga bergegaslah pakaian.”
Read more

Bab 102 | Bangkot Tua

Brice kembali ke rumah utama dan memakai pakaiannya, celana jeans hitam, baju kaos polos berwarna hitam, jaket kulit, topi, dan masker. Tidak lupa sepatu bot warna hitam.Setelah selesai memakai semua perlengkapannya. Ia masuk ke dalam ruang rahasia untuk mengambil beberapa senjata, lalu menempatkannya di saku jaketnya.Pria berhazel safir itu berjalan menuju garasi mobil, memakai salah satu mobil hitam, di mana ia selalu menggunakannya jika dalam misi.Begitu masuk ke dalam mobil, ia menghubungi sang istri.Suara dering telepon mulai terdengar, dan akhirnya ia mendengar suara wanitanya itu, “Halo sayang?”“Halo sweety, jam berapa kamu pergi?” tanya Brice sambil menyalakan mesin kendaraannya.“Aku baru saja selesai berpakaian sayang, mungkin sepuluh menit lagi, aku jalan. Kamu di mana?” balas Agnes.“Aku menuju kantor sayang. Mungkin begitu tiba, aku tidak sempat memberikan kabar, it’s o
Read more

Bab 103 | Paketan

“Bagian selatan di lantai tiga, naik tangga belok kanan, pintu warna hitam,.” Jelas Alpha dengan detail.“Ok!” Brice berjalan menuju ruangan yang di katakan oleh Alpha, ia menyusuri masuk lebih dalam mansion.“Sepertinya yang ini,” gumamnya dalam hati. Lalu mengambil posisi.“Eh, btw di mana si bangkot tua itu?” tanya Brice sembari membuka pintu.“Holy shit!” umpat Brice saat matanya ternodai dengan apa yang ada di dalam.“Opss… Sorry Mr.B. Dia ada di dalam kamar.” Imbuh Alpha mengulum kedua bibirnya menahan tawa.“Ada apa Mr.B?” timpal Zeta, penasaran dengan keributan yang terjadi.“Anda baik-baik saja ‘kan?” tanya Delta lagi.“Hem… I’m good! Tapi mata dan mentalku yang tidak baik-baik saja!” jawab Brice, mendengus.“Hahahhaha….” Alpha yang mendengar hal itu ta
Read more

Bab 104 | Identitas Yohan

  “Hey berengsek, lepaskan!” “Diam! Atau wanita-wanita ini berada dalam bahaya!” seru Yohan dengan suara beratnya. Tangannya yang memegang senjata dia arahkan ke kepala Zeta, membuat Epsilon yang juga menodongkan senjata ke Yohan tidak dapat berbuat apa-apa. Ia harus memikirkan cara agar Zeta lepas dari Yohan. Yohan sendiri memicingkan matanya dan membelalak tajam saat melihat dua wanita di depannya, “Bu… bukannya kalian sudah…” “Mati?” sambung Epsilon sinis melihat reaksi pria di depannya. “Sayangnya kami masih hidup dan akan membunuh kalian semua!” sambung Zeta yang langsung menarik tangan Yohan yang berada dilehernya, dan dengan satu kali hentakan. “Bugh!” Yohan yang lengah akhirnya terbanting kedepan, membuat Zeta bisa terlepas dari cekikan pria itu. Epsilon yang melihat kesempat langsung menarik pelatuknya ke arah Yohan, namun Yohan dengan gesit berhasil menghindari setiap hujaman peluru panas tersebut.
Read more

Bab 105 | Drama Erotic

  Yohan yang mendengar seruan salah satu anak buah Altaf segera membalik badannya dan sebelum pria itu menarik pelatuknya. Yohan lebih dulu menembak pria itu. Alhasil dalam sepersekian detik, Yohan menembak semua pria yang ada di depannya, Dor! Dor! Dor! “Kalian cepat ke tangga darurat! Aku akan menahannya!” teriak Yohan kepada Epsilon dan Zeta. “Apa kau yakin?” tanya Epsilon. Yohan melihat ke arah lantai bawah di mana sudah terlihat beberapa anak buah Altaf berlari naik menuju ke asal suara tembakan yang tadi dia lakukan. Pria itu melihat ke arah Epsilon dan berkata, “Berikan aku satu senjatamu.” Epsilon dengan cepat melemparkannya ke arah Yohan, dan pria itu dengan tangkas menangkapnya. “Ok! Aku serahkan mereka kepada kalian berdua!” seru Yohan yang lalu mengambil posisi tepat di depan tangga sambil mengarahkan senjatanya ke depan. “Kak Yohan?” teriak Elizabeth khawatir kepada Yohan. Namun, Epsilo
Read more

Bab 106 | Aksi Alpha dan Yohan

  Setelah mendengarkan drama romantis erotic versi Alpha dan Yohan, mereka kembali fokus menghabisi lawan-lawan mereka. Alpha dan Yohan bergerak seirama, dengan terampil mereka berdua menembakkan peluru ke musuh-musuh mereka. Sedangkan Brice saat ini seorang diri sedang berhadapan dengan tiga orang yang berpakaian serba hitam, “Sepertinya aku bertemu dengan orang-orang dari organisasi.” Gumamnya pelan memberi tahu kepada para The Angel’s. “Berapa orang Mr.B?” tanya Gamma kepada Brice. “Empat orang.” “Apa mereka memakai coat hitam Mr.B?” tanya Alpha. “Hem…” sahut Brice. “Berarti benar Tuan, karena aku dan Yohan saat ini berhadapan dengan dua orang, dan Yohan sudah memastikan kalau mereka dari organisasi tersebut.” “Berarti yang tadi aku dan Epsilon lawan adalah salah satu dari mereka?” “Artinya kurang tiga orang yang belum terlihat, sebaiknya kalian tetap waspada!” tegas Brice kepada para ba
Read more

Bab 107 | Tom & Jerry

  Alpha memapah Yohan menuju mobil yang sudah di siapkan oleh rekan-rekannya. Karena bisa berbahaya jika memakai kendaraan milik Yohan atau memilih kendaraan secara random di mansion ini. Jangan sampai ada alat pelacak yang di pasang oleh pihak organisasi. Alpha melajukan kendaraannya, ia memasukkan kendaraannya, berbaur dengan padatnya kendaraan untuk menghapus jejak. Di saat ia tengah berfokus mengendarai kendaraannya, matanya juga sesekali teralih dengan darah yang terus mengalir dari lengan Yohan. Hingga ia tiba di sebuah rumah minimalis berwarna abu-abu tua bertemu industrial, ia menyalakan sensor agar pintu garasi terbuka secara otomatis, begitu pintu besi itu naik ke atas, Alpha berhasil masuk ke dalam basement rumahnya yang berada terpisah oleh rekan-rekannya. Setiap Angel’s memiliki satu hunian terpisah di setiap mereka menjalankan misi, berbeda dengan kediaman yang mereka tempati sebagai maze atau basecamp. Alpha mematik
Read more

Bab 108 | Mau Memandikanku?

  “Alphhaa…?” Alpha menaikkan satu alisnya dan menatap tajam ke arah Yohan, “Ada apa?” Yohan menghela napas panjang, “Hah… Apakah memakai handuk kimono seperti itu menjadi kebiasaanmu?” Alpha mengangkat kedua bahunya acuh, “Ini pakaian yang nyaman setelah mandi, memangnya kenapa? Apa ada masalah?” Alpha melihat ke tubuhnya, “Ini terlihat baik-baik saja.” Imbuhnya lagi. “Iya tidak masalah buatmu! Tapi masalah besar buatku!” batin Yohan menutup mata dan mengatur napasnya. “Hhmm, sudahlah.” Alpha berjalan ke arah dapur, mengambil dua kaleng soda di dalam lemari pendingin, kemudian menghampiri Yohan, memberikan minuman kepada pria itu. “Thank you.” Ucap Yohan pelan. “Apa kau ingin mandi?” tanya Alpha sambil duduk di sisi sofa yang kosong, tepat berhadapan dengan Yohan, dengan pose menyilangkan kakinya. Memperlihatkan kaki jenjang dan paha mulus Alpha yang tidak tertutup handuk kimono. “Mandi?” “
Read more

Bab 109 | (21+) Apakah Kita Haris Berhenti?

    Yohan menaikkan satu alisnya, “Memangnya kalau aku bilang, kau mau memandikanku?” “Hahh?” Alpha berseru hampir berteriak. Alpha berdehem menetralkan pikiran dan rasa terkejutnya, “Ck! Memangnya itu hal yang sulit?” Yohan mengerutkan keningnya, “Jadi?” Alpha berjalan masuk tanpa ragu mendekati dan mengulurkan tangannya kepada Yohan, seolah tidak peduli dengan tubuh telanjang Yohan saat ini. “Berdirilah! Aku akan membantumu!” “Kamu yakin?” tanya Yohan memastikan. “Ck! Apa sekarang ada pilihan lain? Atau kau mau aku panggilkan perawat? Tapi jangan lupa status profesi kita! Lagi pula aku tidak suka orang asing masuk kerumahku!" sahut Alpha, memberikan penjelasan yang terdengar masuk akal. Tapi hal itu membuat Yohan tergelitik, pria itu pun meraih tangan Alpha sambil berkata dengan suara beratnya, “Hmm, aku senang karena kau sudah tidak menganggapku orang asing.” “Whaaattt?” “Bukankah ta
Read more

Bab 110 | (21+) Selesaikan Apa Yang Kau Mulai

  Dengan nafas terengah-engah, Alpha menatap tajam pada Yohan, “Berhenti bertanya berengsek! Lakukan apa yang ingin kau lakukan! Dan selesaikan apa yang kau mulai!”seru Alpha yang mendekatkan wajahnya dan menjulurkan lidahnya. Yohan membuka mulutnya dan membalas lilitan lidah Alpha, mereka berciuman cukup lama, “Aku akan lakukan apa yang aku mau mulai sekarang, Alpha.” Seru Yohan yang lalu memutar posisi mereka dan membiarkan Alpha untuk duduk di atas bathtub. Yohan berlutut dan melebarkan kaki Alpha membuat belahan mahkota Alpha terlihat begitu jelas, ia mengambil keran shower dan membasuh tubuh Alpha begitu juga tubuhnya. Begitu sabun sudah mengalir bersama air, tanpa menunggu lama ia membenamkan wajahnya dan mulai menyapu bibir tebal itu dengan lidahnya. “Oh shit!” umpat Alpha sambil meremas rambut Yohan yang sedang bergerilya di inti tubuhnya. “Kamu sudah sangat basah,” gumam Yohan yang terus memainkan milik Alpha, bahkan pri
Read more
PREV
1
...
91011121314
DMCA.com Protection Status