Home / Pernikahan / Pesona Istri Kontrak Mafia Kejam / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Pesona Istri Kontrak Mafia Kejam: Chapter 121 - Chapter 130

136 Chapters

Bab 121 | Billionaire Club

Brice dan Agnes keluar dari rumah, berjalan beriringan menuju limusin yang sudah menunggu mereka. Gamma, asisten Brice, berdiri di samping pintu limusin dan segera menyapa mereka."Selamat malam, Tuan Brice, Nyonya Agnes," sapa Gamma dengan sopan. Ia memandang Agnes dan tersenyum kagum, "Nyonya, Anda terlihat sangat cantik malam ini."Agnes tersenyum dan mengucapkan terima kasih, "Terima kasih, Orlin." Ia kemudian melangkah naik ke dalam limusin.Sebelum masuk ke dalam mobil, Brice melihat ke arah Gamma dan berbisik, “Jangan sampai ada kesalahan!”Gamma mengangguk tegas, “Baik, Mr. B! Semua sudah berada di posisi masing-masing.”Brice mengangguk puas dan kemudian masuk ke dalam mobil, menyusul istrinya tercinta. Di dalam limusin, Brice duduk di samping Agnes dan meraih tangannya. Mereka saling menatap dengan penuh cinta. Brice mencuri ciuman dari bibir ranum Agnes, membuatnya tersenyum malu.“Kamu selalu membuatku jatuh cinta lagi dan lagi,” bisik Brice sambil tersenyum.Agnes tertawa
Read more

Bab 122 | Nyotaimori (21+)

Maria Sanchez meminta Agnes untuk bergabung dengannya bersama para istri di ruangan sebelah. Agnes menoleh ke Brice meminta izin. Brice menghela napas, "Tidak, sayang, lebih baik kamu tetap di sini."Mata Agnes berbinar-binar dan berbisik pelan ke suaminya, "Aku akan baik-baik saja, sayang."Brice mengerutkan kening, jelas tidak nyaman dengan keputusan ini. "Aku rasa itu tidak perlu, Sweety. Aku tidak ingin terjadi apa-apa padamu."Agnes menggeleng pelan, menatap Brice dengan tatapan lembut namun tegas. "Lagi pula, kamu pasti akan berbicara sesuatu yang penting dengan Tuan David dan yang lainnya, kan?"Brice menghela napas panjang, akhirnya mengalah. "Baiklah, jangan kemana-mana, sayang."Agnes tersenyum dan mengangguk, "Aku hanya akan mengobrol sebentar bersama Maria Sanchez dan istri dari Tuan David."Maria menarik tangan Agnes dengan lembut, membawa dia menuju ruangan sebelah. Brice menatap punggung istrinya, masih merasakan kekhawatiran yang menggelayut di hatinya.David tersenyum
Read more

Bab 123 | Mencoba Barang Basi

Agnes berjinjit dan mendekati telinga suaminya, “Aku mendengar mereka menyebutnya dengan Nyotaimori.”“Aah... Wanita yang berbaring di atas meja?” tanya Brice balik, alisnya terangkat sedikit.Agnes segera menggeleng cepat kepalanya dan berkata, “Bukan sayang! Tapi pria!”Brice seketika membelalakkan matanya, “What the hell! That’s crazy!” serunya berusaha menahan suara kerasnya. Ia memicingkan mata, mencoba memastikan ia tidak salah dengar.Agnes menatap Brice dengan serius, ekspresi wajahnya menunjukkan kekhawatiran yang dalam. “Kamu tidak percaya? Aku juga hampir tidak bisa mempercayainya, baru kali ini aku melihat hal tak senonoh seperti ini!” katanya sambil menggenggam tangan suaminya, dari tadi ia merasa begitu gelisah berada di dalam sana.Saat melihat beberapa pria tanpa busana berjalan masuk dan berbaring di atas meja, membuat ia terperanjat tak percaya dan merasa tidak nyaman, berbeda dengan para nyonya nyonya di dalam sana yang terlihat heboh menyambut para pelayan pria ter
Read more

Bab 124 | (21+) Efek Obat

Brice melangkah keluar ruangan dengan tersenyum smirk, lalu melangkah menuju ruangan tempat istrinya berada, diawasi oleh dua pengawal. “Ayo pulang sayang?” Brice meraih tangan Agnes, ingin segera membawa sang istri keluar dari mansion megah tersebut.“Kamu baik-baik saja sayang?” tanyanya khawatir kepada Agnes.“Hem, aku merasa jauh lebih baik dari biasanya, bahkan wine tidak membuatku mabuk sedikitpun, aneh ‘kan?” jawab Agnes.Brice tertawa kecil dan bernapas lega, “Hah, aku bersyukur tadi sempat memberikannya obat penghilang efek kepadamu sayang!” gumamnya dalam hati.Mereka pun melangkah bersama hingga berada di luar mansion, terlihat Gamma yang berdiri di depan pintu langsung menyambut mereka, “Silahkan Tuan, Nona.”Gamma menghampiri Brice dan Agnes, memberikan senyuman ramah, “Bagaimana pesta tadi, Tuan, Nona?” tanyanya dengan nada formal, berusaha bersikap layaknya asistent yang ramah, karena masih ada dua pengawal yang masih mengintai pergerakan mereka.Brice hanya mengangguk
Read more

Bab 125 | Rencana David

Desahan dan erangan Agnes semakin mengisi udara di dalam mobil, “Euhm sayang. Sepertinya ini akan menjadi malam yang sangat panjang. Ini pertama kalinya kamu bercinta di alam terbuka ‘kan?”. “I dont care sayang. Aku hanya ingin kamu Brice! Aku tidak peduli dimana pun kita saat ini! Kiss me again!”. Brice terkekeh melihat Agnes benar-benar sudah terbakar oleh hasrat, bahkan kalimat seduktif itu pun lolos dari bibir indah istrinya itu, “As your wish, sweety!”Satu jam lebih sudah Brice dan Agnes bergumul dengan penuh gairah dan hasrat.Brice menghubungi Gamma untuk mulai mengemudikan kendaraan, melihat kondisi Agnes dan panas tubuhnya, ia tahu kalau mereka tidak mungkin melakukannya hanya sekali dan di dalam mobil rasanya tidak leluasa untuk ia menikmati tiap inchi tubuh sang istri.Tak berselang lama, mobil pun mulai melaju, menyisir gemerlap cahaya lampu jalanan. Sedangkan Brice dan Agnes kembali bercumbu dengan penuh gairah, “Fuck! Kau sangat seksi sweety!” geram Brice yang kembali m
Read more

Bab 126 | (21+) Aku Harus Meeting, Sayang!

Tiga hari ini aktifitas berjalan seperti biasanya, Brice kembali ke rutinitas nya begitu juga sang istri yang saat ini di sibuki dengan pre launching produk kosmetik barunya yang berkolaborasi dengan perusahaan IT milik Harold Grup.Dimana saat ini ia sedang berada di ruangan kerja sang suami."Sayang, bukannya aku harus ke ruang meeting untuk rapat?" tanya Agnes dengan suara sendunya, wanita cantik itu saat ini sudah berada di atas meja kerja suaminya. Dimana Brice saat ini sudah berada di antara payudaranya. Prianya itu sedari tadi menyesap dan menjilati puting payudara Agnes, sedangkan pakaian Agnes saat ini sudah tidak berada pada tempatnya. Branya yang berwarna hitam sudah tergelatak di atas meja marmer sang suami. "Hem, it's ok, sweety."Brice enggan menaikkan wajahnya, mulutnya penuh dengan puting Agnes.Ia melahap dan mengisapnya dengan kuat, membuat Agnes menaikkan punggungnya, melenguh dengan seksi."Euhm, sayang...." Tangan Brice mulai menjelajah area intim Agnes, jemar
Read more

Bab 127 | Jangan Sampai Lengah

"Ah itu... Karena perusahaan ku juga ikut kolaborasi dengan produk mereka, maka mereka percayakan aku untuk meeting di sini.""Ohhh...."Agnes hanya mengangguk dan membiarkan sang suami membawanya masuk ke dalam kamar mandi.Brice dengan telaten membasuh tubuh Agnes, membersihkan area sensitif sang istri. Usai membersihkan diri, mereka keluar dari kamar mandi, Agnes berjalan terlebih dahulu, melewati Brice untuk mengambil pakaiannya. Begitu tiba di depan meja kerja sang suami, ia tertegun melihat pakaiannya yang sudah berantakan, tubuhnya sedikit menunduk untuk mengambil pakaiannya yang ada di lantai."Hmm..." gumamnya melihat kemejanya yang sudah kusut dan lecek. "Sayang, sepertinya aku harus meminta Frida membawakan pakaianku," ujar Agnes sembari berbalik memperlihatkan ke Brice pakaiannya yang kusut.Brice tertawa kecil, pria yang saat ini hanya mengenakan celana bahan, berjalan dengan tenang memperlihatkan otot perutnya ke arah sang istri. Cup! "Tidak perlu sayang...""Tapi..
Read more

Bab 128 | Selesaikan!

Satu jam berlalu sejak Agnes mengabari dirinya tiba di restaurant.Brice mondar mandir di depan meja, sesekali ia duduk dan mengirimkan Agnes pesan singkat.bTapi sampai detik ini tidak ada satu pun balasan dari sang istri.Brice menekan nomor Gamma, "Cek lokasi Istriku!""Nona Agnes masih berada di Restaurant Tuan.""Apa Beta tidak bisa melihat ke dalam ruangan?""Akan saya tanyakan Tuan, maaf karena kami tidak tahu jika Maria Sanchez mengganti tempat janji.""Hmm, lakukan dengan cepat!"Brice memutuskan sambungan telpon, dirinya gelisah hanya karena tidak mendapat kabar dari sang istri.Sepuluh menit...Tiga puluh menit....Brak!!!Brice memukul meja kerjanya dengan keras.Ia menatap kesal pada ponselnya karena Agnes tidak kunjung menjawab panggilan telponnya."Tuan?" Gamma membuka pintu, terkejut mendengar suara keras dari ruangan Brice."Siapkan mobil Gamma! Feelingku mengatakan ini tidak baik-baik saja!”Gamma segera keluar dari ruangan Brice untuk memberikan kabar kepada seluruh
Read more

Bab 129 | POV Agnes

POV Agnes"Hai Agnes!" seru Maria Sanchez saat melihat Agnes keluar dari lobby perusahaan."Hai Madam..." Agnes melangkahkan kakinya sambil melambaikan tangan."Maaf karena membuat anda menunggu," ucap Agnes lembut sambil menerima sapaan kecup pipi dari Maria"Kamu tidak peerlu sungkan! Dan kenapa masih memanggilku madam? Cukup Maria? Ok? Kamu sudah aku anggap seperti adik perempuanku!" ujar Maria sembari membuka pimtu mobil untuk Agnes.BlushAgnes tersenyum bahagia mendapatkan perlakuan tulus dari Maria, "Terimakasih."Maria tersenyum dan ikut masuk ke dalam mobil, duduk di sisi Agnes, “Langsung menuju restaurant,” ujarnya pada sopir.Sepuluh menit perjalanan, Agnes dan Maria bercerita mengenai diri mereka masing-masing, “Kamu pasti terkejut dengan kegiatan di klub waktu itu?”BlushWajah Agnes merona merah mengingat betapa intensnya aktifitas yang ia lihat malam itu, “Ah iya, itu pertama kali untukku.”“Hhahhaa, wajahmu merona merah, kau sangat menggemaskan Agnes!” tawa Maria mengg
Read more

Bab 130 | Tanpa Ampun

Tanpa menunggu persetujuan Mr.Kinsgton, Brice mengambil keputusan untuk menyerbu markas organisasi yang tengah mereka selidiki.Ponsel Brice terus berdering, panggilan Mr. Kingston ia abaikan begitu saja. Hingga earphone yang ia kenakan bersuara, "Mr.B, Tuan Kingston ingin berbicara dengan anda.""Shit! Sambungkan!""Ya Mr. Kinston?""Mr.B, apa yang anda pikirkan langsung menyerbu markas organisasi begitu saja? Padahal kita sudah dekat untuk mengetahui jaringan mereka!" serbu Mr. Kinsgton yang terdengar marah."Aku harap anda menarik semua orang anda Mr.B!" titah Mr. Kingston."Damn! Istriku saat ini menghilang!" sahut Brice geram."Yes I know! Ingat! Dia hanya istri kontrak! Kita bisa menyelamatkannya tapi tidak sekarang!" tegas Mr. Kingston.Brice mengepal erat tangannya, "Mr. Kingston, aku tidak peduli dengan misi ini!""Tidak bisa! Anda harus kembali! Ingat terlalu banyak nyawa yang harus di korbankan jika anda ceroboh seperti ini""Bahkan aku tidak segan meratakan laboratorium an
Read more
PREV
1
...
91011121314
DMCA.com Protection Status