All Chapters of Pesona Istri Kontrak Mafia Kejam: Chapter 81 - Chapter 90

136 Chapters

Bab 80 | (21+) Tuan Mesum

“Entahlah….” Baru saja Agnes hendak menjawab ketus, pria itu segera meraup lembut bibir Agnes, melumatnya dengan lembut. “Jangan marah, hmm?” ucapnya lembut setelah melepaskan pagutannya.“Nanti aku pikirkan….”Lagi dan lagi, Agnes terdiam karena pria berwajah tegas nan rupawan itu kembali meraup bibirnya tanpa ampun. Agnes? Tentu saja ia tak berdaya dan membalas pagutan Brice yang selalu memabukkan itu.Ting!Pintu lift terbuka secara perlahan dan, Brice melepaskan pagutan itu, ia menarik lembut tangan sang istri dengan tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya masih memegang map berwarna coklat.Semua karyawan yang berada di lantai ini melihat pemandangan baru, di mana Bos mereka ini sudah sangat berbeda.Begitu tiba di dalam ruangan, Brice menutup pintu dengan rapat. Membawa sang istri menuju sofa, Agnes hanya diam mengikuti langkah Brice.Dan saat pria itu duduk di atas sofa, ia menarik pelan tangan sang istri agar duduk di atas pangkuannya. Map yang ada di tangannya ia simpan d
Read more

Bab 81 | Pengobatan Ala Brice

Brice tersenyum melihat sikap sang istri dan berbisik, “Apa masih mau?”Deg!“Tapi sayangnya, kita harus menundanya sayang. Tidak apa-apa ‘kan?”Agnes membuang pandangannya karena malu, “Siapa yang masih mau? Isss….”Cup!“Aku… Aku yang masih mau…” ucapnya lembut kepada sang istri setelah mengecup pipi kenyal Agnes. Pria itu memperbaiki bra milik sang istri dan mengancingkan kembali kemeja Agnes seperti sedia kala.Lalu mengecup bahu Agnes penuh cinta, “Apa pekerjaan hari ini sudah selesai semua?”“Tunggu, aku tanya ke Frida.” Agnes turun dari pangkuan Brice, berjalan menuju mejanya. Mengambil ponselnya yang ada di atas meja.Menghubungi Frida untuk menanyakan jadwalnya hari ini. “Ok, thanks.”“Hanya tinggal beberapa document yang harus di tandatangani, tapi tidak deadline juga. Memangnya ada apa?”“Nice! Ayo sayang…” seru Brice menarik tangan Agnes, “tapi sebelum itu, tanda tangani dulu berkas ini, biar bisa di urus oleh Orlin.” Tambah Brice sembari memberikan pulpen ke Agnes dan doc
Read more

Bab 82 | Epsilon dan Zeta Dalam Bahaya

“Jadi, ini barang yang kamu maksud semalam?” tanya Agnes melihat tumpukan karton yang berisikan kamera, laptop, ponsel dan komponen-komponen untuk merakit komputer.“Iya, dan sejak dulu aku selalu menyempatkan diri untuk mengawasi langsung saat kapal baru saja menepi untuk menurunkan barang. " jelas Brice.Agnes mengangguk paham,”"Jadi, maaf karena semalam aku pergi tiba-tiba.” Ucap pria itu dengan lembut.“No problem,” jawab Agnes berusaha tenang, karena ada Orlin dan Esme.Brice tersenyum, ia melanjutkan dengan membawa Agnes melihat barang-barang yang lain.Sedangkan Beta baru saja menerima pesan yang membuatnya menghela napas.Epsilon kini sudah tiba di dalam gedung perkantoran milik Altaf, ia langsung menuju ke gudang di mana Zeta menyembunyikan sekretaris pribadi Altaf yang bernama Astrid itu.Saat Epsilon masuk, betapa terkejutnya wanita cantik berparas oriental itu tidak mendapati wanita yang tadi di sekap oleh Zeta.“Shit!” umpat Epsilon.Ia segera keluar dari ruangan, tidak
Read more

Bab 83 | Menyusun Rencana

Brice membawa Agnes pulang ke kediaman mereka, usai mendengar apa yang di katakan Gamma. Ia khawatir dengan keadaan Epsilon dan Zeta. “Brice?” Agnes yang mendapati raut wajah khawatir dari Brice menjadi penasaran. Brice menoleh, “Iya sweety?” “Are you ok?” Deg! Brice tidak menduga jika istrinya itu sadar akan kecemasannya saat ini. Dan tepat saat itu, Brice mematikan mesin mobil saat ia sudah selesai memakirkan kendaraannya itu. Dengan lembut ia menoleh ke Agnes dan tersenyum “Hem, I’m okay sayang.” Ucapnya lembut dan mengecup pipi Agnes. Ia turun terlebih dahulu dan mengitari bagian depan mobil, membuka pintu untuk wanitanya itu. Agnes mengerutkan keningnya menelisik wajah suaminya itu yang kini sudah kembali ceria, “Hah, perasaanku saja.” Batinnya. “Apa ia kelelahan?” tebak Agnes dalam hati. “Benarkan Brice?” tanya Agnes lagi yang kini sudah berada dalam rangkulan Brice. Brice terkekeh, dan men
Read more

Bab 84 | Epsilon dan Zeta Terancam

“Zeta…?”“Epsilon?” seru Zeta yang terkejut melihat rekannya itu berada di sini, bahkan lebih parahnya, saat ini Epsilon juga mengenakan lingerie berwarna merah. Sama seperti yang ia kenakan saat ini.“Kamu di sini? Apa yang si bereng—” Epsilon terdiam karena Zeta memberikan kode kepada Epsilon jika saat ini mereka sedang di awasi oleh kamera cctv.Epsilon tahu jika saat ini mereka harus mengikuti alur permainan yang di lakukan oleh Altaf. Di saat Epsilon mengambil posisi di salah satu kursi untuk duduk. Sedangkan Zeta berada di atas tempat tidur, ia duduk sambil melirik ke arah Epsilon.Dalam diam mereka, Zeta dan Epsilon mengatur rencana mereka, Epsilon juga sudah mengaktifkan chip yang ada di dalam tubuhnya, sama seperti milik Zeta.Mereka yakin para saudari perempuan mereka sudah bisa mengetahui posisi mereka saat ini.Chip yang ada di belakang leher mereka, tidak dapat di deteksi oleh musuh. Karena chip tersebut tertanam di dalam sana. Dimana chip kecil itu di tanam di belakang k
Read more

Bab 85 | Menyelamatkan Zeta dan Epsilon

Ia berjalan dan mendekati Zeta dan Epsilon, dengan senyuman miring, ia menarik paksa lingerie dari tubuh Zeta dan Epsilon, dan di saat bersamaan terdengar suara gebrakan pintu, “BRAKKK!”Altaf menoleh ke arah pintu dan berteriak, “Apa yang kau lakukan berengsek!” pria itu begitu murka melihat bawahannya dengan lancang membuka pintu kamar nya dengan kasar, apalagi di saat ia akan bercinta dengan wanita barunya.“Ma… maaf Tuan. Keadaan darurat… !” seru seorang pengawal pria yang tadi sempat masuk ke dalam ruangan ini bersama Erika, salah satu asisten Altaf.Altaf turun dari tempat tidur dan memperbaiki kimono handuk yang ia kenakan, “Ada apa!”“Ada penyusup yang masuk ke rumah utama, Tuan.” Terang pengawal pria bertubuh tegap itu.Altaf yang mendengar akan hal itu menyeringai. “Ah… Ternyata para tikus-tikus pengganggu itu sudah datang…” gumamnya pelan, lalu menoleh ke arah pengawalnya itu.“Turunkan semua pengawal, dan kau siapkan semua persenjataan! Aku akan menghabisi para hama-hama i
Read more

Bab 86

Delta yang geram segera melayangkan senapannya ke arah Altaf, namun pria itu terlihat santai dengan senyuman miring, dan berkata, “Jika kalian ingin melihat mayat mereka, silahkan!” sembari mengangkat tangannya yang memegang sebuah remote kecil, yang sepertinya remote tersebut adalah remote untuk menyalakan kursi listrik yang di duduki oleh Epsilon dan Zeta.Alpha menghampiri Delta, ia menurunkan senapan yang tengah di genggam erat oleh Delta, lalu mengangguk ke saudari nya itu agar lebih tenang.Delta menatap nyalang ke arah Altaf, ingin sekali dia membunuh pria itu itu saat ini juga, “Aku ingin membunuhnya, sis!” geram delta dengan suara berbisik, begitu tipis. Membuat lawan mereka tidak dapat mendengar suara mereka.Alpha tersenyum tipis dan sinis, “Membunuhnya seperti itu hanya seperti hadiah untuknya!” gumam Alpha, “aku akan membuatnya memohon untuk kematian.” Ucapnya dengan menggeretakkan rahangnya.Delta yang paham maksud dari saudarinya itu pun mengangguk, “Kamu benar, sis!”A
Read more

Bab 87 | The Angel's

Tim dua terdengar sedang baku tembak di luar sana. Mungkin Altaf dan para pengawal intinya sedang melewati mereka.“Kak, ayo…” suara Gamma membuyarkan lamunan Beta yang masih melihat punggung Alpha yang semakin menjauh.Di mana Gamma dan Delta saat ini berusaha melepaskan ikatan Zeta dan Epsilon di kursi listrik tersebut.“Ah iya!”Beta segera menyusul dan membantu kedua adiknya itu, di tengah gempuran senjata api di luar sana. Mereka bertiga bergerak dengan cepat membebaskan Epsilon dan Zeta.Begitu ikatan Epsilon dan Zeta terlepas, Beta, Gamma dan Delta segera membopong keduanya. Keluar melewati pintu belakang. Di mana mobil van hitam terparkir.Dengan cepat Beta duduk di kursi pengemudi, ia melajukan kendaraan dengan kecepatan tinggi dan menuju ke laboratorium milik Mr. Kingston. Di tengah perjalanan Delta dan Gamma terus memeriksa kondisi tubuh Epsilon dan Zeta.Mereka berdua terus memperhatikan angka digital di smartwatch yang mereka kenakan. Sudah lebih tiga puluh menit Epsilon
Read more

Bab 88 | Alpha Beraksi

 Brice mendekatkan bibirnya di depan bibir Agnes dan berbicara dengan lembut, “Karena aku ingin terus melakukan ini…”Pria tampan itu memagut bibir Agnes begitu lembut dan penuh cinta, ia menyesap bibir bawah dan bibir atas Agnes secara bergantian. Wanita cantik itu pun membalasnya, memejamkan matanya, tangannya memeluk mesra tubuh sang suami.Brice melepaskan pagutan mereka dan tersenyum, begitu pun Agnes membalas senyuman indah Brice yang begitu memukau. Ia menyembunyikan wajahnya di tengkuk leher Brice. Membuat Brice terkekeh, mengusap kepala belakang Agnes.“Tidur lagi, hm?” Agnes menjawabnya dengan gumaman diikuti anggukan kepala.Brice mengecup puncak kepala sang istri dan ikut tidur bersama.***Mobil mini van berwarna hitam terlihat memasuki sebuah gedung tinggi, di mana mereka melewati pintu gerbang yang terbuat dari besi yang tertutup rapat dan tinggi menjulang.Beta dengan cepat m
Read more

Bab 90 | (21+) Menjerat Altaf

Keesokan paginya, Brice mengantarkan sang istri ke kantornya, bukan hanya sekedar menurunkan sang istri depan lobby. Melainkan pria itu mengantar sampai di ruangan sang istri. “Hmm, aku pergi dulu.” Pamit Brice kepada sang istri usai memagut bibir ranum Agnes yang membuatnya kecanduan. Setiap ada kesempatan ia pasti mencumbu bibir itu. Agnes tersenyum lembut dan mengangguk, “Hmm, kamu makan siang di sini?” “Akan aku usahakan, hmm?” pria tampan itu mendaratkan kecupan di puncak kepala sang istri. Agnes mengantar Brice sampai di depan pintu, ia melihat punggung tegap suaminya yang cukup lebar, perlahan masuk ke dalam lift, bahkan suaminya itu sempat melambaikan tangan dan tersenyum kepadanya. Begitu berada di dalam lift, Brice mengambil ponselnya untuk menghubungi Gamma. “Saya sudah di lobby, Tuan.” Brice pun langsung memutuskan sambungan telepon itu. Ia melangkah dengan pasti dan penuh wibawa saat keluar dari lift, terlihat Gamma sudah berdiri di sisi mobil dengan pintu terbuka.
Read more
PREV
1
...
7891011
...
14
DMCA.com Protection Status