Semua Bab Pesona Istri Kontrak Mafia Kejam: Bab 91 - Bab 100

136 Bab

Bab 91 | Aku Sudah Bersih

Lima hari sudah berlalu, Agnes dan Brice di sibukkan oleh pekerjaan mereka akhir-akhir ini. Di mana Brice hanya menyempatkan untuk datang menjemput sang istri selama lima hari ini. Ia tidak sempat mengikuti permintaan istrinya untuk makan siang bersama.Karena informasi yang diberikan Alpha, membuatnya mengurus begitu banyak hal yang harus ia persiapkan untuk menghadapi Altaf.“Apa hari ini kamu tidak makan siang di sini lagi?” tanya Agnes dengan nada pelan, seolah enggan untuk berharap. Entah kenapa di saat ia saat ini membuka hati untuk Brice, pria itu terasa semakin menjauh.Hari ini sudah masuk sepuluh hari pernikahan mereka, tersisa sembilan puluh hari dari kontrak perjanjian mereka.Brice yang melihat raut wajah sang istri, merasa bersalah, karena selama lima hari ini ia terus melatih bawahannya dalam perihal beladiri dan persenjataan.“Sorry sweety, aku usahakan hari ini aku akan makan siang di sini, hmm?”Agnes mengangkat kedua bahunya “Hem, it’s ok. Kamu kerja saja. Aku bisa
Baca selengkapnya

Bab 92 | (21+) Jangan Salahkan Aku Sayang

 Agnes yang masih memeluk Brice erat pun berkata, “Brice… Aku sudah bersih….”Deg!Seperti angin segar di padang gurun, pria itu tersenyum dengan wajah berbinar. Tanpa menjawab apapun lagi, ia langsung meraup bibir sang istri dengan penuh damba.“Euhm… hmmm…” gumam Agnes mendapatkan ciuman yang penuh gairah dari sang suami. Ia pun sangat merindukan kebersamaan mereka yang seperti ini.Brice mengangkat tubuh Agnes dan mendudukkannya di atas meja kerja sang istri. Meja marmer berwarna abu gold yang kokoh sebagai sandaran aktifitas mereka ke depannya.Agnes mengalungkan kedua tangannya di leher Brice, ia membalas sesapan dan cumbuan sang suami yang sangat memabukkan.Tangan Brice sendiri sudah bergerak membuka kemeja yang di kenakan Agnes, dan Agnes pun segera melepaskan jas yang di kenakan Brice, dalam sekejap kini keduanya sudah tidak mengenakan sehelai benang pun, tubuh mereka
Baca selengkapnya

Bab 93 | (21+) Jeratan Alpha

 Yohan lagi-lagi kesulitan meneguk salivanya, dan hal itu bisa Alpha lihta, “Sepertinya ini sudah waktunya.” Batin Alpha saat melihat tangan pria di depannya gemetar membuka penutup salap, dan saat tangan Yohan hendak mengolesi miliknya Alpha berkata, “Tunggu!”“Ya?” Yohan menghentikan gerakan tangannya dan menatap ke arah Alpha dengan raut wajah kebingungan. “Ada apa?”Dengan ekspresi datar, namun nada bicara yang penuh racun ia berkata, “Sepertinya obat yang paling mujarab pakai air liur, jadi lebih baik kamu jilati saja, Yohan!”Deg!Yohan semakin kebingungan dengan perkataan Alpha, “Maksud kamu apa?” tanyanya sambil mengerutkan kening.“Iyah! Obati saja dengan air liur kamu.”“Tapi itu berlebi—”Alpha tanpa permisi langsung menurunkan kepala Yohan dan merapatkannya di inti tubuhnya, membuat wajah Yohan rapat
Baca selengkapnya

Bab 94 | Para Gadis Bangsawan

Di saat yang bersamaan, di saat adegan panas tengah berlangsung oleh Alpha dan Yohan. Beta yang melihat signal hijau dari GPS mini yang sudah aktif tersenyum sumringah, “Hah! Dia berhasil!” seru Beta.“Kamu memang selalu bisa diandalkan, sis! Sekarang tinggal aku yang mengawasi pria ini!”Malam ini ia bersama Delta akan pergi ke lokasi dimana dulu Epsilon dan Zeta di sekap. Malam ini mereka berdua berencana untuk memetakan denah mansion yang terbilang cukup besar.Beta menggunakan software terbarunya yang ia namakan SkyView. Sebuah software yang dapat menghubungkan kamera drone dengan komputer atau smartphone pengguna, dan menampilkan gambar 3D bangunan yang diambil dari berbagai sudut. Software ini juga dapat mengukur dimensi, volume, dan luas bangunan, serta memberikan informasi tentang bahan, fungsi, dan sejarah bangunan tersebut.Dengan software ini, ia bisa mengetahui struktur bangunan secara keseluruhan. Namun hal itu harus ia lakukan dengan jarak cukup dekat, minimal 2km agar ia
Baca selengkapnya

Bab 95 | Mengakhiri Kontrak Pernikahan

 Selama dua puluh menit Beta dan Delta menyisir satu per satu kamar para wanita yang saat ini sedang di sekap oleh Altaf. Keadaan dari mereka semua sangat tidak baik-baik saja. Bahkan ada beberapa dari mereka yang mendapatkan luka memar di tubuh dan wajah mereka. Setiap wanita di berikan kamar terpisah, dan setiap kamar di jaga dengan ketat oleh dua orang pengawal. “Sebenarnya apa yang pria itu lakukan dengan para wanita-wanita ini?” gumam Delta geram saat memasukkan dronenya ke dalam mobil. “Sebaiknya kita laporkan perihal ini secepatnya ke Mr.B.” ujar Beta sembari menyiapkan file yang akan ia kirimkan kepada Brice. Dan tepat saat itu, mini van mereka juga meninggalkan lokasi tersebut. *** Brice yang baru saja selesai menidurkan Agnes, bangun perlahan untuk menuju ruang kerjanya. Malam ini ia tidak pe
Baca selengkapnya

Bab 96 | That's You Brice?

 Keesokan paginya, Brice membatalkan semua kegiatannya yang lain. Ia meminta Gamma untuk mengatur ulang jadwal kerjanya hari ini, sambil menunggu kabar terbaru dari Alpha.Sedangkan Agnes, sesuai perkataan suaminya semalam, ia juga meminta Frida untuk mengatur ulang jadwal paginya. Yang tentu saja Frida tidak tahu apa yang membuat Bosnya itu tiba-tiba tidak masuk kantor pagi-pagi.Saat ini Brice dan Agnes dalam perjalanan menuju kantor pengadilan, “Sweety, bukannya hari ini kamu mau bertemu Rosa?”Agnes menepuk keningnya, dia benar-benar lupa kalau hari ini dia sudah membuat janji dengan sahabatnya itu, "Biar aku telpon.""Hemm..." jawab Brice pelan sambil mengusap lembut pipi Agnes. Ia kembali fokus melihat ke depan dengan tangan kiri memegang kemudi, sedangkan tangan kanannya menggenggam tangan sang istri.Agnes menggunakan tangan kirinya yang lengang untuk menghubungi sahabatnya, beberapa menit mereka berbicara dan berha
Baca selengkapnya

Bab 97 | Kamu Sudah Berbohong!

 Begitu pria yang bernama John dan Orlin keluar dari ruangan, Agnes menatap suaminya dengan tajam, “Brice, kamu selalu di luar prediksi! Hah….” Keluhnya.“Artinya kamu sudah berbohong padaku!” sambung Agnes sambil memutar malas bola matanya yang indah.“Itu tidak termasuk kebohongan, sayang! Aku tidak terima.” Sahut Brice.Agnes memicingkan matanya, “Apanya yang bukan kebohongan kalau seperti itu?”“Aku tidak bohong sweety, aku hanya melengkapi semua prosedur agar membuat pernikahan kita resmi sesuai kontrak. Di mana letak bohongnya?”“Tapi…!! Issshh! Terserahlah!” sahut Agnes yang berbalik, ia berjalan meninggalkan Brice dengan raut wajah kesalnya.“Eh? Dia benaran marah?” panik Brice yang sempat terdiam beberapa detik, akhirnya mengejar sang istri yang sudah keluar dari ruangan dengan memegang map yang berisikan document
Baca selengkapnya

Bab 98 | Makan Siang

 Dan tepat saat itu, “Sayang? Kamu ngapain di sini?”Brice menoleh mendengar panggilan untuknya dari Agnes, pria itu tersenyum dan menghampiri Agnes yang masih berdiri di antara kamar dan balkon.“Aku baru saja menghubungi keponakanku dan saudaraku.” Jawab Brice sembari mengecup pipi Agnes, sedangkan tangan kanannya melingkar memeluk sang istri, “Bagaimana tidurmu sayang?”“Hmm, lumayan.” Agnes memeluk tubuh suaminya dari samping. Bergelayut dengan manja.Brice membawa tubuh istrinya, membuat tubuh mereka saling berhadapan tanpa jarak. “Lapar, hmm?”Agnes mengangguk sebagai jawaban.Brice menarik lembut tangan istrinya, membawanya masuk ke dalam kamar mandi. “Brice—”“Sayang,” ralat Agnes dengan wajah merona, “kenapa kita masuk ke dalam kamar mandi?”“Aku ingin mandi bersamamu, lalu kita pergi ke suatu tempat
Baca selengkapnya

Bab 99 | Kejutan Untuk Agnes

 “Sayang… Ini?”Brice tersenyum dan menutup wajah istrinya hati-hati agar tidak di terpa angin, ia membawa sang istri naik ke dalam helicopter, “Hati-hati sayang.” Brice mengangkat tubuh istrinya dengan memegang pinggul ramping istrinya itu dengan hati-hati.Brice dengan penuh perhatian mengenakan segala perlengkapan keselamatan ke tubuh Agnes. Dia mengenakan helm, sabuk pengaman, dan headset untuk berkomunikasi dengan pilot. Dia juga memberikan istrinya jaket hangat untuk melindungi dari angin dingin. Dia mencium pipinya dengan lembut dan berkata, “Kamu cantik sekali, sayang.”Agnes tersenyum lalu bertanya kepada Brice, “Kita mau kemana?”"Kita akan pergi makan siang di Dusseldorf. Aku sudah memesan restoran romantis untuk kita berdua. Apa kau mau?"“Oh my! Dan apa aku dalam keadaan bisa menolak sayang?” sahut Agnes yang membuat Brice tertawa bahagia.Agnes meme
Baca selengkapnya

Bab 100 | Menggilalah!

Setelah melewati satu malam yang romantis di Dusseldorf. Brice sengaja memilih sebuah Hotel yang romantis dan indah di sini. Ia dan Agnes melewati malam yang begitu panas dan menggairahkan. Dan tepat jam 10 pagi mereka sudah kembali ke Hotel milik Brice yang di Amsterdam. “Sayang,” “Iyah?” sahut Agnes menoleh pada Brice yang tengah memangkunya. “Hari ini, sepertinya aku akan sedikit sibuk, apa kamu akan marah?” Agnes mengerutkan keningnya, “Marah? Kenapa?” “Karena sepertinya aku tidak bisa menemani kamu makan siang. Maaf...” Cup! Agnes mengecup pipi suaminya lalu bersandar di dada bidang Brice, “Iya, lagi pula tidak ada yang perlu aku khawatirkan lagi, saat ini tidak ada yang menganggu pikiranku lagi. Benarkan?” Brice membelai surai indah Agnes, dan mengangguk paham, karena ia mengerti apa yang istrinya itu maksudkan. “Terima kasih sayang,” Agnes mengangguk di dalam pelukan Brice. “Oh iya, hari ini aku akan keluar dengan Rose. Apa tidak masalah?” “Tentu saja sayang, nikmati w
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
14
DMCA.com Protection Status