"Skakmat."Pria bermata cokelat di depan Resta tercengang. Lalu tertawa melihat kekalahannya sendiri untuk kedua kalinya. Tawanya begitu menggelegar. Sampai-sampai Gyan yang duduk di antara mereka mengerutkan dahi. Sementara Resta sendiri hanya tersenyum santai."Apa yang akan saya dapatkan jika saya menang sekali lagi, Sir?" tanya Resta ketika tawa Bill Basco mereda."Apa pun. Apa pun yang kamu mau akan saya kabulkan, Miss," sahut pria berusia 50-an itu."Really?""Yeah. Seorang Bill Basco tidak pernah ingkar dengan perkataannya sendiri."Resta tersenyum senang. Pandangannya lantas melirik Gyan yang duduk di antara mereka. Dan kalau tidak salah lihat, pria itu ikut berbinar saat tatapan mereka bertemu."Kali ini saya pasti bisa mengalahkan kamu, Miss," ucap Bill dengan raut serius. Dua tangannya saling tertaut. Satu kali gerakan menekan, tulang-tulang sendi pada jemarinya saling gemeretakkan.Di hadapan pria itu, Resta memberi tatapan tajam. Salah satu sudut bibirnya terangkat. Dua k
Magbasa pa