“Kami tidak melakukan apa-apa, nyonya. Percayalah. Saya sedang da …. mmmpphh!”Rianti tidak bisa bicara lagi lantaran Arjuna sudah membekap mulutnya. Wanita itu mencoba memberontak, tapi Arjuna lebih kuat darinya. “Jangan dengarkan dia, tante. Rianti hanya malu. Iya ‘kan, babe.”Juwita menghela nafas panjang. “Kalian ini. Lebih baik kalian menikah saja. Mau sekalian dengan pernikahan Hannah dan Lintang?”Rianti mencoba menggeleng, tapi Arjuna lebih dulu menjawabnya. ”Kalau boleh, mau banget, tante. Nanti saya bicarakan dengan Lintang juga. Makasih, tante.”Juwita kembali menatap Rianti yang masih dibekap tanpa ada kesempatan untuk bicara. Rianti mencoba menggeleng tapi bekapan Arjuna terlalu kuat. Belum lagi sakit perutnya yang bertambah parah dengan sesuatu yang semakin banyak keluar dari bagian intinya. “Ya, sudah. Tante ke depan dulu. Rianti, kamu istirahat saja sampai … ehem.” Juwita berdehem demi bisa melanjutkan bicaranya. “... bisa jalan lagi ya. Saya akan bilang pada Ziana ka
Baca selengkapnya