Share

Bab 108 – Pancingan Ziana

Semua orang di meja makan melotot kaget mendengar ucapan Arjuna. Bahkan Mahanta dan Lintang sampai menjatuhkan peralatan makan yang dipegangnya. Tomo dan Juwita nyaris tersedak makanan yang sedang mereka kunyah. Bergantian semua orang menatap Arjuna dan Lintang dengan tatapan tidak percaya.

“Apa kamu sudah gila, Arjuna?” tanya Mahanta yang lebih dulu menguasai emosinya.

“Hah? Apa maksudmu? Aku nggak gila.”

“Kamu bilang apa tadi? Kamu dan Lintang akan menikah. Apa itu nggak gila namanya?”

Arjuna terdiam sejenak sebelum nyengir lebar, “Maksudku, kami akan menikah di hari yang sama. Tentunya dengan pasangan masing-masing.”

“Hampir saja aku mengira kau sudah belok,” tungkas Mahanta.

“Enak saja. Aku masih normal. Dimataku hanya Rianti yang paling cantik.”

“Kayak Rianti mau saja nikah sama kamu.”

Arjuna membulatkan matanya melotot pada Mahanta, sebelum tubuhnya lemas kembali. “Iya juga ya. Sampai detik ini saja, dia masih belum mau memaafkanku. Ada yang bisa menolongku nggak?”

Mahanta dan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status