Sambil berjalan keluar dari kamar bayinya, Ziana mencoba menghubungi Tomo. Setelah menunggu sebentar, akhirnya Tomo mengangkat teleponnya.“Halo, Ziana. Ada apa?”[“Ayah dimana sekarang? Kok nggak ada di mansion?”] tanya Ziana sedikit cemas.“Ayah masih diluar sama bunda, sama anak-anak juga. Kamu bukannya lagi sama Maha? Kok sudah pulang?”Ziana mengerutkan keningnya mencoba mencerna apa yang Tomo katakan. “Memangnya kenapa, ayah? Aku nggak ada urusan sama dia.”[“Masih ngambek ya? Kasihan Maha, Na. Dia melakukan itu untuk melindungi Zaidan. Coba kamu pikirkan baik-baik, Na.”]“Yah, aku masih sakit hati ya.”[“Ayah tahu. Tapi nggak baik lama-lama bertengkar. Lagian masalahnya sudah jelas ‘kan? Bunda juga titip pesan, bikinin adiknya Zaidan katanya.”]Ziana melotot kaget dan tersedak liurnya sendiri mendengar permintaan Juwita. “Uhuk! Ayah, aku belum lewat masa nifas. Masa sudah minta lagi?”[“Ya sudah, nunggu lewat masa nifas kata bunda. Sudah ya. Ayah mau bantu bunda dulu. Inget bai
Read more