Tomo dan Juwita tampak sumringah ketika melihat bayi tampan itu. Walaupun terhalang kaca jendela besar, tapi tidak membuat senyum keduanya surut. Tomo terus mengacungkan jempolnya memuji bayi laki-laki yang masih betah terlelap.Usai melihat bayi Ziana, Tomo, Juwita, dan Mahanta pun berjalan menuju ruang ICU. Hannah, Lintang, dan Rania tampak duduk di depan ruangan sambil sesekali mengobrol. Mereka berdiri ketika melihat Mahanta dan kedua orang tua itu mendekat.“Bagaimana, Pak Maha? Apa kata dokter?”“Ziana kehilangan banyak darah dan butuh istirahat total. Bu Hannah tenang saja ya,” sahut Mahanta lalu menatap Lintang. “Lintang, aku perlu bicara denganmu.”Mahanta mengajak Lintang menjauh bersama Tomo juga. Pria itu baru berhenti setelah mereka sampai di ujung lorong ruang ICU. Sebelum bicara, Mahanta melirik ke arah Hannah, Juwita, dan Rania.“Ada apa, Maha? Kenapa serius sekali?” tanya Tomo.“Om sudah dengar sendiri dari dokter Kavya ‘kan? Sekarang kita harus mencari tahu siapa yan
Terakhir Diperbarui : 2024-05-08 Baca selengkapnya