Semua Bab Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah: Bab 1511 - Bab 1520

1552 Bab

Bab 1511

Aulia memikirkannya dengan saksama. Apakah hal itu karena dia melihat betapa dalamnya perasaan Rian terhadap Wina? Hanya karena Wina ingin Rian berdiri, meskipun Rian sudah tidak ingin hidup lagi, Rian tetap mengumpulkan tekad, menahan semua rasa sakit akibat perawatan, bekerja sama dengan dokter, dan akhirnya bisa berdiri dengan stabil dari kursi roda ....Depresi berat, jika terjadi pada orang lain, mungkin mereka sudah tidak sanggup lagi untuk bertahan hidup. Namun, Rian terus menahan dan menekan dirinya, hidup hanya untuk mengurangi rasa bersalah Wina. Meskipun banyak malam dia ingin mengakhiri hidupnya, saat kembali, Rian akan mengingatkan dirinya sendiri untuk terus hidup ....Aulia merasa pria seperti itu sangat setia dan berharga. Tanpa sadar, dia pun mulai menyukainya. Namun, Aulia tidak pernah berpikir apakah dia menyukai orang itu atau hanya ingin memiliki perasaan yang begitu murni ....Saat Aulia begitu mencintai Rian, Artha diam-diam mengikutinya, menyaksikan bagaimana Au
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-05
Baca selengkapnya

Bab 1512

Aulia sebenarnya tidak ingin menyerahkan kasusnya kepada Artha. Namun, saat ini, dia sudah diprovokasi oleh plagiator hingga muncul di berita. Tekanan publik sangat besar dan banyak netizen yang tidak tahu kebenaran menyebutnya sebagai plagiator. Bahkan, juga menyeret nama Keluarga Lionel ke dalam masalah ini.Aulia tidak ingin berdebat dengan netizen. Itu sebabnya, dia memutuskan untuk meminta bantuan pengacara dan mempublikasikan hasil pengadilan. Akan tetapi, para pengacara tidak mau menerima kasusnya. Hanya Artha yang bersedia ....Aulia tahu mungkin ini adalah trik kecil Artha, mengingat reputasinya yang berpengaruh di dunia hukum. Namun, Aulia tidak membongkarnya. Setelah merasa ragu selama beberapa saat, Aulia pun mengambil kartu nama di atas meja."Setelah kasus ini selesai, aku harap ... kita nggak akan bertemu lagi."Mata Artha yang penuh air mata perlahan menunjukkan senyum lega. "Jangan khawatir, Nona Aulia. Setelah kasus ini selesai, aku nggak akan menemuimu lagi ...."Buk
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-06
Baca selengkapnya

Bab 1513

Kasus sudah berakhir. Itu artinya keduanya tidak bisa bertemu lagi. Artha meletakkan kedua tangannya di meja kursi pengacara. Tatapannya melintasi kerumunan orang-orang dan memandang Aulia yang bangkit, lalu pergi ....Artha membuka bibirnya dan ingin berteriak pada sosok yang menjauh itu. "Aulia, ini pertemuan terakhir kita. Mari berpamitan sekali lagi." Akan tetapi, Artha tidak bisa mengeluarkan suara ....Akhirnya, Artha jatuh. Jatuh di pengadilan yang sangat dicintainya, tanpa sedikit pun penyesalan. Satu-satunya hal yang disesali Artha hanyalah wanita yang dicintainya sampai ke tulang, sejak awal hingga akhir, tidak pernah menoleh padanya sekali saja ....Artha tidak bisa bertahan. Dia dirawat di rumah sakit dengan tubuh yang dipenuhi selang. Akan tetapi, dia masih memperingatkan murid-muridnya agar tidak memberi tahu Aulia. Murid-muridnya bertanya kenapa Artha menyiksa dirinya sendiri seperti ini? Artha menatap langit yang pucat di luar jendela dan berkata, "Akulah yang pertama m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-06
Baca selengkapnya

Bab 1514

Menatap layar yang menghitam, hati Artha terasa sakit hingga gemetar tak terkendali. Darah terus-menerus mengalir dari mulutnya. Air mata jatuh dari sudut matanya ....Artha merasa sangat kesakitan. Seluruh tubuhnya terasa nyeri. Awalnya, Artha mengira rasa sakit karena kanker bisa menutupi rasa sakit di hatinya. Namun, menjelang kematian, dia tetap merasa sakit di hati jauh lebih mematikan ....Dokter mengatakan Artha masih punya waktu tiga hari. Akan tetapi, karena dia mencabut selang infus demi melihat Aulia untuk terakhir kalinya, hidupnya kini dipersingkat menjadi sehari ....Artha sangat ingin melihat Aulia sekali lagi sebelum mati. Namun, jelas Aulia tidak akan datang menemuinya lagi. Tanpa harapan apa pun, Artha, dengan napas terakhirnya, meraih ponsel dan mengirim pesan pada Aulia ....Jari-jari Artha penuh darah, mengotori layar ponsel sehingga dia tidak bisa melihat jelas. Mungkin kesadarannya sudah kacau. Matanya menjadi kabur. Namun, Artha masih bisa menemukan nomor Aulia.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-07
Baca selengkapnya

Bab 1515

Sekarang, Aulia menundukkan kepala dan memandang wajah kurus kering tanpa kehidupan itu. Tiba-tiba saja, air matanya mengalir deras seperti hujan. Tetesan air mata itu menghantam wajah Artha dengan dahsyat, tetapi tidak menimbulkan perubahan sedikit pun ....Artha sudah mati. Mati dalam kata-kata kasar Aulia yang mengatakan jika dirinya tidak akan pernah memaafkan Artha. Mati dalam penolakan dingin Aulia yang berkali-kali mengabaikannya. Mati dalam penderitaan saat Aulia jatuh cinta pada orang lain. Juga mati dengan penyesalan karena belum sempat menikahi Aulia ....Tangisan Aulia yang tak terbendung hingga tidak bisa bergerak akhirnya membuatnya didorong oleh polisi. Polisi menutupi jenazah Artha dengan kain putih dan memasukkannya ke dalam mobil. Begitu pintu ditutup, Aulia tidak lagi mampu berdiri dan jatuh berlutut. Dia memeluk tubuhnya yang mulai dingin dan menatap mobil yang perlahan menghilang dari pandangannya ....Seperti Artha, yang selamanya menghilang dari pandangannya, per
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-07
Baca selengkapnya

Bab 1516

Jelas-jelas yang salah adalah Sisilia. Jelas-jelas Artha tidak bersalah. Jelas-jelas Aulia-lah yang harusnya menebus kesalahannya, tetapi dia menolak memberikan satu kesempatan lagi kepada Artha hanya karena apa yang pernah terjadi di antara mereka. Aulia baru menyadari betapa jahatnya dia ....Aulia duduk di depan pintu krematorium dengan perasaan yang sangat menyesal. Pria yang selama ini selalu mencintainya itu tidak akan pernah muncul lagi. Tidak akan pernah memeluknya lagi, mengelus rambut panjangnya ataupun memberitahunya bahwa ini semua hanyalah mimpi buruk. Bahwa Aulia hanya perlu bangun dan bisa melihatnya lagi ....Aulia pun menangis dengan begitu pilu. Dia terus menyerukan nama Artha dan meminta pria itu untuk kembali seperti orang kesetanan, tetapi tidak ada yang menanggapinya. Hanya bunyi deras hujan saja yang memberi tahu Aulia bahwa permintaanya itu tidak mungkin terkabul.Aulia terus menangis hingga jatuh pingsan. Begitu siuman, yang pertama kali dia lihat adalah wajah
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-08
Baca selengkapnya

Bab 1517

Delwyn pada dasarnya nakal dan juga suka menindas orang lain. Akan tetapi, sifatnya berubah drastis setelah diberi pelajaran oleh Jihan.Delwyn jadi mirip seperti ayahnya walaupun tidak sama persis. Akan tetapi, di usianya yang masih muda, Delwyn sudah suka meremehkan orang lain.Dia juga sangat pendiam. Dia biasanya hanya mendengarkan apa pun yang Wina katakan tanpa menyahut atau membantah.Wina takut tumbuh kembang anaknya lama-lama akan terganggu, jadi dia memutuskan untuk berkonsultasi dengan seorang psikiater. "Waktu batita dia cukup lincah dan memang kadang nakal, tapi sekarang dia bahkan nggak pernah tersenyum lagi."Wina jadi bertanya-tanya apakah psikologis Delwyn sangat terguncang karena dipukul Jihan dua tahun lalu sehingga dia akhirnya berubah menjadi seperti ini.Akan tetapi, seharusnya psikologis Delwyn tidak terpengaruh karena Delwyn adalah tipe anak yang berkemauan keras. Delwyn menghormati dan hanya tunduk kepada yang kuat, sedangkan yang lemah dia pandang sebelah mata
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-08
Baca selengkapnya

Bab 1518

Nadia yang sudah berpengalaman menangani anak-anak penderita autisme tahu Delwyn tidak akan menjawab perkataannya, jadi dia terus berbicara."Ibumu takut kamu autis, itu sebabnya ibumu meminta bantuanku untuk mencari tahu seperti apa kondisi psikologismu. Menurutku sih kamu bukannya autis, tapi kamu memiliki IQ di atas rata-rata. Jadi, kita harus mengetesnya. Apa kamu bersedia bekerja sama?"Nadia berbicara dengan Delwyn selayaknya berbicara dengan orang dewasa. Delwyn pun menatap Nadia dengan sorot tatapan yang seolah bertanya seperti apa tes yang akan Nadia berikan kepadanya.Dari sorot penasaran yang begitu kentara dalam tatapan Delwyn, Nadia menjadi makin yakin bahwa ketangguhan mental Delwyn disebabkan karena IQ-nya yang sangat tinggi.Anak-anak seperti itu biasanya tidak tahu cara belajar yang benar karena tidak memiliki siapa pun yang bisa membimbing mereka, sehingga pada akhirnya mereka belajar dengan metode yang tidak terstruktur. Mereka belajar dengan mengamati orang-orang ya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-09
Baca selengkapnya

Bab 1519

Wina akhirnya berhenti mengusik Jihan. Tepat pada saat itu, Sara meneleponnya. Wina yang tidak punya siapa-siapa untuk diajak mengobrol pun mengajak Sara untuk datang minum teh di rumahnya.Sara langsung mengajak kedua anaknya masuk ke dalam mobil dan melaju menuju taman belakang Bundaran Blue Bay. Dari kejauhan, dia sudah bisa melihat Wina yang duduk di meja berpayung. Satu tangannya memegang gelas kopi, sementara tangannya yang satu lagi menggambar.Padahal Wina sudah melahirkan anak, tetapi tubuhnya yang langsing dan wajahnya yang cantik tetap terjaga. Dia bahkan masih terlihat seperti seorang gadis berusia 20-an dari belakang.Sara menatap Wina yang senantiasa cantik itu dengan riang. "Wina, mana anakmu yang genius itu? Tolong minta dia segera ke sini biar kedua anakku bisa memujanya."Wina refleks menoleh sambil tersenyum saat mendengar suara Sara, lalu mengalihkan pandangannya dari wajah Sara ke anak kembarnya yang mirip boneka itu.Kristofer mengenakan kemeja putih yang dipaduka
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-09
Baca selengkapnya

Bab 1520

Sara meletakkan gelas kopi yang dia pegang, lalu bertanya sambil mengernyit, "Kayaknya Jihan cukup pintar, IQ-nya juga pasti tinggi. Biarkan saja Jihan yang turun tangan."Wina pun menundukkan kepalanya dengan kikuk. "Dia bilang sih tunggu dia pulang sehabis rapat, tapi selama beberapa tahun ini, Jihan nggak benar-benar fokus memikirkan Delwyn. Kayaknya dia juga nggak akan terlalu peduli soal ini ...."Saat melihat bekas ciuman yang menyembul keluar dari balik kerah Wina, Sara langsung tahu apa yang menjadi fokus Jihan tanpa perlu bertanya. "Hmm, sebenarnya aku kagum sih dengannya. Kok setiap hari energinya besar banget, ya?"Saking sudah lamanya bersama dengan Jefri, sekarang gaya bicara Sara juga menjadi lebih terang-terangan. Wina jadi makin merasa malu. "Fokusnya nggak cuma tentang aku, tapi juga masalah perusahaan.""Tapi, dia 'kan selalu ada di rumah bersamamu, kecuali kalau dia harus menghadiri rapat di kantor demi mengambil keputusan terkait masalah yang penting banget ....""A
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-10
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
150151152153154
...
156
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status