All Chapters of Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah: Chapter 1521 - Chapter 1530

1552 Chapters

Bab 1521

Jihan yang baru saja masuk ke ruang tamu sontak berhenti melangkah saat mendengar suara tangisan Kristofer. Pria itu melonggarkan ikatan dasinya sambil melirik anak kecil yang bersandar di pintu dapur dan menyaksikan semua ini dengan dingin."Delwyn."Tubuh Delwyn sontak mematung saat mendengar suara ayahnya. Dia mengesampingkan sorot tatapannya yang terkesan tersenyum, lalu berbalik badan menghadap pria yang menyerahkan jasnya kepada pelayan."Sini."Suara Jihan pelan, tetapi sangat mengintimidasi. Bahkan Delwyn yang selalu memandang rendah orang lain itu saja refleks berjalan menghampiri dengan patuh.Jihan menyerahkan dasinya kepada pelayan, lalu menurunkan pandangannya dan menatap Delwyn yang berdiri diam di hadapannya."Sana minta maaf ke Kristofer."Delwyn mengatupkan bibirnya dengan kesal, dia tidak merasa sudah berbuat salah. Meskipun begitu, dia tidak mau menjawab Jihan."Ya sudah kalau kamu mau tetap berdiri di sini dan menjadi penjaga pintu. Tapi, kalau kamu sampai bergerak
Read more

Bab 1522

Delwyn merasa sangat terhina disuruh minta maaf kepada orang yang dia anggap idiot seperti Kristofer ini. Meskipun begitu, Delwyn tidak punya pilihan lain. Dia pun berujar, "Maaf."Ethel sontak tertegun. Dia diam-diam membuka matanya dan menatap Delwyn yang pergi begitu saja setelah meminta maaf melalui celah antara jemarinya.Delwyn memutar bola matanya, lalu berjalan menghampiri Jihan lagi. "Tuh, aku sudah minta maaf. Jadi, apa pertanyaannya?"Jihan mengambil gelasnya dan menyesap isinya dengan anggun, lalu meletakkannya kembali dan bangkit berdiri seraya berkata, "Ayo ikut ke ruang kerja dengan Ayah."Delwyn berjalan mengikuti ayahnya yang sama sekali tidak kasihan padanya itu. Jihan duduk di depan meja sambil mengedikkan dagunya sebagai isyarat agar Delwyn mengambil kursi sendiri.Delwyn menyingsingkan lengan bajunya yang berwarna putih sambil menahan amarah, lalu meraih bagian belakang kursi dan menyeretnya ke depan meja dengan sekuat tenaga.Setelah Delwyn duduk, Jihan pun menyal
Read more

Bab 1523

Entah kenapa, saat ini Delwyn seolah mendadak melihat tubuh Jihan bersinar. Dia jadi merasa ayahnya cukup hebat.Delwyn yang kalah telak pun menunduk menyerah dalam pelukan Jihan. "Aku baru benar-benar bisa yakin kalau Ayah mengajariku semua yang Ayah tahu."Jihan tahu Delwyn ingin mempelajari kehebatannya untuk berbalik menghancurkannya di kemudian hari. Bagaimanapun juga, Jihan adalah orang dewasa yang berhasil menaklukkan Delwyn.Namun, maaf saja. Begitu Jihan memutuskan untuk turun tangan dan menaklukkan putranya, Delwyn sudah pasti tidak akan bisa berbalik melawannya.Jihan pun menurunkan Delwyn dari pangkuannya, lalu menepuk-nepuk laptop itu di hadapan Delwyn sambil berkata, "Program ini berisi soal-soal tes IQ tersulit di dunia. Kalau kamu bisa mengerjakan semuanya, baru Ayah akan mengajarimu yang lain."Setelah itu, Jihan bangkit berdiri dan berjalan pergi. Delwyn segera mengikuti ayahnya. "Apa Ayah bisa melakukan hal lain selain mengerjakan soal?"Jihan berhenti berjalan dan m
Read more

Bab 1524

Wina menatap pemandangan malam yang disinari cahaya bulan di luar jendela sana dan refleks menelan ludah. Wina benar-benar tidak kuat lagi, jadi dia langsung menolak Jihan."Jihan, jangan main-main di sini. Katanya pengawal pribadi Jodie suka mengamati kita dengan teleskop."Jihan yang selalu menyimpan isi hatinya itu hanya sedikit mengangkat alisnya yang tebal, lalu menatap ke arah vila di seberangnya dengan kesan menantang. Setelah itu, dia berpura-pura cuek dan mengambil remot untuk mematikan lampu kamar."Tenang saja, nggak akan kelihatan.""Tapi ...."Belum sempat Wina selesai bicara, Jihan yang menopangkan kedua tangannya di atas kursi itu sudah menunduk dan mengulum bibir Wina dengan ganas. Wina pun terkesiap, dia sampai menelan kembali semua kata-kata yang hendak dia ucapkan.Wina awalnya meronta, tetapi begitu Jihan berlutut dengan satu kaki, Wina sampai tidak bisa berkata apa-apa saking gemetarnya. Kukunya refleks mencakar bagian belakang kursi ....Jihan yang dulu pasti mela
Read more

Bab 1525

"Ah, nggak kok, nggak," elak Jefri sambil mengibaskan tangannya. Jefri berdalih hanya ingin menyumbangkan sejumlah uang untuk lembaga ini, tetapi tentu saja si staf profesional itu menolak tawaran Jefri. Dia tidak berani menerima uang sebanyak itu.Karena staf profesional itu terus mengulur waktu, Jefri pun berseru dengan kesal, "Pantas saja kepalamu plontos begitu! Rambutmu nggak bisa tumbuh karena energimu habis kamu pakai buat bertele-tele!""Hei!" balas si staf profesional itu dengan kesal. "Silakan saja kalau kamu mau menghina IQ-ku, tapi jangan singgung rambutku!""Sini, biar kuhina sekalian rambutmu!"Saat kedua orang itu nyaris mulai bertengkar, Kristofer dan Kristi pun merengek sambil memegangi perut masing-masing, "Ayah, kami lapar banget! Seharian ini kamu belum makan ...."Jefri yang sangat kesal pun langsung memarahi anak kembarnya, "Kalian ini tahunya cuma makan, makan dan makan saja! Kenapa sih kalian nggak meniru adik sepupu kalian itu yang banyak belajar dan nggak cuma
Read more

Bab 1526

Jihan pun mengacak-acak rambut Delwyn sambil tersenyum. "Nah, kamu mau belajar tentang apa dulu? Pisau? Pistol? Mobil balap? Kapal? Atau pesawat terbang?""Ayah mau mulai mengajariku semua itu?" tanya Delwyn sambil menatap Jihan dengan sorot berbinar-binar.Jihan yang duduk bersandar di sofa itu menjawab dengan tenang, "Kamu sudah cukup menguasai teori, jadi Ayah akan mengajarimu bela diri. Ke depannya, kamu harus menggantikan Ayah untuk melindungi ibumu.""Kenapa aku harus melindungi Ibu? 'Kan ada Ayah?" tanya Delwyn dengan bingung sambil sedikit memiringkan kepalanya.Jihan yang kepalanya sudah mulai terasa sakit itu tidak menjelaskan apa pun tentang cip di otaknya, dia hanya berujar meyakinkan putranya, "Ayah sedang sibuk menyempurnakan produk robot, jadi banyak waktu Ayah yang tersita di situ. Ayah hanya ingin kamu melindungi ibumu di saat Ayah lagi nggak bersamanya."Delwyn percaya saja pada alasan Jihan. Dia mengangguk mengerti, "Tenang saja, aku akan belajar dengan baik dan past
Read more

Bab 1527

Wina baru kembali dari perusahaan saat sudah senja. Sementara itu, Jihan sedang memegangi belati dan mengajari Delwyn cara menggunakannya di taman belakang.Wina awalnya ingin menyapa mereka, tetapi dia tidak ingin merusak keindahan momen ayah dengan anak itu. Wina pun bersandar di dekat pintu dan memandangi interaksi kedua orang itu di halaman.Seorang pria yang awalnya tidak mau mengasuh anaknya kini rela menghabiskan waktu dan tenaganya untuk membimbing anaknya agar tidak salah jalan. Justru berkat waktu dan tenaga yang Jihan kerahkan inilah Delwyn jadi sangat mengagumi dan mematuhi ayahnya.Jihan benar-benar seorang suami dan ayah yang baik. Kehadiran Jihan membuat keluarga ini menjadi hangat dan bahagia.Jihan sepertinya menyadari tatapan Wina yang membara, pria itu perlahan menoleh ke arahnya. Seiring bertambahnya usia, sorot tatapan Jihan yang tajam ikut melembut.Akan tetapi, wajahnya yang tampan paripurna itu sama sekali tidak berubah. Benar-benar tidak ada jejak waktu di sana
Read more

Bab 1528

Minggu lalu, Gisel mengumumkan dia akan berpartisipasi dalam lomba debat dan dia mengatakan dia akan meraih posisi keempat. Delwyn mengejek Gisel dan mengatakan bahwa Gisel tidak mungkin bisa mampu. Gisel yang marah pun bertaruh dengan Delwyn. Tak disangka, Gisel ternyata berhasil memenangkan taruhan itu.Delwyn melirik tangan yang terulur padanya dan mencibir, "Pantas saja menang, Kakak 'kan memang biasanya juga jago ngomong. Selamat, ya."Gisel marah karena malah tetap diejek. "Pokoknya, kali ini kamu tetap kalah. Cepat kasih Kakak uangnya!"Delwyn membuka lipatan serbetnya dengan santai, lalu memakainya dan berkata dengan tenang, "Nanti aku kasih setelah makan malam, tetapi ...."Delwyn menatap Gisel yang memalaknya itu. "Kakak saja baru 17 tahun, bahkan belum memenuhi syarat untuk dapat rekomendasi. Belum tentu juga Kakak lolos ujian masuk universitas."Rasanya jantung Gisel seperti berhenti berdetak selama sepersekian detik. "Ih, kamu! Cih, jangan pikir dirimu hebat ya karena kamu
Read more

Bab 1529

"Ji ... Jihan ...."Wina jadi tidak bisa berpikir dengan jernih. Dia sangat ketakutan dan langsung mencari ponselnya, tetapi karena tubuhnya terasa lemas dan otaknya tidak bisa berpikir, dia hanya bergerak tidak jelas sampai akhirnya Jihan perlahan membuka matanya.Ketika melihat tatapan penuh kasih sayang dari mata Jihan, saraf tegang Wina seketika jadi rileks.Air matanya mengalir deras tak terkendali. Wina begitu ketakutan sampai bibirnya gemetar dan tidak bisa berkata-kata."Ka ... ka ... kamu kenapa?"Sudah hampir 10 tahun Wina tidak pernah menangis karena Jihan begitu menyayanginya. Kini Wina sampai menangis seperti ini karena Jihan koma sebentar, hati Jihan sangat pedih melihat Wina seperti ini.Jihan menahan rasa sakitnya, lalu berdiri dari sofa dan menggendong Wina dengan meraih pinggang Wina menggunakan satu tangan.Jihan memeluk Wina lalu kembali menjatuhkan diri ke sofa. Bagian belakang kepala Jihan tertutup rambut tebal, wajah tampan yang sudah bertahun-tahun tidak terliha
Read more

Bab 1530

Wina terpaksa membiarkan dokter itu pergi.Begitu melihat dokter itu pergi, Alta yang berjaga di depan pintu pun segera melaporkan, "Tadi, Nona Gisel dan Tuan Muda Delwyn ke sini. Mereka bertanya Tuan kenapa."Jihan mendahului Wina menjawab dengan suaranya yang dingin dan acuh tak acuh itu, "Kasih tahu mereka kalau aku lagi flu, mereka nggak perlu khawatir."Alta mengiakan, lalu keluar dan meninggalkan Wina berdiri sendirian di depan pintu dengan tubuh yang terasa dingin. Entah berapa lama lagi Jihan bisa bertahan hidup ....Yang jelas, mulai malam ini, Wina mendadak takut kehilangan Jihan. Walaupun Jihan masih ada bersamanya, tetap saja Wina tidak bisa tidur ....Pada hari keberangkatan Delwyn ke luar negeri, Keluarga Lionel dan Keluarga Ivoron datang. Halaman itu pun ramai dengan orang-orang. Suasananya sama meriahnya dengan ritual sewaktu Delwyn masih bayi itu, tetapi bedanya 10 tahun sudah berlalu. Yang dewasa makin bertambah tua, sementara yang anak-anak makin bertumbuh besar.Del
Read more
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status