Share

Bab 1524

Penulis: Coklat Panas
Wina menatap pemandangan malam yang disinari cahaya bulan di luar jendela sana dan refleks menelan ludah. Wina benar-benar tidak kuat lagi, jadi dia langsung menolak Jihan.

"Jihan, jangan main-main di sini. Katanya pengawal pribadi Jodie suka mengamati kita dengan teleskop."

Jihan yang selalu menyimpan isi hatinya itu hanya sedikit mengangkat alisnya yang tebal, lalu menatap ke arah vila di seberangnya dengan kesan menantang. Setelah itu, dia berpura-pura cuek dan mengambil remot untuk mematikan lampu kamar.

"Tenang saja, nggak akan kelihatan."

"Tapi ...."

Belum sempat Wina selesai bicara, Jihan yang menopangkan kedua tangannya di atas kursi itu sudah menunduk dan mengulum bibir Wina dengan ganas. Wina pun terkesiap, dia sampai menelan kembali semua kata-kata yang hendak dia ucapkan.

Wina awalnya meronta, tetapi begitu Jihan berlutut dengan satu kaki, Wina sampai tidak bisa berkata apa-apa saking gemetarnya. Kukunya refleks mencakar bagian belakang kursi ....

Jihan yang dulu pasti mela
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1525

    "Ah, nggak kok, nggak," elak Jefri sambil mengibaskan tangannya. Jefri berdalih hanya ingin menyumbangkan sejumlah uang untuk lembaga ini, tetapi tentu saja si staf profesional itu menolak tawaran Jefri. Dia tidak berani menerima uang sebanyak itu.Karena staf profesional itu terus mengulur waktu, Jefri pun berseru dengan kesal, "Pantas saja kepalamu plontos begitu! Rambutmu nggak bisa tumbuh karena energimu habis kamu pakai buat bertele-tele!""Hei!" balas si staf profesional itu dengan kesal. "Silakan saja kalau kamu mau menghina IQ-ku, tapi jangan singgung rambutku!""Sini, biar kuhina sekalian rambutmu!"Saat kedua orang itu nyaris mulai bertengkar, Kristofer dan Kristi pun merengek sambil memegangi perut masing-masing, "Ayah, kami lapar banget! Seharian ini kamu belum makan ...."Jefri yang sangat kesal pun langsung memarahi anak kembarnya, "Kalian ini tahunya cuma makan, makan dan makan saja! Kenapa sih kalian nggak meniru adik sepupu kalian itu yang banyak belajar dan nggak cuma

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1526

    Jihan pun mengacak-acak rambut Delwyn sambil tersenyum. "Nah, kamu mau belajar tentang apa dulu? Pisau? Pistol? Mobil balap? Kapal? Atau pesawat terbang?""Ayah mau mulai mengajariku semua itu?" tanya Delwyn sambil menatap Jihan dengan sorot berbinar-binar.Jihan yang duduk bersandar di sofa itu menjawab dengan tenang, "Kamu sudah cukup menguasai teori, jadi Ayah akan mengajarimu bela diri. Ke depannya, kamu harus menggantikan Ayah untuk melindungi ibumu.""Kenapa aku harus melindungi Ibu? 'Kan ada Ayah?" tanya Delwyn dengan bingung sambil sedikit memiringkan kepalanya.Jihan yang kepalanya sudah mulai terasa sakit itu tidak menjelaskan apa pun tentang cip di otaknya, dia hanya berujar meyakinkan putranya, "Ayah sedang sibuk menyempurnakan produk robot, jadi banyak waktu Ayah yang tersita di situ. Ayah hanya ingin kamu melindungi ibumu di saat Ayah lagi nggak bersamanya."Delwyn percaya saja pada alasan Jihan. Dia mengangguk mengerti, "Tenang saja, aku akan belajar dengan baik dan past

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1527

    Wina baru kembali dari perusahaan saat sudah senja. Sementara itu, Jihan sedang memegangi belati dan mengajari Delwyn cara menggunakannya di taman belakang.Wina awalnya ingin menyapa mereka, tetapi dia tidak ingin merusak keindahan momen ayah dengan anak itu. Wina pun bersandar di dekat pintu dan memandangi interaksi kedua orang itu di halaman.Seorang pria yang awalnya tidak mau mengasuh anaknya kini rela menghabiskan waktu dan tenaganya untuk membimbing anaknya agar tidak salah jalan. Justru berkat waktu dan tenaga yang Jihan kerahkan inilah Delwyn jadi sangat mengagumi dan mematuhi ayahnya.Jihan benar-benar seorang suami dan ayah yang baik. Kehadiran Jihan membuat keluarga ini menjadi hangat dan bahagia.Jihan sepertinya menyadari tatapan Wina yang membara, pria itu perlahan menoleh ke arahnya. Seiring bertambahnya usia, sorot tatapan Jihan yang tajam ikut melembut.Akan tetapi, wajahnya yang tampan paripurna itu sama sekali tidak berubah. Benar-benar tidak ada jejak waktu di sana

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1528

    Minggu lalu, Gisel mengumumkan dia akan berpartisipasi dalam lomba debat dan dia mengatakan dia akan meraih posisi keempat. Delwyn mengejek Gisel dan mengatakan bahwa Gisel tidak mungkin bisa mampu. Gisel yang marah pun bertaruh dengan Delwyn. Tak disangka, Gisel ternyata berhasil memenangkan taruhan itu.Delwyn melirik tangan yang terulur padanya dan mencibir, "Pantas saja menang, Kakak 'kan memang biasanya juga jago ngomong. Selamat, ya."Gisel marah karena malah tetap diejek. "Pokoknya, kali ini kamu tetap kalah. Cepat kasih Kakak uangnya!"Delwyn membuka lipatan serbetnya dengan santai, lalu memakainya dan berkata dengan tenang, "Nanti aku kasih setelah makan malam, tetapi ...."Delwyn menatap Gisel yang memalaknya itu. "Kakak saja baru 17 tahun, bahkan belum memenuhi syarat untuk dapat rekomendasi. Belum tentu juga Kakak lolos ujian masuk universitas."Rasanya jantung Gisel seperti berhenti berdetak selama sepersekian detik. "Ih, kamu! Cih, jangan pikir dirimu hebat ya karena kamu

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1529

    "Ji ... Jihan ...."Wina jadi tidak bisa berpikir dengan jernih. Dia sangat ketakutan dan langsung mencari ponselnya, tetapi karena tubuhnya terasa lemas dan otaknya tidak bisa berpikir, dia hanya bergerak tidak jelas sampai akhirnya Jihan perlahan membuka matanya.Ketika melihat tatapan penuh kasih sayang dari mata Jihan, saraf tegang Wina seketika jadi rileks.Air matanya mengalir deras tak terkendali. Wina begitu ketakutan sampai bibirnya gemetar dan tidak bisa berkata-kata."Ka ... ka ... kamu kenapa?"Sudah hampir 10 tahun Wina tidak pernah menangis karena Jihan begitu menyayanginya. Kini Wina sampai menangis seperti ini karena Jihan koma sebentar, hati Jihan sangat pedih melihat Wina seperti ini.Jihan menahan rasa sakitnya, lalu berdiri dari sofa dan menggendong Wina dengan meraih pinggang Wina menggunakan satu tangan.Jihan memeluk Wina lalu kembali menjatuhkan diri ke sofa. Bagian belakang kepala Jihan tertutup rambut tebal, wajah tampan yang sudah bertahun-tahun tidak terliha

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1530

    Wina terpaksa membiarkan dokter itu pergi.Begitu melihat dokter itu pergi, Alta yang berjaga di depan pintu pun segera melaporkan, "Tadi, Nona Gisel dan Tuan Muda Delwyn ke sini. Mereka bertanya Tuan kenapa."Jihan mendahului Wina menjawab dengan suaranya yang dingin dan acuh tak acuh itu, "Kasih tahu mereka kalau aku lagi flu, mereka nggak perlu khawatir."Alta mengiakan, lalu keluar dan meninggalkan Wina berdiri sendirian di depan pintu dengan tubuh yang terasa dingin. Entah berapa lama lagi Jihan bisa bertahan hidup ....Yang jelas, mulai malam ini, Wina mendadak takut kehilangan Jihan. Walaupun Jihan masih ada bersamanya, tetap saja Wina tidak bisa tidur ....Pada hari keberangkatan Delwyn ke luar negeri, Keluarga Lionel dan Keluarga Ivoron datang. Halaman itu pun ramai dengan orang-orang. Suasananya sama meriahnya dengan ritual sewaktu Delwyn masih bayi itu, tetapi bedanya 10 tahun sudah berlalu. Yang dewasa makin bertambah tua, sementara yang anak-anak makin bertumbuh besar.Del

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1531

    Tentu saja Veraya yang masih dalam tahap awal kasmaran itu sontak merasa senang mendengar Liam mau satu sekolah dengannya. "Aku benar-benar nggak mengambil buku pelajaranmu, mungkin adik kelasku yang melakukannya. Besok pas di sekolah akan kuminta mereka mengembalikannya kepadamu."Sama seperti Delwyn, Veraya adalah senior yang populer di sekolahnya. Namun, berbeda dengan adik sepupunya, Veraya tidak pernah menindas teman-temannya. Para siswi mengidolakannya, sementara para siswa menganggapnya bak dewi pujaan. Setiap harinya, mereka selalu mengerubungi Veraya setiap hari. Hanya Liam yang selalu fokus belajar sampai terkadang kesal setengah mati karena diganggu oleh Veraya.Walaupun kesal setengah mati, Veraya tetap memiliki posisi tersendiri dalam hati Liam. Itulah yang menyebabkan sejak kecil Veraya jadi cenderung semena-mena dengan Liam. Liam sendiri saat ini belum dewasa dan terlambat menyadari perasaannya sendiri, itu sebabnya dia merasa agak kesal dengan tingkah Veraya.Delwyn pun

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1532

    "Aku sebenarnya bukan orang yang takut mati," kata Jihan sambil mengusap-usapkan kepalanya ke lekuk leher Wina. "Tapi, setelah bersamamu, entah kenapa aku jadi sangat menghargai nyawaku."Itu sebabnya Jihan sampai berkonsultasi dengan berbagai macam dokter yang ada di penjuru dunia. Sayangnya, tidak ada yang bisa memberikan Jihan jawaban yang dia harapkan. Sepertinya, makin cepat waktu berlalu, makin sedikit yang bisa Jihan lakukan ....Wina yang jadi ikut merasa takut pun memeluk Jihan dengan erat. Hatinya terasa begitu sakit karena perkataan Jihan seolah-olah seperti sedang mengucapkan selamat tinggal kepadanya."Kamu punya aku dan juga anak kita, jadi sudah seharusnya kamu menghargai nyawamu. Kalau nggak, gimana dengan kami?" tanya Wina sambil berulang kali mengelus bagian belakang kepala Jihan dengan lembut.Jihan sama sekali tidak menjawab pertanyaan Wina. Setelah berhasil melewati lima tahun ini, sekarang Jihan bisa merasakan dengan lebih jelas bagaimana nyawanya perlahan meregan

Bab terbaru

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1552

    Lama sekali Jodie hanya tertegun setelah menerima berita kematian Wina, tetapi akhirnya bergegas dan mengantar kepergian Wina ke tempat peristirahatan terakhirnya. Setelah semua orang meninggalkan pemakaman, Jodie mengelus batu nisan Wina dengan penuh rindu."Wina."Jodie perlahan berjongkok sambil bertopang pada batu nisan Wina dan menatap wajah Wina dalam foto dengan matanya yang sudah menua ...."Nggak disangka, ya?""Ternyata begitu aku jatuh cinta, rasa cintaku bisa bertahan selama ini," gumam Jodie sambil mengangkat alisnya. "Aku saja nggak tahu kalau aku ternyata tipe orang yang sepenyayang ini."Jodie menatap foto itu dan tersenyum. "Sampai-sampai ... aku merasa nggak ada satu wanita lain pun yang menarik perhatianku. Tuh Wina, aku nggak kalah dari Jihan, 'kan?"Namun, yang menjawab Jodie adalah bunyi kepak sayap burung yang terbang di pemakaman. Setelah semua binatang itu pergi, yang tersisa hanyalah keheningan. Sama heningnya seperti rasa cinta yang selama ini Jodie pendam da

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1551

    Sebelum kehidupan Wina berakhir, yang terlintas di benaknya adalah rasa cinta yang Jihan sembunyikan selama lima tahun itu ....Saat membalikkan tubuhnya dan bangun, Wina bisa melihat tubuhnya dipeluk dengan erat oleh sepasang lengan yang kuat dan bertenaga. Jika itu bukan cinta, lantas apa ....Wina juga bisa melihat suasana makan di akhir pekan itu dengan jelas. Jihan yang duduk di depannya sesekali melirik Wina melalui ekor matanya. Jika itu bukan karena Jihan sudah lama menyukainya waktu, lantas apa ....Apalagi setelah Jihan selesai melakukannya. Dia akan menggendong dan membiarkan Wina berbaring tengkurap, lalu mengusap-usap punggung Wina untuk menidurkannya seperti anak kecil ....Rasa cinta Jihan terwujud dalam hal-hal kecil. Mungkin sekilas tidak terlihat jelas cinta macam apa itu dan hanya Jihan sendiri yang tahu betapa dia menyayangi dan mencintai Wina ....Mata Wina tidak bisa lagi terbuka, rasanya jiwanya tersedot keluar. Dia tidak punya tenaga lagi untuk bangkit, dia juga

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1550

    Wina mengelus bagian belakang kepala Delwyn, ekspresinya terlihat sangat tenang seolah-olah dia sudah berdamai dengan kenyataan. "Kapan kamu akan menikah?"Tubuh Delwyn sontak menegang, air mata menggenangi pelupuk matanya. Dia pun perlahan menengadah dan melepaskan Wina. "Ibu ... aku ... aku belum bertemu dengan gadis yang kusuka."Wina bisa melihat pantulan dirinya dari bola mata Delwyn, jadi dia menyentuh wajah putranya. "Kamu lihat sendiri betapa menderitanya ibumu tetap bertahan hidup. Masa kamu nggak mau membiarkan Ibu menyusul ayahmu?"Sewaktu kecil Delwyn dikekang oleh orang tuanya, tetapi sekarang setelah besar, giliran dia yang mengekang orang tuanya. Karena hanya pengekangan ini saja yang bisa mencegah Delwyn menjadi yatim piatu. Jadi ... biarkan Delwyn menjadi egois untuk kali ini saja ....Delwyn meraih lengan Wina dan memohon, "Ibu, tolong tunggu sebentar lagi. Aku akan menemukan gadis yang kusuka dan menikahinya, oke?"Wina tidak tega menyakiti hati putranya, jadi dia me

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1549

    Demi putranya, Wina sama sekali tidak mengikuti Jihan. Namun, rambut Wina mendadak beruban dalam satu malam dan wajahnya seolah menua sepuluh tahun. Kerutannya sontak tampak lebih kentara, tatapan matanya selalu terlihat kosong.Di depan makam Jihan, Wina meminta Jihan untuk menunggunya. Sekarang Wina sudah punya anak, jadi dia tidak bisa melakukan sesuatu dengan asal. Nanti setelah putra mereka menikah, barulah Wina akan pergi menyusul Jihan. Jika Jihan ternyata tidak menunggunya, Wina akan menarik kembali janjinya tentang kehidupan selanjutnya sehingga mereka tidak akan pernah bertemu lagi ....Wina tidak menghadiri pemakaman Jihan. Itu sebabnya dia akhirnya terbangun, lalu berjalan ke makam Jihan dengan tubuh yang terhuyung-huyung. Tidak ada yang tahu tentang apa yang Wina katakan kepada Jihan, selain Delwyn yang memapah ibunya untuk menemui ayahnya ....Malam itu, Wina tiba-tiba pingsan di salju dan segera dibawa ke rumah sakit untuk diberikan pertolongan pertama. Wina baru sadar s

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1548

    Bulu mata Wina tampak bergetar. Dia mengangkat matanya yang terkesan kosong dan menatap ke kejauhan. "Nggak, aku nggak akan ke mana-mana. Kami akan tetap di sini sampai aku ikut mati beku. Nggak akan ada yang bisa memisahkan kami."Semua orang sontak merasa tercekat. Mereka semua bergegas membujuk Wina agar jangan melakukan hal bodoh, tetapi Wina tidak mengacuhkan semua omongan mereka. Dia hanya duduk diam di sana sambil memeluk Jihan, menunggu ajal menjemputnya.Delwyn akhirnya menggenggam tangan Wina dengan erat sehingga pandangan Wina beralih kepadanya. "Ibu, aku tahu betapa Ibu mencintai Ayah dan Ibu pasti sulit menerima kenyataan ini, tapi tolong jangan lakukan hal bodoh. Aku sudah kehilangan Ayah dan aku nggak bisa kalau harus kehilangan Ibu juga ...."Suara putranya membuat Wina akhirnya perlahan menatap Delwyn. Wina menyentuh wajah Delwyn yang tampak begitu mirip dengan Jihan, lalu tersenyum kecil dengan senang ...."Ibu sudah lama mempersiapkan diri untuk kematian ayahmu. Kare

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1547

    Air mata Wina pun mendadak mengalir turun. Tidak ada tangisan yang memilukan hati, hanya keheningan dan bibir Wina yang terbuka. Wina ingin mengatakan sesuatu, tetapi sepertinya dia sudah mengatakan semua yang ingin dia katakan kepada Jihan. Pada akhirnya, Wina hanya menurunkan pandangannya menatap wajah Jihan yang sudah pucat itu ...."Bodoh. Mau seberapa banyak pun darahmu mengalir keluar, kamu tetap suamiku. Mana mungkin aku takut? Aku nggak takut. Kenapa kamu malah pergi ke tempat seperti ini sendirian?"Yang membuat Wina merasa begitu getir adalah karena dia tidak sempat berpamitan untuk terakhir kalinya. Namun, Jihan sama sekali tidak memikirkan rasa penyesalan Wina dan fokus ingin menyembunyikan kondisinya dari Wina ....Lantas, bagaimana jika ... Wina tidak mengenali tiruan Jihan? Apa itu berarti Wina tidak akan pernah menemukan tubuh Jihan? Apa itu berarti Jihan akan selamanya terkubur beku di bawah salju ....Jihan sudah mempersiapkan segala sesuatunya sebelum ajal menjemputn

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1546

    Saat Delwyn meraih tangan Jihan dengan gemetar, Wina sontak menengadah seolah mendapatkan firasat. Dia melihat ke arah Delwyn sekilas, lalu bergegas merangkak menghampiri putranya dengan rambut acak-acakan seperti orang gila.Wina tetap tidak menangis. Dia bahkan menyentuh tangan yang kaku dan putih membeku itu dengan tatapan tegas, lalu menurunkan pandangannya yang bergetar dan menggali salju yang menutupi tubuh Jihan dengan tangannya yang sudah berdarah.Salju yang menumpuk di gunung lebih dalam, setiap lapisannya mengubur Jihan. Wina berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengeluarkan suaminya dari dalam salju, lalu akhirnya melihat wajah Jihan yang berlumuran darah. Tidak ada rona kemerahan apa pun di wajah yang tampan itu, hanya ada noda darah dan salju yang menghiasi ....Delwyn menatap sosok ayahnya dengan tidak percaya. Dia pun jatuh terduduk, hatinya terasa remuk redam. Langit seolah mendadak runtuh dan hanya ada kegelapan tak berujung yang menyelimuti ...."Delwyn.""Tolong Ibu,

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1545

    Wina yang sedang mencari ke mana-mana sontak berhenti melangkah, rasanya dia seperti mendengar ada yang memanggil namanya. Wina pun menoleh dengan tatapan kosong, tetapi terlihat jelas hanya ada dia di sini.Wina berdiri dalam diam, lalu memegangi dadanya yang berdetak dengan begitu kuat. Tiba-tiba, hatinya terasa tersayat seolah-olah dia akan kehilangan sesuatu. Saking sakitnya, Wina sampai membungkukkan tubuhnya. Akan tetapi, rasa sakit itu tidak kunjung hilang ....Firasatnya mengatakan bahwa sesuatu terjadi pada Jihan. Di saat Wina ingin kembali mencari Jihan, tiba-tiba sosok Jihan yang tampan muncul di hadapannya sambil membawa sebuket mawar."Sayang, kok kamu di sini? 'Kan sudah kubilang tunggu aku?"Begitu melihat Jihan tampak baik-baik saja, jantung Wina yang semula berdegap kencang mendadak menjadi tenang kembali.Wina langsung melempar payungnya dan melompat memeluk Jihan dengan gembira.Wina menghela napas lega saat merasakan hangat tubuh dan napas Jihan."Sayang, kamu tahu

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1544

    Saat melihat Jihan berdiri sempoyongan dan mengerahkan sedikit tenaga untuk melambaikan tangannya, Jefri akhirnya tidak tahan lagi. Dia menggertakkan gigi dan berlari secepat mungkin ke dasar Gunung Kiron ...."Kak Jihan, aku panggil dokter dulu, terus menyuruh robot itu naik gunung dan baru setelah itu aku akan menjemputmu! Kakak berdiri saja di sana dan tunggu aku, ya! Aku akan segera kembali!"Jalan gunung di malam hari memang tidak dapat diprediksi, salju yang turun dari langit seolah menjadi sumber penerangan. Jefri merasa seperti sedang berjalan di siang hari. Namun, saking langkahnya terburu-buru, Jefri sampai beberapa kali jatuh tersungkur ke atas tanah dan dia bahkan tidak tahu berjalan ke arah mana ....Jihan memandangi punggung Jefri yang berangsur-angsur menghilang dari pandangannya, lalu memegangi dadanya. Dia bisa merasakan detak jantungnya yang perlahan melambat. Jihan berdiri diam sambil merasakan bagaimana nyawanya meregang ....Entah berapa lama waktu berlalu, yang je

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status