Share

Bab 1532

"Aku sebenarnya bukan orang yang takut mati," kata Jihan sambil mengusap-usapkan kepalanya ke lekuk leher Wina. "Tapi, setelah bersamamu, entah kenapa aku jadi sangat menghargai nyawaku."

Itu sebabnya Jihan sampai berkonsultasi dengan berbagai macam dokter yang ada di penjuru dunia. Sayangnya, tidak ada yang bisa memberikan Jihan jawaban yang dia harapkan. Sepertinya, makin cepat waktu berlalu, makin sedikit yang bisa Jihan lakukan ....

Wina yang jadi ikut merasa takut pun memeluk Jihan dengan erat. Hatinya terasa begitu sakit karena perkataan Jihan seolah-olah seperti sedang mengucapkan selamat tinggal kepadanya.

"Kamu punya aku dan juga anak kita, jadi sudah seharusnya kamu menghargai nyawamu. Kalau nggak, gimana dengan kami?" tanya Wina sambil berulang kali mengelus bagian belakang kepala Jihan dengan lembut.

Jihan sama sekali tidak menjawab pertanyaan Wina. Setelah berhasil melewati lima tahun ini, sekarang Jihan bisa merasakan dengan lebih jelas bagaimana nyawanya perlahan meregan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status