All Chapters of Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah: Chapter 111 - Chapter 120

1552 Chapters

Bab 111

Wina tersipu dan berkata dengan malu-malu, "Sara, aku ... dia, sebenarnya."'Harus bagaimana aku menjelaskannya? Kalau Sara tahu aku telah diintimidasi oleh Tuan Malam, berdasarkan temperamennya, Sara pasti akan mencari perhitungan dengan Tuan Malam.''Waktu Sara tahu aku ditendang Ivan, dia langsung emosi dan berencana membeli tiket untuk pergi ke Kota Ostia untuk membunuh Ivan.''Gara-gara itu, sampai sekarang aku nggak berani memberi tahu Sara bahwa aku menderita gagal jantung karena tendangan itu.'Melihat Wina yang ragu-ragu seperti, Sara mulai khawatir dan berkata, "Jangan bilang di seperti Jihan, yang nggak ingin menikah tapi hanya ingin menafkahimu?"Wina dengan cepat menggelengkan kepalanya, "Bukan."Sara mengernyit dan bertanya, "Jadi apa yang terjadi?"Wina menghela napas, dia tidak bisa menyembunyikan hal itu lagi dan memberi tahu Sara dengan jujur.Setelah mendengar cerita Wina, Sara langsung menghentikan mobilnya di pinggir jalan."Apa katamu?""Kamu benaran di begituin o
Read more

Bab 112

Sara masih merasa sedih karena Wina dinodai oleh orang asing.Di sepanjang jalan, mereka mengatakan saat bertemu Tuan Malam mereka akan membawa beberapa alat untuk memukul kepalanya.Jika Tuan Malam berani melawan mereka, dia akan langsung memukul kepalanya sampai pingsan.Saat mengatakan hal-hal itu, Sara menggenggam kemudinya dengan sangat kuat.Wina takut Sara akan melepaskan kemudi itu, jadi terus mengiakan perkataan Sara dan menyuruhnya untuk mengemudi dengan aman.Saat di supermarket, mereka juga banyak mengobrol. Setelah membeli banyak makanan, mereka pun pulang.Saat mereka tiba di rumah dan mulai membuat makan malam, Denis pun datang.Setelah menyapa Wina, Denis menyingsingkan lengan baju dan mengambil pisau dapur dari tangan Sara."Kalian berdua keluar dan menonton TV saja, biar aku yang masak."Denis yang begitu perhatian membuat Sara tersenyum manis."Masakanmu memang lebih enak daripada kami, jadi aku serahkan hidangan malam ini padamu."Setelah mengatakan itu sambil menep
Read more

Bab 113

Kualitas dinding di area dapur cukup bagus, jadi Wina hanya bisa samar-samar mendengar bagian awalnya, sisanya sudah tidak jelas.Denis adalah direktur penjualan di Grup Vestin. Untuk menjaga hubungan dengan klien kadang mereka harus bersikap sangat ramah.Hanya saja, ucapan "terlalu sering akan ketahuan" membuat Wina merasa ada yang tidak beres.Wina masih berdiri di depan pintu ketika Denis membuka pintu. Saat melihat Wina, ekspresi Denis seketika berubah."Wi ... Wina ...."Denis segera bersikap normal, lalu sambil menunjuk ke ponselnya, dia berkata, "Klienku, ada masalah dengan produk yang dia beli dan ingin diretur. Jumlahnya cukup banyak pula. Dia menghubungiku untuk segera mengurus masalah ini, tapi aku masih harus mengajukan prosedur pengembalian ke perusahaan dulu. Jadi harus menunggu sampai prosedurnya selesai aku baru bisa ke sana. Aku sampai harus memohon padanya untuk memberi kelonggaran waktu."Penjelasannya masuk akal, tetapi kalimatnya "terlalu sering akan ketahuan" tid
Read more

Bab 114

Sara: "Wina, kamu harus ingat kita tubuh bersama dan sudah seperti adikku. Kalau kamu menemukan sesuatu yang mencurigakan, kamu harus beri tahu aku. Kalau nggak, sia-sia aku sudah menyayangimu selama bertahun-tahun"Membaca pesan itu, Wina pun tersenyum. Sara percaya padanya dengan sepenuh hati, jadi tidak akan menyalahkannya sudah ceroboh.Wina: "Oke, aku akan menuruti Kak Sara." Setelah mengirim stiker selamat malam, Wina pun meletakkan ponselnya dan pergi tidur dengan tenang.Keesokan hari, sore. Wina dibangunkan oleh belasan panggilan telepon. Wina yang masih setengah sadar mengambil ponselnya dari bawah bantal."Nona Wina, apa kamu sudah bangun?"Wina dengan susah payah membuka matanya ketika mendengar suara Rian yang jelas dan enak didengar."Pak Rian, ada urusan apa?""Apa kamu sudah merasa lebih baik?"Ya." Wina hanya mengiakan.Rian merasa sedikit kecewa mendengar Wina yang begitu dingin. Namun, Rian dengan cepat menyesuaikan suasana hatinya."Nona Wina, Grup Gerad mengadakan
Read more

Bab 115

Wina mentertawakan dirinya sendiri, lalu menoleh ke Rian yang sedang mengemudi."Di mana pesta perayaannya akan diadakan?""Hotel Arya."Hotel Arya merupakan hotel termewah di Kota Aster.Grup Gerad mengadakan pesta perayaan untuk merayakan telah memenangkan proyek di Kota Sinoa.Meski proyek itu tidak seberapa, tetapi bagi Grup Gerad, proyek tersebut merupakan dasar untuk perkembangan perusahaan mereka di Kota Aster.Wina mengira Rian akan membawanya langsung ke sana, tetapi malah pergi ke Blue Bay Mal.Toko gaun berkelas yang masih sama, tetapi kali ini Rian membelikan sepuluh set gaun eksklusif untuk Wina, termasuk tas dan perhiasan.Saat melihat kantong-kantong berlabel merek kelas atas ini dimasukkan staf ke bagasi mobil, Wina merasa sakit kepala dan memegang dahinya."Pak Rian, biaya ekspedisi sangat mahal."Rian bersandar di pintu mobil, memiringkan kepala sambil menatapnya dan berkata, "Kali ini, kamu nggak boleh mengembalikannya, atau aku akan membiarkanmu terus menjamuku."Ri
Read more

Bab 116

Mengingat kembali masa lalu, mata Wina tiba-tiba berkaca-kaca.Wina takut Rian melihatnya seperti ini, jadi segera menundukkan kepalanya. Dia mengambil gelas susu sarang burung itu dari tangan Rian dan memakannya sesuap-sesuap kecil.Rian memandangi Wina yang sedang makan itu sambil tersenyum.'Kali ini dia nggak menolak makanan pemberianku. Apa berarti dia sebenarnya nggak terlalu membenciku?'Pandangan Rian terus tertuju pada Wina. Seakan dia sedang melihat wanita yang dicintainya. Semakin di memperhatikan Wina, semakin dia terpesona kepada Wina.Setelah Wina menghabiskan makanannya, Rian dengan enggan mengalihkan pandangannya dan mengambil serbet dan menyeka sudut mulut Wina.Meskipun cahaya lampu di ruangan remang-remang, orang-orang yang hadir di sana bisa melihat sikap Rian yang penuh kasih sayang itu.Awalnya, mereka mengira Wina hanyalah pendamping wanita Rian. Mereka tidak menyangka bahwa Wina adalah wanita yang dicintai oleh Rian.Beberapa eksekutif langsung diam-diam merekam
Read more

Bab 117

Saat Melihat Emil, jantung Wina seketika seperti berhenti berdetak. Rasa takut dan panik langsung menyerang dirinya."Pak, Pak Emil ...."Raut wajahnya sangat pucat karena ketakutan, bahkan suaranya bergetar.Melihat Wina yang ketakutan itu, Emil sedikit memiringkan kepalanya dan berkata, "Nona Wina, sudah lama nggak bertemu."Seluruh tubuh Wina gemetar, tetapi dia berusaha bersikap tenang dan bertanya, "Pak Emil, kenapa kamu menemuiku di toilet wanita?"Emil tampak tersenyum dan mengangkat matanya sambil berkata, "Bukan apa-apa, aku hanya ingin mengucapkan terima kasih padamu."Selesai berbicara, dia melepas maskernya. Terlihat mulutnya telah dijahit lebih dari belasan jahitan.Melihat tumpukan benang jahitan itu membuat Wina melangkah mundur karena ketakutan.Namun, Emil tidak peduli reaksi Wina, dia mengangkat jarinya dan berkata, "Kemarilah."Wina menggelengkan kepalanya, menolak permintaan Emil. Kemudian, bergegas lari ke toilet di sebelahnya.Sayang sekali, kedua pengawal Emil ya
Read more

Bab 118

Saat Wina masih terkejut, Emil tiba-tiba mengabaikan rasa sakit di pahanya, mengangkat kakinya dan menggunakan ujung sepatu untuk mengangkat dagu Wina."Jalang! Aku menjadi seperti ini karena orang-orang yang kamu kirim. Jadi aku harus berterima kasih padamu, 'kan?"Setelah kepalanya diangkat, Wina baru menyadari sorot mata Emil yang dipenuhi dengan kemarahan.Wina sebenarnya ketakutan, tetapi nalarnya membuatnya berpikir bukan waktunya untuk takut. Oleh karena itu, dia menggertakkan gigi dan memaksa dirinya untuk tenang."Pak Emil, apa kamu nggak salah paham? Aku nggak pernah mengirim siapa pun untuk mencelakaimu. Aku nggak kenal orang bertopeng yang kamu bilang itu ...."Sekalipun Emil tetap percaya bahwa Wina mengirim Tuan Malam, Wina tidak akan pernah mengakui bahwa dia mengenal Tuan Malam.Lagi pula, memang bukan Wina yang menyuruh Tuan Malam melakukan hal itu pada Emil. Wina sendiri baru tahu setelah melihat berita pada keesokan harinya.Selain itu, Wina juga merupakan korban."N
Read more

Bab 119

'Sakit ....'Sungguh sesak ....'Wina kesakitan sampai kesulitan bernapas.Namun, Emil tidak berniat melepaskannya pergi begitu saja.Emil memerintahkan dua pengawal untuk menekan Wina di wastafel dan memandang mereka dengan senyuman bejat."Satu-satunya penyesalanku adalah aku nggak pernah menidurimu. Tapi bisa melihat secara langsung cukup mengasyikkan juga, 'kan?"Wina merasa kata-kata itu lebih menyakitkan daripada rasa sakit di tubuhnya.Dia bahkan tidak peduli dengan luka di punggungnya dan sekuat tenaga menoleh ke belakang melihat Emil."Pak Emil, aku sungguh nggak tahu siapa pria bertopeng itu. Aku nggak tahu apa maksudmu aku bekerja sama denganmu Pak Wira."Wina tidak akan mengatakan dia kenal Tuan Malam itu. Karena dia tahu bahwa begitu dia mengatakannya, Emil pasti akan menyuruh dua pengawal itu menodainya.Wina tahu Emil menggunakan cara ini untuk memaksanya memberi tahu siapa Tuan Malam. Selama dia tidak memberi tahu, dia masih memiliki peluang untuk kabur.Emil selalu tah
Read more

Bab 120

Rian menatap Emil dengan sorot mata yang penuh amarah."Emil, berani-beraninya kamu menyentuh wanitaku! Itu berarti kamu cari mati!"Sambil menggendong Wina, Rian berjalan ke arah Emil dan menendang kursi rodanya.Tangan dan kaki Emil masih belum sembuh total, jadi tidak ada kekuatan. Setelah ditendang seperti itu, dia langsung jatuh tergeletak di lantai dan tidak bisa bergerak.Namun, Emil sama sekali tidak peduli. Dia menoleh, menatap Wina sambil tertawa sinis dan berkata."Wina, kamu sungguh hebat. Bahkan Rian bertekuk lutut padamu. Pantas saja kamu nggak ingin melakukannya denganku."Perkataan itu membuat Rian sangat muak.Seolah-olah seseorang telah mencemari harta karun yang ada di tangannya, membuatnya tiba-tiba menjadi paranoid dan menakutkan.Rian tiba-tiba seperti orang gila, dia menginjak mulut Emil dengan sepatu kulitnya yang berat.Dia mengerahkan seluruh kekuatannya, seolah ingin menghancurkan mulut Emil.Kekejaman yang keluar dari matanya akhirnya membuat Emil merasa tak
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
156
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status