Share

Bab 114

Penulis: Coklat Panas
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-05 18:00:00
Sara: "Wina, kamu harus ingat kita tubuh bersama dan sudah seperti adikku. Kalau kamu menemukan sesuatu yang mencurigakan, kamu harus beri tahu aku. Kalau nggak, sia-sia aku sudah menyayangimu selama bertahun-tahun"

Membaca pesan itu, Wina pun tersenyum. Sara percaya padanya dengan sepenuh hati, jadi tidak akan menyalahkannya sudah ceroboh.

Wina: "Oke, aku akan menuruti Kak Sara." Setelah mengirim stiker selamat malam, Wina pun meletakkan ponselnya dan pergi tidur dengan tenang.

Keesokan hari, sore. Wina dibangunkan oleh belasan panggilan telepon. Wina yang masih setengah sadar mengambil ponselnya dari bawah bantal.

"Nona Wina, apa kamu sudah bangun?"

Wina dengan susah payah membuka matanya ketika mendengar suara Rian yang jelas dan enak didengar.

"Pak Rian, ada urusan apa?"

"Apa kamu sudah merasa lebih baik?

"Ya." Wina hanya mengiakan.

Rian merasa sedikit kecewa mendengar Wina yang begitu dingin. Namun, Rian dengan cepat menyesuaikan suasana hatinya.

"Nona Wina, Grup Gerad mengadakan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ai Mulyati
endingnya metong gak Wina ny
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 115

    Wina mentertawakan dirinya sendiri, lalu menoleh ke Rian yang sedang mengemudi."Di mana pesta perayaannya akan diadakan?""Hotel Arya."Hotel Arya merupakan hotel termewah di Kota Aster.Grup Gerad mengadakan pesta perayaan untuk merayakan telah memenangkan proyek di Kota Sinoa.Meski proyek itu tidak seberapa, tetapi bagi Grup Gerad, proyek tersebut merupakan dasar untuk perkembangan perusahaan mereka di Kota Aster.Wina mengira Rian akan membawanya langsung ke sana, tetapi malah pergi ke Blue Bay Mal.Toko gaun berkelas yang masih sama, tetapi kali ini Rian membelikan sepuluh set gaun eksklusif untuk Wina, termasuk tas dan perhiasan.Saat melihat kantong-kantong berlabel merek kelas atas ini dimasukkan staf ke bagasi mobil, Wina merasa sakit kepala dan memegang dahinya."Pak Rian, biaya ekspedisi sangat mahal."Rian bersandar di pintu mobil, memiringkan kepala sambil menatapnya dan berkata, "Kali ini, kamu nggak boleh mengembalikannya, atau aku akan membiarkanmu terus menjamuku."Ri

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-05
  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 116

    Mengingat kembali masa lalu, mata Wina tiba-tiba berkaca-kaca.Wina takut Rian melihatnya seperti ini, jadi segera menundukkan kepalanya. Dia mengambil gelas susu sarang burung itu dari tangan Rian dan memakannya sesuap-sesuap kecil.Rian memandangi Wina yang sedang makan itu sambil tersenyum.'Kali ini dia nggak menolak makanan pemberianku. Apa berarti dia sebenarnya nggak terlalu membenciku?'Pandangan Rian terus tertuju pada Wina. Seakan dia sedang melihat wanita yang dicintainya. Semakin di memperhatikan Wina, semakin dia terpesona kepada Wina.Setelah Wina menghabiskan makanannya, Rian dengan enggan mengalihkan pandangannya dan mengambil serbet dan menyeka sudut mulut Wina.Meskipun cahaya lampu di ruangan remang-remang, orang-orang yang hadir di sana bisa melihat sikap Rian yang penuh kasih sayang itu.Awalnya, mereka mengira Wina hanyalah pendamping wanita Rian. Mereka tidak menyangka bahwa Wina adalah wanita yang dicintai oleh Rian.Beberapa eksekutif langsung diam-diam merekam

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-05
  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 117

    Saat Melihat Emil, jantung Wina seketika seperti berhenti berdetak. Rasa takut dan panik langsung menyerang dirinya."Pak, Pak Emil ...."Raut wajahnya sangat pucat karena ketakutan, bahkan suaranya bergetar.Melihat Wina yang ketakutan itu, Emil sedikit memiringkan kepalanya dan berkata, "Nona Wina, sudah lama nggak bertemu."Seluruh tubuh Wina gemetar, tetapi dia berusaha bersikap tenang dan bertanya, "Pak Emil, kenapa kamu menemuiku di toilet wanita?"Emil tampak tersenyum dan mengangkat matanya sambil berkata, "Bukan apa-apa, aku hanya ingin mengucapkan terima kasih padamu."Selesai berbicara, dia melepas maskernya. Terlihat mulutnya telah dijahit lebih dari belasan jahitan.Melihat tumpukan benang jahitan itu membuat Wina melangkah mundur karena ketakutan.Namun, Emil tidak peduli reaksi Wina, dia mengangkat jarinya dan berkata, "Kemarilah."Wina menggelengkan kepalanya, menolak permintaan Emil. Kemudian, bergegas lari ke toilet di sebelahnya.Sayang sekali, kedua pengawal Emil ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-06
  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 118

    Saat Wina masih terkejut, Emil tiba-tiba mengabaikan rasa sakit di pahanya, mengangkat kakinya dan menggunakan ujung sepatu untuk mengangkat dagu Wina."Jalang! Aku menjadi seperti ini karena orang-orang yang kamu kirim. Jadi aku harus berterima kasih padamu, 'kan?"Setelah kepalanya diangkat, Wina baru menyadari sorot mata Emil yang dipenuhi dengan kemarahan.Wina sebenarnya ketakutan, tetapi nalarnya membuatnya berpikir bukan waktunya untuk takut. Oleh karena itu, dia menggertakkan gigi dan memaksa dirinya untuk tenang."Pak Emil, apa kamu nggak salah paham? Aku nggak pernah mengirim siapa pun untuk mencelakaimu. Aku nggak kenal orang bertopeng yang kamu bilang itu ...."Sekalipun Emil tetap percaya bahwa Wina mengirim Tuan Malam, Wina tidak akan pernah mengakui bahwa dia mengenal Tuan Malam.Lagi pula, memang bukan Wina yang menyuruh Tuan Malam melakukan hal itu pada Emil. Wina sendiri baru tahu setelah melihat berita pada keesokan harinya.Selain itu, Wina juga merupakan korban."N

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-06
  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 119

    'Sakit ....'Sungguh sesak ....'Wina kesakitan sampai kesulitan bernapas.Namun, Emil tidak berniat melepaskannya pergi begitu saja.Emil memerintahkan dua pengawal untuk menekan Wina di wastafel dan memandang mereka dengan senyuman bejat."Satu-satunya penyesalanku adalah aku nggak pernah menidurimu. Tapi bisa melihat secara langsung cukup mengasyikkan juga, 'kan?"Wina merasa kata-kata itu lebih menyakitkan daripada rasa sakit di tubuhnya.Dia bahkan tidak peduli dengan luka di punggungnya dan sekuat tenaga menoleh ke belakang melihat Emil."Pak Emil, aku sungguh nggak tahu siapa pria bertopeng itu. Aku nggak tahu apa maksudmu aku bekerja sama denganmu Pak Wira."Wina tidak akan mengatakan dia kenal Tuan Malam itu. Karena dia tahu bahwa begitu dia mengatakannya, Emil pasti akan menyuruh dua pengawal itu menodainya.Wina tahu Emil menggunakan cara ini untuk memaksanya memberi tahu siapa Tuan Malam. Selama dia tidak memberi tahu, dia masih memiliki peluang untuk kabur.Emil selalu tah

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-06
  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 120

    Rian menatap Emil dengan sorot mata yang penuh amarah."Emil, berani-beraninya kamu menyentuh wanitaku! Itu berarti kamu cari mati!"Sambil menggendong Wina, Rian berjalan ke arah Emil dan menendang kursi rodanya.Tangan dan kaki Emil masih belum sembuh total, jadi tidak ada kekuatan. Setelah ditendang seperti itu, dia langsung jatuh tergeletak di lantai dan tidak bisa bergerak.Namun, Emil sama sekali tidak peduli. Dia menoleh, menatap Wina sambil tertawa sinis dan berkata."Wina, kamu sungguh hebat. Bahkan Rian bertekuk lutut padamu. Pantas saja kamu nggak ingin melakukannya denganku."Perkataan itu membuat Rian sangat muak.Seolah-olah seseorang telah mencemari harta karun yang ada di tangannya, membuatnya tiba-tiba menjadi paranoid dan menakutkan.Rian tiba-tiba seperti orang gila, dia menginjak mulut Emil dengan sepatu kulitnya yang berat.Dia mengerahkan seluruh kekuatannya, seolah ingin menghancurkan mulut Emil.Kekejaman yang keluar dari matanya akhirnya membuat Emil merasa tak

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-06
  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 121

    "Nggak ada," ujar Wina sambil menggeleng.Dibandingkan dengan luka kepala Rian, Wina merasa luka di punggungnya tidak seberapa."Kamu terluka parah, ayo ke rumah sakit dulu."Melihat tangannya berlumuran darah, Wina teringat kembali pada kecelakaan mobil lima tahun lalu.Hal ini membuat Wina semakin merasa bersalah. 'Dia dua kali terluka parah karena berusaha menyelamatkanku. Kenapa Rian ingin melindungiku seperti ini?'"Ya."Rian mengangguk, menuruti perkataan Wina. Ketika Rian yang menggendong Wina melintasi ruang perjamuan, beberapa pengawal melihat mereka dan segera menghampiri mereka.Melihat Rian terluka parah, mereka menyalahkan diri sendiri dan minta maaf karena tidak melindungi Rian dengan baik.Rian tidak memedulikan hal tersebut, dia hanya memerintah mereka untuk membawa Emil ke kantor polisi, lalu keluar menuju lobi hotel.Pakaian Wina sudah hancur berantakan, tetapi untungnya dia tutupi oleh mantel Rian yang besar.Namun, Wina masih merasa sedikit tidak nyaman karena takut

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-07
  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 122

    Ketika mendengar perkataan Wina itu, sorot mata Jihan semakin dingin.Wina tidak berani menatap Jihan yang seperti itu, jadi segera menoleh dan berkata pada Rian, "Ayo pergi."Ketika Rian mendengar ini, ekspresinya melembut.Dia berpikir tidak peduli apa hubungan mereka, Wina memilihnya saat ini adalah hasil terbaik.Rian menyingkirkan perasaan kacaunya dan memeluk Wina dengan erat. Dia melewati Jihan tanpa mengatakan sepatah kata pun.Jihan menoleh dan menatap Wina, matanya yang suram itu seolah menembus tubuh Wina.Wina dengan cepat menunduk, mencoba menghindari tatapan itu, tetapi Jihan tiba-tiba meraih lengannya.Jihan menggunakan seluruh kekuatannya untuk menarik Wina keluar dari pelukan Rian.Karena ditarik begitu keras, Wina pun terjatuh ke lantai.Area luka di punggungnya bergesekan dengan lantai. Terasa sangat sakit.Wina mengabaikan rasa sakit itu dan segera mengambil kembali mantel yang terlepas dari tubuhnya.Sayangnya, sebelum tangannya menyentuh ujung mantel, mantel itu d

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-07

Bab terbaru

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1552

    Lama sekali Jodie hanya tertegun setelah menerima berita kematian Wina, tetapi akhirnya bergegas dan mengantar kepergian Wina ke tempat peristirahatan terakhirnya. Setelah semua orang meninggalkan pemakaman, Jodie mengelus batu nisan Wina dengan penuh rindu."Wina."Jodie perlahan berjongkok sambil bertopang pada batu nisan Wina dan menatap wajah Wina dalam foto dengan matanya yang sudah menua ...."Nggak disangka, ya?""Ternyata begitu aku jatuh cinta, rasa cintaku bisa bertahan selama ini," gumam Jodie sambil mengangkat alisnya. "Aku saja nggak tahu kalau aku ternyata tipe orang yang sepenyayang ini."Jodie menatap foto itu dan tersenyum. "Sampai-sampai ... aku merasa nggak ada satu wanita lain pun yang menarik perhatianku. Tuh Wina, aku nggak kalah dari Jihan, 'kan?"Namun, yang menjawab Jodie adalah bunyi kepak sayap burung yang terbang di pemakaman. Setelah semua binatang itu pergi, yang tersisa hanyalah keheningan. Sama heningnya seperti rasa cinta yang selama ini Jodie pendam da

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1551

    Sebelum kehidupan Wina berakhir, yang terlintas di benaknya adalah rasa cinta yang Jihan sembunyikan selama lima tahun itu ....Saat membalikkan tubuhnya dan bangun, Wina bisa melihat tubuhnya dipeluk dengan erat oleh sepasang lengan yang kuat dan bertenaga. Jika itu bukan cinta, lantas apa ....Wina juga bisa melihat suasana makan di akhir pekan itu dengan jelas. Jihan yang duduk di depannya sesekali melirik Wina melalui ekor matanya. Jika itu bukan karena Jihan sudah lama menyukainya waktu, lantas apa ....Apalagi setelah Jihan selesai melakukannya. Dia akan menggendong dan membiarkan Wina berbaring tengkurap, lalu mengusap-usap punggung Wina untuk menidurkannya seperti anak kecil ....Rasa cinta Jihan terwujud dalam hal-hal kecil. Mungkin sekilas tidak terlihat jelas cinta macam apa itu dan hanya Jihan sendiri yang tahu betapa dia menyayangi dan mencintai Wina ....Mata Wina tidak bisa lagi terbuka, rasanya jiwanya tersedot keluar. Dia tidak punya tenaga lagi untuk bangkit, dia juga

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1550

    Wina mengelus bagian belakang kepala Delwyn, ekspresinya terlihat sangat tenang seolah-olah dia sudah berdamai dengan kenyataan. "Kapan kamu akan menikah?"Tubuh Delwyn sontak menegang, air mata menggenangi pelupuk matanya. Dia pun perlahan menengadah dan melepaskan Wina. "Ibu ... aku ... aku belum bertemu dengan gadis yang kusuka."Wina bisa melihat pantulan dirinya dari bola mata Delwyn, jadi dia menyentuh wajah putranya. "Kamu lihat sendiri betapa menderitanya ibumu tetap bertahan hidup. Masa kamu nggak mau membiarkan Ibu menyusul ayahmu?"Sewaktu kecil Delwyn dikekang oleh orang tuanya, tetapi sekarang setelah besar, giliran dia yang mengekang orang tuanya. Karena hanya pengekangan ini saja yang bisa mencegah Delwyn menjadi yatim piatu. Jadi ... biarkan Delwyn menjadi egois untuk kali ini saja ....Delwyn meraih lengan Wina dan memohon, "Ibu, tolong tunggu sebentar lagi. Aku akan menemukan gadis yang kusuka dan menikahinya, oke?"Wina tidak tega menyakiti hati putranya, jadi dia me

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1549

    Demi putranya, Wina sama sekali tidak mengikuti Jihan. Namun, rambut Wina mendadak beruban dalam satu malam dan wajahnya seolah menua sepuluh tahun. Kerutannya sontak tampak lebih kentara, tatapan matanya selalu terlihat kosong.Di depan makam Jihan, Wina meminta Jihan untuk menunggunya. Sekarang Wina sudah punya anak, jadi dia tidak bisa melakukan sesuatu dengan asal. Nanti setelah putra mereka menikah, barulah Wina akan pergi menyusul Jihan. Jika Jihan ternyata tidak menunggunya, Wina akan menarik kembali janjinya tentang kehidupan selanjutnya sehingga mereka tidak akan pernah bertemu lagi ....Wina tidak menghadiri pemakaman Jihan. Itu sebabnya dia akhirnya terbangun, lalu berjalan ke makam Jihan dengan tubuh yang terhuyung-huyung. Tidak ada yang tahu tentang apa yang Wina katakan kepada Jihan, selain Delwyn yang memapah ibunya untuk menemui ayahnya ....Malam itu, Wina tiba-tiba pingsan di salju dan segera dibawa ke rumah sakit untuk diberikan pertolongan pertama. Wina baru sadar s

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1548

    Bulu mata Wina tampak bergetar. Dia mengangkat matanya yang terkesan kosong dan menatap ke kejauhan. "Nggak, aku nggak akan ke mana-mana. Kami akan tetap di sini sampai aku ikut mati beku. Nggak akan ada yang bisa memisahkan kami."Semua orang sontak merasa tercekat. Mereka semua bergegas membujuk Wina agar jangan melakukan hal bodoh, tetapi Wina tidak mengacuhkan semua omongan mereka. Dia hanya duduk diam di sana sambil memeluk Jihan, menunggu ajal menjemputnya.Delwyn akhirnya menggenggam tangan Wina dengan erat sehingga pandangan Wina beralih kepadanya. "Ibu, aku tahu betapa Ibu mencintai Ayah dan Ibu pasti sulit menerima kenyataan ini, tapi tolong jangan lakukan hal bodoh. Aku sudah kehilangan Ayah dan aku nggak bisa kalau harus kehilangan Ibu juga ...."Suara putranya membuat Wina akhirnya perlahan menatap Delwyn. Wina menyentuh wajah Delwyn yang tampak begitu mirip dengan Jihan, lalu tersenyum kecil dengan senang ...."Ibu sudah lama mempersiapkan diri untuk kematian ayahmu. Kare

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1547

    Air mata Wina pun mendadak mengalir turun. Tidak ada tangisan yang memilukan hati, hanya keheningan dan bibir Wina yang terbuka. Wina ingin mengatakan sesuatu, tetapi sepertinya dia sudah mengatakan semua yang ingin dia katakan kepada Jihan. Pada akhirnya, Wina hanya menurunkan pandangannya menatap wajah Jihan yang sudah pucat itu ...."Bodoh. Mau seberapa banyak pun darahmu mengalir keluar, kamu tetap suamiku. Mana mungkin aku takut? Aku nggak takut. Kenapa kamu malah pergi ke tempat seperti ini sendirian?"Yang membuat Wina merasa begitu getir adalah karena dia tidak sempat berpamitan untuk terakhir kalinya. Namun, Jihan sama sekali tidak memikirkan rasa penyesalan Wina dan fokus ingin menyembunyikan kondisinya dari Wina ....Lantas, bagaimana jika ... Wina tidak mengenali tiruan Jihan? Apa itu berarti Wina tidak akan pernah menemukan tubuh Jihan? Apa itu berarti Jihan akan selamanya terkubur beku di bawah salju ....Jihan sudah mempersiapkan segala sesuatunya sebelum ajal menjemputn

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1546

    Saat Delwyn meraih tangan Jihan dengan gemetar, Wina sontak menengadah seolah mendapatkan firasat. Dia melihat ke arah Delwyn sekilas, lalu bergegas merangkak menghampiri putranya dengan rambut acak-acakan seperti orang gila.Wina tetap tidak menangis. Dia bahkan menyentuh tangan yang kaku dan putih membeku itu dengan tatapan tegas, lalu menurunkan pandangannya yang bergetar dan menggali salju yang menutupi tubuh Jihan dengan tangannya yang sudah berdarah.Salju yang menumpuk di gunung lebih dalam, setiap lapisannya mengubur Jihan. Wina berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengeluarkan suaminya dari dalam salju, lalu akhirnya melihat wajah Jihan yang berlumuran darah. Tidak ada rona kemerahan apa pun di wajah yang tampan itu, hanya ada noda darah dan salju yang menghiasi ....Delwyn menatap sosok ayahnya dengan tidak percaya. Dia pun jatuh terduduk, hatinya terasa remuk redam. Langit seolah mendadak runtuh dan hanya ada kegelapan tak berujung yang menyelimuti ...."Delwyn.""Tolong Ibu,

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1545

    Wina yang sedang mencari ke mana-mana sontak berhenti melangkah, rasanya dia seperti mendengar ada yang memanggil namanya. Wina pun menoleh dengan tatapan kosong, tetapi terlihat jelas hanya ada dia di sini.Wina berdiri dalam diam, lalu memegangi dadanya yang berdetak dengan begitu kuat. Tiba-tiba, hatinya terasa tersayat seolah-olah dia akan kehilangan sesuatu. Saking sakitnya, Wina sampai membungkukkan tubuhnya. Akan tetapi, rasa sakit itu tidak kunjung hilang ....Firasatnya mengatakan bahwa sesuatu terjadi pada Jihan. Di saat Wina ingin kembali mencari Jihan, tiba-tiba sosok Jihan yang tampan muncul di hadapannya sambil membawa sebuket mawar."Sayang, kok kamu di sini? 'Kan sudah kubilang tunggu aku?"Begitu melihat Jihan tampak baik-baik saja, jantung Wina yang semula berdegap kencang mendadak menjadi tenang kembali.Wina langsung melempar payungnya dan melompat memeluk Jihan dengan gembira.Wina menghela napas lega saat merasakan hangat tubuh dan napas Jihan."Sayang, kamu tahu

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1544

    Saat melihat Jihan berdiri sempoyongan dan mengerahkan sedikit tenaga untuk melambaikan tangannya, Jefri akhirnya tidak tahan lagi. Dia menggertakkan gigi dan berlari secepat mungkin ke dasar Gunung Kiron ...."Kak Jihan, aku panggil dokter dulu, terus menyuruh robot itu naik gunung dan baru setelah itu aku akan menjemputmu! Kakak berdiri saja di sana dan tunggu aku, ya! Aku akan segera kembali!"Jalan gunung di malam hari memang tidak dapat diprediksi, salju yang turun dari langit seolah menjadi sumber penerangan. Jefri merasa seperti sedang berjalan di siang hari. Namun, saking langkahnya terburu-buru, Jefri sampai beberapa kali jatuh tersungkur ke atas tanah dan dia bahkan tidak tahu berjalan ke arah mana ....Jihan memandangi punggung Jefri yang berangsur-angsur menghilang dari pandangannya, lalu memegangi dadanya. Dia bisa merasakan detak jantungnya yang perlahan melambat. Jihan berdiri diam sambil merasakan bagaimana nyawanya meregang ....Entah berapa lama waktu berlalu, yang je

DMCA.com Protection Status