Share

Bab 116

Mengingat kembali masa lalu, mata Wina tiba-tiba berkaca-kaca.

Wina takut Rian melihatnya seperti ini, jadi segera menundukkan kepalanya. Dia mengambil gelas susu sarang burung itu dari tangan Rian dan memakannya sesuap-sesuap kecil.

Rian memandangi Wina yang sedang makan itu sambil tersenyum.

'Kali ini dia nggak menolak makanan pemberianku. Apa berarti dia sebenarnya nggak terlalu membenciku?'

Pandangan Rian terus tertuju pada Wina. Seakan dia sedang melihat wanita yang dicintainya. Semakin di memperhatikan Wina, semakin dia terpesona kepada Wina.

Setelah Wina menghabiskan makanannya, Rian dengan enggan mengalihkan pandangannya dan mengambil serbet dan menyeka sudut mulut Wina.

Meskipun cahaya lampu di ruangan remang-remang, orang-orang yang hadir di sana bisa melihat sikap Rian yang penuh kasih sayang itu.

Awalnya, mereka mengira Wina hanyalah pendamping wanita Rian. Mereka tidak menyangka bahwa Wina adalah wanita yang dicintai oleh Rian.

Beberapa eksekutif langsung diam-diam merekam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status