Ketika Maxime bangun, dia menggerakkan tangannya sedikit dan mendapati seseorang menggenggam tangannya.Reina langsung membuka matanya, "Max, kamu sudah bangun?"Maxime yang mengenali suara Reina langsung menggenggam balik tangan Reina kuat-kuat."Yah, kayaknya aku habis tidur lama banget."Reina langsung memeluk Maxime, "Kamu itu hampir mati, tidur apanya?"Maxime sudah memotong pembuluh darahnya dan darah yang menyembur waktu itu begitu menakutkan.Tubuh Maxime yang dipeluk Reina pun terasa kaku.Maxime mengangkat tangannya dan menepuk punggung Reina, "Nggak apa-apa, lihat ... aku sudah baik-baik aja."Reina memeluk Maxime lebih erat, membenamkan seluruh wajahnya ke dada Maxime dan air matanya membasahi pakaian Maxime.Hati Maxime ikut terasa pedih, "Jangan nangis."Reina menarik napas dalam-dalam, "Nggak? Aku nggak nangis.""Kamu lapar nggak?" Reina bertanya, lalu mengangkat kepalanya dan menatap Maxime, "Oh iya, harusnya aku kasih tahu Jovan dulu ya, biar dia bisa meriksa kondisimu
Read more