All Chapters of Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit: Chapter 901 - Chapter 910

2132 Chapters

Bab 901

Ketika Maxime bangun, dia menggerakkan tangannya sedikit dan mendapati seseorang menggenggam tangannya.Reina langsung membuka matanya, "Max, kamu sudah bangun?"Maxime yang mengenali suara Reina langsung menggenggam balik tangan Reina kuat-kuat."Yah, kayaknya aku habis tidur lama banget."Reina langsung memeluk Maxime, "Kamu itu hampir mati, tidur apanya?"Maxime sudah memotong pembuluh darahnya dan darah yang menyembur waktu itu begitu menakutkan.Tubuh Maxime yang dipeluk Reina pun terasa kaku.Maxime mengangkat tangannya dan menepuk punggung Reina, "Nggak apa-apa, lihat ... aku sudah baik-baik aja."Reina memeluk Maxime lebih erat, membenamkan seluruh wajahnya ke dada Maxime dan air matanya membasahi pakaian Maxime.Hati Maxime ikut terasa pedih, "Jangan nangis."Reina menarik napas dalam-dalam, "Nggak? Aku nggak nangis.""Kamu lapar nggak?" Reina bertanya, lalu mengangkat kepalanya dan menatap Maxime, "Oh iya, harusnya aku kasih tahu Jovan dulu ya, biar dia bisa meriksa kondisimu
Read more

Bab 902

Reina masih tenggelam dalam momen heroik Maxime yang menyelamatkannya lagi dan lagi.Sekarang begitu ditanya seperti ini, Reina yang malu pun langsung mencubit lengan Maxime, "Kurang kerjaan ya?"Sebelum Maxime sempat menjawab, ponsel Reina tiba-tiba berdering dan mengganggu percakapan intim di antara keduanya."Siapa?" tanya Maxime.Reina mengangkat ponselnya dan mendapati Revin yang meneleponnya. Reina pun menjawab dengan jujur, "Revin."Maxime langsung terbakar api cemburu, "Pasang pengeras suara, aku mau dengar dia ngomong apa."Kemarin meski Reina cuma akting, Maxime sungguh cemburu melihat betapa harmonisnya Reina dan Revin.Reina tidak punya pilihan selain menyalakan pengeras suara."Halo, Revin," jawab Reina."Kemarin aku sudah telepon Deron dan tahu kejadiannya. Kamu nggak apa-apa?" tanya Revin."Yah, nggak apa-apa."Revin menambahkan, "Syukurlah. Tapi, yang kukatakan kemarin tetap berlaku ya. Kalau kamu mau, aku akan langsung kirim orang untuk menjemputmu dan membawamu ke sin
Read more

Bab 903

Seberkas sinar dingin melintas di mata Morgan, tapi dia tetap tidak berkomentar. Morgan cuma menyuap beberapa suap, lalu bangkit berdiri."Bu, aku sudah kenyang, aku ke kantor dulu.""Kamu kerja hari ini?" tanya Joanna."Ya, lagian urusan rumah nggak ada yang perlu kubantu." Setelah Morgan selesai bicara, dia melirik Syena dan berkata, "Kamu bantu Ibu aja ngurus keperluan di rumah. Jangan muncul di depan publik lagi."Kalimat terakhir dari mulut Morgan adalah untuk memperingatkan Syena yang sudah ketahuan menuduh Reina melakukan plagiarisme.Syena pun menjawab dengan enggan, "Oke."Masalah itu membludak cukup besar di media massa. Syena tidak berani membuat Morgan marah.Setelah Morgan di luar rumah, dia mengeluarkan ponselnya dan melihat ada beberapa panggilan tidak terjawab.Semuanya dari tuan muda ketiga dari Keluarga Baclig, Fendy.Morgan menelepon balik.Begitu telepon itu tersambung, terdengarlah suara Fendy yang gemetaran, "Tuan Morgan, gimana nih? Kakakku dibawa pergi sama bawa
Read more

Bab 904

'Seperti biasa' di kamus Maxime adalah membinasakan Deo dari muka bumi ini.Maxime takut menakuti Reina, jadi dia berbohong, "Kita akan bikin dia nggak pernah menginjakkan kaki lagi di Kota Simaliki.""Oh." Reina mengerti.Tiba-tiba, pintu kamar mereka diketuk dan seorang pengawal berkata, "Pak Maxime, Nona Christy minta bertemu denganmu."Maxime mengerutkan kening. Dia sama sekali tidak menyukai Christy.Sebelum Maxime sempat menjawab, Christy sudah lebih dulu melongok dan menerobos penjagaan para pengawal, "Kak Max, kamu nggak apa-apa?"Christy ingat sebelum diantar ke rumah sakit, Maxime terluka parah saat mencoba menyelamatkan Reina si wanita jalang.Christy tidak mengerti kenapa Maxime masih mau menyelamatkan Reina padahal Reina jelas-jelas sudah mengkhianatinya?Apa Reina begitu menyenangkan untuk Maxime?Pengawal itu menghentikan Christy dan menarik tubuhnya kembali ke depan pintu. Tapi karena wanita ini adalah sepupu Maxime dan sedang terluka, para pengawal tidak berani bersika
Read more

Bab 905

Di dalam kamar rawat.Maxime mengulurkan tangannya ke arah Reina.Reina langsung menyambut uluran tangan Maxime dan bertanya, "Kepalamu masih sakit?""Nggak sakit." Maxime menjawab, "Tapi aku butuh dipeluk."Reina duduk di samping Maxime dan memeluknya, "Kalau aku nggak sengaja menyentuh lukamu, kasih tahu ya.""Iya, aku nggak sebodoh itu." Maxime menyunggingkan senyum.Sudah lama sekali dia tidak merasa sebahagia ini.Keduanya berpelukan seperti itu entah sampai kapan. Sampai pintu kamar terbuka, mereka masih menikmati momen pelukan itu."Ih Papa nggak tahu malu! Sudah besar aja masih minta dipeluk Mama!"Begitu terdengar suara anak-anak, Reina langsung menoleh ke arah pintu dan melihat Deron menggandeng Riki berdiri di depan pintu.Riki terdiam, "Mama, kalian jahat! Masa kalian diam-diam pelukan dan nyuruh aku ke sekolah di hari libur?"Begitu Reina tersadar, dia langsung melepaskan Maxime."Ah ...."Reina bingung bagaimana harus menjelaskan situasi ini pada Riki, mata Riki yang begi
Read more

Bab 906

Ternyata si Christy datang membawa pesan.Reina pun menjawab, "Kamu ngomong aja sendiri ke Maxime."Christy pun berjalan ke kamar rawat Maxime selangkah demi selangkah dengan kesal.Reina juga masuk ke kamar rawat, Riki sedang duduk diam."Riki, ayo pulang, biar papa istirahat ya?""Oke."Awalnya Riki memang cuma mau melihat kondisi Maxime, bosan juga ternyata kalau hanya diam di kamar tidak ngapa-ngapain, mending dia pulang untuk siaran langsung.Begitu mendengar Reina dan Riki akan pulang, dia berkata, "Malam ini aku juga akan pulang."Luka di tubuh Maxime sudah dijahit dan selama tidak berolahraga berat, Maxime akan baik-baik saja."Kamu yakin? Lukamu gimana?" tanya Reina sedikit khawatir."Jangan khawatir, nggak apa-apa. Jovan bilang aku sudah nggak dalam kondisi kritis kok."Maxime menambahkan, "Nanti malam aku berencana pulang ke rumah utama sebentar."Dia ingin membicarakan sesuatu dengan Morgan.Menurut penyelidikan Ekki, belakangan ini Morgan sangat dekat dengan Deo. Kali ini
Read more

Bab 907

Setelah menutup telepon, Jovan merasa lega.Lalu, dia bertanya pada Alana, "Jadi? Kita mau pergi ke mana?"Alana adalah orang yang malas."Pergi ke mal dekat sini aja deh. Kita makan sambil santai-santai aja. Kalau kakek tanya, bilang aja kita pergi nonton?" jawab Alana.Meski Jovan enggan, ini adalah cara terbaik.Mereka berdua pun pergi ke mal.Saat ini mal penuh sesak dengan manusia.Alana pun akhirnya masuk ke dalam pelukan beberapa kali karena didesak kerumunan orang, Jovan tidak punya pilihan selain melindunginya, "Apa coba yang asyik dari tempat kayak gini?"Jovan tidak bisa mengerti.Alana sebenarnya juga tidak suka keramaian. Tapi karena sudah sampai, kalau pergi ke tempat lain pun dia juga tidak tahu harus pergi ke mana.Alana menoleh kanan kiri dan melihat sebuah restoran ikan bakar di kejauhan di mana tidak perlu mengantri, "Ayo ke sana."Mungkin karena Alana buru-buru, dia tidak memperhatikan ada orang di depannya dan hampir saja membuat orang itu terjungkal."Hati-hati do
Read more

Bab 908

"Mau pergi ke mana?" tanya Jovan.Melihat Jovan sudah selesai menelepon, Alana pun berkata, "Kamu nggak lihat satpam ngusir kita pergi?"Jovan yang tidak berdaya melihat kepolosan Alana pun menjawab, "Satpam itu ngusir mereka, bukan kita."Benar saja, Alana ternyata tidak paham karena dia diam dan menunggu Jovan menjelaskan."Barusan aku menelepon penanggung jawab tempat ini dan meminta semua orang yang keluar," ucap Jovan.Awalnya Jovan tidak keberatan dengan begitu banyak orang, namun setelah melihat kehadiran Yansen dan istrinya, dia memutuskan untuk mengusir orang-orang itu.Baru akhirnya Alana paham apa yang Jovan lakukan sedari tadi. Memang ya, kalau punya uang, semua jadi mudah.Dengan Jovan meminta mengosongkan mal, artinya dia akan menanggung semua biaya di sini hari ini dan pastinya adalah sebuah angka pengeluaran yang besar."Ya ampun, dasar anak orang kaya. Kalau tahu begini harusnya uangnya kamu kasih aja ke aku," bisik Alana.Jovan tidak mendengar ucapan Alana dengan jela
Read more

Bab 909

Mereka sekeluarga beres-beres sebelum pergi ke kediaman utama Keluarga Sunandar.Hari ini kediaman Keluarga Sunandar begitu ramai.Keluarga orang kaya memang tidak pernah kekurangan popularitas.Bahkan Christy yang masih belum sehat, memaksakan diri untuk datang dan menemani Tuan Besar Latief mengobrol.Joanna dan Syena sedang menyambut para tamu, Liane juga datang. Saat beberapa kenalan Liane dan mengetahui Syena hamil, mereka pun berujar pada Joanna."Nyonya, Syena 'kan lagi hamil. Kapan mereka akan menikah?""Ya, apa sudah ada tanggalnya?""Kalau sudah ada tanggalnya, kasih tahu kami ya. Jadi kami bisa menyiapkan hadiah pernikahan untuk mereka.""..."Mendengar semua orang mendesak pernikahan Morgan, Joanna pun merasa sedikit khawatir.Sebenarnya Joanna sudah bicara dengan Morgan, namun putranya bilang dia sedang mempersiapkan dan meminta Joanna untuk tidak khawatir. Jadi, Joanna pun tidak mendesaknya lagi."Semua tergantung Syena dan Morgan, mereka yang mutusin tanggalnya," jawab J
Read more

Bab 910

Reina dan Riki duduk santai, menunggu kembalinya Maxime.Reina tidak menyangka ternyata Syena membawa beberapa wanita, sepupunya Maxime, lalu duduk di samping Reina."Kak Reina kok duduk di pojokan gini? Aku kira kalian belum datang?" Syena lebih dulu buka mulut.Wanita lain pun ikut angkat bicara, "Kak Reina, jadi ini anakmu dan Kak Max? Imut banget, tapi katanya dia sakit parah ya? Sakit apa?"Para wanita ini sengaja memukul titik lemah Reina.Reina belum sempat menjawab.Wanita lain sudah lebih dulu menyahut, "Kalau nggak salah dengar dari Kakek, katanya sih leukimia.""Hah? Leukimia? Bukannya itu penyakit yang nggak ada obatnya?" sahut wanita lain dengan lantang."Iya kayaknya. Leukimia itu penyakit yang nggak bisa disembuhkan."Mereka sengaja menohok hati Reina dengan ucapan mereka.Reina hanya bisa mengepalkan tinjunya. Penyakit Riki memang luka batin seumur hidup Reina, dia juga tidak bisa membantah ucapan orang lain.Sekali lihat Riki langsung sadar kalau wanita-wanita ini data
Read more
PREV
1
...
8990919293
...
214
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status