Share

Bab 908

Author: Kacang Merah
"Mau pergi ke mana?" tanya Jovan.

Melihat Jovan sudah selesai menelepon, Alana pun berkata, "Kamu nggak lihat satpam ngusir kita pergi?"

Jovan yang tidak berdaya melihat kepolosan Alana pun menjawab, "Satpam itu ngusir mereka, bukan kita."

Benar saja, Alana ternyata tidak paham karena dia diam dan menunggu Jovan menjelaskan.

"Barusan aku menelepon penanggung jawab tempat ini dan meminta semua orang yang keluar," ucap Jovan.

Awalnya Jovan tidak keberatan dengan begitu banyak orang, namun setelah melihat kehadiran Yansen dan istrinya, dia memutuskan untuk mengusir orang-orang itu.

Baru akhirnya Alana paham apa yang Jovan lakukan sedari tadi. Memang ya, kalau punya uang, semua jadi mudah.

Dengan Jovan meminta mengosongkan mal, artinya dia akan menanggung semua biaya di sini hari ini dan pastinya adalah sebuah angka pengeluaran yang besar.

"Ya ampun, dasar anak orang kaya. Kalau tahu begini harusnya uangnya kamu kasih aja ke aku," bisik Alana.

Jovan tidak mendengar ucapan Alana dengan jela
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 909

    Mereka sekeluarga beres-beres sebelum pergi ke kediaman utama Keluarga Sunandar.Hari ini kediaman Keluarga Sunandar begitu ramai.Keluarga orang kaya memang tidak pernah kekurangan popularitas.Bahkan Christy yang masih belum sehat, memaksakan diri untuk datang dan menemani Tuan Besar Latief mengobrol.Joanna dan Syena sedang menyambut para tamu, Liane juga datang. Saat beberapa kenalan Liane dan mengetahui Syena hamil, mereka pun berujar pada Joanna."Nyonya, Syena 'kan lagi hamil. Kapan mereka akan menikah?""Ya, apa sudah ada tanggalnya?""Kalau sudah ada tanggalnya, kasih tahu kami ya. Jadi kami bisa menyiapkan hadiah pernikahan untuk mereka.""..."Mendengar semua orang mendesak pernikahan Morgan, Joanna pun merasa sedikit khawatir.Sebenarnya Joanna sudah bicara dengan Morgan, namun putranya bilang dia sedang mempersiapkan dan meminta Joanna untuk tidak khawatir. Jadi, Joanna pun tidak mendesaknya lagi."Semua tergantung Syena dan Morgan, mereka yang mutusin tanggalnya," jawab J

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 910

    Reina dan Riki duduk santai, menunggu kembalinya Maxime.Reina tidak menyangka ternyata Syena membawa beberapa wanita, sepupunya Maxime, lalu duduk di samping Reina."Kak Reina kok duduk di pojokan gini? Aku kira kalian belum datang?" Syena lebih dulu buka mulut.Wanita lain pun ikut angkat bicara, "Kak Reina, jadi ini anakmu dan Kak Max? Imut banget, tapi katanya dia sakit parah ya? Sakit apa?"Para wanita ini sengaja memukul titik lemah Reina.Reina belum sempat menjawab.Wanita lain sudah lebih dulu menyahut, "Kalau nggak salah dengar dari Kakek, katanya sih leukimia.""Hah? Leukimia? Bukannya itu penyakit yang nggak ada obatnya?" sahut wanita lain dengan lantang."Iya kayaknya. Leukimia itu penyakit yang nggak bisa disembuhkan."Mereka sengaja menohok hati Reina dengan ucapan mereka.Reina hanya bisa mengepalkan tinjunya. Penyakit Riki memang luka batin seumur hidup Reina, dia juga tidak bisa membantah ucapan orang lain.Sekali lihat Riki langsung sadar kalau wanita-wanita ini data

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 911

    Joanna kaget bukan main, ternyata ada orang yang berani menyumpahi cucunya.Para wanita itu bingung. Bukankah tadi mereka cuma bilang penyakit leukimia itu sulit disembuhkan? Kapan mereka menyumpahi Riki umurnya pendek?Tapi Riki sangat pandai berakting, kali ini dia langsung memeluk Joanna."Nenek, umurku pendek, aku belum mau mati huhuhu."Riki sudah menangis air mata buaya.Kalau Reina tidak tahu faktanya, dia pasti sudah termakan akting Riki.Di saat seperti ini, Reina samar-samar menyadari putra bungsunya juga cukup pintar."Cucuku sayang, kamu bakal panjang umur kok. Jangan percaya kata-kata mereka ya." Joanna berjongkok sambil mengusap air mata Riki, lalu dia menatap dengan dingin para gadis itu. "Ayo ngaku, siapa yang nyumpahin Riki pendek umurnya? Ngaku!"Saat ini Syena rasanya ingin sekali menggali lubang dan bersembunyi.Mereka semua takut pada Joanna, semua terlihat ragu-ragu.Seorang gadis yang lebih berani pun angkat bicara, "Bibi, kami nggak nyumpahin Riki umur pendek ko

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 912

    Tuan Besar Latief sepertinya mau menyembunyikan fakta kalau Christy yang sudah membocorkan hal ini, Maxime pun menjawab, "Anakku."Tuan Besar Latief langsung melemparkan kruknya ke Maxime dan hampir saja mengenai wajah Maxime."Sudah seperti ini saja kamu masih nggak mau jujur? Hah?"Kalau situasinya seperti ini, Maxime tidak punya pilihan lain selain menceritakan kejadian kemarin pada kakeknya.Begitu cerita selesai, Tuan Besar Latief tercengang untuk waktu yang lama."Jadi ... yang Reina bilang kemarin itu bohong?""Ya. Mana mungkin aku nggak tahu dia hamil anakku atau bukan." Maxime bertanya balik.Tuan Besar Latief akhirnya terbebas dari kekhawatirannya, lalu berkata, "Ternyata gitu. Dasar si Christy, tanpa menyelidiki dengan jelas, langsung sembarangan ngomong ke aku."Benar, 'kan? Memang si Christy yang buka mulut dan cari masalah. Sinar dingin pun melintas di mata Maxime.Tuan Besar Latief baru sadar, dia sudah membocorkan identitas Christy.Jadi, dia mengoreksi ucapannya, "Max,

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 913

    Tommy tidak pernah menyangka Riki akan ikut menariknya ke dalam kolam.Meski sudah belajar berenang, namun kolam ini bukan kolam renang.Apalagi Riki terus mencengkeram bajunya erat-erat, Tommy jadi tidak bisa melarikan diri.Brengsek!Seorang pria berenang ke arah mereka. Tommy pikir pria itu akan menyelamatkannya, tapi ternyata pria itu langsung menyelamatkan Riki.Begitu Riki diselamatkan, dia langsung melepaskan pakaian Tommy.Dalam waktu kurang dari satu menit, Riki pun diselamatkan oleh Morgan. Untungnya, dia tidak sempat meminum air kolam.Tidak lama berselang, Tommy diselamatkan oleh satpam yang baru datang setelah Morgan.Reina menyeruak dari kerumunan dan melihat Riki sudah diselamatkan Morgan. Reina langsung berlari untuk menggendong anaknya, "Riki!"Orang lain memanggil ambulans.Pesta yang semula baik berjalan tenang pun langsung berakhir lebih cepat karena tragedi yang menimpa kedua anak tersebut.Di rumah sakit, dokter memeriksa kedua anak itu.Reina menggenggam erat tan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 914

    Tommy langsung takut begitu mendengar ucapan Reina.Namun, Tommy yang keras kepala tetap tebal muka dan berkata, "Oke."Reina menambahkan, "Kalau hasil dari kamera pengawas ternyata Riki nggak dorong kamu dan malah kamu yang mendorong dia, artinya kamu akan minta maaf ke Riki?"Tommy pikir toh ini hanya sekadar ucapan maaf, Tommy pun mengangguk setuju."Oke."Saat Reina masih bicara dengan Tommy, Maxime sudah menghubungi kepala pelayan dan tidak lama kemudian video kamera pengawas pun sudah ada di tangan.Reina menunjukkan rekaman kamera pengawas pada semua orang.Di sana terlihat jelas Riki-lah yang didorong oleh Tommy. Alasan kenapa Tommy juga terjatuh ke dalam kolam adalah karena Riki terus memegangi pakaiannya.Sekarang semuanya sudah jelas.Tuan Besar Latief yang awalnya berdiri di pihak Tommy pun seketika jadi murka."Tommy! Siapa yang ngajarin kamu bohong!"Kalau cuma bohong sekali ya bisa dimaafkan lah. Nah ini, sudah dua, tiga kali.Tuan Besar Latief masih ingat pada Hari Ziar

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 915

    Reina dan Maxime juga membawa Riki pulang ke kediaman utama Keluarga Sunandar. Dalam perjalanan, Riki memandangi manik yang terlihat biasa saja."Pa, Ma, apa manik ini bisa dijual mahal?"Reina mengangguk, "Ya, manik ini berharga banget. Riki simpan baik-baik ya."Apalagi Tuan Besar Latief sudah bilang ini batu peninggalan seorang biksu terhormat dan memang tidak mudah untuk mendapatkannya."Oke."Riki pun tertidur sambil bersandar pada Reina.Reina memeluk Riki erat-erat. Sekarang dia tidak berani membiarkan Riki jauh dari pengawasannya meski hanya sedetik.Sesampainya di rumah.Reina membaringkan Riki di kasur dan menyelimutinya. Setelah itu Reina pergi mandi dan kemudian tidur.Maxime sudah mandi duluan dan berbaring di kasur.Maxime dan Reina tidur bersama, namun malam itu Reina mimpi buruk. Dia bermimpi terjadi sesuatu pada Riki dan Reina pun mengigau."Riki ...."Maxime belum tidur lelap. Mendengar Reina mengigau dan terisak, Maxime pun memeluknya, "Kamu mimpi buruk?"Reina dipel

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 916

    Namun bukan berarti mereka puasa membicarakan Riki, mereka juga akan puasa dalam membicarakan Reina.Masing-masing dari mereka pun menyombongkan diri, "Aduh sedih deh, belakangan ini suamiku selalu dinas keluar negeri. Dia jadi nggak punya waktu buat nemenin aku.""Suamiku juga sama. Tiap hari ada aja proyek yang dia kerjakan dan harus ketemu klien A, klien B. Makanya kali ini dia nggak ikut nemenin aku ke sini.""Sst, sudah cukup."Dari ucapan mereka memang kesannya mereka mengeluhkan suami masing-masing, tapi sebenarnya mereka itu ingin memamerkan kehebatan suami mereka.Bahkan, ada yang memuji Syena, "Ya ampun, sesibuk-sibuknya suami kalian, mana ada yang sesibuk Kak Morgan? Sekarang Kak Morgan sudah mengambil alih Grup Rajawali, kebayang 'kan sibuknya kayak apa? Tapi meski begitu, dia masih punya waktu buat nemenin Kak Reina."Syena menyunggingkan senyum dengan sombong, "Ya itu semua karena Morgan perhatian sama aku. Meski sibuk, dia selalu menyempatkan diri nemenin aku memeriksa k

Latest chapter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2132

    Morgan tidak bisa menghindar, tidak punya pilihan selain menerima pukulan keras itu.Darah keluar dari sudut mulutnya, tubuhnya limbung. Cengkeraman tangannya di lengan Jess terlepas saat dia terdorong mundur dan hampir jatuh ke tanah.Erik mengepalkan tinjunya dan berdiri di antara dia dan Jess, menatap Morgan dengan dingin."Aku sudah berbaik hati mengantarmu ke rumah sakit, tapi aku nggak menyangka kamu akan datang ke sini dan berbuat kasar sama Jess. Sepertinya kamu masih belum cukup sadar, jadi aku akan membuatmu sadar!"Jika dia tidak datang untuk menjemput Jess, dia tidak akan melihat adegan Morgan yang mengganggu Jess.Dia mengatupkan giginya karena marah, ada sedikit kejengkelan dalam tatapannya saat dia menatap Jess."Kamu baik-baik saja?" tanyanya.Jess sedikit panik saat mendengar pertanyaannya, tetapi dia mengangguk. "Ya, aku baik-baik saja."Erik menoleh ke arah Morgan dan melangkah mendekatinya.Morgan berdiri diam sebelum menatap orang di depannya. Dia mengangkat tangan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2131

    Morgan melihat ke arah panggilan yang ditutup, suasana hatinya langsung jatuh ke titik terendah.Namun, dia tidak beranjak pergi.Di dalam perusahaan.Jess mengira Morgan sudah pergi, jadi dia berkemas seperti biasa dan keluar dari perusahaan.Sebelum dia keluar, Erik bahkan mengiriminya pesan."Aku jemput, ya?"Jess membalas pesan itu, "Nggak perlu, aku pulang sendiri saja."Dia terbiasa melakukan segala sesuatunya sendiri, bahkan setelah menghabiskan banyak waktu dengan Erik, dia masih belum terbiasa untuk dijaga olehnya seperti itu."Penolakan ditolak, aku sudah di lantai bawah perusahaanmu, cepat keluar." Erik tersenyum dan mengirimkan pesan itu.Jess sedikit tidak berdaya saat melihat pesan itu, tetapi dia tidak mengatakan apa-apa lagi.Erik memang seperti itu, selalu melakukan segala sesuatu terlebih dahulu, baru memberitahunya. Jess sudah terbiasa dengan hal itu.Berjalan keluar dari pintu perusahaan, Jess mencari-cari mobil Erik. Namun, sebelum dia bisa menemukannya, sesosok tu

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2130

    Morgan hanya perlu menunggu persetujuan Jess, tidak mempermasalahkan apakah Jess sudah menikah atau belum.Jess tidak tahu harus bahagia atau sedih saat ini.Ternyata orang yang dia sukai kini juga menyukainya. Ternyata cintanya tidak bertepuk sebelah tangan.Namun, yang menyedihkan adalah dia sudah menikah. Pernikahan ini diatur oleh orang tuanya, yang juga atas keinginannya sendiri. Erik memperlakukannya dengan baik, jadi dia tidak bisa melakukan sesuatu yang kiranya bisa mengkhianati Erik."Maafkan aku, Tuan Morgan. Tuan mungkin sudah salah paham dengan niatku untuk Tuan. Tuan itu atasanku, jadi aku harus bersikap baik kepada Tuan karena tuntutan pekerjaan, bukan karena aku menyukai Tuan seperti yang Tuan katakan." Jess terdiam sejenak, kemudian melanjutkan, "Selain itu, aku sudah menikah dan suamiku memperlakukanku dengan sangat baik. Kami berdua saling mencintai dan aku nggak akan menceraikannya."Kami berdua saling mencintai!Kata-kata itu sangat tajam dan menusuk ketika terdenga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2129

    Morgan membuka kontaknya dan melihat catatan panggilan pegawai tempat dia minum dengan Jess saat dia mabuk.Pikirannya kacau dan dia ingin sekali memastikannya.Entah sudah berlalu berapa lama, Morgan akhirnya berhasil menghubungi nomor Jess.Pada saat itu, Jess sedang sendirian di dalam perusahaan, sementara Erik pergi untuk menjalankan tugasnya sendiri setelah mengantarnya.Melihat panggilan dari Morgan, Jess ragu-ragu sejenak sebelum mengangkatnya."Tuan Morgan, ada apa?"Tuan Morgan?Morgan sedikit terdiam saat mendengar panggilan yang tidak biasanya digunakan Jess saat memanggilnya."Kamu yang membawaku ke rumah sakit hari ini?" tanya Morgan.Jess tidak mencoba menyembunyikan apa pun dan menjawab, "Aku dan Erik yang mengantarmu. Untung saja ada dia yang membantu. Kalau nggak, aku nggak akan bisa membawamu ke rumah sakit sendirian."Sepanjang jawabannya, dia menyebutkan nama Erik hingga beberapa kali.Morgan mengerti bahwa ini adalah untuk memberitahukan bahwa dia dan Erik sudah me

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2128

    Simpul di tenggorokan Morgan bergulir. Dia menggunakan seluruh kekuatannya untuk membuka matanya dan melihat Jess. Ketika dia yakin itu adalah Jess, dia langsung mengangkat kedua tangannya.Jess tidak tahu apa yang ingin dilakukan Morgan, jadi dia mendekat dan bertanya kepadanya."Tuan Morgan, apa Tuan baik-baik saja? Apa ada yang nggak nyaman? Apa Tuan butuh air? Sebentar lagi kita sampai di rumah sakit."Begitu kata-kata terakhir itu terucap, tangan Morgan tiba-tiba mendarat di sisi wajahnya.Pria itu bergumam dengan suara pelan, "Jess? Apa aku sedang ... bermimpi?"Wajah Jess terasa panas, tubuhnya menegang dan dia menatapnya tidak percaya.Wajah Erik yang duduk di samping langsung berubah muram. Dia mengangkat tangannya untuk menepis tangan Morgan."Ngapain kamu?"Tangan Morgan jatuh dan dia benar-benar kehabisan tenaga, menutup matanya lagi.Jess menatap Erik dengan tatapan penuh rasa bersalah. "Maafkan aku."Erik kesal, tetapi tidak menunjukkannya."Dia yang menyentuhmu, jadi kam

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2127

    Ketika Jess dan Erik sampai, mereka langsung dimarahi."Kalian akhirnya datang juga. Bukan hanya mabuk, dia juga merusak banyak minuman di toko kami. Jadi, jangan lupa bayar dulu sebelum kalian membawanya pergi," kata pemilik tempat itu.Mendengar itu, Jess melihat ke arah yang pria ini tunjuk.Ini adalah pertama kalinya dia melihat Morgan seperti itu.Pakaiannya sedikit acak-acakan, wajahnya berjanggut dan sedikit tidak terawat. Dia mabuk berat, duduk tidak berdaya di kursi. Ada banyak pecahan botol di sekelilingnya, membuat udara pekat oleh bau alkohol.Mata Jess terlihat khawatir. Dia hendak meminta maaf kepada pemilik tempat ini, tetapi Erik yang berada di antara mereka berkata dengan dingin, "Apa kalian nggak tanggung jawab? Apa kamu tahu, kalau sesuatu terjadi dengannya di tempatmu ini, tidak ada satu pun dari kalian yang bisa lepas dari tanggung jawab."Dia tidak sebaik Jess."Itu masalah dia, apa hubungannya dengan kita?" Pelayan tidak terintimidasi oleh perkataan Erik.Ini ada

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2126

    Jess sedikit tidak percaya. Kesehatan Morgan tidak baik. Selama bertahun-tahun dia merawatnya, dia tidak pernah melihat Morgan minum.Sekarang, mendengar nada bicara pria itu, Morgan sepertinya sedang mabuk berat.Namun ....Jess menoleh ke arah Erik, hatinya terkoyak.Dia sudah menikah dan bertekad untuk menjauhi Morgan. Dia tidak akan pernah bisa mengkhianati Erik."Itu, aku nggak bisa ke sana. Kalau kamu ada waktu, tolong antar dia ke rumah sakit. Setelah dia sadar dari mabuk, dia pasti akan sangat berterima kasih kepadamu," jawab Jess dengan sopan."Apa kamu bercanda? Kamu yang temannya saja nggak mau antar dia ke rumah sakit, apalagi aku yang cuma orang asing? Kamu ingin aku mengantarnya? Aku masih harus kerja." Pria itu menjawab dengan tidak sabar. "Kalau kamu nggak datang, aku juga nggak peduli lagi."Setelah mengatakan itu, pria di seberang sana menutup telepon.Wajah Jess terlihat cemas.Melihat ini, Erik tidak bisa menahan diri dan bertanya, "Ada apa?""Morgan mabuk." Jess me

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2125

    "Nona Reina." Jess memanggilnya terlebih dahulu.Reina mengangguk dan menuntun kedua anaknya berjalan ke arah mereka.Kedua anak itu dengan sopan memanggil mereka, "Om Erik, Tante Jess.""Hmm." Jess tersenyum, menunjukkan senyuman lembut.Erik juga tersenyum. "Kita baru sebentar nggak bertemu, kalian sudah tambah tinggi rupanya."Dulu, ketika berada di luar negeri, Erik pernah bertemu kedua anak ini beberapa kali saat mengikuti Revin. Jadi, dia cukup akrab dengan keduanya.Kedua anak itu juga memiliki cukup akrab dengannya."Om Erik kapan punya anak? Hari ini kami ikut Mama ke rumah sakit dan melihat bayi yang dilahirkan Tante Alana, lucu sekali." Riki bertanya sambil mengedipkan mata.Mendengar kata anak, wajah Erik dan Jess langsung berubah.Namun, semua itu menghilang dengan cepat.Erik terbatuk-batuk dua kali. "Hal semacam ini nggak bisa dipaksakan, nggak boleh buru-buru juga.""Oh." Riki sepertinya mengerti, dia pun mengangguk. "Om Erik dan Tante Jess harus lebih semangat. Setelah

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2124

    Alana sengaja menggoda Riki. "Riki, kenapa kamu bilang begitu? Aku dan mamamu sudah seperti kakak adik, jadi wajar saja kalau kami jadi mak comblang anak kami sendiri. Bukankah kamu sering melihat itu di drama TV?""Jangan khawatir, kali ini Tante memang belum melahirkan anak perempuan, tapi lain kali Tante baka berusaha lebih keras lagi agar bisa melahirkan anak perempuan yang cantik. Saat itu tiba, aku akan menikahkannya denganmu, ya? Kamu sangat pengertian, pasti kamu akan memperlakukannya dengan baik, bukan?"Riki jauh mudah ditipu ketimbang Riko. Berpikir bahwa Alana berencana akan melahirkan anak perempuan di kemudian hari, dia langsung merasa ngeri."Tante Alana, aku ... mungkin aku nggak akan nikah."Dia ketakutan sampai punya pikiran untuk tidak menikah.Reina menggodanya, "Tapi bukannya kamu pernah bilang kalau Talitha cantik? Katamu, siapa yang bisa nikah sama dia, orang itu pasti sangat bahagia.""Hah? Kamu suka punya seseorang yang kamu suka?" Alana memasang wajah terkejut

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status