All Chapters of Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit: Chapter 81 - Chapter 90

2075 Chapters

Bab 81

Jadi bahan gosip?Wanita mana di Kota Simaliki yang nggak mau digosipkan dengan Maxime?Dalam benak Maxime, selama menghilang lima tahun ini, Reina dan Revin sudah menjadi lebih dekat. Seperti kata pepatah, cinta bisa tumbuh seiring berjalannya waktu, apalagi mereka berdua adalah kekasih masa kecil."Kamu takut Revin tahu gosip tentang kita?" tanya Maxime dengan tatapannya yang dalam dan dingin.Ekspresi Reina tiba-tiba menjadi suram.Dia tidak mau membiasakan diri dengan kebiasaan buruk Maxime, "Pak Maxime, terlepas dari kita sudah menikah atau belum, aku punya kebebasan untuk memilih mau tinggal di mana. Sepertinya kamu terlalu banyak ikut campur?"Setelah berujar, Reina tidak mau berada di tempat itu lebih lama lagi dan langsung berjalan melewati Maxime.Maxime merasa seperti ditampar. Perkataan singkat Reina ini membuat hatinya terasa sangat tidak nyaman.Apa maksudnya terlalu ikut campur?Maxime menoleh dan menatap punggung Reina yang berjalan makin menjauh. Dia sadar sepertinya m
last updateLast Updated : 2024-03-21
Read more

Bab 82

Riko baru saja pulang karena sopir terlambat menjemput.Tommy yang ada di sebelahnya langsung berkomentar, "Setiap hari kamu selalu dijemput sopir?""Memangnya kalau nggak, siapa yang jemput?" Riko geleng-geleng kepala dengan anak ini.Tommy menjawab dengan nada sombong, "Orang yang menjemputku setiap hari pasti senior di keluargaku.""Kakek buyutku bilang dia mau aku dicintai semua orang di keluargaku."Setelah itu, Tommy berbisik dengan misterius."Tahu nggak siapa yang akan jemput aku hari ini?""Siapa?"Riko sebenarnya tidak penasaran, tapi dia tetap mengikuti permainan Tommy dan bertanya balik. Karena kalau tidak, Tommy pasti akan terus merecokinya."Nenek Joanna," sahut Tommy dengan bangga.Riko tidak terlalu peduli.Lagi pula Joanna bukan nenek kandung Tommy, kenapa dia senang sekali?Selagi berpikir, mobil Joanna tiba di hadapan mereka.Joanna naik mobil mewah untuk seperti seorang presiden. Dia mengenakan kebaya modern dan sepatu hak tinggi. Meski usianya sudah lebih dari 50 t
last updateLast Updated : 2024-03-21
Read more

Bab 83

Awalnya Alana mau menakuti Riko.Namun akhirnya, Riko bisa mengalahkan Alana karena Riko menatapnya seperti orang bodoh."Iya, aku tahu. Aku juga sudah main dengan anak-anak itu." Setelah menjawab, Riko mengeluarkan tabletnya, lalu lanjut belajar.Karena pelajaran di TK hanya sebatas menyusun balok, Riko sudah lama tidak membaca buku.Alana melirik tablet Riko dan melihat banyak simbol-simbol aneh yang tidak dia mengerti. Pantas, anak ini memang bibit unggul.Alana tentu tidak akan menahan si kecil yang berusaha keras.Sesampainya di rumah, Alana kembali melanjutkan mempelajari buku-buku tentang hukum dan bersiap untuk mengajukan gugatan ke Marshanda.Tiba-tiba pintu kamar kerjanya diketuk.Riko berdiri di luar pintu.Alana agak terkejut, "Ada apa?""Tante Alana, aku punya sesuatu buatmu."Alana menjadi makin bingung saat melihat Riko berjalan maju dan meminjam komputer Alana, jari mungil Riko pun berselancar dengan lincah di keyboard.Dalam waktu kurang dari satu menit, tiba-tiba mere
last updateLast Updated : 2024-03-21
Read more

Bab 84

Maxime tiba-tiba merasa sesak.Maxime meletakkan dokumen yang sedang dia pegang, lalu memberi perintah pada Ekki, "Sana cari CEO lain!"Ekki tercengang."Pak Maxime, kenapa ....""Aku mau istirahat sebentar." Maxime menjawab, "Kalau nggak ada urusan penting, jangan cari aku."Dalam perusahaan besar, mempekerjakan seorang CEO adalah hal yang biasa.Ekki sangat terkejut.Karena Maxime berjuang begitu keras untuk bisa mencapai posisi ini, dia rela melakukan semuanya sendirian, bahkan tidak memberikan kesempatan bagi dirinya untuk beristirahat demi kariernya.Namun, sekarang Maxime malah justru mau mendelegasikan kekuasaan pada orang lain.Ekki butuh waktu lama untuk kembali tersadar dari lamunannya."Baik, aku akan cari orang sekarang juga."Setelah Ekki pergi.Maxime membaca dokumen di hadapannya berulang kali, sambil memikirkan Reina.Dia tidak terima.Apa ada yang tahu kenapa selama bertahun-tahun dia selalu kerja mati-matian menghasilkan uang siang dan malam?Semua hanya untuk menebus
last updateLast Updated : 2024-03-21
Read more

Bab 85

Sebenarnya Maxime paling benci aktivitas promosi pura-pura jadi orang baik seperti ini.Nalurinya menolak, tapi jawaban yang terlontar dari mulutnya adalah, "Oke.""Kalau begitu aku siap-siap dulu."Reina berbalik dan berjalan keluar.Sebelum dia sampai di depan pintu, suara Maxime yang dalam dan serak terdengar dari belakang."Sepertinya kamu harus pakai baju yang sopan kalau mau bertemu anak-anak."Reina tercengang.Dia menunduk dan mendapati dua kancing teratas kemejanya tidak dikancing.Hari ini cuacanya sangat panas, jadi waktu tadi di kantor sendirian, dia melepas satu kancingnya. Masalahnya, Reina lupa mengancingkan kembali waktu keluar kantor.Reina buru-buru meninggalkan kantor Maxime dan pergi ke toilet untuk mengancingkan pakaiannya.Saat keluar dari toilet, wajahnya sudah memerah.Reina pun berjalan sambil menunduk dan tidak sengaja menabrak seseorang."Maaf."Reina mendongak dan melihat wajah Jovan yang tampan dan bermartabat.Tubuhnya langsung mengigil dan spontan Reina m
last updateLast Updated : 2024-03-21
Read more

Bab 86

Maxime menatapnya dalam-dalam."Nggak perlu, aku sudah bilang iya."Jejak kekecewaan melintas di mata Jovan, dia pun bertanya, "Bukannya kamu nggak suka datang ke acara seperti itu?"Maxime menyadari ada yang tidak beres dengan Jovan, dia pun menjawab dengan tenang, "Ini pengecualian."Jovan tidak berlama-lama di kantor Maxime.Sesampainya di koridor, Jovan melihat Reina sedang mengobrol dan tertawa dengan karyawan lain.Selama ini, Jovan belum pernah melihat senyuman Reina yang seperti itu.Asisten Jovan menghampirinya, "Pak Jovan, Tuan Besar Jacob memanggilmu.""Ya."...Sore harinya.Di sebuah SLB.Reina datang ke ruang kelas musik yang baru dibuka, duduk di depan piano dan mengajari anak-anak penyandang disabilitas cara bermain piano.Maxime hanya berdiri di luar pintu sambil dikelilingi oleh sekelompok pengawal.Ini pertama kalinya Maxime melihat Reina bermain piano, suara piano yang jernih dan merdu seperti gemericik air yang menyegarkan.Maxime melihat senyum kecil di wajah Rein
last updateLast Updated : 2024-03-21
Read more

Bab 87

"Nggak masalah. Selama tiga tahun juga aku makan masakanmu kok," jawab Maxime.Reina tersenyum dan pergi ke dapur untuk memasak.Sebenarnya Reina juga tidak bisa masak, dia baru belajar setelah menikah dengan Maxime.Tapi Maxime tidak pernah menganggap itu sebuah pengorbanan, baginya ini adalah kewajiban seorang wanita, sama seperti sekarang.Maxime sedang duduk di ruang tamu, tapi matanya tetap tertuju pada Reina seolah tidak pernah bosan melihat sosok istrinya.Reina menyajikan satu per satu hidangan ke atas meja dan secara khusus menambahkan obat pada menu ikan asam manis favorit Maxime.Keduanya duduk berhadapan.Maxime sudah lama tidak makan bersama Reina seperti ini, dia sampai tidak terpikir untuk mulai makan.Reina mengangkat sendok dan meletakkan sepotong daging ikan ke piring Maxime."Kamu udah bilang nggak keberatan lho, jadi harus makan ya."Setelah mendengar perkataan ini, Maxime menggerakkan sendoknya dan mulai makan.Reina memperhatikan gerak-gerik Maxime, dia merasa san
last updateLast Updated : 2024-03-22
Read more

Bab 88

Reina melanjutkan, "Nggak ada wanita yang nggak suka terlihat cantik.""Mungkin aku yang dulu terlalu rendah diri dan menyembunyikan apa yang kusuka."Maxime merasa tertekan setelah mendengar jawaban ini."Maksudnya dulu kamu begitu karena aku?"Reina mengangkat kepalanya dan menatap balik Maxime. "Sudah kubilang aku nggak ingat. Tapi aku bisa bilang kalau aku suka dandan dan suka baju yang terlihat cerah, aku juga suka perhiasan."Dulu, Reina selalu memakai baju berwarna abu-abu dan tidak pernah merias diri.Dia melakukannya karena takut Maxime marah.Keluarga Reina telah menipu Maxime, Reina tidak mau berdandan dan membuat Maxime kesal.Karena suatu kali, Reina pernah memakai gaun merah. Dia bersenandung sambil menyirami bunga di luar, tapi Maxime malah mengejeknya."Ckckck. Dasar nggak tahu diri, keluargamu itu sudah menipuku! Sudah bersalah aja masih hidup tenang, enak-enak pakai baju mewah, bahagia banget di atas penderitaan orang lain."Sejak saat itu, selama di rumah Reina tidak
last updateLast Updated : 2024-03-22
Read more

Bab 89

Akhirnya Reina tidak punya pilihan selain menyerah.Reina sendiri juga sangat lelah, jadi akhirnya dia pun tertidur.Keesokan paginya.Sedikit sinar matahari menyinari wajah mereka.Maxime belum pernah tidur nyenyak ini.Dia membuka matanya dan menatap Reina yang saat ini meringkuk di pelukannya. Tatapan Maxime yang awalnya begitu dingin langsung melembut.Suhu AC agak sedikit dingin. Melihat Reina meringkuk kedinginan, Maxime pun hendak menyelimuti Reina dengan pakaiannya.Tiba-tiba, Reina pun terbangun.Saat Reina melihat mata lembut Maxime, dia berseru, "Max."Maxime terkejut.Reina yang sadar pun langsung melepaskan diri dari pelukan Maxime dan jatuh dari sofa.Dia merintih kesakitan.Maxime melihat tingkah Reina yang panik dan langsung membantunya berdiri. "Tadi kamu panggil aku apa?""Apa?"Reina memutuskan untuk pura-pura bodoh.Melihat sikap Reina yang seperti ini, Maxime pun tidak lagi mencecarnya.Maxime berdiri dan menghinanya dengan santai, "Nona Reina, memang lupaan."Berb
last updateLast Updated : 2024-03-22
Read more

Bab 90

"Ya."Reina berpikir sejenak lalu berkata pada Alana, "Marshanda nggak tahu kalau Master Rei itu aku, aku juga nggak mau dia tahu.""Iya, aku tahu."Sejak terakhir kali Marshanda mengatakan bahwa dia tahu keberadaan ibu dan adiknya, Reina memutuskan untuk menyembunyikan identitasnya sebanyak mungkin.Kalau sampai Treya dan Diego menemukannya, Reina bisa terjerat lagi.Reina langsung merinding begitu teringat Treya, ibu kandungnya sendiri menuntutnya dan adiknya, Diego yang sudah menjualnya.Setelah mengobrol dengan Alana secara detail tentang bagaimana mereka akan menuntut Marshanda, Reina hendak pergi.Tapi Alana menghentikannya."Kan jarang-jarang kita bisa ketemu, Riko juga belum pulang sekolah. Kita pergi belanja dulu yuk."Reina tidak bisa menolak permintaan Alana.Keduanya pergi ke pusat bisnis terbesar di distrik termakmur Kota Simaliki.Alana menghela napas, "Maxime memang bajingan, tapi dia sangat hebat. Kamu tahu nggak pusat bisnis seperti ini ada di setiap pelosok kota?""Se
last updateLast Updated : 2024-03-23
Read more
PREV
1
...
7891011
...
208
DMCA.com Protection Status