Share

Bab 90

Penulis: Kacang Merah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-23 18:00:01
"Ya."

Reina berpikir sejenak lalu berkata pada Alana, "Marshanda nggak tahu kalau Master Rei itu aku, aku juga nggak mau dia tahu."

"Iya, aku tahu."

Sejak terakhir kali Marshanda mengatakan bahwa dia tahu keberadaan ibu dan adiknya, Reina memutuskan untuk menyembunyikan identitasnya sebanyak mungkin.

Kalau sampai Treya dan Diego menemukannya, Reina bisa terjerat lagi.

Reina langsung merinding begitu teringat Treya, ibu kandungnya sendiri menuntutnya dan adiknya, Diego yang sudah menjualnya.

Setelah mengobrol dengan Alana secara detail tentang bagaimana mereka akan menuntut Marshanda, Reina hendak pergi.

Tapi Alana menghentikannya.

"Kan jarang-jarang kita bisa ketemu, Riko juga belum pulang sekolah. Kita pergi belanja dulu yuk."

Reina tidak bisa menolak permintaan Alana.

Keduanya pergi ke pusat bisnis terbesar di distrik termakmur Kota Simaliki.

Alana menghela napas, "Maxime memang bajingan, tapi dia sangat hebat. Kamu tahu nggak pusat bisnis seperti ini ada di setiap pelosok kota?"

"Se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 91

    Pegawai toko itu mengambil kartu VIP dari tangan Reina, lalu tanpa berkata apa-apa, dia langsung menghubungi penjaga keamanan untuk menyeret Jocelyn pergi dari toko itu.Lalu, manajer toko secara pribadi melayani Alana.Setelah selesai belanja pakaian favoritnya, Alana keluar dari toko dengan bingung."Memangnya toko TII buka layanan VIP?""Waktu di Estonia, aku bertemu dengan desainer TII. Dia suka banget sama musikku dan memberiku kartu VIP sebagai hadiah. Waktu itu dia bilang cuma para manajer yang bisa punya kartu ini. Aku belum pernah coba sih, nggak nyangka ternyata beneran bisa dipakai," jelas Reina dengan tenang.Alana menatap Reina penuh kekaguman dan langsung merangkul lengannya."Ahhh, Master Rei memang keren! Pokoknya ke mana-mana kamu harus bawa aku ya!"Reina tersenyum sambil mengelus kepala Alana, "Dasar.""Iya, aku 'kan kesayangan Master Rei."Sepanjang perjalanan keduanya saling berbincang dan penuh tawa.Reina juga membeli beberapa baju untuk Riko dan Riki.Pakaian Ri

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-23
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 92

    "Marsha, kamu gimana sekarang? Pak Maxime sudah bilang belum kapan kalian menikah?"Jocelyn menggertakkan gigi, "Kalau memang sulit banget, aku bongkar aja cerita Reina di media sosial biar publik yang menyerangnya."Marshanda berdiri dan memangkas rangkaian bunga di sebelahnya."Jangan." Marshanda berhenti bergerak sembari menjelaskan, "Ini bisa mempengaruhi Kak Max."Jocelyn pun menyerah.Setelah Jocelyn pulang, Marshanda memotong sekuntum mawar dan membuat mawar itu jatuh ke lantai.Baik dulu maupun sekarang, Maxime tidak pernah bilang akan menikahinya.Mau tidak mau, harus diakui cinta seseorang itu bisa dilihat dengan kasat mata.Sepertinya Maxime tidak pernah benar-benar menyukainya.Dulu Marshanda pulang dengan penuh percaya diri dan berkata mau mengejar Maxime. Sekarang Marshanda memang menyandang status sebagai pacar Maxime, namun publik menganggapnya badut.Begitu terpikir hal ini, Marshanda langsung melempar vas itu dari meja.Vas itu pecah berkeping-keping dan bunga di dala

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-23
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 93

    "Kan kamu sendiri yang mau jadi artis, harusnya kamu tahu dong pasti banyak orang yang gosipin kamu?" sahut Maxime dengan dingin.Marshanda merinding mendengar jawaban ini.Maxime seperti sebongkah batu yang tidak punya hati."Kak Max, malam ini tidur di sini ya temenin aku? Ya?"Tidak disangka, Maxime ternyata bisa membaca maksud terselubung Marshanda dan dia langsung menolaknya, "Aku tahu ibuku yang minta kamu hamil anakku. Kamu nggak usah dengar katanya."Marshanda tercengang.Maxime menambahkan, "Hidup damai lebih baik dari apapun."Setelah berkata demikian, Maxime pun pergi.Marshanda hanya bisa menatap punggung Maxime yang berjalan menjauh, dia sungguh tidak paham kenapa Maxime menjadi pria seperti itu.Padahal ayahnya adalah buaya darat kelas kakap, kenapa Maxime bisa tidak tergoda sama sekali?Joanna sangat ingin seorang cucu.Tapi dia tidak punya kesempatan untuk hamil.Marshanda memanggil dokter untuk mengobati luka di tangannya.Setelah Maxime keluar dari Apartemen Rapshody,

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-24
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 94

    Riki terus mendesak Maxime dengan mulut cabe rawitnya, "Om nyulik aku buat dapat uang tebusan? Gampang, Papaku itu nggak kekurangan uang.""Apalagi aku itu anak kesayangannya. Sudah benar Om menculikku."Maxime terdiam."Kalau Papamu itu sangat kaya dan berkuasa, kenapa dia nggak bisa melindungimu sampai bisa diculik sama Om?"Riki tersedak.Dia tidak menyangka kalau ayahnya yang bajingan ini ternyata punya lidah tajam.Sepertinya ayahnya ini hebat juga.Riki tidak menjawab, tiba-tiba dia memegangi perutnya sambil mengerutkan kening.Maxime menyadari ada yang tidak beres dengan Riki, dia pun bertanya, "Kenapa?""Perutku sakit," sahut Riki dengan lemah.Untungnya Maxime datang dengan membawa serta dokter pribadinya.Dia langsung menyuruh dokter ke mobilnya dan memeriksa Riki.Namun, dokter tidak mendapati ada yang salah."Pak Maxime, sudah aku periksa dengan teliti. Nggak ada masalah."Riki berguling sambil memegangi perutnya."Aduh sakit banget, huhuhu ... Sakit! Aku bakal mati nih, ad

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-24
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 95

    Saat ini Maxime sedang berbaring menyamping di samping Riki.Riki lihat sepertinya Maxime sedang tidur.Jadi diam-diam Riki mengambil jam tangannya yang juga berfungsi sebagai ponsel, dia ingin menghubungi Om Revin segera setelah turun dari pesawat.Riki menyentuh pergelangan tangannya dan ... tidak ada apa-apa di tangannya.Dia melirik tubuhnya dan mendapati bajunya sudah diganti.Padahal jam tangan Riki juga dilengkapi dengan alat pelacak, sekarang semuanya hilang.Riki menghela napas.Tiba-tiba, Maxime membuka matanya, "Masih sakit nggak?"Riki tidak menyangka ayahnya akan terbangun."Sudah nggak sakit. Makasih Om!"Om! Om!Maxime merasa sedikit tidak nyaman.Dia menatap tajam ke arah anak di depannya dan bertanya, "Siapa namamu?"Riki bersikap acuh tak acuh."Riko Lander."Riko Lander ....Nama belakangnya adalah Lander ....Wajah Maxime menjadi makin tidak enak dilihat.Riki tahu kalau ayahnya yang bajingan ini bisa menculiknya, dia pasti mendapat informasi tentang dirinya dan ibu

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-24
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 96

    Maxime kira orang yang meneleponnya adalah Reina, jadi dia langsung mengambil ponselnya. Ternyata, yang menelepon adalah Marshanda.Maxime mengangkat telepon dengan kesal dan langsung disambut dengan isak tangis Marshanda dari ujung telepon, "Kak Max, tolong bantu aku. Ada orang yang sengaja menyebarkan semua berita di media sosial itu."Berita di media sosial?Maxime ingat berita tentang plagiarisme yang dilakukan Marshanda yang disebarkan waktu pesta ulang tahun kakeknya."Hari ini, ada yang mengirimkan surat dari pengacara untukku dan perusahaan, katanya lagu baruku "Secercah Cahaya Dunia" itu hasil plagiat.""Ada pengacara yang menyebarkan rumor kalau karirku semua berasal dari hasil plagiat. Aku beneran nggak tahu sekarang harus ngapain."Maxime hanya bisa mengerutkan kening setelah mendengar ini."Oke, aku ngerti."Maxime menutup telepon lalu mengirim pesan ke kuasa hukumnya untuk membereskan si pembuat rumor.Maxime tidak membaca berita, dia malas dan tidak tertarik.Jadi Maxime

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-25
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 97

    "Alana, kamu jangan khawatir ya. Besok aku akan menjemputmu pulang."Alana tahu Reina pasti akan mencari Maxime, Alana pun menggenggam tangan Reina erat-erat. "Reina, kamu jangan salahin diri sendiri ya. Kan aku bisa tinggal gratis di sini selama seminggu, aku nggak takut.""Jangan khawatir."Reina keluar dari kantor polisi, lalu naik taksi. Setelah itu dia menghidupkan ponselnya dan melihat postingan status Marshanda.Dia hanya menulis empat kata, "Yang benar pasti menang!"Cih! Yang benar pasti menang?Reina meremas ponselnya kuat-kuat sampai buku-buku jarinya memutih.Reina langsung ke kantor, tapi sekretaris bilang Maxime sedang istirahat di rumah. Sekarang pekerjaan CEO sedang diserahkan pada orang lain.Maxime istirahat?Reina baru pertama kali dengar kabar seperti ini.Reina pun naik taksi ke Vila Magenta.Sesampainya di Vila Magenta.Rupanya petugas keamanan di sini tahu Reina akan datang, jadi mereka tidak menahannya.Suasana di luar vila yang besar dan megah itu sangat sepi,

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-25
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 98

    Waktu Reina sadar, Maxime sudah tidak bergerak.Reina buru-buru mencondongkan tubuh ke depan dan menyentuh dahi Maxime yang terasa makin panas.Reina pun berdiri dan pergi mengambil kotak obat.Kotak obat itu masih berada di tempatnya semula, tetapi obat-obatan di dalamnya sudah kadaluarsa, Maxime juga tidak menyuruh orang untuk membeli obat baru.Reina pun pergi ke kulkas dan mengambil es batu, lalu membungkusnya dengan kain dan meletakkannya di dahi Maxime untuk menurunkan suhu tubuhnya.Kemudian, Reina memesan obat secara online.Waktu pertama Reina menyuapi Maxime obat, pria itu menolak membuka mulutnya. Karena tidak ada cara lain, Reina pun menambahkan sedikit madu ke dalam obat sebelum dan memaksa Maxime untuk menelannya.Pasti tidak ada yang menyangka kalau Maxime, yang begitu terkenal dingin di luar ternyata suka yang manis-manis.Sebenarnya Reina mau kembali membaringkannya di sofa, tapi Maxime terlalu berat dan Reina tidak kuat. Jadi dia membiarkannya berbaring di lantai.Rei

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-25

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2075

    Setelah kematian Liane, kakek dan nenek tidak menunjukkan kesedihan mereka. Namun, Reina bisa melihat bahwa mereka berdua sangat sedih.Reina takut kedua orang tua itu akan kesepian, jadi setiap hari dia akan membagikan apa saja yang ada di keluarga mereka dengan keduanya. Dia juga akan menunjukkan foto dan video anak-anak kepada mereka.Keduanya juga sering melakukan panggilan video untuk mengecek keadaan anak-anak dan Reina.Hidup sepertinya kembali berjalan normal."Nana, apa kalian akan pulang Tahun Baru nanti?" Nenek bertanya dengan hati-hati.Dia mengerti bahwa Reina telah menikah dan menjadi bagian dari Keluarga Sunandar, jadi tentu saja segala sesuatunya harus dilakukan dengan memikirkan Keluarga Sunandar terlebih dahulu.Reina langsung mengetikkan jawaban, "Aku sama Max sudah memutuskan akan mengunjungi kalian setelah Tahun Baru.""Syukurlah. Datanglah lebih awal, aku dan kakekmu akan menyiapkan makanan enak." Kata-kata nenek penuh dengan kegembiraan.Reina juga turut bahagia.

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2074

    Sembelit?Riko sangat terkejut, sejak kapan dia mengalami sembelit?Maxime terbatuk pelan, menatapnya penuh makna. Melihat itu, Riko langsung mengerti apa yang sedang terjadi.Dia terpaksa harus menerima alasan sembelit ini."Hmm, mungkin karena aku kurang minum air putih akhir-akhir ini."Mendengar ini, Reina merasa prihatin sekaligus khawatir, lalu memeluk Riko."Riko, Mama akan membawamu ke dokter. Kamu masih kecil, kenapa bisa sembelit?"Mendengar bahwa Riko benar-benar mengalami sembelit, hati Reina hancur.Hanya mereka yang pernah melahirkan seorang anak dan menjadi seorang ibu yang akan mengerti bahwa rasa sakit fisik sekecil apa pun pada seorang anak akan terlalu berat untuk ditanggung oleh seorang ibu.Wajah Riko terasa panas seperti api ketika Reina tiba-tiba memeluknya.Dia tidak menyangka akan dipeluk dan dibujuk oleh mamanya ketika dia mengaku sedang sembelit.Sudah lama dia tidak dipeluk Mama seperti itu."Mama, nggak perlu. Aku hanya perlu minum lebih banyak air dan aku

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2073

    Pengawal mengikuti Riko dan Maxime dengan membawa tas besar berisi pakaian pria.Maxime menatap pria mungil yang bahkan tidak setinggi kakinya, lalu bertanya, "Apa yang kamu lakukan di toko pakaian pria?"Riko yang mendengar itu pun berbohong tanpa menunjukkan celah, "Oh, Tante Alana memintaku mampir dan membelikan pakaian untuk Om Jovan."Dia mempertimbangkan bahwa Maxime dan Alana tidak akrab. Alana adalah sahabat mamanya, jadi mereka berdua tidak akan berhubungan secara pribadi.Jadi, Maxime tidak mungkin meminta konfirmasi kebenaran dari perkataannya kepada Alana.Benar saja, setelah Maxime mendengar pertanyaan ini, dia tidak terus bertanya dan hanya mengatakan, "Tante Alana sepercaya itu kepadamu."Maxime mengatakan ini dan ada sesuatu yang mengganjal di dalam hatinya.Alana membelikan baju untuk Jovan, kenapa Nana tidak memiliki pemikiran membelikan baju untuknya?Suasana hatinya sedang tidak enak.Riko bisa melihat itu. Dia mengulurkan tangan dan menggandeng tangan Maxime."Pa,

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2072

    Melihat bahwa Riko berniat untuk membela manajer toko ini, Maxime juga tidak memperkeruh situasi ini lagi."Aku harap hal seperti ini nggak akan terjadi lagi," kata Maxime.Manajer toko mengangguk berulang kali. "Baik, baik."Dalam hati, dia akhirnya bisa bernapas lega.Hidup dan matinya benar-benar ada di tangan orang lain. Dia melirik Riko dan Cikita dengan penuh rasa syukur.Jika bukan karena Cikita yang melindungi Riko, situasi hari ini pasti tidak akan berakhir dengan baik.Melihat hal ini, Cikita berkata pada Riko, "Terima kasih."Riko tersenyum sopan kepadanya."Kak Cikita, akulah yang harus berterima kasih padamu."Setelah mengatakan itu, dia mengeluarkan sebuah kartu dari dalam saku kecilnya dan menyerahkannya kepada Cikita. "Aku akan mengambil semua pakaian yang kamu bawakan untukku tadi."Dengan satu kalimat itu, para pegawai dan manajer toko pun tercengang.Harus diketahui bahwa set pakaian yang baru saja diambil Cikita, yang paling murah harganya dua ratus juta. Namun, ana

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2071

    Bagian bawah mata Tommy menunjukkan ketakutan dan dia mengangguk berulang kali."Aku mengerti."Setelah itu, Maxime baru melepaskannya.Faktanya, jika Tommy bisa dididik dengan baik, dia tidak akan senakal ini.Dulu, ketika Tuan Besar Latief mengasuhnya, dia menjadi sombong karena terlalu dimanja. Kemudian, Melisha membesarkannya, membuatnya tidak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah, bahkan menjadi lebih sombong dan mendominasi.Telapak tangan Melisha berkeringat, takut Maxime benar-benar akan menyakiti putranya. Dia segera berjalan mendekat dan menggendong Tommy."Max, dia masih kecil, jangan menakut-nakutinya."Kesombongan yang dia tunjukkan barusan sudah tidak terlihat lagi.Manajer toko juga mengenali Maxime. Dia tidak percaya bahwa anak kecil di depannya ternyata putra Maxime!Hatinya langsung menjadi dingin.Konsekuensi dari menyinggung Melisha adalah dia tidak bisa membuka toko. Namun, jika dia menyinggung Maxime, dia tidak akan bisa berkeliaran di Kota Simaliki

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2070

    Maxime tidak menjawab dan langsung berjalan ke arah Riko.Pada saat ini, Tommy telah melepaskan topeng dari wajah Riko. Ketika melihat orang di depannya, tangan Tommy gemetar dan topeng Raja Kera di tangannya pun jatuh ke lantai.Dia langsung teringat ketika Riko meninjunya. Seketika, wajahnya langsung berubah pucat."Riko, kenapa ... kamu?" Dia bertanya dengan suara gemetar.Riko menatapnya dengan tatapan dingin, lalu berkata dengan tegas, "Ambil topengnya."Mana mungkin Tommy tidak menuruti perintah Riko. Dia segera mengambil topeng yang dia jatuhkan ke lantai.Melisha yang berada tidak jauh dari situ pun melihat kejadian ini. Dia tidak percaya bahwa anak ini ternyata Riko Andara!Bagaimana mungkin? Dia tidak merasa bahwa suara anak itu barusan adalah suara Riko.Selain itu, kenapa putranya begitu patuh pada Riko?Dia melihat Tommy dengan patuh mengambil topeng yang ada di lantai, seperti bawahan Riko.Rendy, suaminya adalah seorang pengecut. Sekarang, dia menyadari bahwa putranya ju

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2069

    Setelah memeriksa ke dalam toilet, pengawal langsung merasa darah di sekujur tubuhnya membeku. Dia memberi tahu Maxime dengan gemetar, "Tuan Maxime, gawat. Tuan Muda menghilang.""Apa?"Maxime mengerutkan kening, tetapi tetap tenang."Pergilah dan periksa pengawasan di seluruh mal. Minta pihak mal menutup semua pintu masuk dan keluar." Dia dengan cepat membuat keputusan."Baik."Pengawal itu segera melakukan apa yang dikatakan Maxime.Maxime menutup telepon dan Reina langsung bertanya, "Bagaimana? Kenapa Riko belum kembali?""Nggak apa-apa, dia masih di toilet, mungkin sembelit." Maxime takut Reina khawatir, jadi dia terpaksa harus berbohong.Hati Reina masih terasa sesak karena suatu alasan.Namun, dia juga bingung, "Dia masih kecil, mana mungkin sembelit? Setelah pulang nanti kita ke rumah sakit saja."Maxime menganggukkan kepalanya sambil mengiakan pelan.Riki duduk di sampingnya dan berbicara dengan bingung, "Kenapa aku nggak tahu kalau Kakak sembelit? Bukankah dia sangat memperhat

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2068

    Riko hampir saja tertangkap oleh Melisha, tetapi tiba-tiba ada seseorang yang melangkah di depannya dan menghentikan Melisha."Nyonya, kenapa Nyonya mengganggu anak kecil?" kata Cikita dengan suara dingin.Melisha langsung mengerutkan kening saat melihat wanita tidak tahu diri yang menghentikannya. "Kamu pikir kamu siapa, beraninya menceramahiku?"Setelah mengatakan itu, dia melihat ke arah manajer toko yang baru saja berjalan mendekat."Kamu manajer toko? Apa begini caramu melatih pegawai di toko?"Manajer toko sedikit bingung, masih tidak tahu apa yang sedang terjadi."Nyonya Melisha, apa yang terjadi? Siapa yang membuat Nyonya kesal?"Melisha menunjuk ke arah Cikita. "Dia. Pecat dia sekarang juga."Manajer toko melihat ke arah Melisha menunjuk dan matanya tertuju pada Cikita."Cikita, apa yang terjadi? Kenapa kamu nggak menghormati Nyonya Melisha? Dia itu pelanggan besar di toko kita. Cepat minta maaf sama Nyonya Melisha sekarang juga!"Manajer toko tahu bahwa Cikita berasal dari ke

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2067

    Cara Melisha mengatakan hal ini terkesan seperti dia adalah seorang hakim. Apa yang dia katakan harus dilakukan.Perlahan, para pemandu belanja mulai tidak senang dengannya. Namun, mereka tidak berani mengatakan apa pun."Ini ...."Mereka tidak mau memaksa seorang anak untuk melepas topeng dan memberikannya kepada anak nakal itu.Melihat ini, Melisha langsung berjalan menghampiri."Kalian nggak berani? Biar aku saja."Sikapnya tidak menunjukkan seorang nyonya kaya rasa. Dia benar-benar akan mengambil topeng milik seorang anak yang datang tanpa ditemani orang tuanya.Di balik topeng Raja Kera, wajah kecil Riko sedingin es dan terlihat tidak baik-baik saja. Dia sudah siap untuk menggigit Melisha saat wanita itu meraih topengnya nanti.Namun, pemandu belanja yang barusan melayani Riko dan membantunya mengambil pakaian tiba-tiba berjalan keluar dengan membawa banyak pakaian mewah."Tuan muda, lihatlah pakaian-pakaian ini."Semua orang berbalik untuk melihat ke arah pemandu belanja itu.Di

DMCA.com Protection Status