Semua Bab Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit: Bab 771 - Bab 780

2125 Bab

Bab 771

Reina merasa Christy ini aneh. Bukannya gadis ini memohon tinggal supaya bisa melayaninya? Kenapa sekarang dia malah ngatur-ngatur jam bangun?"Ya, kenapa?" jawab Reina dengan tenang."Bibi sudah datang, dia yang minta aku manggil kamu turun. Jadi jangan marah sama aku ya."Christy berujar cukup lantang sehingga Joanna bisa mendengarnya di bawah.Joanna tampak agak tidak senang.Sudah malas-malasan sampai jam segini masih berani marah waktu ditegur?Namun di depan Riki, Joanna hanya bisa menahan amarahnya. Saat Reina turun, dia cuma berkata, "Selanjutnya jangan bangun siang-siang, kalau tidur kelamaan nggak bagus buat janin."Reina langsung tahu kalau Christy yang mengajarkan Joanna bicara seperti ini.Karena merasa tidak ada gunanya menjelaskan lebih lanjut, Reina pun menjawab, "Oke."Bagaimanapun, Joanna tidak akan datang ke sini lebih dari sebulan sekali. Saat tidak ada Joanna, Reina bisa bangun kapan pun dia mau.Benar saja, setelah mendengar persetujuan Reina, Joanna tidak berkata
Baca selengkapnya

Bab 772

Butuh waktu sekitar satu jam bagi Morgan untuk sampai ke Vila Magenta.Ketika Morgan keluar dari mobil, dari kejauhan dia melihat Reina sedang tidur di kursi santai di taman, sinar matahari menyinari seluruh tubuhnya dan membuat sosok Reina tampak seperti peri cantik yang bersinar."Pak Maxime."Ketika satpam melihat Morgan, dia langsung membuka pintu tanpa ragu-ragu.Orang biasa sulit membedakan Morgan dan Maxime karena mereka sama persis.Morgan masuk ke vila dan langsung mendatangi Reina.Reina sedang tidur nyenyak dan tidak menyadari kedatangan Morgan.Morgan cuma berdiri di depannya dan tidak berkata apa-apa.Mungkin karena cahayanya terhalang oleh seseorang, Reina jadi merasa tidak begitu hangat lagi, jadi dia balik badan dan menurunkan buku yang menutupi wajahnya.Karena wajahnya masih belum tersentuh hangatnya sinar matahari, Reina pun membuka matanya dengan bingung dan mendapati seseorang berdiri di depannya."Maxime? Kok kamu pulang?"Morgan menelan ludah, lalu berkata, "Nana
Baca selengkapnya

Bab 773

"Ah, ya. Lama nggak ketemu." Christy tersenyum terpaksa, mundur beberapa langkah dan menunggu Joanna maju menyusulnya.Reina baru pertama kali melihat Christy yang seperti ini.Bukannya Christy itu ganjen banget sama semua pria?Kenapa dia malah menjauh saat berhadapan dengan Morgan?"Morgan? Kamu ngapain ke sini?"Joanna bertanya bingung."Kudengar katanya kakak terluka, jadi aku mau nengok dia.""Oh, Max nggak di sini, dia ada di Vila Samore." Setelah Joanna selesai menjawab, dia berujar pada Riki, "Riki, ayo sapa. Ini Om Morgan."Riki adalah anak yang penurut dan sudah bertemu Morgan beberapa kali, tapi entah kenapa Riki agak takut dengan pria ini."Halo, Om."Riki spontan menyapanya."Ya." Morgan mengangguk lembut, membungkuk dan mengeluarkan sebuah permen dari sakunya, lalu menyerahkannya pada Riki, "Om nggak bawa hadiah apa pun, Om cuma punya permen ini."Morgan jelas terlihat begitu hangat dan lembut, tetapi di mata Riki seluruh tubuh Morgan seolah-olah tertutup kabut hitam.Ind
Baca selengkapnya

Bab 774

Selama ini Riki tidak pernah terlalu dekat dengan Morgan. Meski dekat, dia tidak bisa merasakan kabut hitam. Jadi memang baru hari ini Riki menyadarinya."Ya sudah kalau gitu kamu dan mama hati-hati ya di rumah. Aku sudah mau naik pesawat, nanti kita ngobrol lagi.""Oke."Riki menutup telepon dengan enggan.Riki menoleh dan melihat ke luar jendela. Morgan masih di luar, mengobrol dengan mamanya dan Joanna.Meski berada jauh dari pria itu, Riki masih bisa melihat kabut hitam yang begitu menakutkan dari tubuh pria itu.Kebetulan ada Morgan, tiba-tiba Joanna teringat dengan siaran langsung yang dilakukan Riki.Kok bisa-bisanya Reina menyuruh anak sekecil itu cari uang?Joanna pun berkata pada Reina, "Nana, kamu 'kan nggak punya kerjaan. Gimana kalau latihan kerja aja di perusahaan Morgan? Paling nggak kamu jadi punya penghasilan.""Jangan khawatir, sehari cukup kerja 3-4 jam saja, nggak akan ganggu waktumu ngurus anak-anak."Joanna sudah merencanakan ini setelah Reina dan Maxime pergi ke
Baca selengkapnya

Bab 775

Reina tidak menyangka gadis ini sudah tidak punya niat baik, bodoh pula.Tapi ada bagusnya juga kalau begini. Reina jadi mudah membereskannya."Aku mau istirahat dulu.""Oke, aku nggak ganggu."Awalnya Christy hendak membatasi jam tidur Reina, namun setelah ditawari hal baik, Christy pun tidak cari masalah lagi.Reina berjalan-jalan di taman sebentar sebelum kembali duduk santai.Reina mengamati gerak gerik Christy dari kejauhan. Saat ini Christy membawa sekantong besar hadiah dan membagikannya satu per satu pada para pelayan serta satpam.Reina tidak menghentikan Christy yang sedang menyuap orang-orang.Orang yang bisa dibeli dengan hadiah akan pindah keterpihakan dengan hadiah yang lebih banyak.Reina pun berhenti memperhatikan Christy dan kembali membaca buku.Christy sesekali curi pandang pada Reina dan saat menyadari Reina sama sekali tidak peduli dengan apa yang dia lakukan, dia makin terang-terangan bertindak, bahkan mengajak semua orang makan malam di luar.Christy juga sengaja
Baca selengkapnya

Bab 776

Baru-baru ini Liane kembali ke Kota Simaliki untuk membicarakan kerjasama bisnis.Hari ini Syena sedang makan malam bersamanya. Sebagai putri yang baik, dia menyendokkan banyak lauk ke piring Liane, "Bu, makan yang banyak ya.""Ya."Liane sangat senang.Namun, momen damai ini terganggu oleh suara panggilan telepon.Syena mengambil ponsel dan melihat layarnya. Saat menyadari yang meneleponnya adalah Treya, dia langsung memutuskan panggilan itu dan memasukkan kembali ponselnya ke dalam tasnya.Syena tidak sadar kalau dia salah tekan tombol, bukan memutuskan panggilan, malah mengangkat panggilan itu.Namun karena sudah memasukkan ponselnya ke dalam tas, dia tidak bisa mendengar suara Treya."Siapa yang menelepon?" tanya Liane, "Kok nggak kamu angkat?""Hahh, biasalah. Orang iseng," jawab Syena.Treya awalnya mau menutup telepon saat tidak kunjung mendengar suara Syena saat tiba-tiba dia mendengar percakapan Liane dan Syena.Orang iseng?Treya pun sadar kalau sepertinya Syena salah menekan
Baca selengkapnya

Bab 777

"Syena, kamu sangat membenciku ya? Kamu benar-benar mau aku mati secepatnya?" Treya bersembunyi di bawah selimut, takut pasien di ranjang sebelah bisa mendengarnya.Suaranya sangat serak.Coba pikir, putri yang begitu Treya banggakan, yang selama ini Treya sayangi sampai harus mengorbankan segalanya, malah menjelekkannya di depan wanita lain. Di hadapan ibu angkat, putri kandungnya mengaku bahwa dia membenci ibu kandungnya, merasa jijik dan ingin ibu kandungnya mati secepatnya!Mungkin cuma pada saat inilah Treya bisa benar-benar memahami kata-kata kasar yang dia ucapkan pada Reina di masa lalu."Ibu salah paham."Syena buru-buru membela diri, "Barusan Liane ada di sini. Ibu 'kan tahu dia membencimu.""Aku nggak punya pilihan selain berbohong untuk menyenangkannya.""Jadi nggak usah ambil hati kata-kataku ya? Ibu 'kan ibu kandungku. Apa pun yang terjadi tentu Ibu lebih penting dari Liane, bukan begitu?"Treya tidak sedikit pun percaya ucapan Syena.Tatapannya jadi lebih dingin, "Aku be
Baca selengkapnya

Bab 778

"Apa gunanya membatalkan keabsahan surat wasiat Reina? Sekarang harta Keluarga Yunandar sudah ditransfer sama ayah, Reina cuma akan mendapat sebagian kecil dari uang itu." Syena seketika tidak tertarik.Kata-kata yang disiapkan Treya sudah ada di ujung lidah, tapi melihat sikap Syena yang seperti ini pun akhirnya dia menelan kembali kata-kata itu."Aku bingung deh. Uang sekecil itu mah nggak ada apa-apanya kalau dibandingkan sama harta Keluarga Hinandar.""Ibu masih ada urusan lain nggak? Lain kali jangan cari aku lagi ya?"Setelah itu Syena langsung bangkit berdiri dan hendak pergi. Mungkin karena dia takut jadi bahan omongan orang lain atau takut Treya akan menemui Liane.Syena mengeluarkan selembar cek dan menyerahkannya pada suster yang merawat Treya, "ini. Uang bulanan bulan ini, untuk obat, makanan dan gajimu."Si suster langsung menerimanya.Setelah Syena pergi, barulah suster itu memeriksa nominal cek yang diberikan Syena. Ternyata angka yang tertulis adalah 60 juta.Suster itu
Baca selengkapnya

Bab 779

Si suster memberikan titik lokasi Treya saat ini pada Reina.Takut terjadi sesuatu yang tidak terduga, Reina pun pergi bersama Deron.Reina dengan cepat menyusul. Dari kejauhan, dia melihat Treya mengenakan pakaian rumah sakit dengan rambut acak-acakan, dia tidak terlihat seperti seorang nyonya kaya raya.Treya sangat kurus.Reina melihat sekeliling. Bukankah ini kantor cabang Grup Hinandar?Apa yang Treya lakukan disini?Reina tidak memberi tahu si suster kalau dia sudah tiba dan mematikan jaringan internetnya sehingga suster di seberang sana tidak tahu posisi Reina.Setelah itu, Reina keluar dari mobil dan bersembunyi.Treya mau masuk ke dalam kantor itu, tapi dihentikan oleh satpam.Treya berteriak dengan lantang, "Suruh Liane keluar menemui aku!"Si satpam tidak menyangka wanita di depannya akan berani memanggil CEO mereka dengan nama, si satpam pun mengerutkan kening, "Siapa Anda? Memangnya Anda pantas minta bertemu CEO kami? Hush! Hush! Sana pergi!"Treya menahan rasa sakit di tu
Baca selengkapnya

Bab 780

"Liane, aku datang untuk ngasih tahu kamu kalau putri yang kamu besarkan adalah ....""Bibi Treya, jangan sembarangan bicara!" Syena langsung memotong ucapan Treya.Bibi Treya?Treya kaget bukan main!Tapi Liane menjadi tertarik dan menghentikan Syena, "Syena, biarin dia ngomong dulu. Jangan khawatir, meski dia menjelekkan kamu, Ibu akan tetap percaya sama kamu."Syena cuma bisa menahan diri dan berkata, "Oke."Treya merasa lebih ironis saat melihat putri kandungnya begitu sayang dan berbakti pada wanita lain.Treya pun tidak menahan diri lagi dan berkata, "Liane, Syena itu putri kandungku."Pupil mata Liane menegang dan dia menatap Treya dengan tidak percaya.Tadinya dia pikir Treya mau mengatakan sesuatu yang menjelekkan Syena, tidak disangka dia malah mengungkapkan fakta ini."Kamu bercanda? Tanu dan aku sendiri yang menjemput Syena dari panti asuhan. Mana mungkin dia itu putrimu?" Liane selalu memandang rendah Treya, dia bahkan tidak mau menatapnya sama sekali.Sekarang Liane cuma
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7677787980
...
213
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status