Semua Bab Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit: Bab 671 - Bab 680

2125 Bab

Bab 671

Setelah acara selesai, mereka berbondong-bondong berangkat berziarah ke makam.Tommy yang kehilangan muka di depan semua orang karena Riko sedang memikirkan cara untuk membalas.Melisha duduk bersamanya di dalam mobil dan berkata padanya, "Nak, kamu harus fokus menyenangkan hati kakek buyut. Selama dia sayang sama kamu, kedua anak haram itu nggak akan bisa jadi lawan kamu. Ngerti?"Tommy mengangguk sungguh-sungguh."Mama jangan khawatir, aku nggak akan biarin mereka lebih hebat dari aku!""Bagus." Melisha mengelus kepala Tommy dan terlihat lega. "Tapi ... tetap aja kita harus kasih mereka pelajaran. Katanya si Riki itu sakit?""Oke Ma, aku ngerti." Tommy memang masih muda, tapi dia sudah berhati licik.Sesampainya di pemakaman pribadi Keluarga Sunandar, semua orang turun dari mobil.Melisha menyuruh Tommy berjalan ke depan untuk menemani Tuan Besar Latief.Begitu Tommy pergi, Syena menghampiri Melisha, "Kak."Melisha mengangguk dan bertanya secara simbolis, "Kok kamu masih ikut? Kan la
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-22
Baca selengkapnya

Bab 672

Riki mengernyit melihat Tommy menghampirinya.Untung Riko cepat tanggap, dia langsung menarik Riki ke sisinya.Tommy dan Riki berpapasan. Karena tidak ada tumpuan yang kokoh, Tommy terpeleset dan jatuh."Huhu!"Lalu terdengar suara tangisan anak kecil.Melisha buru-buru menghampiri. "Nak, kamu nggak apa-apa?"Reina juga melangkah maju untuk memeriksa Riki dan merasa lega saat tahu kalau Riki dilindungi oleh Riko.Riki menatap tajam Tommy yang tengkurap di tanah sambil menangis.Dia tahu Tommy berniat mendorongnya!Melisha membantu Tommy yang berdarah untuk berdiri, lalu menoleh pada Riki dan Riko."Kalian berdua ngapain sih! Kenapa dorong Tommy?"Ya ampun, drama berikutnya sudah datang.Reina mengernyit. "Kakak ipar, memangnya kamu lihat anak-anakku dorong Tommy? Jelas-jelas dia yang lari sendirian dan hampir dorong si Riki, eh malah dia sendiri yang jatuh.""Kamu pasti belain anakmu lah. Aku lihat pakai mataku sendiri kalau anakmu dorong anakku!"Setelah itu Melisha bertanya pada Tomm
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-23
Baca selengkapnya

Bab 673

"Om dan Tante jangan gegabah. Kita lihat dulu posisi jatuhnya yang sekarang, apa bedanya sama pas tadi dia jatuh?"Kata-kata Riko membuat semua orang terdiam.Mereka bertanya-tanya, apa bedanya?Melisha memarahinya, "Dasar bocah nakal! Sudah mendorong anakku, masih ngejek dia? Aku pukul ya!""Berani?" Reina langsung pasang badan. Sekarang dia paham maksud perkataan Riko.Ditatap begitu tajam oleh Reina membuat Melisha tidak berani bertindak gegabah.Orang lain masih belum paham dan bertanya, "Apa bedanya?"Salah satu kerabat akhirnya mendapat petunjuk."Ayah, Ibu, lihat deh! Tadi si Tommy itu jatuh tengkurap, tapi sekarang posisinya telentang."Semua orang kembali menatap Tommy. Waktu jatuh pertama kali, yang terkena lumpur adalah bagian depan Tommy sedangkan sekarang yang terkena lumpur adalah bagian punggungnya.Namun ... apa artinya?Seseorang tertawa dan berkata, "Riko ini nakal banget ya. Nggak puas ya kalau dorong Tommy cuma sekali?"Riko menghela napas. Sepertinya dia sudah sala
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-23
Baca selengkapnya

Bab 674

Setelah makan malam, Tuan Besar Latief menguji beberapa pengetahuan dasar Riko. Seperti yang diharapkan, Riko bisa menjawab semua pertanyaan dengan benar.Tuan Besar Latief sama seperti Tuan Besar Jacob, dia meminta Riko menemaninya main catur.Namun karena Riko harus pergi ke sekolah besok, Tuan Besar Latief pun terpaksa mengurungkan niatnya.Joanna mengantarkan Reina sekeluarga sampai depan pintu dan terlihat enggan saat mereka pulang."Sering-sering datang ke sini ngunjungin Nenek ya?""Oke."Kedua anak kecil itu menjawab serempak.Mesin mobil dinyalakan dan langsung melaju meninggalkan kediaman utama Keluarga Sunandar.Dalam perjalanan, Riki yang lelah pun bersandar di bahu Riko dan tertidur.Reina tersentuh melihat pemandangan harmonis antara dua bersaudara itu.Besok, sidang gugatan warisan Keluarga Andara akan dimulai.Sesampainya di rumah, Reina memeriksa semua dokumen yang diberikan pengacara Mandy padanya dan memastikan tidak ada yang terlupakan.Treya dan Keluarga Yunandar s
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-23
Baca selengkapnya

Bab 675

Bagaimana Treya bisa mengembalikannya pada Reina? Semua uang mereka sudah dia berikan pada Keluarga Yunandar!Selain itu, Treya tidak sudi memberikan aset itu pada Reina.Treya memanggil Reina yang membelakanginya, lalu berujar dengan lembut, "Nana, semua uang itu sudah aku kasih ke Keluarga Yunandar, aku nggak bisa balikin ke kamu."Reina berhenti melangkah, menoleh dan menatap Treya."Oh gitu? Ya kalau gitu aku akan mengajukan penyitaan."Reina tidak percaya Treya dan Diego tidak meninggalkan sejumlah uang untuk pribadi mereka sendiri.Treya berjalan mendekat selangkah demi selangkah, aura sombongnya sudah menghilang."Kamu beneran maksa aku buat mati ya? Hidupku itu sudah nggak lama lagi!"Reina menatapnya dengan tenang dan menjawab, "Ini semua salahmu sendiri.""Kamu sudah gila ya? Aku ini ibu kandungmu! Ucapanku itu bisa jadi doa atau kutukan, percaya atau nggak, kalau aku sampai kehilangan semuanya, kamu juga nggak akan bisa hidup tenang!" Treya mulai mengancam.Reina tersenyum d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-23
Baca selengkapnya

Bab 676

"Cuma 400 miliar?" Tanu melotot.Treya agak tidak senang dengan respons Tanu, "Kenapa? nggak boleh?"Tanu langsung tertawa, "Nggak, aku cuma kaget. Kamu boleh kok pakai uangmu sesukamu."Treya pun tidak marah lagi.Sekarang Tanu masih takut pada Treya. Pertama, karena Treya sudah melahirkan seorang putri, Syena untuknya. Kedua, karena semua yang dia miliki sekarang adalah pemberian Treya.Poin terpentingnya adalah Tanu takut kalau dia menyinggung Treya, Treya akan mengungkapkan semua hal buruk yang dia lakukan di masa lalu."Sayang, istirahat yuk. Sekarang 'kan sudah malam, kamu 'kan lagi sakit parah, jadi harus banyak istirahat. Besok kita balik ke rumah sakit supaya kamu bisa mendapat perawatan terbaik." Tanu memapah Treya naik ke lantai atas.Setelah menidurkan Treya, Tanu kembali ke ruang tamu dan menghela napas berulang kali.Syena pun berkomentar, "Ayah, apa kita benar-benar harus mengembalikan semua uang itu ke Reina?""Ya nggak lah." Wajah Tanu terlihat muram.Siapa yang rela m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-24
Baca selengkapnya

Bab 677

Treya tidak bisa tidur nyenyak sepanjang malam. Keesokan paginya, Syena datang mengunjungi Treya."Bu, gimana kondisi hari ini?"Wajah Treya langsung berseri-seri saat melihat Syena, "Jauh lebih baik."Syena tidak enak hati kalau langsung minta uang, jadi dia mau mengambil hati Treya dulu."Cuaca di luar hari ini cukup bagus, Ibu mau berjemur nggak? Aku temani."Tapi Treya menggeleng, "Syena, aku mau pergi melihat pagelaran tari, yuk?"Di hidup ini, Treya paling suka menari, tapi karena beberapa alasan, dia hanya bisa menyerah akan mimpinya."Kondisi Ibu 'kan lagi nggak sehat? Kalau kita keluar rumah sakit terus terjadi apa-apa? Gimana?"Syena tidak mau pergi jauh bersama Treya karena penyakit yang Treya derita menyebabkannya suka buang air kecil, Syena takut terjadi hal tak terduga dan nanti dia yang repot sendiri."Bukannya dokter bilang kondisiku pulih lumayan cepat? Nggak apa-apa, ayo temani Ibu." Treya menatap penuh harapan."Oke, aku pesan tiket dulu buat malam nanti nonton."Sye
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-24
Baca selengkapnya

Bab 678

Benar saja, Reina memang melihat Syena yang sedang dikelilingi oleh sekelompok orang.Sedangkan Treya tersingkir di pojokkan.Reina langsung buang muka dan berkata, "Ayo pergi.""Oke."Di sisi lain, Treya berdiri dengan canggung di tengah kerumunan dan mau meminta Syena membantunya. Tetapi tiba-tiba ada orang yang mendorongnya ke depan.Treya pun jatuh. Orang-orang yang lewat cuma meliriknya dan tidak membantunya.Perutnya tiba-tiba terasa begitu sakit seperti tertusuk pisau. Treya berusaha berdiri, tapi tidak sanggup.Treya menatap Syena. Dia sedang sibuk memberi tanda tangan dan berfoto dengan para penggemar.Treya cuma bisa merangkak dan berusaha menggapai pegangan kursi untuk tumpuannya bisa kembali berdiri. Tiba-tiba, terdengar suara seseorang."Nyonya Treya, apa Anda butuh bantuan?"Treya tertegun, mengangkat kepalanya dan menatap wajah dingin Reina.Pupil matanya tiba-tiba menyusut, ingin sekali rasanya dia masuk ke lubang di tanah untuk bersembunyi."Ngapain kamu di sini? Aku n
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-24
Baca selengkapnya

Bab 679

Reina masih ingat waktu kecil, dia pernah terjatuh dari lereng bukit saat mencoba memetik bunga untuk Treya. Waktu itu Treya malah menyilangkan tangan di dada dan berkata, "Nana, ayo usaha, bangun sendiri! Kamu harus belajar untuk jadi mandiri."Waktu itu barulah Reina paham kalau arti kata mandiri di mata ibunya ternyata beda dengan apa yang dipahami Reina.Reina menarik Alana pergi dan Treya di belakang mereka terus mengumpat."Dasar berengsek! Kamu nggak akan mati tenang!"Bukan cuma Alana, orang luar yang tidak mengenal siapa Reina dan Treya bahkan bisa bergidik saat mendengar perkataan ini.Bagaimana bisa seorang ibu mengutuk putrinya sendiri tidak akan mati tenang?Di luar gedung teater, Reina berdiri cukup lama menyambut angin malam yang berembus. Akhirnya dia berkata pada anggota staf yang lewat, "Ada orang yang jatuh di dalam."Entah apa Treya akan terbantu atau tidak, yang jelas Reina punya niat yang tulus.Alana tahu hati Reina begitu lembut, dia pun merangkul lengan Reina,
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-24
Baca selengkapnya

Bab 680

"Ibu sudah baikkan?" Syena duduk di samping ranjang rumah sakit.Saat Treya melihat Syena masih menemaninya hingga larut malam, ketidakpuasannya tadi langsung menghilang."Iya, sudah baikkan. Maaf ya hari ini sudah ngerepotin kamu.""Nggak masalah, 'kan Ibu itu ibu kandungku, sudah seharusnya aku berbakti sama Ibu."Syena memegang tangan Treya, lalu berkata, "Bu, ada sesuatu yang sudah dari dulu mau aku bicarakan sama Ibu, cuma aku takut Ibu berpikir macam-macam.""Ada apa? Bilang aja.""Menurutku dengan kondisi Ibu sekarang, apa nggak sebaiknya Ibu menyiapkan wasiat?"Syena berusaha bersikap bijaksana.Treya tentu paham maksud Syena. "Tapi 'kan dokter bilang selama aku rajin berobat, aku bisa hidup dua tahun lagi.""Ibu jangan panik, tentu aku berharap Ibu bisa hidup lama, makin bagus kalau bisa lebih dari dua tahun. Cuma, kita 'kan tetap perlu berjaga-jaga untuk ke depannya.""Coba kalau misalnya kejadian hari ini terulang, kalau sampai terjadi sesuatu yang parah, aku bahkan nggak ta
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-25
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
6667686970
...
213
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status