Share

Bab 671

Penulis: Kacang Merah
Setelah acara selesai, mereka berbondong-bondong berangkat berziarah ke makam.

Tommy yang kehilangan muka di depan semua orang karena Riko sedang memikirkan cara untuk membalas.

Melisha duduk bersamanya di dalam mobil dan berkata padanya, "Nak, kamu harus fokus menyenangkan hati kakek buyut. Selama dia sayang sama kamu, kedua anak haram itu nggak akan bisa jadi lawan kamu. Ngerti?"

Tommy mengangguk sungguh-sungguh.

"Mama jangan khawatir, aku nggak akan biarin mereka lebih hebat dari aku!"

"Bagus." Melisha mengelus kepala Tommy dan terlihat lega. "Tapi ... tetap aja kita harus kasih mereka pelajaran. Katanya si Riki itu sakit?"

"Oke Ma, aku ngerti." Tommy memang masih muda, tapi dia sudah berhati licik.

Sesampainya di pemakaman pribadi Keluarga Sunandar, semua orang turun dari mobil.

Melisha menyuruh Tommy berjalan ke depan untuk menemani Tuan Besar Latief.

Begitu Tommy pergi, Syena menghampiri Melisha, "Kak."

Melisha mengangguk dan bertanya secara simbolis, "Kok kamu masih ikut? Kan la
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 672

    Riki mengernyit melihat Tommy menghampirinya.Untung Riko cepat tanggap, dia langsung menarik Riki ke sisinya.Tommy dan Riki berpapasan. Karena tidak ada tumpuan yang kokoh, Tommy terpeleset dan jatuh."Huhu!"Lalu terdengar suara tangisan anak kecil.Melisha buru-buru menghampiri. "Nak, kamu nggak apa-apa?"Reina juga melangkah maju untuk memeriksa Riki dan merasa lega saat tahu kalau Riki dilindungi oleh Riko.Riki menatap tajam Tommy yang tengkurap di tanah sambil menangis.Dia tahu Tommy berniat mendorongnya!Melisha membantu Tommy yang berdarah untuk berdiri, lalu menoleh pada Riki dan Riko."Kalian berdua ngapain sih! Kenapa dorong Tommy?"Ya ampun, drama berikutnya sudah datang.Reina mengernyit. "Kakak ipar, memangnya kamu lihat anak-anakku dorong Tommy? Jelas-jelas dia yang lari sendirian dan hampir dorong si Riki, eh malah dia sendiri yang jatuh.""Kamu pasti belain anakmu lah. Aku lihat pakai mataku sendiri kalau anakmu dorong anakku!"Setelah itu Melisha bertanya pada Tomm

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 673

    "Om dan Tante jangan gegabah. Kita lihat dulu posisi jatuhnya yang sekarang, apa bedanya sama pas tadi dia jatuh?"Kata-kata Riko membuat semua orang terdiam.Mereka bertanya-tanya, apa bedanya?Melisha memarahinya, "Dasar bocah nakal! Sudah mendorong anakku, masih ngejek dia? Aku pukul ya!""Berani?" Reina langsung pasang badan. Sekarang dia paham maksud perkataan Riko.Ditatap begitu tajam oleh Reina membuat Melisha tidak berani bertindak gegabah.Orang lain masih belum paham dan bertanya, "Apa bedanya?"Salah satu kerabat akhirnya mendapat petunjuk."Ayah, Ibu, lihat deh! Tadi si Tommy itu jatuh tengkurap, tapi sekarang posisinya telentang."Semua orang kembali menatap Tommy. Waktu jatuh pertama kali, yang terkena lumpur adalah bagian depan Tommy sedangkan sekarang yang terkena lumpur adalah bagian punggungnya.Namun ... apa artinya?Seseorang tertawa dan berkata, "Riko ini nakal banget ya. Nggak puas ya kalau dorong Tommy cuma sekali?"Riko menghela napas. Sepertinya dia sudah sala

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 674

    Setelah makan malam, Tuan Besar Latief menguji beberapa pengetahuan dasar Riko. Seperti yang diharapkan, Riko bisa menjawab semua pertanyaan dengan benar.Tuan Besar Latief sama seperti Tuan Besar Jacob, dia meminta Riko menemaninya main catur.Namun karena Riko harus pergi ke sekolah besok, Tuan Besar Latief pun terpaksa mengurungkan niatnya.Joanna mengantarkan Reina sekeluarga sampai depan pintu dan terlihat enggan saat mereka pulang."Sering-sering datang ke sini ngunjungin Nenek ya?""Oke."Kedua anak kecil itu menjawab serempak.Mesin mobil dinyalakan dan langsung melaju meninggalkan kediaman utama Keluarga Sunandar.Dalam perjalanan, Riki yang lelah pun bersandar di bahu Riko dan tertidur.Reina tersentuh melihat pemandangan harmonis antara dua bersaudara itu.Besok, sidang gugatan warisan Keluarga Andara akan dimulai.Sesampainya di rumah, Reina memeriksa semua dokumen yang diberikan pengacara Mandy padanya dan memastikan tidak ada yang terlupakan.Treya dan Keluarga Yunandar s

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 675

    Bagaimana Treya bisa mengembalikannya pada Reina? Semua uang mereka sudah dia berikan pada Keluarga Yunandar!Selain itu, Treya tidak sudi memberikan aset itu pada Reina.Treya memanggil Reina yang membelakanginya, lalu berujar dengan lembut, "Nana, semua uang itu sudah aku kasih ke Keluarga Yunandar, aku nggak bisa balikin ke kamu."Reina berhenti melangkah, menoleh dan menatap Treya."Oh gitu? Ya kalau gitu aku akan mengajukan penyitaan."Reina tidak percaya Treya dan Diego tidak meninggalkan sejumlah uang untuk pribadi mereka sendiri.Treya berjalan mendekat selangkah demi selangkah, aura sombongnya sudah menghilang."Kamu beneran maksa aku buat mati ya? Hidupku itu sudah nggak lama lagi!"Reina menatapnya dengan tenang dan menjawab, "Ini semua salahmu sendiri.""Kamu sudah gila ya? Aku ini ibu kandungmu! Ucapanku itu bisa jadi doa atau kutukan, percaya atau nggak, kalau aku sampai kehilangan semuanya, kamu juga nggak akan bisa hidup tenang!" Treya mulai mengancam.Reina tersenyum d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 676

    "Cuma 400 miliar?" Tanu melotot.Treya agak tidak senang dengan respons Tanu, "Kenapa? nggak boleh?"Tanu langsung tertawa, "Nggak, aku cuma kaget. Kamu boleh kok pakai uangmu sesukamu."Treya pun tidak marah lagi.Sekarang Tanu masih takut pada Treya. Pertama, karena Treya sudah melahirkan seorang putri, Syena untuknya. Kedua, karena semua yang dia miliki sekarang adalah pemberian Treya.Poin terpentingnya adalah Tanu takut kalau dia menyinggung Treya, Treya akan mengungkapkan semua hal buruk yang dia lakukan di masa lalu."Sayang, istirahat yuk. Sekarang 'kan sudah malam, kamu 'kan lagi sakit parah, jadi harus banyak istirahat. Besok kita balik ke rumah sakit supaya kamu bisa mendapat perawatan terbaik." Tanu memapah Treya naik ke lantai atas.Setelah menidurkan Treya, Tanu kembali ke ruang tamu dan menghela napas berulang kali.Syena pun berkomentar, "Ayah, apa kita benar-benar harus mengembalikan semua uang itu ke Reina?""Ya nggak lah." Wajah Tanu terlihat muram.Siapa yang rela m

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 677

    Treya tidak bisa tidur nyenyak sepanjang malam. Keesokan paginya, Syena datang mengunjungi Treya."Bu, gimana kondisi hari ini?"Wajah Treya langsung berseri-seri saat melihat Syena, "Jauh lebih baik."Syena tidak enak hati kalau langsung minta uang, jadi dia mau mengambil hati Treya dulu."Cuaca di luar hari ini cukup bagus, Ibu mau berjemur nggak? Aku temani."Tapi Treya menggeleng, "Syena, aku mau pergi melihat pagelaran tari, yuk?"Di hidup ini, Treya paling suka menari, tapi karena beberapa alasan, dia hanya bisa menyerah akan mimpinya."Kondisi Ibu 'kan lagi nggak sehat? Kalau kita keluar rumah sakit terus terjadi apa-apa? Gimana?"Syena tidak mau pergi jauh bersama Treya karena penyakit yang Treya derita menyebabkannya suka buang air kecil, Syena takut terjadi hal tak terduga dan nanti dia yang repot sendiri."Bukannya dokter bilang kondisiku pulih lumayan cepat? Nggak apa-apa, ayo temani Ibu." Treya menatap penuh harapan."Oke, aku pesan tiket dulu buat malam nanti nonton."Sye

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 678

    Benar saja, Reina memang melihat Syena yang sedang dikelilingi oleh sekelompok orang.Sedangkan Treya tersingkir di pojokkan.Reina langsung buang muka dan berkata, "Ayo pergi.""Oke."Di sisi lain, Treya berdiri dengan canggung di tengah kerumunan dan mau meminta Syena membantunya. Tetapi tiba-tiba ada orang yang mendorongnya ke depan.Treya pun jatuh. Orang-orang yang lewat cuma meliriknya dan tidak membantunya.Perutnya tiba-tiba terasa begitu sakit seperti tertusuk pisau. Treya berusaha berdiri, tapi tidak sanggup.Treya menatap Syena. Dia sedang sibuk memberi tanda tangan dan berfoto dengan para penggemar.Treya cuma bisa merangkak dan berusaha menggapai pegangan kursi untuk tumpuannya bisa kembali berdiri. Tiba-tiba, terdengar suara seseorang."Nyonya Treya, apa Anda butuh bantuan?"Treya tertegun, mengangkat kepalanya dan menatap wajah dingin Reina.Pupil matanya tiba-tiba menyusut, ingin sekali rasanya dia masuk ke lubang di tanah untuk bersembunyi."Ngapain kamu di sini? Aku n

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 679

    Reina masih ingat waktu kecil, dia pernah terjatuh dari lereng bukit saat mencoba memetik bunga untuk Treya. Waktu itu Treya malah menyilangkan tangan di dada dan berkata, "Nana, ayo usaha, bangun sendiri! Kamu harus belajar untuk jadi mandiri."Waktu itu barulah Reina paham kalau arti kata mandiri di mata ibunya ternyata beda dengan apa yang dipahami Reina.Reina menarik Alana pergi dan Treya di belakang mereka terus mengumpat."Dasar berengsek! Kamu nggak akan mati tenang!"Bukan cuma Alana, orang luar yang tidak mengenal siapa Reina dan Treya bahkan bisa bergidik saat mendengar perkataan ini.Bagaimana bisa seorang ibu mengutuk putrinya sendiri tidak akan mati tenang?Di luar gedung teater, Reina berdiri cukup lama menyambut angin malam yang berembus. Akhirnya dia berkata pada anggota staf yang lewat, "Ada orang yang jatuh di dalam."Entah apa Treya akan terbantu atau tidak, yang jelas Reina punya niat yang tulus.Alana tahu hati Reina begitu lembut, dia pun merangkul lengan Reina,

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2125

    "Nona Reina." Jess memanggilnya terlebih dahulu.Reina mengangguk dan menuntun kedua anaknya berjalan ke arah mereka.Kedua anak itu dengan sopan memanggil mereka, "Om Erik, Tante Jess.""Hmm." Jess tersenyum, menunjukkan senyuman lembut.Erik juga tersenyum. "Kita baru sebentar nggak bertemu, kalian sudah tambah tinggi rupanya."Dulu, ketika berada di luar negeri, Erik pernah bertemu kedua anak ini beberapa kali saat mengikuti Revin. Jadi, dia cukup akrab dengan keduanya.Kedua anak itu juga memiliki cukup akrab dengannya."Om Erik kapan punya anak? Hari ini kami ikut Mama ke rumah sakit dan melihat bayi yang dilahirkan Tante Alana, lucu sekali." Riki bertanya sambil mengedipkan mata.Mendengar kata anak, wajah Erik dan Jess langsung berubah.Namun, semua itu menghilang dengan cepat.Erik terbatuk-batuk dua kali. "Hal semacam ini nggak bisa dipaksakan, nggak boleh buru-buru juga.""Oh." Riki sepertinya mengerti, dia pun mengangguk. "Om Erik dan Tante Jess harus lebih semangat. Setelah

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2124

    Alana sengaja menggoda Riki. "Riki, kenapa kamu bilang begitu? Aku dan mamamu sudah seperti kakak adik, jadi wajar saja kalau kami jadi mak comblang anak kami sendiri. Bukankah kamu sering melihat itu di drama TV?""Jangan khawatir, kali ini Tante memang belum melahirkan anak perempuan, tapi lain kali Tante baka berusaha lebih keras lagi agar bisa melahirkan anak perempuan yang cantik. Saat itu tiba, aku akan menikahkannya denganmu, ya? Kamu sangat pengertian, pasti kamu akan memperlakukannya dengan baik, bukan?"Riki jauh mudah ditipu ketimbang Riko. Berpikir bahwa Alana berencana akan melahirkan anak perempuan di kemudian hari, dia langsung merasa ngeri."Tante Alana, aku ... mungkin aku nggak akan nikah."Dia ketakutan sampai punya pikiran untuk tidak menikah.Reina menggodanya, "Tapi bukannya kamu pernah bilang kalau Talitha cantik? Katamu, siapa yang bisa nikah sama dia, orang itu pasti sangat bahagia.""Hah? Kamu suka punya seseorang yang kamu suka?" Alana memasang wajah terkejut

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2123

    Tepatnya, Diego lah yang berutang kepada Reina.Hanya saja, Diego memiliki ayah yang baik. Dulu, Anthony memperlakukan Reina dengan sangat baik, jadi Reina tidak tega menyakiti putra satu-satunya yang dia tinggalkan di dunia ini."Ke depannya terserah dia." Reina berkata dengan lesu....Salju pun mencair dan waktu pun berlalu dengan cepat.Alana melahirkan seorang anak laki-laki yang sangat menggemaskan.Tuan Besar Jacob hampir jatuh pingsan karena terlalu bahagia setelah melihat cicitnya.Untungnya, dia berada di rumah sakit dan butuh banyak usaha dari staf medis agar bisa menyelamatkannya.Pada saat itulah Jovan menyadari bahwa kakeknya tidak berpura-pura sakit, kesehatannya memang sudah tidak seperti dulu lagi."Kakek, istirahat yang cukup dan jangan terlalu terpancing emosi," kata Jovan sambil duduk di depan ranjang rumah sakit kakeknya.Tuan Besar Jacob melambaikan tangannya. "Aku baik-baik saja, jangan mengkhawatirkanku. Kamu sudah jadi seorang ayah, jadi harus terus menemani Al

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2122

    Diego bersulang untuk Reina dan Maxime, lalu bersulang untuk seluruh anggota Keluarga Libera.Saat ini, orang-orang Keluarga Libera tidak akan berani mengatakan apa pun, bahkan Nyonya Liz sendiri.Semua orang tahu bahwa uang dan kekuasaan adalah hal yang paling penting dalam masyarakat sekarang.Para tamu memiliki pemikiran mereka sendiri, hanya Sophia yang ingin bersulang untuk para kerabat dan teman-teman Diego.Dia sangat gugup sampai dia tidak sadar bahwa semua orang di pesta ini memiliki pemikiran yang berbeda.Setelah selesai, dia dan Diego mengantar Reina dan Maxime kembali.Reina tidak tahan lagi dan mengatakan, "Antar sampai sini saja. Kamu masih harus mengantar tamu-tamu pebisnismu selagi ada waktu."Sophia merasa aneh, para pebisnis?Bukankah Diego mengatakan kalau mereka semua temannya?Diego terlihat canggung dan mengedipkan mata ke arah Reina, bermaksud memberitahunya untuk tidak berbicara terlalu banyak, takut Sophia akan tahu.Namun, Reina justru melakukannya dengan sen

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2121

    Nyonya Liz mencoba membuat Reina marah, kemudian membuat tamu yang hadir berpikir bahwa Reina tidak bisa bersikap dewasa karena membuat masalah dengan orang tua.Reina tersenyum lembut. "Bagaimanapun juga, ini masalah hidup dan mati, jadi tentu saja aku harus mengingatnya.""Selain itu, pada saat itu Nona Tia masih muda, tetapi Nyonya Liz dan kedua putranya sudah dewasa. Harusnya kalian tahu mana yang benar dan mana yang salah, bukan?""Tapi saat itu, alih-alih mendidik Nona Tia, kalian malah bilang aku pantas diperlakukan seperti itu. Kalian juga membuatku berdiri di tengah salju yang dan membeku sepanjang malam. Saat itu terjadi, aku baru berusia sepuluh tahun." Reina mengucapkan kata-kata ini dengan kesedihan di dasar matanya.Mendengar ini, mereka yang hadir langsung mengerti mengapa Reina tidak mau mengakui kedua putra dari Keluarga Libera."Mereka melakukan itu sama anak berusia sepuluh tahun! Nggak manusiawi sekali!""Wah, Keluarga Libera bisa sukses juga karena mengandalkan Kel

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2120

    Ketika Reina hanyalah putri yang tidak menonjol di Keluarga Andara, kedua om-nya ini bukan hanya memperlakukannya dengan buruk, tetapi juga membiarkan putri mereka menggertaknya.Sekarang, dia telah menjadi pewaris Keluarga Yinandar, kaya dan berkuasa, mereka malah menyanjungnya. Lucu sekali.Reina tidak akan melakukan apa yang mereka inginkan dan tidak segan dengan mereka."Om? Apa kalian nggak salah? Ibuku nggak punya saudara kandung."Satu kalimat ini membuat wajah kedua anak laki-laki Keluarga Libera memerah dan terlihat sedikit kikuk.Mereka yang awalnya mengira bahwa keduanya adalah om Reina pun kelu."Ternyata rumit juga hubungan keluarga mereka. Pantas saja, aku nggak pernah dengar kalau Keluarga Yinandar punya dua anak laki-laki, karena mereka hanya punya satu anak laki-laki.""Keluarga Yinandar memang hanya punya satu anak laki-laki, tapi itu hanya anak angkat. Aku nggak tahu kesalahan apa yang dia lakukan sampai dipenjara di usia muda.""Kalau begitu, dua orang dari Keluarga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2119

    Diego membawa Sophia mendekati Reina dan Maxime, melewati Tia dan Nyonya Liz tanpa menyapa mereka berdua.Nyonya Liz mengerutkan kening tidak senang. Namun, Diego adalah cucu kesayangannya, jadi dia tidak bisa marah kepadanya.Reina mengangguk pada Diego."Hmm."Diego berkata, "Ayo, aku akan membawa kalian masuk.""Nggak perlu. Kamu dan Sophia bisa bawa nenekmu masuk. Aku dan Maxime bisa sendiri," kata Reina.Mana mungkin Reina tidak memahami apa yang ada di dalam pikiran Diego?Dia ingin membawanya dan Maxime masuk hanya ingin menunjukkan wajahnya kepada para pengusaha kaya itu.Diego sedikit canggung saat mendengar ini. Sekarang, dia baru menyadari keberadaan neneknya dan Tia."Kak, Nenek, kalian juga sudah datang? Ayo masuk," katanya.Nyonya Liz mengangguk. "Ya, ayo masuk."Mereka berjalan bersama ke dalam hotel.Diego dengan penuh perhatian berdiri di samping Reina dan Maxime, sementara Sophia menemani Nyonya Liz dan Tia."Kak, aku senang kalian bisa datang hari ini." Diego berkata

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2118

    Lusa pun tiba.Reina dan Maxime menghadiri pernikahan Diego seperti yang telah dijanjikan.Reina mengira tidak banyak orang di dalam hotel, tetapi ketika sampai di pintu masuk, dia melihat beberapa pengusaha kaya juga datang.Reina bertanya-tanya, "Kenapa tamunya banyak sekali? Apa ada orang lain yang juga lagi melangsungkan pernikahan?"Begitu dia dan Maxime turun dari mobil, manajer hotel langsung menyambut mereka."Nyonya Reina, Tuan Maxime, kalian benar-benar datang?""Apa maksudnya?" tanya Reina sambil mengerutkan kening."Oh, Tuan Diego bilang akan menikah, Nyonya dan Tuan Maxime akan datang. Jadi, saya datang untuk menyambut kedatangan kalian." Manajer mengulurkan tangannya. "Kalian bisa lihat-lihat, kalau ada yang kurang, kalian bisa memberitahu saya."Mendengar manajer mengatakan ini, apa yang tidak bisa dimengerti oleh Reina?Rasanya seperti Diego memanfaatkannya dan Maxime sebagai alat untuk berteman dengan orang kaya dan terkenal."Sekarang aku tahu kenapa dia juga memintam

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2117

    "Apa orang tua Hanna tahu tentang hal ini?" Maxime bertanya lagi."Pasti nggak tahu," jawab Reina.Mendengar itu, Maxime terdiam selama beberapa saat, lalu melanjutkan, "Jangan ikut campur sama masalah ini."Dia tahu bahwa orang tua Hanna mendesak Hanna untuk segera menikah. Namun mereka tidak akan menerima anak yatim piatu sebagai menantu mereka."Ya, aku mengerti."Reina dan Hanna hanyalah teman biasa, jadi Reina juga tidak akan ikut campur.Dia tidak bisa tidur lagi, jadi memutuskan untuk bangun.Maxime memeluknya dan tidak mau melepaskannya. "Tidurlah sebentar lagi.""Nggak bisa tidur." Reina menepis tangannya tanpa daya. "Aku mau bangun, aku mau kerja."Dia hanya ingin fokus untuk mengurus Grup Yinandar.Maxime terpaksa melepaskan tangannya karena takut Reina akan marah.Reina segera bangkit dari tempat tidur, tidak berani berada di dalam kamar tidur lebih lama lagi.Kenapa sebelum ini dia tidak sadar kalau Maxime memiliki kebiasaan bermalas-malasan di tempat tidur?...Sebelum Re

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status