Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit의 모든 챕터: 챕터 2161 - 챕터 2170

2303 챕터

Bab 2161

Sisil tidak bisa menahan diri lagi dan memukul pantat Tommy.Mata Tommy terbelalak tidak percaya."Kamu ... kamu berani memukul pantatku!""Aku memukulmu, kenapa memangnya? Kamu mau balas memukulku?" Sisil menjulurkan lidahnya ke arah Tommy.Tommy sangat marah, menghampiri Sisil sambil mengangkat tinjunya.Sisil bahkan bisa mengalahkan pria biasa, jadi bagaimana mungkin dia takut pada anak kecil seperti Tommy?Dia mencengkeram pergelangan tangan Tommy dengan satu tangan, lalu dengan tangan lainnya mengangkat bagian belakang kerah bajunya."Kalau aku nggak salah tebak. Riki sama Riko pasti nggak ngundang kamu ke sini. Pulanglah ke rumahmu."Murid-murid yang hadir hampir bertepuk tangan saat melihat Sisil memberi pelajaran pada Tommy.Murid pindahan ini sangat dibenci. Dia sangat sombong dan suka memerintah di sekolah. Sekarang, di rumah orang lain, dia masih saja bersikap sombong.Tubuh Tommy menggantung di udara, lalu dia meronta ketakutan, "Cepat turunkan aku!""Aku nggak akan menurun
더 보기

Bab 2162

Sisil hanya ingin memberi pelajaran pada anak nakal ini, tetapi dia tidak mengira akan dipergoki oleh Melisha, yang menganggapnya akan mencelakai anaknya."Nyonya Melisha, jangan salah paham. Anak Nyonya mengganggu anak yang lain, jadi aku menegurnya. Tapi, dia malah marah-marah, jadi aku ...."Dia berkata sambil menurunkan Tommy.Dia tidak takut pada Melisha, dia hanya khawatir kejadian hari ini akan menimbulkan masalah bagi Reina. Itulah sebabnya dia memberi penjelasan.Sebelum Sisil menyelesaikan penjelasannya, Melisha memotongnya."Apa ini alasanmu melakukan itu pada anakku? Dia masih kecil, apa yang dia tahu? Sebaliknya, kamu sudah dewasa dan sangat keterlaluan melakukan ini sama anak kecil."Sisil tidak tahu harus berkata apa. Bukankah anak nakal sepertinya pantas mendapatkan hukuman seperti ini?"Kalau kamu pikir apa yang aku lakukan keterlaluan, kamu harus mendidik anakmu sendiri," kata Sisil tanpa merendahkan.Melisha awalnya mengira Sisil akan takut, tetapi dia tidak menyangk
더 보기

Bab 2163

Melisha sangat marah saat mendengar perkataan Sisil. Dia menunjuk hidung Sisil dan berkata pada Reina, "Kamu lihat itu? Dia sesombong ini, mana mungkin aku melepaskannya begitu saja?"Awalnya Melisha tidak menyukai Reina dan hanya ingin memojokkan Reina.Sekarang, Sisil bahkan berani melakukan sesuatu kepada putranya, bagaimana mungkin dia melepaskannya begitu saja?Reina ingin mengatakan sesuatu yang lain, tetapi Sisil menghentikannya."Bos, biar aku saja. Aku nggak apa-apa, nggak masalah kalau aku dipenjara beberapa hari."Reina juga tahu bahwa tidak peduli seberapa banyak dia memohon, Melisha tidak akan melepaskan Sisil. Sebaliknya, dia akan menjadi lebih puas.Sisil akhirnya dibawa ke kantor polisi.Ketika Melisha akan pergi, dia berkata kepada Reina, "Nana, jangan menganggapku kejam. Kita sama-sama seorang ibu, jadi ibu mana yang nggak peduli sama anaknya? Kalau anakmu diganggu seperti itu, kamu pasti juga akan melakukan hal yang sama denganku."Reina terdiam dan tidak menjawab.K
더 보기

Bab 2164

Reina mengetahui berita ini dari Mandy.Sekarang, dia tidak bisa membebaskan Sisil."Om Mandy, tolong bantu kami menyelidiki masallah ini. Sisil benar-benar nggak menyakiti Tommy."Pengacara yang bernama Mandy mengiakan, "Nana, jangan khawatir, aku akan menyelidikinya dengan benar.""Ya."Reina menganggukkan kepalanya, tetapi masih gelisah.Dia tahu dengan jelas orang seperti apa Melisha itu. Sekarang, dia dengan mudah mendapatkan kesempatan, bagaimana mungkin dia melepaskan Sisil begitu saja?Reina pergi menemui Sisil.Sisil tidak terlihat panik. "Bos, jangan khawatir, aku akan baik-baik saja. Bukankah aku di sini hanya dua hari? Aku nggak takut, kok."Reina tidak berani mengatakan bahwa hukumannya bukan cuma dua hari.Menurut laporan cedera yang diberikan oleh Melisha, Sisil harus mendekam di penjara setidaknya selama setengah tahun."Hmm, aku pasti akan mengeluarkanmu," kata Reina.Sisil mengangguk mengerti. Seakan teringat sesuatu, dia menambahkan, "Bos, jangan kasih tahu Deron, ya
더 보기

Bab 2165

"Masalah duniawi memang nggak bisa ditebak," kata Reina.Maxime mengusap tangannya dan mengangguk setuju."Bagaimana dengan anak?" Reina bertanya lagi."Dia membawanya ke Kota Simaliki. Sekarang, anak itu diasuh sama Nenek dan Kakeknya," jawab Maxime.Mendengar itu, Reina tidak tahu harus berkata apa.Githa benar-benar sangat mencintai Yansen. Demi Yansen, dia mempertaruhkan nyawanya sendiri agar bisa mempertahankan anaknya.Namun, kini anak itu lahir tanpa serang ibu dan terpaksa harus diasuh oleh kakek dan neneknya.Seandainya Githa bisa mengetahui semua ini, apakah dia akan memilih jalan itu?"Max, apa menurutmu Yansen akan menikah lagi?" Reina tiba-tiba bertanya.Reina sudah melihat terlalu banyak orang yang realistis dan tidak berperasaan di dunia ini.Maxime terdiam dan tidak menjawabnya."Nana, aku nggak bisa jawab pertanyaanmu ini. Hati manusia sulit ditebak," kata Maxime dengan jujur."Jadi bagaimana kalau itu aku?" Reina tidak tahu apa yang salah dengan dirinya, dia tiba-tiba
더 보기

Bab 2166

Reina tidak menyalahkan Sisil sama sekali."Nggak usah bilang begitu. Kalau saat itu aku ada di sana, aku juga akan memberi pelajaran kepada Tommy. Jadi, apa yang kamu lakukan sudah benar."Yang salah adalah masyarakat saat ini, di mana ada uang, mereka jadi keras kepala."Hmm." Sisil mengangguk.Dia tidak mengatakan apa-apa lagi, tetapi tetap merasa tidak nyaman. Dia sangat merasa bersalah.Akhirnya mereka tiba di rumah.Sisil duduk di sofa ruang tamu bersama Reina dan menunggu Maxime pulang....Kediaman Keluarga Sunandar.Maxime kembali dan langsung masuk ke dalam rumah Tommy.Melisha kebetulan turun dari lantai atas dan bingung saat melihat Maxime. "Max, kenapa kamu ke sini? Kamu cari siapa?"Maxime menatapnya dan langsung bertanya tanpa berbelit-belit."Di mana Tommy?"Mendengar bahwa Maxime sedang mencari Tommy, Melisha mengerti bahwa itu karena apa yang terjadi hari ini.Dia mengadang di depan Maxime. "Max, kamu harus mengajari Reina. Karyawannya sampai berani menggertak keponak
더 보기

Bab 2167

Tommy takut berbohong pada Maxime dan berusaha mengatakan yang sebenarnya. Namun, Melisha menyela dengan menatapnya tajam."Ngapain takut? Kamu sudah diganggu, apa kamu juga harus minta maaf sama yang mengganggumu?"Melisha mengepalkan tinjunya. "Max, jangan keterlaluan."Saat itu, Aarav dan Rendy kembali.Ketika Aarav melihat situasi ini, dia terlihat terkejut, lalu bertanya, "Ada apa ini?"Dia cukup tenang dan tidak menunjukkan emosi apa pun.Metika Melisha melihatnya, dia seperti melihat penyelamat dan tidak merasa takut lagi."Ayah, akhirnya Ayah pulang juga. Tolong bantu aku dan Tommy bicara sama Max."Melisha menceritakan kepada Aarav tentang apa yang terjadi pada Tommy hari ini, tidak lupa melebih-lebihkan ceritanya.Aarav tetap tenang setelah mendengarnya.Rendy yang khawatir langsung menghampiri Tommy. "Tommy, kamu nggak apa-apa?"Ketika Tommy melihat ayahnya, mulutnya terkatup dan air mata mengalir deras di wajahnya."Ayah akhirnya pulang juga." Dia melepaskan diri dari peluk
더 보기

Bab 2168

Jovan mengangguk, lalu menjawab, "Kakek masih sama seperti dulu."Setelah beberapa pertanyaan sederhana dilontarkan, tatapan Jovan tertuju pada Tommy."Tommy, jangan takut. Kita periksakan sama dokter mana saja bagian yang sakit, ya?"Dibandingkan dengan Maxime yang galak, melihat Jovan yang lebih ramah, Tommy jelas tidak setakut sebelumnya.Dia menunjuk ke arah kepalanya. "Om Jovan, kepalaku sakit, aku juga pusing."Melisha telah mengajari kata-kata ini sebelumnya, jadi Tommy sangat terampil saat mengatakannya sekarang."Benarkah? Kalau kepalamu sakit, itu masalah besar."Jovan memasang ekspresi khawatir."Tapi jangan khawatir, Om sudah telepon dokter tradisional yang sangat hebat. Dia nggak perlu melakukan semua tes dengan peralatan semacam itu untuk memeriksa pasiennya."Mendengar bahwa yang dimaksud dokter tradisional, Melisha menghela napas lega.Jika seorang dokter tradisional yang memeriksa Tommy, diagnosis yang dibuatnya seharusnya tidak terlalu meyakinkan.Dia mengikuti Jovan
더 보기

Bab 2169

Entah berapa lama waktu yang dibutuhkan sebelum dokter tua itu membuka matanya lagi, menatap Tommy dengan mata yang sangat dingin."Selain sakit kepala, apa ada tempat lain yang membuatmu nggak nyaman?"Tommy tidak menjawab.Melisha membantunya dengan berkata, "Dokter, anakku sempat memegang perutnya, katanya perutnya sakit. Sekarang, keadaannya sudah mendingan.Dokter tua itu mengangguk, lalu melihat ke arah perawat di sampingnya.Perawat itu mengerti dan pergi ke suatu tempat untuk mengambil sebuah kotak medis, meletakkannya di depan dokter."Berbaringlah di tempat tidur diagnostik di belakang." Dokter tua itu menunjuk ke tempat tidur perawatan yang dipisahkan oleh tirai, yang tidak jauh dari situ.Tommy tidak tahu apa yang akan dokter ini lakukan, jadi dia hanya bisa pergi dan berbaring di sana dengan patuh.Tirai itu ditarik kembali oleh perawat, jadi Melisha dan yang lainnya tidak bisa melihat ke dalam. Dokter menyuruh mereka untuk berdiri diam sebelum dia masuk ke dalam.Tommy ma
더 보기

Bab 2170

Awalnya, Melisha enggan mengakui kesalahannya saat Rendy memintanya mengakuinya. Namun, ketika mertuanya, Aarav juga turut berbicara, dia harus menundukkan kepalanya."Max, aku minta maaf, semua ini salahku. Aku benar-benar terlalu marah melihat wanita itu mengganggu anakku. Aku begini juga nggak ganggu Nana."Melisha mencoba membela diri."Setelah semua keributan ini, kamu pikir masalahnya selesai hanya dengan satu permintaan maaf?" tanya Maxime.Masalah ini sudah menyita terlalu banyak waktu dan energinya.Melisha mengira bahwa selama dia tidak melanjutkan masalah ini, semua akan baik-baik saja. Namun, dia tidak menyangka bahwa Maxime tidak berniat untuk menghentikannya sampai di sini saja.Dia benar-benar mengangkat batu dan memukul wajahnya sendiri sekarang."Jadi, apa yang harus aku lakukan? Anakku diganggu, apa minta maaf saja masih nggak cukup? Kamu jangan keterlaluan."Melihatnya masih bersikeras, Maxime mengatakan, "Ada CCTV di rumah kami, yang dengan jelas menunjukkan apa yan
더 보기
이전
1
...
215216217218219
...
231
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status