Share

Bab 2165

Penulis: Kacang Merah
"Masalah duniawi memang nggak bisa ditebak," kata Reina.

Maxime mengusap tangannya dan mengangguk setuju.

"Bagaimana dengan anak?" Reina bertanya lagi.

"Dia membawanya ke Kota Simaliki. Sekarang, anak itu diasuh sama Nenek dan Kakeknya," jawab Maxime.

Mendengar itu, Reina tidak tahu harus berkata apa.

Githa benar-benar sangat mencintai Yansen. Demi Yansen, dia mempertaruhkan nyawanya sendiri agar bisa mempertahankan anaknya.

Namun, kini anak itu lahir tanpa serang ibu dan terpaksa harus diasuh oleh kakek dan neneknya.

Seandainya Githa bisa mengetahui semua ini, apakah dia akan memilih jalan itu?

"Max, apa menurutmu Yansen akan menikah lagi?" Reina tiba-tiba bertanya.

Reina sudah melihat terlalu banyak orang yang realistis dan tidak berperasaan di dunia ini.

Maxime terdiam dan tidak menjawabnya.

"Nana, aku nggak bisa jawab pertanyaanmu ini. Hati manusia sulit ditebak," kata Maxime dengan jujur.

"Jadi bagaimana kalau itu aku?" Reina tidak tahu apa yang salah dengan dirinya, dia tiba-tiba
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2166

    Reina tidak menyalahkan Sisil sama sekali."Nggak usah bilang begitu. Kalau saat itu aku ada di sana, aku juga akan memberi pelajaran kepada Tommy. Jadi, apa yang kamu lakukan sudah benar."Yang salah adalah masyarakat saat ini, di mana ada uang, mereka jadi keras kepala."Hmm." Sisil mengangguk.Dia tidak mengatakan apa-apa lagi, tetapi tetap merasa tidak nyaman. Dia sangat merasa bersalah.Akhirnya mereka tiba di rumah.Sisil duduk di sofa ruang tamu bersama Reina dan menunggu Maxime pulang....Kediaman Keluarga Sunandar.Maxime kembali dan langsung masuk ke dalam rumah Tommy.Melisha kebetulan turun dari lantai atas dan bingung saat melihat Maxime. "Max, kenapa kamu ke sini? Kamu cari siapa?"Maxime menatapnya dan langsung bertanya tanpa berbelit-belit."Di mana Tommy?"Mendengar bahwa Maxime sedang mencari Tommy, Melisha mengerti bahwa itu karena apa yang terjadi hari ini.Dia mengadang di depan Maxime. "Max, kamu harus mengajari Reina. Karyawannya sampai berani menggertak keponak

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2167

    Tommy takut berbohong pada Maxime dan berusaha mengatakan yang sebenarnya. Namun, Melisha menyela dengan menatapnya tajam."Ngapain takut? Kamu sudah diganggu, apa kamu juga harus minta maaf sama yang mengganggumu?"Melisha mengepalkan tinjunya. "Max, jangan keterlaluan."Saat itu, Aarav dan Rendy kembali.Ketika Aarav melihat situasi ini, dia terlihat terkejut, lalu bertanya, "Ada apa ini?"Dia cukup tenang dan tidak menunjukkan emosi apa pun.Metika Melisha melihatnya, dia seperti melihat penyelamat dan tidak merasa takut lagi."Ayah, akhirnya Ayah pulang juga. Tolong bantu aku dan Tommy bicara sama Max."Melisha menceritakan kepada Aarav tentang apa yang terjadi pada Tommy hari ini, tidak lupa melebih-lebihkan ceritanya.Aarav tetap tenang setelah mendengarnya.Rendy yang khawatir langsung menghampiri Tommy. "Tommy, kamu nggak apa-apa?"Ketika Tommy melihat ayahnya, mulutnya terkatup dan air mata mengalir deras di wajahnya."Ayah akhirnya pulang juga." Dia melepaskan diri dari peluk

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2168

    Jovan mengangguk, lalu menjawab, "Kakek masih sama seperti dulu."Setelah beberapa pertanyaan sederhana dilontarkan, tatapan Jovan tertuju pada Tommy."Tommy, jangan takut. Kita periksakan sama dokter mana saja bagian yang sakit, ya?"Dibandingkan dengan Maxime yang galak, melihat Jovan yang lebih ramah, Tommy jelas tidak setakut sebelumnya.Dia menunjuk ke arah kepalanya. "Om Jovan, kepalaku sakit, aku juga pusing."Melisha telah mengajari kata-kata ini sebelumnya, jadi Tommy sangat terampil saat mengatakannya sekarang."Benarkah? Kalau kepalamu sakit, itu masalah besar."Jovan memasang ekspresi khawatir."Tapi jangan khawatir, Om sudah telepon dokter tradisional yang sangat hebat. Dia nggak perlu melakukan semua tes dengan peralatan semacam itu untuk memeriksa pasiennya."Mendengar bahwa yang dimaksud dokter tradisional, Melisha menghela napas lega.Jika seorang dokter tradisional yang memeriksa Tommy, diagnosis yang dibuatnya seharusnya tidak terlalu meyakinkan.Dia mengikuti Jovan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2169

    Entah berapa lama waktu yang dibutuhkan sebelum dokter tua itu membuka matanya lagi, menatap Tommy dengan mata yang sangat dingin."Selain sakit kepala, apa ada tempat lain yang membuatmu nggak nyaman?"Tommy tidak menjawab.Melisha membantunya dengan berkata, "Dokter, anakku sempat memegang perutnya, katanya perutnya sakit. Sekarang, keadaannya sudah mendingan.Dokter tua itu mengangguk, lalu melihat ke arah perawat di sampingnya.Perawat itu mengerti dan pergi ke suatu tempat untuk mengambil sebuah kotak medis, meletakkannya di depan dokter."Berbaringlah di tempat tidur diagnostik di belakang." Dokter tua itu menunjuk ke tempat tidur perawatan yang dipisahkan oleh tirai, yang tidak jauh dari situ.Tommy tidak tahu apa yang akan dokter ini lakukan, jadi dia hanya bisa pergi dan berbaring di sana dengan patuh.Tirai itu ditarik kembali oleh perawat, jadi Melisha dan yang lainnya tidak bisa melihat ke dalam. Dokter menyuruh mereka untuk berdiri diam sebelum dia masuk ke dalam.Tommy ma

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2170

    Awalnya, Melisha enggan mengakui kesalahannya saat Rendy memintanya mengakuinya. Namun, ketika mertuanya, Aarav juga turut berbicara, dia harus menundukkan kepalanya."Max, aku minta maaf, semua ini salahku. Aku benar-benar terlalu marah melihat wanita itu mengganggu anakku. Aku begini juga nggak ganggu Nana."Melisha mencoba membela diri."Setelah semua keributan ini, kamu pikir masalahnya selesai hanya dengan satu permintaan maaf?" tanya Maxime.Masalah ini sudah menyita terlalu banyak waktu dan energinya.Melisha mengira bahwa selama dia tidak melanjutkan masalah ini, semua akan baik-baik saja. Namun, dia tidak menyangka bahwa Maxime tidak berniat untuk menghentikannya sampai di sini saja.Dia benar-benar mengangkat batu dan memukul wajahnya sendiri sekarang."Jadi, apa yang harus aku lakukan? Anakku diganggu, apa minta maaf saja masih nggak cukup? Kamu jangan keterlaluan."Melihatnya masih bersikeras, Maxime mengatakan, "Ada CCTV di rumah kami, yang dengan jelas menunjukkan apa yan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2171

    Maxime merasa kasihan sekaligus tidak tega kepada Yansen, jadi dia mengatakan, "Ayo."Yansen kemudian mengikuti Maxime pergi.Jovan merasa agak aneh, kenapa Maxime malah mencoba melindungi Yansen?Bagaimanapun juga, Yansen adalah saingan cintanya.Setelah kembali, Maxime memberitahu Jovan bahwa istri Yansen meninggal dunia karena melahirkan.Ketika Jovan mengetahui hal tersebut, dia merasa bersalah untuk beberapa saat.Meskipun dia tidak menyukai Yansen, dia merasa tidak etis menaburkan garam ke dalam lukanya....Yansen mengikuti Maxime keluar dan berterima kasih kepadanya. Lalu, dia bertanya, "Tuan Maxime, kenapa minta Melisha menulis surat pernyataan?"Menurut Yansen, hal semacam ini hanya digunakan oleh anak-anak, atau dilakukan istri kepada suaminya."Ini bukan pertama kalinya hal semacam ini terjadi," kata Maxime.Melisha bukan hanya sekali dalam menuduh dan menjebak Reina.Maxime membuatnya menulis surat pernyataan agar jika hal yang sama terjadi lagi suatu hari nanti, dia bisa

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2172

    Hening sejenak di ujung telepon.Jantung Sisil berdegup kencang dan dia sedikit gugup.Dia takut dengan jawaban Deron nantinya. Apa yang harus dia lakukan jika Deron tidak menginginkan anak ini?Setelah beberapa saat, akhirnya orang di ujung telepon berbicara, "Kenapa tiba-tiba begini?"Jantung Sisil tergagap.Bagian bawah matanya berkaca-kaca, tetapi di detik berikutnya, dia mendengar Deron berkata, "Aku belum menyiapkan apa pun. Kita saja belum nikah, jadi sepertinya rencana pernikahan harus dimajukan."Suasana hati Sisil seperti rollercoaster, tiba-tiba jatuh ke bawah dan tiba-tiba naik ke udara.Hatinya masih tidak percaya."Apa maksudmu?""Ayo kita menikah, lebih cepat lebih baik. Kalau kita nikah saat perutmu sudah besar, pasti kamu nggak nyaman pakai baju pengantin. Kamu juga akan jadi bahan omongan keluargamu," kata Deron.Deron pernah mendengar Sisil mengatakan bahwa keluarga mereka lebih konservatif dan kolot.Mata Sisil sedikit memerah saat mendengarnya berkata seperti itu.

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2173

    Sisil akan menikah, Reina pun mulai sibuk, dari membantunya memilih gaun pengantin, memilih semua jenis perhiasan, serta mempersiapkan hadiah pernikahannya.Di tempat kerja, dia tidak berani bersantai terlalu lama. Lagi pula, belum lama ini dia baru mengambil alih Grup Yinandar.Satu-satunya alasan dia bisa mempertahankan karyawan veteran dan pemegang saham perusahaan adalah karena genggaman tangan para pemegang saham utama perusahaan yang ditinggalkan ibunya di masa lalu.Dengan itu, para pemegang saham utama perusahaan tidak akan berani melakukan apa pun.Namun, Reina tahu bahwa dia harus memiliki keterampilan yang nyata atau dia tidak akan bisa mengendalikan orang-orang tua itu terlalu lama.Sisil akan menikah dan Hanna menjadi yang paling bersemangat."Sisil, kamu juga mau nikah, selamat. Sayangnya, sekarang cuma aku yang masih lajang."Sisil hanya bisa geleng-geleng kepala. "Hanna, kamu bicara apa, sih? Bukannya kamu sudah sama Adrian?"Hanna sedang bersantai di sofa rumah yang di

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2303

    Reina menutup telepon dan akhirnya merasa lega.Selama Syena tidak melakukan sesuatu yang buruk, semuanya tidak apa-apa.Dia sudah makin berumur dan hanya ingin menjalani hidupnya dengan baik.Jika Syena melakukan sesuatu yang salah lagi, dia akan menghabisinya....Musim semi berganti menjadi musim gugur.Waktu berlalu dalam sekejap.Dalam sekejap mata, rambut Reina pun dipenuhi dengan uban. Saat ini, Reina hampir berusia tujuh puluh tahun.Beberapa anak laki-lakinya akhirnya menikah. Anak-anak Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar.Reina mengambil ponselnya. Pada hari itu, dia mendengar anak buahnya berkata, "Bos, Marshanda meninggal."Meninggal adalah sebuah kata yang sering didengar Reina di masa tuanya.Selama bertahun-tahun, mertuanya juga sudah meninggal dunia.Mantan saudara perempuannya, Brigitta, juga meninggal tahun lalu.Ethan menyusul pada paruh pertama tahun ini.Hanya Erina dan suaminya yang tersisa untuk menjaga bisnis Keluarga Yusdwindra.Suami yang Erina d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2302

    Sisca pergi ke sekolah dan hendak meminta guru untuk memanggil Talitha. Namun, dia melihat Talitha berdiri di depan gedung sekolah dari kejauhan.Di seberang Talitha ada Syena!Ekspresi Sisca langsung berubah.Dia berjalan cepat menghampiri keduanya. "Talitha."Talitha menoleh ke arahnya. "Ibu."Syena langsung marah mendengar putrinya memanggil wanita lain dengan sebutan ibu."Talitha, aku ini ibumu, dia nggak ada hubungan darah denganmu."Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, wajah Syena sangat pucat dan kuyu. Tatapan matanya menatap Sisca lekat-lekat.Sisca juga tidak merasa terintimidasi olehnya, menarik putrinya untuk berdiri di sisinya."Syena, saat itu kamulah yang nggak menginginkan Talitha. Sekarang, kamu ingin mendapatkan anakmu lagi?"Talitha menimpali, "Aku cuma punya satu ibu, namanya Sisca. Nama keluargaku juga Santiago. Jadi, kamu pergi saja dan berhenti mencariku."Mendengar apa yang dikatakan putrinya, gelenyar kelegaan menyelimuti benak Sisca.Syena terlihat makin mura

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2301

    Reina beranjak dan melangkah pergi.Marshanda menatap punggungnya dan tiba-tiba berdiri. "Reina."Langkah kaki Reina terhenti dan dia berbalik untuk menatapnya.Tiba-tiba, mata Marshanda menjadi sedikit memerah."Reina! Aku merasa sepertinya aku melakukan kesalahan."Selama sepuluh tahun terakhir, Marshanda telah bermimpi tentang masa lalu hingga berulang kali.Mimpi itu terjadi di masa lalu, ketika dia baru dijemput oleh Anthony.Saat itu, dia tidak memiliki niat licik. Saat pertama kali bertemu Reina, dia merasa bahwa Reina sangat baik.Reina akan memberinya pakaian yang bagus untuk dipakai!Memberikan makanan yang enak untuknya!Reina juga akan berbagi uang saku dengannya!Mungkin karena dia makin tua, ingatannya tentang ketika dia masih muda menjadi begitu jelas, dia pun bernostalgia.Mendengar Marshanda mengakui kesalahannya, Reina menunjukkan kerumitan di antara kedua alisnya."Itu semua sudah berlalu."Dia hanya mengatakan beberapa kata tanpa menyebutkan maaf.Marshanda memperha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2300

    Riki benar-benar tidak berubah, ucapannya sangat manis dan masih terus menempel kepadanya.Maxime hendak mengatakan sesuatu tentangnya.Riki melepaskan pelukannya pada Reina dan memujinya."Papa, hari ini Papa bersinar banget dan makin jantan saja. Aku mau belajar dari Papa."Maxime tidak terbujuk oleh perkataannya. "Kalau mau belajar dariku, ikuti kakakmu dan uruslah perusahaan keluarga."Riki menggaruk-garuk kepalanya ketika diminta mengurus perusahaan.Sayangnya, dia benar-benar tidak suka menjadi bos.Dia hanya ingin menjadi seorang penyanyi.Dia mewarisi bakat musik yang kuat dari Reina dan merupakan penyanyi generasi baru.Reina juga memahami kebenaran bahwa setiap anak memiliki potensinya sendiri dan keempat anaknya pun berbeda."Sudah, biarkan Riki melakukan apa pun yang dia inginkan, toh ada Riko yang ngurus perusahaan.""Atau nanti kalau Leo dan Liam sudah besar, mereka juga bisa bantu ngurus perusahaan."Maxime langsung diam begitu Reina berbicara.Riki berterima kasih kepad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2299

    Revin memang cukup terlambat saat menikah. Belakangan, dia menelepon Reina dan mengatakan bahwa dia punya anak.Maxime sedikit tercengang. "Dia punya anak dari mana? Bukannya dia nggak nikah?"Sejujurnya, Maxime juga mengagumi Revin.Sebagai seorang pria, dia sangat menyukai Reina dengan sepenuh hati dan perasannya tidak pernah berubah.Maxime menduga bahwa Revin tidak pernah menikah karena Reina.Setiap kali mendengar tentang Revin, Maxime langsung ketakutan, takut pria ini akan datang dan merebut istrinya."Katanya sih bayi tabung," kata Reina.Maxime mendengarkan dengan serius. "Siapa ibu dari anak itu?"Reina menggelengkan kepalanya. "Aku nggak tahu, katanya sih rahasia dan nggak ada yang tahu siapa ibu dari anak itu. Tapi, Revin sangat luar biasa. Gen yang dia pilih pasti sangat bagus juga."Mendengar ini, Maxime mengangguk setuju.Hatinya sangat lega.Dia sudah sangat tua, sekarang Revin akhirnya memiliki seorang anak sendiri. Dia seharusnya tidak lagi akan memiliki ketertarikan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2298

    Jess tidak tahu apa yang ada di pikiran Erik. Dia mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya. "Bodoh, mana mungkin aku nikah sama orang lain, aku saja sudah punya kamu sama anak kita."Erik menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Aku tahu kalau istriku ini memang sangat mencintaiku. Cuma aku, 'kan?"Jess ragu-ragu sejenak, tetapi dengan cepat mengangguk."Ya, tentu saja."Keraguannya yang sangat tipis ini masih bisa ditangkap oleh Erik.Itu juga pertama kalinya Erik menyadari bahwa dia bisa menjadi begitu peka dan perasa, seperti seorang wanita.Dulu, hanya wanita yang selalu khawatir dia macam-macam. Sekarang, keadaan berbalik dan dia selalu mengkhawatirkan Jess.Ada pepatah yang ternyata memang benar.Jika dunia bertanya apa itu cinta, cinta adalah sesuatu yang bisa menaklukkan segalanya.Jess adalah orang yang bisa menaklukkannya....Lima belas tahun telah berlalu.Tanpa disadari, keempat putra Reina dan Maxime telah tumbuh dewasa dan semuanya sangat tampan.Riko adalah yang paling

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2297

    Entah kebetulan atau tidak, Jess yang saat itu berada jauh di Kota Simaliki juga bermimpi.Dalam mimpi itu, dia benar-benar menikah dengan Morgan dan memiliki seorang anak.Ketika terbangun dari mimpi itu, entah kenapa hati Jess terasa kosong. Dia tidak tahu kenapa ada emosi rumit di dalam hatinya.Dia menoleh ke samping, melihat seorang anak kecil yang sedang tidur di sampingnya.Di sisi anak itu ada suaminya, Erik.Wajah pria itu terlihat tampan saat tidur. Saat sinar matahari menyinarinya, dia terlihat makin memukau.Sudut mulut Jess tanpa sadar terangkat. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh putranya yang menggemaskan, sebelum meletakkan tangannya di sisi wajah Erik dan menyentuhnya.Erik merasakan sentuhan di wajahnya. Dengan mata terpejam, dia mengangkat tangannya dan meraih tangan Jess, menariknya ke pelukannya."Tanganmu dingin? Sini aku hangatkan." Dia bahkan tidak membuka matanya dan apa yang dia lakukan tampak natural.Jess memperhatikan tindakannya dan hatinya menjadi hanga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2296

    Mata sipit Maxime sedikit menyipit. "Apa itu?"Sulit untuk menyembunyikan ketegangan di wajah Morgan."Itu cuma koran. Aku bosan dan mau mengisi waktu luang. Jangan diambil, ya?"Melihat raut wajahnya, Maxime tahu bahwa itu jelas bukan koran biasa.Maxime kembali menepis Morgan, berjalan dengan cepat untuk mengambil koran itu.Maxime membukanya dan isinya penuh dengan informasi tentang Jess.Morgan menerjang ke arah Maxime, seolah-olah rahasianya telah terbongkar.Namun, dengan kondisi fisiknya saat ini, Maxime bisa menghindar dengan mudah.Suara Morgan terdengar serak, "Kembalikan, ini milikku!"Maxime menatapnya dengan acuh."Sepertinya kamu lebih peduli sama asistenmu itu daripada Nana."Morgan tersipu malu."Apa kamu bercanda? Siapa juga yang suka sama dia. Aku nggak tertarik sedikit pun sama dia."Dia masih bersikap keras kepala.Maxime bisa melihatnya. Aktingnya benar-benar sangat kentara."Kalau begitu akan aku bawakan koran lain biar kamu bisa baca."Setelah mengatakan itu, Max

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2295

    "Sekarang, semuanya sudah jelas, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu menjagaku lagi. Aku baik-baik saja," kata Reina.Namun, Maxime menggelengkan kepalanya. "Nggak, sekarang aku nggak terbiasa."Dia mengikuti Reina setiap hari, jadi tidak terbiasa jika harus terpisah darinya.Reina tidak berdaya ketika melihat ini."Baiklah, tapi kamu harus berubah secara perlahan."Terus menempel pada orang lain juga cukup merepotkan.Dia juga menginginkan waktu untuk dirinya sendiri.Maxime mengiakan, "Ya, terserah kamu saja."Keesokan harinya.Maxime benar-benar tidak mengikuti Reina ke tempat kerja. Dia mengutus seseorang untuk menjaganya, sementara dia sendiri kembali ke IM Group untuk bekerja.Ketika Gaby dan Sisil mengetahui bahwa Maxime telah kembali ke IM Group, mereka semua terlihat terkejut."Kenapa Pak Maxime tiba-tiba berubah pikiran?" Gaby terkejut.Sisil berbisik, "Bos, apa kalian bertengkar?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, hubungan kami baik-baik saja. Aku mencoba bicara ba

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status