Semua Bab Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit: Bab 2181 - Bab 2187

2187 Bab

Bab 2181

Joanna dan Daniel hendak mengatakan sesuatu yang lain, tetapi tiba-tiba Morgan menguatkan diri dan duduk dari tempat tidur."Dia benar, kalian nggak perlu peduli padaku," kata Morgan dengan suara dingin.Joanna berjalan mendekat dan mengulurkan tangan untuk membantunya.Morgan menepisnya dengan tidak sabar. "Nggak perlu."Mata Joanna terlihat sedih. "Morgan, dengarkan Ibu, jangan terlalu keras kepala, ya?"Sejak kecil, kesehatan Morgan memang sudah tidak baik, jadi Joanna sangat mengkhawatirkannya.Awalnya, dia merasa Morgan orang yang lembut, tetapi sekarang dia jadi begitu kasar.Morgan menarik napas dalam-dalam."Bu, kalau kalian ingin keadaanku membaik, berhenti mengirim orang untuk memata-mataiku."Mendengar ini, Daniel langsung setuju. "Ya, selama kamu nggak merusak kesehatanmu lagi, kami akan melakukan semua yang kamu inginkan."Joanna langsung memelototinya, tetapi tidak mengatakan apa-apa.Ekspresi Morgan menjadi lebih tenang kali ini.Melihat dia akan beristirahat, Joanna, Da
Baca selengkapnya

Bab 2182

Sadar Jess sudah melihatnya, Morgan hanya bisa menghentikan langkahnya.Dia tidak berbalik dan menjawab, "Nggak apa-apa.""Kenapa kamu jadi begini sekarang?" tanya Jess lagi.Morgan menarik napas dalam-dalam dan berbalik, matanya yang dalam menatapnya. "Kenapa kamu tanya begitu? Kamu kasihan padaku?"Jess menggelengkan kepalanya. "Aku nggak bermaksud begitu."Dia masih mencoba menjelaskan sesuatu, ketika Erik sudah berlari ke mari."Jess, sudah selesai belum?"Erik berlari ke sini dan menyadari bahwa ada Morgan di sini.Sikapnya yang santai dan nyaman berubah dalam sekejap, seluruh tubuhnya penuh dengan aura dingin."Jess, kamu janjian sama temanmu?"Jess tahu bahwa dia salah paham, jadi dia menjelaskan, "Nggak kok. Aku cuma ambil kalung dan mau pulang, tapi tiba-tiba melihatnya di sini."Hati Morgan terasa getir saat melihat cara Jess sangat ingin menjelaskan karena takut Erik salah paham."Ini cuma kebetulan." Morgan membantunya menjelaskan.Keduanya mengatakan hal yang sama, sekaran
Baca selengkapnya

Bab 2183

Sudut mulut Erik terangkat tinggi. "Nggak mau, biarkan aku memelukmu sebentar."Dia hanya ingin memeluk Jess di depan umum, membiarkan orang lain mengetahui bahwa Jess adalah istrinya.Morgan berjalan di belakang keduanya dan melihat mereka menunjukkan cinta mereka di depan umum. Ini benar-benar berbeda dari cara mereka bergaul, yang terkesan sopan dan berjarak.Morgan tahu bahwa dia sudah benar-benar kalah.Sebelumnya Reina, sekarang Jess.Mata Morgan yang dalam dipenuhi dengan es. Dia tidak mengerti kenapa mereka mengubah hati mereka pada akhirnya.Selangkah demi selangkah, dia berjalan keluar dan masuk ke mobil, lalu duduk.Morgan bersandar di sandaran kursi, tampak lelah.Dia berpikir lama, tetapi akhirnya memilih kembali ke kediaman Keluarga Sunandar.Suasana di dalam rumah sangat ramai karena ada banyak anak-anak.Morgan baru masuk dan ada seorang anak yang sedang bermain petak umpet dengan mata tertutup, melompat ke dalam pelukannya."Ah, aku dapat!" Wajah Riki sangat senang. Sa
Baca selengkapnya

Bab 2184

Reina melingkarkan lengannya pada Maxime dan memejamkan matanya.Mereka berdua sudah tertidur hampir sepanjang malam, tiba-tiba ada ketukan di pintu.Reina membuka matanya dengan bingung. "Siapa?""Mama ...." Suara Riki terdengar dari balik pintu."Sayang, kamu kenapa?" Reina buru-buru bangkit dari tempat tidur.Maxime mengikutinya dan membuka matanya, ikut turun dari tempat tidur.Reina berjalan ke pintu dan membukanya. Dia melihat Riki yang mengenakan piyama katun lucu tengah mengusap matanya sambil menangis, "Mama, aku mimpi buruk. Apa hari ini aku boleh tidur sama Mama?"Reina langsung tidak tega saat melihat ini.Dia baru saja akan mengiakan, tetapi tiba-tiba Maxime menggendong Riki. "Kamu anak laki-laki atau bukan?"Tubuh Riki menggantung di udara, tangan dan kakinya meronta."Ayah, turunkan aku, aku takut.""Berapa umurmu dan kamu masih mau tidur sama Mama? Aku antar balik ke kamar.""Hiks, aku nggak mau. Mama, Mama, hiks ...."Riki tidak sering meminta tidur dengan Reina. Itu k
Baca selengkapnya

Bab 2185

Riki merasa agak sedih."Kak, aku mau tidur sama Mama saja.""Nggak boleh," jawab Riko dengan tegas.Maxime ikut bicara, "Riko benar. Semalam itu pengecualian, nggak ada lain kali."Riki mengiakan, terlihat sangat terpukul.Dia turun dan duduk di sebelah Riko."Kak, tahu nggak semalam aku mimpi buruk apa?"Riko tidak terlalu tertarik dengan omong kosong itu. Lagi pula, semua mimpi itu palsu."Nggak tahu.""Aku mimpi ada yang mencoba membunuhku dan kamu. Aku sangat takut, aku pikir aku nggak akan pernah bisa ketemu Mama lagi. Riki masih terguncang saat memikirkan mimpi buruk itu.Riko awalnya tidak peduli, tetapi ketika dia mendengar apa yang dikatakan Riki, dia menatapnya. "Benarkah?""Tentu saja.""Lalu, siapa yang mencoba menyakiti kita?" tanya Riko.Riki menjawab dengan suara pelan, "Aku nggak tahu, tapi orang itu sangat menakutkan."Mendengar ini, Riko pun bertanya lagi."Kemarin siang kamu ngapain aja? Siapa saja yang kamu temui?"Mendengar itu, Riki teringat bahwa dia bertemu den
Baca selengkapnya

Bab 2186

Ekspresi di wajah Morgan berubah saat mendengar Riko mengatakan bahwa Talitha adalah putrinya.Meskipun itu adalah perubahan suasana hati yang sangat kecil, Riko tetap menyadarinya."Riko, siapa yang bilang kalau aku ayah Talitha?" tanya Morgan.Riko menjawab, "Nggak dikasih tahu pun aku tahu."Dia berbicara ceplas-ceplos.Riki yang ada di sampingnya merasakan dengan jelas bahwa ada arus gelap di meja makan.Dia menundukkan kepalanya dan melanjutkan sarapan, tidak berani menatap keduanya.Dia sedikit bingung kenapa kakaknya sengaja berusaha membuat Om Morgan marah.Morgan baru akan mengatakan sesuatu, tiba-tiba Reina dan Maxime datang.Reina agak terkejut saat melihatnya. Namun, keterkejutan itu hilang dengan cepat dan dia pun duduk, makan bersama kedua anaknya.Maxime juga duduk, tepat di seberang Morgan.Morgan memperhatikan mereka untuk waktu yang lama sebelum mengalihkan pandangannya.Sarapan berlalu dalam keheningan.Setelah makan, Reina mengantar Riki dan Riko ke mobil untuk perg
Baca selengkapnya

Bab 2187

Keluarga Sunandar sebenarnya tidak pernah memisah-misahkan anggota keluarga mereka yang sudah memiliki keluarga sendiri. Karena istri Aarav tidak ada, jadi semua urusan di dalam rumah diserahkan kepada Joanna.Jadi, para pelayan, sopir, pengasuh dan pekerja lainnya, mereka berada di bawah kendali Joanna.Melisha langsung marah saat mendengar sopir itu mengatakan akan mengantar Tommy setelah dia selesai mengantarkan Riki dan Riko.Sudut mulutnya tertarik, dia berpura-pura marah, "Tante Joanna nggak adil sekali. Aku sama Tommy juga bagian dari keluarga ini, kenapa dia minta sopir nganter cucu menantunya dulu? Lagi pula, sopir di rumah juga nggak cuma satu."Pengemudi itu mendengar hal ini dan langsung berkata kepada Melisha."Semua sopir lain ada keperluan hari ini, jadi hanya saya yang masuk. Kalau nggak, Nyonya Joanna nggak akan meminta saya mengantar Den Riki sama Den Riko dulu, baru mengantar Nyonya sama Den Tommy."Wajah Melisha menegang lagi.Dia kesal, tetapi tidak mungkin melampi
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
214215216217218219
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status