All Chapters of Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit: Chapter 2151 - Chapter 2160

2303 Chapters

Bab 2151

Mendengar Hanna ingin ditemani ke toilet, wajah Adrian langsung terasa panas."Kamu mau ke toilet, gimana aku nemeninnya?" katanya dengan sedikit gagap.Hanna berpikir sebentar, lalu menjawab, "Tunggu di depan pintu, ya?"Wajah Adrian makin memerah.Hanna sudah panik. "Tolong, aku benar-benar takut.""Ya ... baiklah." Adrian akhirnya mengangguk setelah ragu cukup lama.Hanna langsung menariknya ke depan pintu toilet."Kamu tunggu di sini dulu.""Ya."Adrian berdiri membelakangi toilet.Sebenarnya, toilet di sini sangat dekat dengan ruang tamu, hanya berjarak sekitar tujuh meter.Hanna benar-benar merasa takut. Setelah masuk ke dalam toilet pun dia masih sempat berseru kepada Adrian."Adrian, kamu masih di depan?""Ya."Adrian menjawabnya sambil membelakangi pintu.Hanna baru merasa tenang setelahnya.Dia sedikit tidak enak hati karena ke toilet seperti ini, jadi dia bertanya, "Apa kita begini nggak aneh? Apa kamu jadi nggak suka denganku karena ini?"Mendengar ini, Adrian menjawab tanp
Read more

Bab 2152

Mendengar pertanyaan Hanna, Adrian menjawab, "Tadi pagi aku keluar buat cari rumah yang lebih besar. Karena kamu lagi tidur nyenyak, jadi aku nggak tega mau bangunin. Aku sudah mengemasi barang-barang dan niatnya mau aku bawa ke rumah baru sebelum kamu bangun."Mendengar penjelasannya, kekhawatiran di hati Hanna pun lenyap."Dasar bodoh! Kenapa nggak bilang, aku pikir kamu ....""Kamu pikir aku kenapa?" tanya Adrian tidak mengerti.Hanna merasa malu untuk mengatakan bahwa Adrian sudah tidak menginginkannya lagi.Dia menoleh, mencoba menghindar. "Bukan apa-apa.""Oh, kalau begitu ayo sarapan, kamu pasti lapar."Adrian mengambil sarapan."Aku nggak tahu kapan kamu bakal bangun, jadi aku menaruh sarapan di dalam penanak nasi agar tetap hangat. Ini masih panas, lihatlah, kamu suka nggak? Kalau nggak, aku akan beli yang lain."Hanna mengambil kue kukus yang dibeli Adrian, menggigitnya. "Ini di Jalan Permata?""Hmm."Adrian mengangguk membenarkan.Hanna sedikit tersentuh, mengingat jarak ant
Read more

Bab 2153

Sisil tidak terpengaruh. "Dia saja belum balik, aku nggak takut."Sebelumnya, Sisil pergi ke rumah Deron.Dia menyadari betapa berbahayanya Keluarga Reidar. Wajah dan sikap asli mereka benar-benar sangat berbanding terbalik.Setelah Deron berjanji kepadanya, dia mengantar Sisik kembali bekerja untuk Reina untuk berjaga-jaga jika terjadi sesuatu."Huh, kamu ini." Reina sedikit tidak berdaya.Sisil mengerutkan keningnya.Tidak lama setelah Hanna mengirim foto Adrian yang sedang bersih-bersih, dia mengirim foto masakan Adrian, lengkap dengan tulisan, "Masakannya lebih enak dari masakan bibi di rumah."Reina melihat makanan rumahan biasa, lalu tersenyum tidak berdaya."Benar saja, ada cinta perut kenyang."Sisil menoleh dan hendak mengatakan itu enak, tetapi entah kenapa perutnya mual dan ingin muntah."Huek!"Sisil tidak bisa mengendalikan diri lagi, mengambil tisu dan mendekati tong sampah, mulai muntah.Reina mematikan ponselnya dan berdiri, bertanya dengan cemas, "Ada apa? Apa ada yang
Read more

Bab 2154

Reina membeku untuk waktu yang lama sebelum kembali tersadar. Dia tidak menyudutkan Sisil, hanya bertanya dengan tenang."Kenapa? Apa ada masalah?"Sisil menarik Reina ke samping. "Ayo kita bicara di dalam mobil.""Ya."Reina mengangguk setuju.Sesampainya di dalam mobil, penghangat sudah dinyalakan, tetapi Sisil masih merasa kedinginan.Dia menunduk, menatap tangannya. "Deron pernah bilang padaku kalau dia belum ingin punya anak karena itu akan menjadi kelemahannya."Reina kemudian mengerti."Kalau begitu, kamu harus mengambil tindakan yang tepat. Sekarang kamu hamil, apa kamu akan menggugurkannya? Itu akan menyakitimu juga."Sisil mencubit tangannya. "Dia nggak bisa disalahkan karena masalah ini, sungguh."Reina tidak bisa menahan kemarahannya lagi saat mendengar Sisil mengatakan ini."Kamu hamil bukan karena tindakanmu sendiri, kenapa dia nggak bisa disalahkan?"Sisil kemudian menjelaskan, "Bulan lalu kau menemuinya. Dia dikasih obat perangsang, lalu ...."Mendengar itu, api kemarah
Read more

Bab 2155

Reina tidak terkejut.Sisil pun mengangguk. "Ya, dia sudah pernah menikah. Mantan suaminya bos besar dan nggak memperlakukannya dengan baik, jadi mereka bercerai.""Jadi, apa orang tua Ari setuju?" Setelah itu, Pak Adi menambahkan, "Ari itu ganteng, wanita seperti apa yang nggak bisa dia dapatkan, sampai menjalin hubungan sama wanita yang sudah pernah menikah dan punya anak?""Mungkin ini yang disebut cinta sejati."Sisil dan Pak Adi mengobrol sambil lalu.Reina mendengarkan keduanya bergosip.Akhirnya mereka sampai di rumah.Reina melihat dari kejauhan seorang pria berdiri di pintu gerbang dengan posisi membelakangi mereka. Pria itu mengenakan jaket dan masker.Ada sesuatu yang tidak asing dengan sosok itu."Ari?" Sisil yang pertama kali mengenalinya. "Kenapa dia ada di sini?"Reina juga bingung.Pak Adi menunjukkan ekspresi penuh gosip.Sisil berpikir sejenak. "Apa dia datang mencari Bos?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak tahu, turun dulu saja, nanti juga tahu."Mendengar suara
Read more

Bab 2156

Mendengar perkataan Reina, ada sekelebat kepahitan di mata Ari."Aku mengerti."Dia terlihat sedih. "Tapi aku cuma mau jelasin itu sama kamu."Selain itu, hatinya menyimpan sedikit harapan, ingin Reina menyukainya meskipun hanya sedikit.Reina tidak ingin dia salah paham dan tidak ingin memberinya harapan."Lain kali kamu nggak perlu jelasin apa pun karena aku juga nggak peduli, paling hanya bergosip seperti yang lain. Kalau peduli pun itu karena kamu bisa memberikan pengaruh pada perusahaan. Saat itulah kamu baru memberiku penjelasan."Melihat Reina bicara begitu asing kepadanya, dia makin yakin bahwa Reina tidak memiliki perasaan padanya.Bohong kalau dia tidak kecewa. Dia hanya tidak menunjukkannya saja."Huh, aku benar-benar sudah merepotkanmu." Dia berkata pada dirinya sendiri."Kalau nggak ada yang lain, aku masuk dulu, ya," kata Reina.Ari mengangguk dengan berat. "Ya."Reina tidak tinggal lebih lama lagi dan berjalan cepat menuju rumahnya.Ari memperhatikan punggungnya untuk wa
Read more

Bab 2157

Reina mengira itu adalah sesuatu yang penting, tidak disangka ini hanya karena masalah Ari.Dia tidak bisa menahan senyumnya. "Kamu nggak percaya padaku karena langsung pulang setelah tahu Ari datang."Maxime memeluknya lebih erat. "Bukan karena aku nggak percaya padamu, tapi karena aku nggak percaya pada diriku sendiri."Untuk membuat Maxime mengatakan sesuatu seperti dia tidak percaya diri, Ari cukup hebat juga.Reina mengangkat tangannya dan menepuk punggungnya. "Sudah, nggak ada apa-apa, kok. Aku sama Ari saja nggak sepaham. Dia mungkin tampan dan masih muda, tapi aku tahu diri."Alis Maxime sedikit berkerut.Penjelasan macam apa itu?Itu berarti dia tidak setampan Ari?Reina tidak bersama dengan Ari, bukan karena dia tidak menyukainya, tetapi karena dia merasa tidak pantas untuk Ari?Jika dulu, Maxime tidak akan terlalu khawatir dengan seorang laki-laki seperti Ari.Namun, sekarang dia makin tidak bisa jauh-jauh dari Reina. Ari juga cukup tampan dan memiliki banyak penggemar wanit
Read more

Bab 2158

Maxime mendongak dan tatapannya yang dingin jatuh pada wajah Riki. "Jangan bersikap nggak tahu diri."Mulut Riki terkatup dan dia langsung murung.Reina merasa tidak tega saat melihat ini. Dia memelototi Maxime, lalu menoleh ke arah Riki, "Riki, boleh saja kalau kamu mau mengundang teman-temanmu ke rumah."Riki kembali senang, tetapi dia masih menatap Maxime, mencoba meminta persetujuan Maxime.Maxime tentu saja tidak berani membantah apa yang dikatakan Reina."Kalau begitu ajak saja.""Ya." Sudut mulut Riki terangkat tinggi....Malamnya, Riki mulai mengundang Alfian dan teman sekelas lainnya ke rumahnya.Karena dia mengirimkannya ke grup teman sekelasnya, Tommy melihatnya juga, ada antisipasi di dalamnya."Ma, apa besok aku boleh pergi ke rumah teman sekelasku?"Melisha sedang makan buah-buahan. Ketika dia mendengar Tommy mengatakan ini, dia pun bertanya, "Apa tugasnya sudah kamu kerjakan?"Tommy menggelengkan kepalanya saat mendengar itu."Sudah begitu kamu masih ingin pergi main?"
Read more

Bab 2159

Keesokan harinya, akhir pekan.Begitu bangun, Tommy diantar masuk ke dalam mobil oleh Melisha. Tommy akan diantar ke rumah guru lain untuk les.Dia duduk di dalam mobil, masih tertidur.Di tengah perjalanan, dia mendengar dering di jam tangan ponselnya.Tommy membukanya dan melihat bahwa ponselnya penuh dengan pesan dari teman-teman sekelasnya, bahwa mereka telah sampai di rumah Riki.Matanya menatap iri, hatinya ingin sekali pergi ke rumah Riki dan bermain dengan teman-teman sekelasnya.Karena salju turun dengan deras, sopir melajukan mobil dengan pelan.Dia akan tiba di rumah gurunya, tetapi ada kemacetan lalu lintas, jadi dia tidak bisa sampai di sana tepat waktu.Sopir jadi sedikit cemas."Bagaimana ini? Kalau tunggu sampai nggak macet, kita pasti terlambat."Mendengar itu, Tommy memikirkan sesuatu dan berkata, "Aku jalan sendiri saja ke sana.""Hah? Mana bisa begitu. Nyonya bilang saya harus mengantar Den Tommy rumah guru les di sana." Sopir itu menggelengkan kepalanya.Tommy mena
Read more

Bab 2160

Kediaman Keluarga Sunandar.Hari ini, ada beberapa anak kecil yang terlihat. Sisil cukup menyukai anak-anak dan bermain dengan mereka.Reina menyuruhnya untuk berhati-hati.Bagaimanapun juga, dia sedang hamil dan tidak baik jika sampai menabrak mereka.Untungnya, anak-anak itu sangat patuh dan ramah, jadi mereka semua bermain bersama.Namun, kedamaian dan ketenangan itu segera buyar.Tommy juga datang bersama beberapa anak kecil yang baru saja tiba. Tidak lupa, dia menyapa ke arah kerumunan.Wajah Alfian langsung berubah dingin saat melihatnya. "Kenapa Riki dan Riko juga mengundangnya?"Di sampingnya, teman satu mejanya yang bernama Lily menggelengkan kepala. "Nggak tahu."Tommy juga memperhatikan kedua orang itu dan langsung berjalan ke arah mereka."Alfian! Kamu juga ada di sini?"Setelah mengatakan itu, tatapannya tertuju ke arah Lily. "Kamu Lily?"Lily mengangguk, agak takut padanya.Alfian menarik Lily ke belakangnya. "Mau apa kamu?""Aku datang karena mau main, memangnya mau ngap
Read more
PREV
1
...
214215216217218
...
231
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status