Semua Bab Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit: Bab 201 - Bab 210

2090 Bab

Bab 201

Harus diakui, cara anak-anak memprovokasi orang dewasa cukup jitu.Maxime kembali menatap Reina dan berkata, "Maaf."Reina tercengang menatap sikap Maxime.Beberapa detik kemudian Reina tersadar dari lamunannya dan menjawab, "Nggak apa-apa."Bisa dibilang Riki akhirnya menggunakan cara berbeda untuk membuat ayahnya minta maaf."Pa, aku bosan banget tinggal di sini sendirian setiap hari. Hari ini ajak aku dan Mama main ya?"Riki meminta dengan manja.Maxime pun tidak bisa menolaknya, "Oke."Maxime pun membawa Riki ke taman bermain terdekat.Karena kondisi fisiknya yang lemah, Riki tidak bisa main banyak permainan. Reina selalu memperhatikan dengan rasa was-was karena takut sesuatu yang tidak terduga terjadi pada anaknya.Ketiganya terlihat sangat harmonis sebagai sebuah keluarga.Setelah bermain sebentar, Riki mulai merasa lelah. Dia menoleh pada Maxime dan mendapati pria itu tidak berniat menggendongnya. Riki membatin, kalau bukan karena kekayaan, pasti tidak ada wanita yang mau menika
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-18
Baca selengkapnya

Bab 202

Sekeliling mereka begitu sunyi sampai hanya terdengar suara dedaunan yang tertiup angin.Reina menatap wajah Maxime dan tidak tahu harus berkata apa. Pada akhirnya, dia hanya bisa berkata, "Maaf, aku mungkin ...."Namun sebelum Reina selesai berbicara, Maxime sudah menyela lebih dulu."Nggak sama kamu."Reina memicingkan matanya, lalu mendengar Maxime mencemooh dan menyudutkannya dengan kasar, "Kamu pikir aku mau punya anak dari wanita yang berselingkuh dan sudah punya anak dengan pria lain?"Tanpa menunggu jawaban Reina, Maxime langsung masuk ke vila.Sesampainya di kamar, Maxime melemparkan jaketnya ke samping karena frustrasi.Sebenarnya Maxime tidak berniat berkata seperti itu, hanya saja tadi dia melihat sepertinya Reina akan menolak ajakannya. Sekarang kalau dipikir lagi, Maxime sadar betapa konyol dirinya hari ini.Seharian ini Maxime menyetujui untuk menjadi ayah anak itu ....Seberapa besar keinginannya jadi ayah sampai bersedia menjadi ayah dari anak orang lain?Di luar vila.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-18
Baca selengkapnya

Bab 203

Ditindas beberapa kali ....Reina jadi agak menyesal, kenapa tadi dia tidak bilang kalau Marshanda sudah menjebaknya berkali-kali?Tangan Marshanda berlumuran darah. Maxime membawanya naik ambulans dan langsung pergi.Sebelum pergi, Marshanda menatap Reina dengan bangga.Tatapannya itu seolah ingin berkata, "Di antara kita, Maxime pasti akan memilihku."Reina tidak merasa sedih, malah dia berharap Marshanda bisa secepatnya menikah dengan Maxime supaya pria itu mau melepaskan dirinya dan Riki.Di dalam ambulans.Tidak terlihat emosi apa pun di wajah Maxime yang tampan. Dia bertanya, "Ngapain kamu datang ke Vila Magenta semalam ini?""Aku takut sendirian di rumah sakit, aku kangen kamu."Meski sudah terluka begitu parah, dia tetap tidak berhasil membuat Maxime tinggal di sisinya.Dia takut Maxime tidak akan peduli lagi padanya.Kejadian hari ini menambah kecurigaannya.Maxime mengernyit."Selanjutnya jangan datang ke Vila Magenta lagi."Marshanda tercekat, "Kenapa? Apa karena Reina? Wani
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-18
Baca selengkapnya

Bab 204

Maxime duduk di kursi belakang mobil itu.Semalam dia bermalam di mobil sambil menunggu telepon dari Reina.Saat melihat Reina keluar, Maxime menurunkan kaca mobil dan memperlihatkan raut wajah yang kelelahan."Naik."Reina pikir Reina baru pulang dan ingin menginterogasinya, jadi Reina menolak perintah Maxime."Mau ngomong apa? Bilang aja di sini."Maxime mengangkat alisnya dan terlihat sangat lesu, "Kita masih punya waktu setengah bulan."Reina terkejut dengan pernyataan Maxime, tetapi akhirnya tetap naik ke mobil Maxime.Maxime tidak menceritakan apa yang terjadi pada Marshanda semalam, Reina juga tidak bertanya kenapa Maxime baru sekarang pulang.Sopir menyalakan mobil."Hari ini kita pulang ke rumah," kata Maxime.Reina bingung dan menjawab, "Ngapain?""Besok 'kan sudah mau Festival Kue Bulan?" Maxime terdiam sejenak, lalu melanjutkan, "Bukannya dulu kamu selalu bilang mau tinggal di sana sama aku?"Reina terdiam sejenak.Sebenarnya Reina bukan ingin tinggal di kediaman utama Kelu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-18
Baca selengkapnya

Bab 205

Napas Reina terasa sesak.Saat Reina membayangkan Maxime yang semalam sepertinya berciuman dengan Marshanda, dia langsung merasa mual.Reina bersandar di dinding yang dingin dan mengulurkan tangannya untuk mendorong Maxime menjauh.Maxime justru merasa seperti ditantang, dia pun melepaskan jasnya."Jangan ...."Reina tahu apa yang akan Maxime lakukan selanjutnya, jadi dia langsung menolak.Maxime kira hanya mulut Reina saja yang berkata tidak mau, tetapi sebenarnya dalam hati mau. Jadi, Maxime tidak berhenti dan mulai melepaskan pakaian Reina.Reina tidak punya pilihan, matanya memerah.Reina pun menggigit Maxime.Pria itu mengerang, berhenti dan menatapnya dengan tidak percaya."Kenapa?""Lepaskan!" bentak Reina dengan mata yang sedikit memerah.Maxime membelai Reina sembari menjawab, "Nggak mau."Reina menyadari Maxime sama sekali tidak menganggap serius kata-katanya, pria itu masih menciumnya.Reina tidak bisa menghilangkan bayang-bayang seandainya semalam Maxime dan Marshanda juga
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-18
Baca selengkapnya

Bab 206

Ejekan kasar Lili menyadarkan Reina dari lamunannya, lalu Reina menatapnya.Lili mengenakan seragam formal lengkap dengan pin jabatan di dadanya, wajahnya oval dan alisnya tipis. Saat ini dia sedang menatap Reina dengan penuh kecemburuan.Dulu Reina pernah bertemu dengannya beberapa kali.Jelas-jelas dia adalah putri seorang pelayan, tetapi perilakunya seperti putri kandung Keluarga Sunandar.Melihat Reina tidak menjawab, Lili pikir Reina sedang tidak memakai alat bantu dengar. Lili pun menendang pakaian yang berserakan di lantai dan tidak berhenti menghina Reina."Dasar nggak tahu malu, beraninya orang cacat merayu pria idaman para wanita.""Dulu masih berlagak lugu, sekarang?"Lili menginjak-injak baju mewah yang berserakan di lantai di depan Reina.Dia yakin Reina tidak berani melakukan apa pun padanya.Karena seperti inilah caranya dulu menindas Reina dan mengusirnya.Lili tidak tahu bahwa Reina yang sekarang tidak sama seperti dulu. Reina bukan wanita yang rela menanggung segalany
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-18
Baca selengkapnya

Bab 207

Di tengah hembusan angin dingin, Reina masih merasa kedinginan meski sudah memakai jaket.Deron memperhatikan kamera pengintai di sepanjang jalan dan menunggu di tempat yang jaraknya paling dekat dengan Reina.Tak lama kemudian, Deron melihat seorang wanita kurus berjalan mendekat.Deron langsung keluar dari mobil dan membuka pintu."Terima kasih." Reina masuk ke mobil setelah mengucapkan terima kasih.Deron juga masuk dan langsung menyalakan pemanas di dalam mobil.Sejak Reina pergi ke luar negeri, Deron menghabiskan banyak waktu untuk melindungi Reina.Dia tahu Reina tidak tahan pada dingin."Sekarang kita mau ke mana?"Reina bersandar di kursi, berpikir sejenak dan menjawab, "Pulang ke Vila Magenta."Kalau dia kabur, Maxime akan langsung mengetahuinya dan pasti akan mencarinya."Oke."Deron memilih jalan dengan pemandangan yang bagus.Reina melihat pemandangan di luar jendela mobil dan bertanya padanya, "Apa semua baik-baik saja? Kenapa kemarin buru-buru pulang?"Deron mengencangkan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-18
Baca selengkapnya

Bab 208

Pengawal yang terus membuntuti Reina tidak banyak pikir saat melihat Reina naik mobil Deron yang ternyata adalah sebuah taksi, dia menjawab dengan jujur, "Nona Reina baru naik taksi, dilihat dari rutenya sepertinya dia pulang ke Vila Magenta."Hati Maxime yang tegang sedikit lega saat tahu Reina masih di Kota Simaliki.Maxime bingung, kenapa Reina tiba-tiba pulang."Kamu tahu nggak kenapa dia pulang?""Nggak tahu."Para pengawal tidak ada yang tahu.Maxime menutup telepon dan meminta seseorang menyiapkan mobil untuk langsung mengantar Maxime kembali ke Vila Magenta.Dalam perjalanan.Maxime masih mencoba menelepon Reina tetapi tetap tidak tersambung.Maxime meminta sopir untuk mengemudi secepat mungkin.Di sisi lain, Reina sudah tiba di Vila Magenta. Setelah mengucapkan selamat tinggal pada Deron, Reina tidak langsung masuk dan hanya berdiri di depan pintu vila.Reina melamun, dia membiarkan gerimis turun di bahunya dan tubuhnya tertiup angin dingin.Entah sudah berapa lama, akhirnya d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-18
Baca selengkapnya

Bab 209

Maxime sudah ganti baju dan saat ini sedang duduk tegak di sofa sambil meregangkan kakinya yang jenjang.Rambutnya belum kering. Garis wajah yang tegas juga mata yang terlihat tajam menyiratkan ekspresi yang tidak bisa ditebak."Ya masuk aja," jawabnya santai.Reina mengencangkan jubah mandinya dan berkata, "Keluar."Maxime tidak terlihat akan keluar, dia malah berdiri dan berjalan menghampiri Reina."Sebenarnya kenapa kamu marah?"Maxime belum dapat jawaban, dia Reina sendiri yang memberitahunya.Reina tidak menggubris Maxime, "Nggak apa-apa. Tolong keluar, aku mau ganti baju."Maxime tidak bergerak sama sekali."Aku 'kan sudah pernah lihat."Reina tersipu, dia tidak punya pilihan selain memunggungi Maxime untuk ganti baju.Maxime kembali duduk di sofa, matanya terpaku pada punggung mulus Reina. Pemandangan ini membuat tenggorokannya terasa hangat.Maxime langsung menyadari perubahan pada dirinya, dia pun buang muka dan mengeluarkan ponselnya untuk memeriksa apa pengawalnya sudah meny
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-18
Baca selengkapnya

Bab 210

"Kau pikir siapa aku?" Setelah Maxime selesai bicara, dia keluar dari kamar tidur tanpa menunggu jawaban Reina.Reina ditinggal sendiri, tubuhnya limbung saat terngiang perkataan Maxime barusan.Reina sadar dia sudah terlalu polos. Bahkan meski dia memainkan peran istri selama sebulan penuh, belum tentu Maxime akan melepaskannya dan Riki.Sepertinya, Reina hanya bisa memaksakan kondisi. Dia harus membawa Riki kabur.Tapi dia tidak mau menyusahkan Revin lagi.Reina menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri, memikirkan apa yang harus dilakukan untuk membawa Riki pergi sendirian."Brak!"Terdengar suara Maxime membanting pintu di bawah.Reina duduk sendirian di kursi dan berpikir cukup lama. Saat ini hanya ada satu cara yang terbersit di benaknya, dia hanya bisa membawa Riki kabur kalau Maxime mengizinkannya bertemu Riki.Namun setelah membawa Riki pergi, bagaimana dia bisa keluar dari Kota Simaliki?Reina terpikir seseorang, dia menggunakan ponsel yang diberikan Deron untuk menele
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-18
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1920212223
...
209
DMCA.com Protection Status