Share

Bab 204

Penulis: Kacang Merah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-18 18:25:56
Maxime duduk di kursi belakang mobil itu.

Semalam dia bermalam di mobil sambil menunggu telepon dari Reina.

Saat melihat Reina keluar, Maxime menurunkan kaca mobil dan memperlihatkan raut wajah yang kelelahan.

"Naik."

Reina pikir Reina baru pulang dan ingin menginterogasinya, jadi Reina menolak perintah Maxime.

"Mau ngomong apa? Bilang aja di sini."

Maxime mengangkat alisnya dan terlihat sangat lesu, "Kita masih punya waktu setengah bulan."

Reina terkejut dengan pernyataan Maxime, tetapi akhirnya tetap naik ke mobil Maxime.

Maxime tidak menceritakan apa yang terjadi pada Marshanda semalam, Reina juga tidak bertanya kenapa Maxime baru sekarang pulang.

Sopir menyalakan mobil.

"Hari ini kita pulang ke rumah," kata Maxime.

Reina bingung dan menjawab, "Ngapain?"

"Besok 'kan sudah mau Festival Kue Bulan?" Maxime terdiam sejenak, lalu melanjutkan, "Bukannya dulu kamu selalu bilang mau tinggal di sana sama aku?"

Reina terdiam sejenak.

Sebenarnya Reina bukan ingin tinggal di kediaman utama Kelu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Marih Kut See Sagitarius
lama" membosankan kesalah pahaman yang tak berujung & lagi ceritanya muter" /berulang"di cerita yang sama.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 205

    Napas Reina terasa sesak.Saat Reina membayangkan Maxime yang semalam sepertinya berciuman dengan Marshanda, dia langsung merasa mual.Reina bersandar di dinding yang dingin dan mengulurkan tangannya untuk mendorong Maxime menjauh.Maxime justru merasa seperti ditantang, dia pun melepaskan jasnya."Jangan ...."Reina tahu apa yang akan Maxime lakukan selanjutnya, jadi dia langsung menolak.Maxime kira hanya mulut Reina saja yang berkata tidak mau, tetapi sebenarnya dalam hati mau. Jadi, Maxime tidak berhenti dan mulai melepaskan pakaian Reina.Reina tidak punya pilihan, matanya memerah.Reina pun menggigit Maxime.Pria itu mengerang, berhenti dan menatapnya dengan tidak percaya."Kenapa?""Lepaskan!" bentak Reina dengan mata yang sedikit memerah.Maxime membelai Reina sembari menjawab, "Nggak mau."Reina menyadari Maxime sama sekali tidak menganggap serius kata-katanya, pria itu masih menciumnya.Reina tidak bisa menghilangkan bayang-bayang seandainya semalam Maxime dan Marshanda juga

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-18
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 206

    Ejekan kasar Lili menyadarkan Reina dari lamunannya, lalu Reina menatapnya.Lili mengenakan seragam formal lengkap dengan pin jabatan di dadanya, wajahnya oval dan alisnya tipis. Saat ini dia sedang menatap Reina dengan penuh kecemburuan.Dulu Reina pernah bertemu dengannya beberapa kali.Jelas-jelas dia adalah putri seorang pelayan, tetapi perilakunya seperti putri kandung Keluarga Sunandar.Melihat Reina tidak menjawab, Lili pikir Reina sedang tidak memakai alat bantu dengar. Lili pun menendang pakaian yang berserakan di lantai dan tidak berhenti menghina Reina."Dasar nggak tahu malu, beraninya orang cacat merayu pria idaman para wanita.""Dulu masih berlagak lugu, sekarang?"Lili menginjak-injak baju mewah yang berserakan di lantai di depan Reina.Dia yakin Reina tidak berani melakukan apa pun padanya.Karena seperti inilah caranya dulu menindas Reina dan mengusirnya.Lili tidak tahu bahwa Reina yang sekarang tidak sama seperti dulu. Reina bukan wanita yang rela menanggung segalany

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-18
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 207

    Di tengah hembusan angin dingin, Reina masih merasa kedinginan meski sudah memakai jaket.Deron memperhatikan kamera pengintai di sepanjang jalan dan menunggu di tempat yang jaraknya paling dekat dengan Reina.Tak lama kemudian, Deron melihat seorang wanita kurus berjalan mendekat.Deron langsung keluar dari mobil dan membuka pintu."Terima kasih." Reina masuk ke mobil setelah mengucapkan terima kasih.Deron juga masuk dan langsung menyalakan pemanas di dalam mobil.Sejak Reina pergi ke luar negeri, Deron menghabiskan banyak waktu untuk melindungi Reina.Dia tahu Reina tidak tahan pada dingin."Sekarang kita mau ke mana?"Reina bersandar di kursi, berpikir sejenak dan menjawab, "Pulang ke Vila Magenta."Kalau dia kabur, Maxime akan langsung mengetahuinya dan pasti akan mencarinya."Oke."Deron memilih jalan dengan pemandangan yang bagus.Reina melihat pemandangan di luar jendela mobil dan bertanya padanya, "Apa semua baik-baik saja? Kenapa kemarin buru-buru pulang?"Deron mengencangkan

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-18
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 208

    Pengawal yang terus membuntuti Reina tidak banyak pikir saat melihat Reina naik mobil Deron yang ternyata adalah sebuah taksi, dia menjawab dengan jujur, "Nona Reina baru naik taksi, dilihat dari rutenya sepertinya dia pulang ke Vila Magenta."Hati Maxime yang tegang sedikit lega saat tahu Reina masih di Kota Simaliki.Maxime bingung, kenapa Reina tiba-tiba pulang."Kamu tahu nggak kenapa dia pulang?""Nggak tahu."Para pengawal tidak ada yang tahu.Maxime menutup telepon dan meminta seseorang menyiapkan mobil untuk langsung mengantar Maxime kembali ke Vila Magenta.Dalam perjalanan.Maxime masih mencoba menelepon Reina tetapi tetap tidak tersambung.Maxime meminta sopir untuk mengemudi secepat mungkin.Di sisi lain, Reina sudah tiba di Vila Magenta. Setelah mengucapkan selamat tinggal pada Deron, Reina tidak langsung masuk dan hanya berdiri di depan pintu vila.Reina melamun, dia membiarkan gerimis turun di bahunya dan tubuhnya tertiup angin dingin.Entah sudah berapa lama, akhirnya d

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-18
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 209

    Maxime sudah ganti baju dan saat ini sedang duduk tegak di sofa sambil meregangkan kakinya yang jenjang.Rambutnya belum kering. Garis wajah yang tegas juga mata yang terlihat tajam menyiratkan ekspresi yang tidak bisa ditebak."Ya masuk aja," jawabnya santai.Reina mengencangkan jubah mandinya dan berkata, "Keluar."Maxime tidak terlihat akan keluar, dia malah berdiri dan berjalan menghampiri Reina."Sebenarnya kenapa kamu marah?"Maxime belum dapat jawaban, dia Reina sendiri yang memberitahunya.Reina tidak menggubris Maxime, "Nggak apa-apa. Tolong keluar, aku mau ganti baju."Maxime tidak bergerak sama sekali."Aku 'kan sudah pernah lihat."Reina tersipu, dia tidak punya pilihan selain memunggungi Maxime untuk ganti baju.Maxime kembali duduk di sofa, matanya terpaku pada punggung mulus Reina. Pemandangan ini membuat tenggorokannya terasa hangat.Maxime langsung menyadari perubahan pada dirinya, dia pun buang muka dan mengeluarkan ponselnya untuk memeriksa apa pengawalnya sudah meny

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-18
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 210

    "Kau pikir siapa aku?" Setelah Maxime selesai bicara, dia keluar dari kamar tidur tanpa menunggu jawaban Reina.Reina ditinggal sendiri, tubuhnya limbung saat terngiang perkataan Maxime barusan.Reina sadar dia sudah terlalu polos. Bahkan meski dia memainkan peran istri selama sebulan penuh, belum tentu Maxime akan melepaskannya dan Riki.Sepertinya, Reina hanya bisa memaksakan kondisi. Dia harus membawa Riki kabur.Tapi dia tidak mau menyusahkan Revin lagi.Reina menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri, memikirkan apa yang harus dilakukan untuk membawa Riki pergi sendirian."Brak!"Terdengar suara Maxime membanting pintu di bawah.Reina duduk sendirian di kursi dan berpikir cukup lama. Saat ini hanya ada satu cara yang terbersit di benaknya, dia hanya bisa membawa Riki kabur kalau Maxime mengizinkannya bertemu Riki.Namun setelah membawa Riki pergi, bagaimana dia bisa keluar dari Kota Simaliki?Reina terpikir seseorang, dia menggunakan ponsel yang diberikan Deron untuk menele

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-18
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 211

    Saat Luki bergegas ke ruang bawah tanah dengan panik, Maxime sudah tidak ada di sana.Dia melihat putrinya meringkuk di pojok ruangan dengan tubuh menggigil dan terus menerus minta maaf."Lili, kamu kenapa?"Pengawal di sampingnya menjawab dengan dingin, "Pak Luki, Pak Maxime bilang dia nggak pantas tinggal di Keluarga Sunandar. Mulai hari ini, Pak Maxime nggak mau melihatnya lagi di Kota Simaliki."Luki mengangguk dengan mata merah."Ya, ya, baik. Aku akan mengirimnya ke luar negeri."Saat ini barulah Lili merasa tenang, dia memeluk ayahnya, "Ayah, aku nggak mau pergi."Lalu, Lili berbisik, "Semua ini karena Reina."Luki menepuk bahunya, tatapannya jadi tajam."Ayah tahu, Ayah tahu."....Di luar vila.Maxime duduk di dalam mobil dan menyalakan rokok tanpa henti.Ekki melaporkan kondisi terkini perusahaan. Selain mengenai Revin, semuanya berjalan normal."Para pemegang saham diam-diam sudah mengeluh tentang persaingan yang merugi," kata Ekki dengan bijaksana.Baru-baru ini, Maxime sib

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-18
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 212

    Reina menutup matanya rapat-rapat, tubuhnya sedikit gemetar.Tangan Maxime berhenti bergerak saat mengetahui bahwa Reina belum tidur.Awalnya dahi Reina sudah mulai berkeringat, dia menghela napas lega ketika Maxime menghentikan aksinya.Tengah malamnya.Maxime masih tidak bisa tidur, jadi dia bangun dan keluar kamar.Paginya waktu Reina bangun, Maxime sudah tidak ada lagi di sampingnya.Segala yang terjadi semalam tampak seperti mimpi.Reina pun tidak ambil pusing dan pergi mandi.Reina berdiri di depan cermin dan mengatur emosinya sebelum keluar dari kamar.Pintu ruang belajar terbuka, saat Reina lewat dia bisa langsung melihat Maxime duduk di meja kerja dengan postur tegak.Maxime terlihat tenang seperti biasa dan membaca dokumen dengan matanya yang tajam.Begitu teringat akan rencananya, Reina menurunkan harga diri dan mengetuk pintu."Apa?" tanya Maxime tanpa mengangkat kepalanya."Aku mau minta maaf soal kemarin." Reina mengatakan hal yang bertentangan dengan kata hatinya, "Mungk

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-18

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2090

    Daniel mengangguk berulang kali. "Tentu saja, Kak."Setelah mengatakan itu, sebagai orang tua yang baik, dia langsung melangkah mendekati Tommy."Tommy, kalau kamu nggak mau pakai topeng ini, kamu nggak perlu memakainya."Daniel memaafkan Tommy atas nama Riko tanpa menanyakan apa yang terjadi hari itu.Riko mengerti orang seperti apa kakeknya, dia pun tidak marah.Tommy segera melepaskan topeng Siluman Babi itu dari wajahnya. Dia menginginkan topeng Raja Kera, siapa yang menginginkan topeng Siluman Babi.Aarav pura-pura memelototinya. "Tommy, cepat bilang terima kasih sama Kakek.""Terima kasih, Kakek.""Ini bukan apa-apa, nggak perlu berterima kasih," kata Daniel sambil tertawa.Aarav memperhatikan bahwa situasi di sini begitu harmonis dan bahagia, jadi dia mengutarakan tujuan kedatangannya."Max, karena kita keluarga, aku nggak akan basa-basi. Aku dengar IM Grup memiliki proyek di luar negeri yang membutuhkan penghubung? Bagaimana pendapatmu tentang perusahaan kita?"Maxime tahu bahw

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2089

    "Ayah, kalau Ayah benar-benar ingin berubah, lebih baik bersikap baik pada Ibu dulu, itu yang utama." Maxime mengatakan ini dari lubuk hatinya yang terdalam. "Apa Ayah ingat, saat aku dan Reina ingin bercerai, bukankah Ayah menasihatiku biar nggak cerai dengannya atau aku akan menyesal nantinya.""Saat ini, apa Ayah menyesal?" tanya Maxime.Wajah Daniel sedikit menegang.Dalam hal hubungan dan perasaan, pihak yang menyaksikanlah yang akan sadar lebih jelas.Pada awalnya, dia bisa melihat sekilas bahwa Reina adalah menantu yang baik, dia pun memperlakukan Maxime dengan baik. Jika Maxime menceraikannya, dia pasti tidak akan bisa menemukan orang lain yang akan memperlakukannya dengan baik.Demikian pula, Maxime juga menerapkan situasi ini kepada ayahnya."Sayangnya, aku dan ibumu sudah tua dan berbeda darimu saat itu. Kamu nggak ngerti."Daniel masih tidak bisa melepaskan harga dirinya dengan meminta rujuk.Maxime sadar akan hal ini dan tidak mencoba membujuknya lebih jauh."Oh ya, bagaim

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2088

    Hidup memang tidak bisa diprediksi.Diego memandang Sophia yang terbaring tidak jauh dari sana melalui cahaya yang redup, tiba-tiba merasa bahwa kehidupan seperti ini tampaknya menyenangkan.Dia memejamkan mata dan memasuki alam mimpi.Pada hari pertama tahun ini, ada kegembiraan di mana-mana.Reina mengajak keempat anaknya membuat boneka salju di halaman rumah, sementara Maxime mengawasi mereka dari jauh.Mereka tampak harmonis.Pada saat itu, sebuah mobil melaju di luar rumah.Morgan duduk di dalam mobil mewah, menyaksikan pemandangan ini dari jauh. Dia tidak merasakan apa pun di dalam hatinya.Simpul di tenggorokannya bergulir pelan saat dia memberi isyarat kepada pengemudi untuk menepi.Saat Morgan turun, Reina juga memperhatikannya.Baru satu atau dua bulan sejak terakhir kali Reina melihatnya, tetapi Morgan terlihat kehilangan sebagian besar berat badannya. Bahkan wajahnya terlihat sangat tirus.Dia dan Maxime adalah saudara kembar, dulu mereka terlihat persis sama. Namun, sekara

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2087

    Sophia bisa memahami pemikiran keduanya.Di masa lalu, semua orang biasanya pulang ke pedesaan untuk merayakan malam Tahun Baru, di mana kerabat dan tetangga tinggal bersama, berbicara dan mengobrol dengan gembira.Namun, Tahun Baru kali ini mereka harus tinggal di kota karena khawatir penyakit kedua orang tuanya kambuh dan tidak bisa sampai ke rumah sakit tepat waktu."Ya, kalau sudah selesai, kalian harus tidur." Sophia membujuk keduanya, seakan mereka adalah anak kecil.Erna dan Robi pun bersimpati padanya. Mereka menganggukkan kepala tanda setuju. "Ya."Diego juga menemani di samping, membicarakan tentang acara yang mereka saksikan kepada keduanya."Program-program sekarang nggak sebagus dulu. Sayang sekali, Tahun Baru sudah nggak semeriah dulu," kata Robi pelan.Dia juga tahu bahwa di pedesaan pun demikian. Semua orang bermain dengan ponsel mereka, jadi komunikasi secara langsung pun jadi berkurang."Kalau tahun depan kita pulang kampung, pasti akan lebih meriah," kata Sophia samb

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2086

    Tahun Baru hampir tiba.Reina menyiapkan banyak kebutuhan Tahun Baru, mengirimkan sebagian untuk kakek dan neneknya.Sebagian lagi, dia tetap menyimpannya di rumah sendiri.Pada malam Tahun Baru.Reina dan Maxime membawa anak-anak mereka kembali ke kediaman Keluarga Sunandar. Pertemuan ini membuat suasana menjadi sangat meriah.Namun, di meja makan, hubungan Joanna dan Daniel agak renggang.Daniel menunjukkan wajah muram. "Max, tolong hubungi Morgan. Katakan padanya bahwa hari ini, di malam Tahun Baru, dia harus kembali."Morgan sudah lama tidak kembali ke kediaman Keluarga Sunandar.Daniel menghubunginya beberapa kali, tetapi panggilannya selalu ditolak."Ayah, Morgan bukan anak kecil lagi, dia akan pulang kalau memang ingin pulang. Kalau nggak, jangan diambil pusing," kata Maxime dengan tenang."Bicara apa kamu ini. Malam Tahun Baru harusnya jadi reuni keluarga, mana bisa dibenarkan kalau Morgan nggak pulang?" tegur Daniel.Di sampingnya, Joanna menyuapi Leo makanan pendamping ASI de

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2085

    Setelah makan sampai kenyang, semua orang duduk bersama dan mengobrol cukup lama.Ketika tiba waktunya untuk tidur di malam hari, Sophia dan Diego tidur secara terpisah.Namun, Erna berpikiran sangat terbuka. "Kalian berdua akan menikah, nggak masalah kalau tidur di satu kamar.""Apa boleh begini?" Sophia sedikit tidak percaya.Dia pernah menjalin hubungan, tetapi Erna selalu menyuruhnya untuk menjaga diri dan tidak melakukan hubungan badan atau apa pun sebelum mereka menikah.Sekarang, ibunya ini malah menawarinya tidur dengan Diego?"Tentu saja boleh, masyarakat sekarang sudah nggak seperti dulu lagi," kata Erna sambil tersenyum.Zaman sudah berbeda. Sekarang, kondisinya dan suaminya sudah seperti ini, jadi Sophia harus mempertahankan pria sebaik Diego."Tapi ...." Sophia masih ragu, merasa ada yang aneh dengan kedua orang tuanya.Erna mendorongnya ke kamar Diego. "Sudah, masuk sana. Ayahmu sudah ingin menggendong cucu."Kata-kata itu membuat Sophia makin tidak percaya.Dia didorong

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2084

    "Apa kakakmu sudah menikah?" Erna bertanya, mengambil alih pembicaraan.Para wanita biasanya khawatir akan memiliki seorang kakak ipar yang terlalu mendominasi di dalam keluarga mertua."Sudah menikah dan punya beberapa anak," kata Diego dengan jujur."Oh, begitu rupanya." Mata Erna tertuju pada Robi.Robi tidak basa-basi lagi dan bicara langsung pada intinya, "Diego, sejujurnya sejak bertemu denganmu, kami merasa kamu anak yang baik.""Hanya saja, kami nggak tahu bagaimana pendapatmu tentang Sophia ...."Sebelum Robi sempat menyelesaikan kalimatnya, Diego mengambil alih pembicaraan, "Aku sangat menyukai Sophia dan aku pasti akan memperlakukannya dengan baik di masa depan."Sophia menyantap makanannya dengan menunduk tanpa berkata apa-apa.Meskipun ini adalah kalimat yang telah mereka bicarakan dan sepakati, dia masih agak malu ketika mendengar ada seorang pria mengatakan bahwa dia mencintainya dan akan memperlakukannya dengan baik.Melihat Sophia bersikap seperti itu, Robi dan Erna ma

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2083

    Ketika Robi dan Erna mendengar bahwa orang tua Diego sudah meninggal dunia, mereka menatapnya dengan kesedihan di matanya."Orang tuamu seharusnya belum terlalu tua, kenapa mereka bisa meninggal?"Diego berkata dengan jujur, "Ayah mengalami kecelakaan mobil dan ibu meninggal karena kanker."Mendengar ini, Erna makin merasa tidak tega kepada Diego."Anak baik, jangan sedih. Mulai sekarang, kami akan jadi keluargamu."Diego mengangguk berulang kali. "Ya."Sophia berdiri di samping, melihat keakraban Diego dan kedua orang tuanya. Pembicaraan ini seakan dia dan Diego benar-benar bersama."Ayah dan Ibu, kalian bicara dulu saja, aku akan menyiapkan makanan," kata Sophia.Diego langsung berdiri. "Sophia, aku akan membantumu. Om, Tante, kalian istirahat dulu saja.""Ya."Senyum di wajah Erna dan Robi belum hilang sejak mereka melihat Diego.Ketika putri mereka dan Diego pergi ke dapur untuk memasak bersama ....Erna tidak bisa menahan diri lagi dan berkata, "Diego anak yang sangat baik, tampan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2082

    Robi langsung bertingkah seperti orang yang sangat bersemangat. "Aku dan Ibumu merasa makin bersemangat akhir-akhir ini. Sepertinya setelah kita kembali untuk merayakan Tahun Baru, kita nggak perlu lagi dirawat di rumah sakit."Melihat wajah pucat kedua orang tuanya, Sophia tahu bahwa mereka hanya ingin menghibur dan membohonginya.Namun, dengan momen hangat seperti ini, tentu saja dia tidak akan merusaknya."Hmm, baguslah."Robi berencana untuk menanyakan identitas Diego.Sophia berdiri. "Kita kembali dulu saja dan lanjutkan pembicaraan di sana. Tempat ini terlalu kecil dan nggak ada tempat istirahat. Setelah pulang nanti, aku akan memasak makanan untuk kalian. Kalian bisa bicara dengan Diego pelan-pelan.""Ya, ya, ya."Keduanya mengangguk berkali-kali.Sejujurnya, mereka sangat ingin keluar, tidak ingin terus tinggal di rumah sakit.Namun, penyakit mereka sangat serius. Jika mereka meninggalkan rumah sakit terlalu lama, nyawa mereka mungkin akan jadi taruhannya.Sophia juga mengetahu

DMCA.com Protection Status