All Chapters of Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit: Chapter 2001 - Chapter 2010

2075 Chapters

Bab 2001

"Ya, ya, Bu Sisil benar. Makanya sekarang aku sangat menyesal." Nyonya Liz tampak malu.Reina menatapnya dalam diam untuk waktu yang lama, lalu berkata, "Menurutmu maaf bisa memperbaiki kerugian Grup Yinandar karena ulahmu?""Rugi? Kerugian apa?"Sisil melangkah maju, "Nyonya, kamu sudah membuat rumor bahwa bos kami nggak mau merawatmu dan nggak berterima kasih sama keluarga kalian. Berita ini membuat harga saham Grup Yinandar anjlok dan kami rugi puluhan triliun. Bagaimana kamu mau ganti rugi ke kami?""Pu ... puluhan triliun?" Nyonya Liz sangat terkejut, "Ini nggak mungkin.""Nggak mungkin apanya? Kalau kamu nggak percaya, tanya aja sama anakmu. Kalau anakmu juga nggak ngerti, silakan cari pengacara. Sudah bagus bos kami nggak menuntutmu karena melihat kamu yang sudah lanjut usia. Eh, sekarang kamu malah tiap hari jongkok di depan perusahaan kami. kamu sengaja mau memojokkan dan membuat kami terus rugi?"Begitu bicara tentang penuntutan, wajah Nyonya Liz menjadi pucat, dia ketakutan.
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more

Bab 2002

Hati Nyonya Liz terasa dingin saat mendengar makian putranya.Angin dingin bertiup di wajahnya, dia jadi gelandangan. Sekarang dia tidak punya uang, kehilangan cucu dan putranya pula, kemana dia harus pergi?Nyonya Liz bukan orang yang mudah menyerah. Setelah lama berpikir, akhirnya dia memutuskan untuk pergi ke rumah Hanna....Di rumah, Hanna sedang sibuk menghindari kencan buta yang diatur orangtuanya.Hanna dikunci orangtuanya di kamar, "Pokoknya kamu baru boleh keluar kalau sudah bisa mikir jernih.""Hanna, Hans itu cuma sudah menikah tapi nggak punya anak. Apa salahnya?" kata ibu Hanna di depan pintu."Waktu dia kenalan sama aku, dia belum cerai dari istrinya! Dia juga pria berengsek!"Hanna tahu orang-orang seperti Hans akan lebih menjijikkan daripada pria berengsek seperti Jason."Kami sudah tanya sama orang tentang dia, mereka semua bilang dia pria baik. Justru dia menceraikan istrinya karena istrinya mandul. Mana mungkin Keluarga Chalisa rela nggak punya keturunan? Hans bahka
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more

Bab 2003

"Kalau putrimu bukan wanita yang seperti itu, tolong kembalikan padaku semua biaya yang Diego bayar saat mereka berkencan. Harusnya bagi kalian, puluhan miliar itu uang kecil, 'kan?" ucap Nyonya Liz.Puluhan miliar!Ibu Hanna membelalak tidak percaya.Meski baginya puluhan miliar memang bukan apa-apa ....Tapi tetap saja dia tidak rela mengeluarkan puluhan miliar untuk hal yang tidak jelas."Bibi Sari, panggil Hanna."Ibu Hanna menyuruh pelayan di sampingnya."Oke."Bibi Sari langsung naik ke lantai atas, mengeluarkan Hanna dari kamar dan menceritakan bahwa terjadi sesuatu di bawah.Saat Nyonya Liz mendengar bahwa Hanna akan datang, dia malah takut berhadapan dengan Hanna, sehingga dia merasa tidak nyaman.Ketika Hanna turun, dia melihat ke arah Nyonya Liz dan berpikir ibunya sedang mencari mak comblang untuknya lagi, "Ibu nyariin aku mak comblang lagi?""Mak comblang apa? Dia datang buat minta uang!""Minta uang?" Hanna terlihat bingung, "Uang apa?""Nona Hanna lupa ya? Aku nenek Dieg
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more

Bab 2004

Ibu Hanna membawa selembar cek dan menandatanganinya.Hanna panik, "Ibu nggak usah ngasih dia sebanyak itu, kalau mau juga kasih satu miliar aja, anggap saja kita sedekah. Mereka itu memeras kita.""Diam!" Ibu Hanna menatap putrinya dengan dingin, "Masih belum cukup kamu bikin malu?"Ibu Hanna tahu Nyonya Liz ini bukan orang baik dan orang yang sulit dihadapi.Jadi Ibu Hanna lebih baik mengeluarkan uang sebanyak itu supaya bisa mengusir Nyonya Liz, dia tidak mau mengambil risiko reputasi Hanna di luar sana hancur.Hanna tidak punya pacar. Kalau Nyonya Liz merusak reputasi Hanna, Hanna makin sulit menemukan pasangan hidup.Nyonya Liz tidak menyangka dia bisa mendapat balik 80 miliar semudah itu. Nyonya Liz mengulurkan tangan untuk mengambil selembar cek itu, tapi ibu Hanna langsung menarik balik lembar cek itu."Kamu tanda tangan kwitansi ya, buat bukti kalau uang ini sudah kamu kembalikan. Jangan datang ke sini lagi buat minta uang sama kami."Nyonya Liz berkata tanpa malu-malu, "Ya, o
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more

Bab 2005

"Mmm ... Hanna." Sisil memanggilnya pelan.Hanna mengangguk berulang kali.Reina menatap dua temannya itu dan spontan tersenyum, "Oke, ayo masuk.""Oke."Mereka bertiga masuk ke dalam bersama-sama.Manajer klub langsung menyambut mereka karena dia mengenal Reina dan Sisil, teman baik istri bosnya.Karena manajer begitu menjaga Reina, para staf pun menoleh ke arah mereka dan mengenali salah satu dari kawanan Reina, Hanna.Salah satu staf menyenggol lengan rekan di sebelahnya dan mengejek, "Adrian, sudah jangan lihat dia terus. Mau kamu pelototi juga dia bukan milikmu. Sadar diri lah, kamu siapa, dia siapa?"Saat Adrian mendengar ucapan temannya, dia hanya bisa menunduk dan tidak berkata apa-apa.Rekan lainnya datang."Adrian, kemarin kan kamu sudah jadi pria sejati yang menyelamatkan si cantik. Perempuan yang kemarin kamu selamatkan itu dari Keluarga Sunandar, 'kan? Dia belum membalas kebaikanmu, 'kan? Keluarga Sunandar punya bisnis keluarga yang besar. Minta uang jajan aja sama mereka,
last updateLast Updated : 2025-01-01
Read more

Bab 2006

Hanna menatap Adrian. Sepertinya mereka pernah bertemu? Tapi di mana? Hanna tidak bisa mengingat Adrian.Hanna menyahut kesal, "Kamu meremehkanku? Hah?"Adrian tertegun sejenak, lalu menggeleng."Nggak, aku cuma mengingatkanmu aja."Adrian menjawab dengan sopan.Hanna menatap wajah tampan Adrian dengan kesal dan berkata, "Hei adik kecil, kamu meremehkanku ya? Kukasih tahu, aku itu nggak akan mabuk meski minum seribu cangkir juga."Adrian hanya menatap Hanna sesaat, lalu balik badan dan pergi tanpa mengucapkan apa-apa.Perilaku Adrian membuat Hanna semakin merasa terhina.Hanna langsung berdiri dan sebelum Reina dan Sisil sempat bereaksi, dia menyusul Adrian dan menghadangnya."Siapa namamu?"Adrian jelas tidak menyangka Hanna akan menanyakan namanya, jadi dia langsung menjawab, "Adrian.""Adrian?"Sejujurnya, nama ini sangat pasaran, mungkin banyak orang punya nama yang sama.Hanna berpikir lama sebelum berkata, "Adrian, hari ini kamu nggak perlu bekerja. Aku pesan kamu seharian ini, a
last updateLast Updated : 2025-01-01
Read more

Bab 2007

Hanna kembali ke tempat duduknya, berpura-pura tidak peduli dan berkata, "Sudahlah, dia bukan pelayan yang baik. Kita aja yang minum."Beberapa pelayan tampan lainnya mendatangi Hanna dan bertanya."Nona Hanna, kalau Adrian nggak mau menemani kalian minum, kami saja yang temani. Gimana?"Hanna hanya melirik dan langsung mengibaskan tangannya, "Nggak usah deh, aku nggak mau minum sendirian aja. Sana pergi."Para pelayan itu pun pergi dengan sungkan.Mereka tidak mengerti, apa bedanya mereka dan Adrian? Kenapa Hanna cuma mau ditemani Adrian dan menolak mereka?Mereka kembali ke ruang para pelayan di belakang dan saat melihat Adrian sedang mencuci gelas bir, mereka menyindirnya."Cih, dasar sok suci. Dari luar sih kelihatan kayak pria baik-baik, tapi ternyata dari awal sudah mengincar wanita kaya itu, 'kan?""Aku nggak nyangka ada pria yang begitu licik. Kamu sengaja ya membuat Nona Hanna memperhatikanmu?""Sudah kubilang trik rendahanmu ini mungkin berhasil buat sementara, tapi kalau Non
last updateLast Updated : 2025-01-01
Read more

Bab 2008

"Kamu ... kamu ngapain?" Adrian tergagap.Sepertinya Hanna baru sadar bahwa perbuatannya salah, jadi dia langsung melepaskan tangannya."Hmm ... aku nggak bermaksud melecehkanmu, jangan ambil hati ya." Hanna menjelaskan.Karena menunduk, Hanna tidak sadar kalau mata Adrian yang menatapnya memanas."Nona Hanna, kamu benar-benar nggak mengingatku?" Adrian tiba-tiba bertanya."Hah?" Hanna mengernyit bingung, "Kita sudah saling kenal sebelum ini?"Melihat ekspresi bingung di wajah Hanna, Adrian tahu bahwa Hanna pasti sudah melupakannya atau tidak mengingatnya."Nggak, mungkin aku salah ingat. Kalau nggak ada urusan lain, aku balik dulu."Adrian meninggalkan Hanna dan buru-buru berjalan ke halte.Hanna menatap punggung Adrian dari kejauhan, tapi tidak dapat mengingat di mana dia pernah melihatnya sebelumnya.Hanna menghela napas, "Hahh sudahlah, mendingan nggak cari gara-gara sama lelaki."Hanna trauma dengan kaum pria setelah beberapa kejadian kemarin.Hanna hampir ditipu beberapa kali dan
last updateLast Updated : 2025-01-01
Read more

Bab 2009

Reina merasa jika dia berhasil mengubah Diego, dia baru bisa menerima kebaikan Anthony tanpa rasa bersalah.Kalau Diego benar-benar tidak bisa berubah, maka Reina hanya akan membantu Diego untuk terakhir kalinya.Setelah selesai mengurus semuanya, Reina memejamkan mata dan hendak istirahat. Namun tiba-tiba ponselnya berdering, Maxime melakukan panggilan video.Reina mengangkat telepon itu dan terlihatlah wajah tampan Maxime di layar ponselnya.Reina mengernyit bingung, "Ada apa?"Sebelum Maxime menjawab, sebuah wajah kecil tiba-tiba muncul di layar ponsel Reina."Mama, rumah Mama pindah di rumah sakit ya?""Hah? Ya nggak lah. Mama 'kan di rumah sakit nemenin Nenek Liane. Nanti kalau nenek sudah sembuh, Mama juga pulang."Riki bukan anak tiga tahun, tentu dia tahu Reina berbohong."Mama, gimana kalau Mama bawa pulang nenek?" ucap Riki.Reina merasa tertekan.Sebenarnya, belakangan ini Liane juga sudah merengek ingin pulang.Kondisi Liane terlalu parah, tidak bisa disembuhkan. Daripada m
last updateLast Updated : 2025-01-01
Read more

Bab 2010

Liane tersenyum penuh arti saat melihat ruangan itu penuh dengan orang datang menanti kedatangannya."Terima kasih."Kelopak mata Liane terasa berat, dia hanya punya sedikit tenaga untuk mengobrol dengan orang-orang ini.Semua orang paham situasi Liane. Reina menyuruh suster mengantar Liane ke kamar untuk beristirahat.Riki ikut masuk ke kamar untuk menghibur Liane.Liane sedang berbaring di kasur, dia bahagia menatap Riki yang energik.Dia memanggil Reina dan berkata dengan lemah, "Meski hanya sebentar, Ibu merasa hidupku sangat bahagia."Reina menggenggam tangan Liane dan menyelimutinya."Ibu harus cepat sembuh supaya bisa main bareng sama keempat cucu ibu.""Oke."Liane kehilangan energinya, dia menutup matanya dan tertidur.Reina menatap wajah Liane yang sedang tidur cukup lama. Setelah itu dia menoleh menatap Riki dan berkata, "Riki, ayo keluar biar nenek bisa tidur nyenyak.""Oke."Riki mengangguk berulang kali dan mengikuti Reina keluar sambil berjinjit.Di lantai bawah, semua o
last updateLast Updated : 2025-01-01
Read more
PREV
1
...
199200201202203
...
208
DMCA.com Protection Status