All Chapters of Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit: Chapter 1831 - Chapter 1840

2090 Chapters

Bab 1831

Keintiman Jess dan Erik dilihat oleh sekretaris di luar perusahaan yang kebetulan sedang turun mengambil paket. Mereka pun mulai bergosip."Bu Jess sangat beruntung.""Iya, gimana ya dia bisa kenal Pak Erik.""Nggak usah iri, kita tahu Pak Erik orang kayak apa. Dia bukan orang baik, dulu dia punya banyak pacar.""Ya, menurutku si Bu Jess kenal sama Pak Erik karena ikut pergi sama Pak Morgan. Cuma nggak nyangka aja ternyata Bu Jess punya trik buat mendapatkan hati Pak Erik. Orang lain aja gagal.""..."Kecemburuan setiap orang bisa tercium dari jarak jauh.Tetapi Jess tentu tidak akan peduli dengan apa yang dikatakan orang-orang ini.Begitulah dia, dingin dan acuh tak acuh. Itu sebabnya dia tidak punya banyak teman, apalagi teman yang suka bergosip.Ketika para sekretaris melihat Jess datang, mereka segera menunduk dan mengucapkan selamat sambil tersenyum, "̆Bu Jess, selamat ya atas pertunanganmu."Jess menatap mereka dengan tenang, "Terima kasih.""Ngomong-ngomong, kapan kamu akan meni
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

Bab 1832

Jess mendengarkan ucapan Morgan sambil melihat foto Erik dan wanita lain. Di setiap foto, wanitanya selalu berbeda.Jess meremas foto-foto itu. Bohong kalau hatinya merasa baik-baik saja.Meskipun dia tidak mencintai Erik, Erik sekarang adalah tunangannya.Mana mungkin Jess acuh tak acuh pada masa lalu tunangannya?Namun, Erik tidak melakukan hal berlebihan pada para wanita itu.Jess mengangkat kepalanya dan membalas tatapan Morgan, "Pak Morgan, aku nggak akan repotin kamu untuk mengurus masalah pribadiku.""Satu hal lagi, aku nggak suka kamu menyelidiki tunanganku seperti ini. Lagian, aku sudah tahu tentang hal-hal yang kamu selidiki ini dari dulu." Jess mengucapkan setiap kata dengan tegas.Jess bukan orang bodoh, dia pasti tidak akan menerima perjodohan dari neneknya begitu saja.Jess sudah menyelidiki orang seperti apa Erik itu dan dia menerima Erik setelah memastikan dia bisa menerima semua tentang Erik.Morgan tercengang.Setelah beberapa saat, dia bicara, "Jess, kamu harus tahu
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

Bab 1833

Jess hanya bisa mengangguk, "Oke."Erik kemudian kembali ke kamar untuk membereskan barang-barang Jess.Jess duduk sendirian di sofa, mendengarkan suara berisik di kamarnya. Ucapan Morgan pun kembali terlintas di benaknya.Dia sadar diri dan tahu dia tidak bisa menjadi orang yang terpilih.Kebaikan Erik padanya sekarang mungkin hanya sementara, lagipula wanita di sekitar Erik dulu berbeda 180 derajat dengannya.Namun dia sudah tua, dia harus menikah supaya neneknya tidak mengkhawatirkannya.Jess tidak ingin terlalu banyak berpikir, dia mengeluarkan buku catatannya dan mulai bekerja.Saat bekerja, waktu berlalu sangat cepat.Entah setelah berapa lama, Erik pun buka pintu kamar.Erik berjalan keluar dengan mata penuh harap, "Jess, ayo sini dan lihat gimana sekarang."Jess menatap Erik, lalu menutup komputer tanpa ekspektasi apa pun.Namun, dia tetap tidak ingin merusak suasana hati Erik, jadi dia ikut Erik ke kamar tidurnya.Jess tercengang. Kamar yang awalnya agak berantakan sekarang su
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

Bab 1834

Revin terdiam beberapa saat."Awalnya dia nggak tahu, terus sekarang setelah tahu, dia menyesal?""Nggak, barusan dia ngasih tahu aku karena kami sudah tunangan, ke depannya kejadian itu nggak boleh terjadi lagi. Dia menyuruhku jangan mengkhianatinya. Kalau sampai aku jatuh cinta ke wanita lain, aku ngomong jujur aja ke dia," jawab Erik.Revin memeriksa dokumen sambil menjawab, "Berati dia gadis yang sangat baik dong?""Kamu nggak merasa ada aneh?" tanya Erik.Revin menghela napas, "Meski aku bukan pakar cinta, jangan lupa kamu sendiri yang bilang kalau Jess nggak punya perasaan padamu. Jangan berharap terlalu banyak. Kamu akan kecewa."Ucapan ini langsung membangunkan Erik, si pemimpi.Erik langsung mengerti kenapa dia merasa tidak nyaman.Pikirannya kacau."Kak Revin, kayaknya aku cinta deh sama Jess."Setelah berhubungan dengan Jess, Erik sadar hubungan sebelumnya bukan apa-apa."Kalau kamu cinta dia, ya kerja keras dan perbaiki dirimu.""Tapi dia suka Morgan ...."Revin terdiam.Er
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

Bab 1835

Revin berhenti di tempat untuk waktu yang lama dan tidak kunjung pergi.Dia memutar mobil berkali-kali di halaman parkir, merasa tidak enak kalau pergi tanpa pamit.Dia mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan ke Reina, "Nana, aku mau pulang. Kabari kamarmu di mana, aku ke sana."Setelah mengirim pesan, dia tidak segera menerima balasan.Di sisi lain, hari ini Reina akan diperiksa, melepas jahitan dan lainnya.Banyak dokter mengelilingi dia, Jovan juga sangat gugup.Sebenarnya, dia tidak yakin telinga Reina bisa 100% sembuh.Reina memejamkan mata, tangannya ikut gemetar.Setelah jadi orang cacat selama ini, dia tidak pernah membayangkan apa jadinya jika dia bisa seperti orang normal.Sekarang begitu dapat kesempatan, dia lebih gugup dan begitu menantikan momen ini.Setelah beberapa saat setelah perban dan jahitan dilepas, Reina mendengar suara benturan alat bedah."Kak Reina, bisa dengar aku dengan jelas?" Jovan bertanya sepelan mungkin.Reina menoleh, mengikuti sumber suara. Air mata
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

Bab 1836

Liane memperhatikan Reina yang tiba-tiba bangun dari ranjang rumah sakit pun bertanya-tanya, "Nana, kamu mau ngapain?""Aku mau ketemu teman," jawab Reina."Tapi kamu perlu istirahat yang cukup sekarang." Liane sedikit cemas, "Ketemunya lusa saja."Reina menggeleng, "Nggak bisa, bentar lagi pesawatnya lepas landas."Reina berutang terlalu banyak pada Revin, dia tidak enak hati kalau tidak mengantarnya kali ini."Oke, kalau gitu hati-hati ya." Liane tahu Reina punya rencananya sendiri dan tidak akan pergi tiba-tiba tanpa alasan."Ya."Setelah berpamitan, Reina keluar kamar.Maxime dan yang lainnya masih di luar."Kak Nana, kenapa keluar?" Vior bingung, "Kamu 'kan perlu istirahat."Reina tidak punya waktu untuk menjelaskan, "Aku mau ketemu seseorang."Kemudian, dia melihat ke arah Maxime."Max, Revin bakal pergi ke luar negeri. Dia ada di bandara sekarang."Reina tahu hal terpenting antara dirinya dan Maxime adalah kepercayaan, jadi Reina memberi tahu Maxime ke mana dia pergi.Maxime men
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Bab 1837

"Oke, janji ya," ucap Reina dengan lembut.Revin mengangguk sungguh-sungguh, "Ya, janji."Pesawat akan segera lepas landas dan Revin tidak bisa menunda lebih lama lagi, jadi dia berpamitan dengan mereka."Sampai ketemu lagi ya, kapan-kapan ....""Oke, dadah." Reina melambaikan tangan padanya dan batu yang menimpa hatinya sedikit terangkat.Dulu Reina yang selalu dibantu Revin, kini gantian Reina yang akan membantu Revin.Karena Reina punya kemampuan, akhirnya dia bisa membantu Revin.Setelah Revin menghilang dari pandangan, Maxime menyentuh bahu Reina, "Ayo pulang.""Oke."Reina mengangguk dan mereka berdua keluar dari bandara bersama.Di luar, gerimis mulai turun.Sopir membawakan payung untuk mereka berdua. Maxime dengan hati-hati memegangnya untuk Reina dan mereka berdua berjalan beriringan menuju mobil.Dalam perjalanan, Reina mendongak ke langit dan kemudian ke kerumunan.Sekarang meski tanpa alat bantu dengar, dia bisa mendengar suara semua orang dengan sangat jelas."Nana, aku m
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Bab 1838

Maxime tidak pergi ke mana-mana, tapi mondar-mandir di luar sendirian."Kak Max." Jovan menghampirinya, "Minum yuk?"Maxime memutar matanya, "Alana 'kan lagi hamil? Ngapain kamu minum?""Kalau sudah ngobrol, mereka nggak akan tidur semalaman. Mending kita senang-senang sendiri."Jovan pun melirik Ekki, Deron dan Ethan.Ekki menggeleng, "Aku nggak ikut, si Gaby bisa marah."Ethan juga berkata, "Putriku nggak suka bau alkohol."Deron menatapnya dengan dingin, "Aku nggak minum."Jovan terdiam seribu bahasa.Ternyata hanya dirinya yang tidak berubah. Orang lain sudah menjadi pria yang baik, pacar yang baik dan suami yang baik.Maxime menepuk pundak Jovan dan berkata, "Sudah waktunya kamu jadi dewasa.""Justru kupikir karena nggak ada kesibukan ...."Ekki berkata, "Gaby bilang kalau nggak ada kerjaan, kita bisa melakukan sesuatu yang berarti, nggak perlu minum. Benar, Pak Max?"Maxime mengangguk, "Ya, banyak minum nggak baik buat kesehatanmu."Jovan menatap para sahabatnya. Sejak kapan semu
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Bab 1839

Liane sepertinya sadar keberadaannya membuat mereka semua tidak nyaman ngobrol dengan Reina, jadi dia minta sekretarisnya untuk mendorongnya keluar dan berjemur di bawah sinar matahari.Setelah Liane pergi, ketiga ibu itu jadi sangat santai.Mama Diera jadi lebih bersemangat lagi, "Mama Riko, anak-anak bakal duduk di bangku SD semester depan. Riko mau sekolah di mana?"Sekolah untuk Riko sudah dipilih sejak lama dan Reina juga memberikan surat undangan pada mama Bobby.Reina ingat dia masih punya satu surat undangan.Reina tahu mama Diera mungkin tahu hal ini, jadi dia berkata, "Sudah ada kok sekolahnya. Kamu mau Diera bersekolah di sekolah yang sama kayak Riko?""Oke." Mama Diera langsung setuju tanpa bertanya di mana Riko akan bersekolah.Dia tahu dengan kemampuan Reina dan Maxime, mustahil mereka akan menyekolahkan anak di sekolah yang buruk."Oke, nanti aku kasih undangannya," ucap Reina."Terima kasih, mama Riko." Mama Diera terlihat sangat bahagia.Sisca tidak ikut berkomentar, k
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Bab 1840

Setelah selesai bercerita, Sisca pamit pada Reina."Nana, terima kasih.""Kita 'kan teman. Nggak perlu bilang terima kasih. Pas aku kesulitan dulu bukannya kamu juga yang bantu aku?" sahut Reina.Saat dia mendapat masalah dari Syena, Sisca membantunya menemukan koneksi.Sisca menatap Reina dengan emosional.Setelah Sisca pergi, Reina menunggu Liane kembali dan mengobrol dengannya tentang masalah Sisca.Liane paling benci pria seperti Carlos yang tidak memperlakukan istrinya dengan baik, malah mencari selingkuhan dan bahkan menyakiti istri pertamanya.Pria yang tidak bermoral seperti ini harus menanggung akibatnya."Nana, siapa nama suaminya?" Liane bertanya.Reina yang ingat langsung menjawab, "Carlos."Carlos? Liane menatap sekretarisnya di samping.Lisia langsung ingat, "Dia putra Xavier Winston.""Oh dia." Tatapan Liane terlihat mengejek, "Aku sudah bertemu Carlos ini beberapa kali. Dia nggak bisa apa-apa, cuma seorang playboy."Liane terpikir sesuatu dan berkata kepada Reina, "Tapi
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more
PREV
1
...
182183184185186
...
209
DMCA.com Protection Status