Share

Bab 1836

Penulis: Kacang Merah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-10 18:00:00
Liane memperhatikan Reina yang tiba-tiba bangun dari ranjang rumah sakit pun bertanya-tanya, "Nana, kamu mau ngapain?"

"Aku mau ketemu teman," jawab Reina.

"Tapi kamu perlu istirahat yang cukup sekarang." Liane sedikit cemas, "Ketemunya lusa saja."

Reina menggeleng, "Nggak bisa, bentar lagi pesawatnya lepas landas."

Reina berutang terlalu banyak pada Revin, dia tidak enak hati kalau tidak mengantarnya kali ini.

"Oke, kalau gitu hati-hati ya." Liane tahu Reina punya rencananya sendiri dan tidak akan pergi tiba-tiba tanpa alasan.

"Ya."

Setelah berpamitan, Reina keluar kamar.

Maxime dan yang lainnya masih di luar.

"Kak Nana, kenapa keluar?" Vior bingung, "Kamu 'kan perlu istirahat."

Reina tidak punya waktu untuk menjelaskan, "Aku mau ketemu seseorang."

Kemudian, dia melihat ke arah Maxime.

"Max, Revin bakal pergi ke luar negeri. Dia ada di bandara sekarang."

Reina tahu hal terpenting antara dirinya dan Maxime adalah kepercayaan, jadi Reina memberi tahu Maxime ke mana dia pergi.

Maxime men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1837

    "Oke, janji ya," ucap Reina dengan lembut.Revin mengangguk sungguh-sungguh, "Ya, janji."Pesawat akan segera lepas landas dan Revin tidak bisa menunda lebih lama lagi, jadi dia berpamitan dengan mereka."Sampai ketemu lagi ya, kapan-kapan ....""Oke, dadah." Reina melambaikan tangan padanya dan batu yang menimpa hatinya sedikit terangkat.Dulu Reina yang selalu dibantu Revin, kini gantian Reina yang akan membantu Revin.Karena Reina punya kemampuan, akhirnya dia bisa membantu Revin.Setelah Revin menghilang dari pandangan, Maxime menyentuh bahu Reina, "Ayo pulang.""Oke."Reina mengangguk dan mereka berdua keluar dari bandara bersama.Di luar, gerimis mulai turun.Sopir membawakan payung untuk mereka berdua. Maxime dengan hati-hati memegangnya untuk Reina dan mereka berdua berjalan beriringan menuju mobil.Dalam perjalanan, Reina mendongak ke langit dan kemudian ke kerumunan.Sekarang meski tanpa alat bantu dengar, dia bisa mendengar suara semua orang dengan sangat jelas."Nana, aku m

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1838

    Maxime tidak pergi ke mana-mana, tapi mondar-mandir di luar sendirian."Kak Max." Jovan menghampirinya, "Minum yuk?"Maxime memutar matanya, "Alana 'kan lagi hamil? Ngapain kamu minum?""Kalau sudah ngobrol, mereka nggak akan tidur semalaman. Mending kita senang-senang sendiri."Jovan pun melirik Ekki, Deron dan Ethan.Ekki menggeleng, "Aku nggak ikut, si Gaby bisa marah."Ethan juga berkata, "Putriku nggak suka bau alkohol."Deron menatapnya dengan dingin, "Aku nggak minum."Jovan terdiam seribu bahasa.Ternyata hanya dirinya yang tidak berubah. Orang lain sudah menjadi pria yang baik, pacar yang baik dan suami yang baik.Maxime menepuk pundak Jovan dan berkata, "Sudah waktunya kamu jadi dewasa.""Justru kupikir karena nggak ada kesibukan ...."Ekki berkata, "Gaby bilang kalau nggak ada kerjaan, kita bisa melakukan sesuatu yang berarti, nggak perlu minum. Benar, Pak Max?"Maxime mengangguk, "Ya, banyak minum nggak baik buat kesehatanmu."Jovan menatap para sahabatnya. Sejak kapan semu

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1839

    Liane sepertinya sadar keberadaannya membuat mereka semua tidak nyaman ngobrol dengan Reina, jadi dia minta sekretarisnya untuk mendorongnya keluar dan berjemur di bawah sinar matahari.Setelah Liane pergi, ketiga ibu itu jadi sangat santai.Mama Diera jadi lebih bersemangat lagi, "Mama Riko, anak-anak bakal duduk di bangku SD semester depan. Riko mau sekolah di mana?"Sekolah untuk Riko sudah dipilih sejak lama dan Reina juga memberikan surat undangan pada mama Bobby.Reina ingat dia masih punya satu surat undangan.Reina tahu mama Diera mungkin tahu hal ini, jadi dia berkata, "Sudah ada kok sekolahnya. Kamu mau Diera bersekolah di sekolah yang sama kayak Riko?""Oke." Mama Diera langsung setuju tanpa bertanya di mana Riko akan bersekolah.Dia tahu dengan kemampuan Reina dan Maxime, mustahil mereka akan menyekolahkan anak di sekolah yang buruk."Oke, nanti aku kasih undangannya," ucap Reina."Terima kasih, mama Riko." Mama Diera terlihat sangat bahagia.Sisca tidak ikut berkomentar, k

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1840

    Setelah selesai bercerita, Sisca pamit pada Reina."Nana, terima kasih.""Kita 'kan teman. Nggak perlu bilang terima kasih. Pas aku kesulitan dulu bukannya kamu juga yang bantu aku?" sahut Reina.Saat dia mendapat masalah dari Syena, Sisca membantunya menemukan koneksi.Sisca menatap Reina dengan emosional.Setelah Sisca pergi, Reina menunggu Liane kembali dan mengobrol dengannya tentang masalah Sisca.Liane paling benci pria seperti Carlos yang tidak memperlakukan istrinya dengan baik, malah mencari selingkuhan dan bahkan menyakiti istri pertamanya.Pria yang tidak bermoral seperti ini harus menanggung akibatnya."Nana, siapa nama suaminya?" Liane bertanya.Reina yang ingat langsung menjawab, "Carlos."Carlos? Liane menatap sekretarisnya di samping.Lisia langsung ingat, "Dia putra Xavier Winston.""Oh dia." Tatapan Liane terlihat mengejek, "Aku sudah bertemu Carlos ini beberapa kali. Dia nggak bisa apa-apa, cuma seorang playboy."Liane terpikir sesuatu dan berkata kepada Reina, "Tapi

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1841

    Selingkuhan Carlos menimpali, "Sisca memang kayak gitu. Bahkan meski bisa punya anak pun, dia nggak akan bisa melahirkan seorang anak laki-laki.""Carlos, mendingan aku 'kan yang bisa kasih keturunan buat Keluarga Winston."Cosco, putra mereka sudah tumbuh menjadi pria gemuk berbadan besar.Dulu saat Cosco diurus Sisca, dia sangat memperhatikan pola makan sehat. Sekarang Cosco ditinggal sendirian dan bisa makan apa pun yang dia mau, dia juga tidak perlu belajar, intinya dia sangat dimanjakan.Cosco sedang makan gorengan dan menyindir, "Sisca itu wanita jalang yang menyebalkan."Dia mempelajari kata-kata ini dari ibunya.Carlos tidak mendidiknya. Sebaliknya, dia mengangguk memuji Cosco dan terus minum.Keluarga itu tampak sangat bahagia.Namun kenyamanan seperti ini tidak bertahan lama, karena ponsel Carlos berdering.Pelayan pun menyerahkan ponsel yang diletakkan di atas meja kopi pada Carlos.Carlos melihat sekilas, asisten yang meneleponnya. Carlos pun mengangkat telepon dengan tidak

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1842

    Sesampainya di kantor, Carlos menelepon manajer Grup Yinandar."Pak Manajer, bukannya selama ini kerja sama kita baik-baik saja ya? Kenapa tiba-tiba Anda membatalkan kerja sama kita?"Manajer menjawab dengan ketus, "Anda pikir saja sendiri, Anda sudah menyinggung siapa."Carlos benar-benar tidak tahu."Aku nggak menyinggung siapa pun lho."Dia tampak begitu merendah, tidak terlihat seperti kepala rumah tangga.Manajer itu belum pernah melihat orang sebodoh Carlos, "Anda pasti kenal CEO baru kami bukan?"Carlos benar-benar tidak memperhatikan hal ini.Setiap hari dia hanya bersenang-senang, tidak peduli pada perusahaan dan hanya menikmati kekayaan.Dulu saat ayahnya masih hidup, semua ditangani ayahnya. Carlos tidak perlu melakukan studi pasar. Sejak tahun lalu ayahnya meninggal, Carlos terpaksa menanggung semua sendirian.Dia langsung bertanya pada sekretarisnya.Sekretaris pun memberitahunya, CEO Grup Yinandar saat ini adalah putri Liane, Reina."Reina ...."Carlos menggumamkan nama i

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1843

    Sisca menguap, "Ya, aku senang melihatmu menyedihkan."Carlos menekan amarah di hatinya."Sisca, selama kamu minta Reina mau kerja sama dengan perusahaanku lagi, aku akan langsung menikahimu."Sisca langsung tertawa terbahak-bahak.Carlos merasa bingung, "Sisca, kenapa tertawa? Dengar nggak omonganku barusan?"Sisca akhirnya berhenti tertawa dan berkata dengan sinis."Carlos, Carlos. Kamu pikir aku melakukan ini supaya bisa menikah lagi sama kamu? Kukasih tahu ya, aku sama sekali nggak mencintaimu dan aku nggak mau nikah lagi sama kamu. Aku cuma mau melihatmu sial, kamu pantas menderita."Setelah itu, Sisca menambahkan, "Tunggu saja, ini baru permulaan untukmu."Tanpa basa basi lagi dengan Carlos, Sisca langsung menutup telepon.Carlos marah sekaligus kesal.Kenapa dulu dia tidak mendengarkan ibunya dan bersikeras menceraikan Sisca? Entah keberuntungan macam apa yang dimiliki Sisca sampai bisa berteman dengan orang sehebat Reina."Pak Carlos, Nyonya bilang?" Sekretaris bertanya dengan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-11
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1844

    Senyuman Carlos langsung menjadi kaku."Mana mungkin? Kamu sudah bilang belum aku ini putra Xavier? Aku pernah bertemu Bu Liane, dia muji aku bilang aku ini pemuda hebat yang menjanjikan!"Pengawal itu menatap Carlos dengan jijik, "Kalau Anda nggak segera angkat kaki, kami akan usir."Carlos tidak mau menyerah.Dia mencoba menerobos.Namun sebelum sempat mendekati pintu rumah sakit, detik berikutnya dia dan sekretarisnya diusir seperti anjing oleh beberapa pengawal.Carlos pulang sekujur tubuh yang terluka. Cath yang melihat wajah Carlos memar pun menghampiri dan bertanya."Carlos, kamu kenapa? Kamu dipukuli orang? Siapa yang berani mukul kamu?"Cath tidak mengerti.Carlos sangat kesal, "Keluar!"Cath terkejut saat Carlos memakinya, dia tersinggung."Aku nanya baik-baik, kenapa malah kamu bentak?"Dulu Carlos pasti akan menghibur Cath yang merajuk, tetapi sekarang berbeda. Karena saat Carlos melihat Cath, dia terpikir akan Sisca."Dasar bodoh, siapa yang suruh kamu menyinggung Sisca? K

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-11

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2097

    Sebenarnya, ini bukan menjelaskan semuanya dengan jelas, tetapi menempatkan identitas dengan jelas bahwa Ari tidak pantas untuk Reina dan dia tidak lebih baik dari Maxime.Sekarang, Ari merasa sangat bersalah, "Bu Reina, kita akan bertemu lagi lain kali. Kali ini, aku yang mentraktirmu dan Tuan Maxime."Maxime segera membalas, "Nggak perlu. Saat datang, aku sudah bayar."Dia tidak mau menerima traktiran dari saingan cintanya, dia juga bukan orang yang suka gratisan.Ari makin malu, lalu mengangguk mengerti sebelum pergi bersama orang tuanya.Setelah dia pergi, Reina menghela napas panjang, merasa masih belum pulih dari semua kejutan yang baru saja terjadi."Apa maksudnya ini?" Reina bergumam pada dirinya sendiri.Maxime menatapnya dengan ramah. "Sudah percaya 'kan kamu sekarang?"Reina menghela napas, masih sedikit tidak percaya."Apa mungkin Ari mengarang jawaban yang barusan?"Dia tidak mengerti kenapa seorang selebriti pria populer menyukai seorang wanita yang lebih tua beberapa tah

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2096

    "Bu, jangan konyol." Ari membela Reina, "Itu masalahku sendiri, nggak ada hubungannya sama dia."Ari memang penurut dan pengertian sejak kecil, kecuali untuk urusan jatuh cinta dan menikah.Melihatnya membela wanita lain, hati Retno jadi makin tidak nyaman, lalu melampiaskan kemarahannya pada Reina."Namamu Reina?" tanya Retno sambil menatapnya tajam. "Apa suamimu tahu tentang hubunganmu dengan Ari?"Kata-kata dingin Retno terus terlontar, "Kamu sudah menikah, punya anak dan terlihat sedikit lebih tua dari Ari. Jadi, kamu harusnya sangat pandai dalam memanipulasi laki-laki muda, bukan? Menurutmu, apa yang akan suamimu lakukan kalau aku memberitahunya semua ini?"Jika orang ini bukan ibu Ari, Reina pasti sudah membalas tanpa ampun."Tante, aku nggak memanipulasi anak Tante, jadi jangan bicara sembarangan tentangku. Usia anak Tante sudah dua puluhan, bukankah dia punya pendapat sendiri?" kata Reina dengan tegas.Ari mendengarkan percakapan antara Reina dan ibunya sendiri, mengerti bahwa

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2095

    Sudut mulut Imran bergerak pelan, apakah itu kabar baik?"Lalu bagaimana sekarang?"Mereka berharap bisa bertemu dengan calon menantu mereka hari ini, tetapi tidak disangka semuanya tidak seperti yang mereka bayangkan.Retno berpikir sejenak, lalu menjawab, "Karena anak kita lebih suka yang sudah menikah, kenapa kita nggak carikan janda saja untuknya?"Raut wajah Imran terlihat makin aneh."Kamu nggak lagi bercanda?""Di zaman sekarang ini, bercerai bukanlah masalah besar." Retno berpikiran terbuka. "Yang penting anak kita bisa cepat menikah dan memberi kita cucu."Imran tidak menolak atau membantah.Dia hanya diam saja.Retno menganggapnya sebagai jawaban persetujuan darinya."Ayo. Karena ini salah paham, kita pulang saja." Imran berdiri.Pada saat itulah dia tiba-tiba mendengar Ari berkata lagi, "Bu Reina, apa kamu dan Tuan Maxime rujuk? Kamu sudah yakin nggak mau mempertimbangkan yang lain?"Reina sedikit bingung dengan pertanyaan yang tiba-tiba itu."Kenapa kamu tanya begitu?""Mak

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2094

    Reina dan Maxime tiba di dalam restoran sesuai dengan waktu yang telah disepakati. Maxime menerima telepon dan keluar sebentar.Melihatnya dari kejauhan, Ari langsung berjalan cepat ke arahnya.Setelah sampai di tempat itu, dia melihat sekeliling dan bertanya, "Katanya Tuan Maxime datang juga, di mana dia?""Oh, dia keluar sebentar buat jawab telepon," jawab Reina.Mendengar itu, Ari mengangguk dan duduk di seberang Reina.Dia tidak menyadari bahwa saat ini orang tuanya sedang duduk di ruang sebelah.Orang tua Ari senang saat melihat orang yang ditemui putra mereka adalah seorang wanita dan memiliki penampilan yang khas."Ternyata dia sudah punya pacar, tapi menyembunyikannya dari kita," kata Imran.Retno bertanya bingung, "Apa kamu nggak merasa wanita ini agak familier? Sepertinya aku pernah melihatnya di suatu tempat."Sebelumnya, Ari dan Reina pernah digosipkan dan berita keduanya menjadi pemberitaan hangat.Pada waktu itu, Retno sempat melihat foto profil Reina di berita."Memang n

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2093

    Ibu kota.Keluarga Yinandar sangat meriah seperti biasa, Naria takut kedua orang tua itu kesepian, jadi meminta Reta untuk kembali lebih awal untuk menemani mereka merayakan Tahun Baru.Begitu Reina dan yang lainnya tiba, keduanya terlihat sangat gembira.Keempat cicit kecil itu memanggil mereka, kemudian mereka memberi keempatnya hadiah.Reina melihat bahwa mereka tidak bisa memegang semua hadiah itu dengan tangan mereka."Kakek, Nenek, kenapa beli banyak hadiah begini?""Kami senang karena mereka datang. Setiap kali kami melihat sesuatu yang bagus dan menyenangkan, kami berpikir untuk membelinya dan menyimpannya untuk mereka."Reina tidak berkata apa-apa lagi saat mendengar ini.Reina meminta keempat anaknya bermain bersama kakek dan neneknya, kemudian dia dan Maxime bisa keluar jalan-jalan, lalu sorenya menemui Ari....Rumah Ari.Ayah dan ibunya memegang banyak foto perempuan cantik dan menyerahkannya kepadanya. "Coba lihat."Ari hanya melirik mereka dan mengalihkan pandangannya."

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2092

    "Ya."Riko mengiakan dengan sangat patuhDia menguap dan menyuruh ketiga adiknya untuk bangun.Kedua adiknya yang paling kecil langsung bangun, tetapi Riki yang selalu bersikap malas tidak mau bangun."Hoaam, Kak, aku masih ingin tidur. Kamu balik dulu saja, aku mau tidur sambil peluk Mama."Reina tidak bisa menahan tawa saat melihat adegan ini."Ya, kalian istirahat di sini dulu saja." Reina tidak tega berpisah dengan beberapa anak.Rasanya sangat bahagia bisa bersama anak-anak.Namun, Maxime berkata dengan tidak sabar, "Cepatlah."Riki beranjak dari lantai dengan gusar saat mendengar suara marah papanya."Ayo pergi." Dia menepuk lipatan di tubuhnya. Ternyata dia sudah bangun sejak tadi, dia hanya sengaja tidak ingin meninggalkan tempat itu.Reina melihat tanpa daya saat keempat anaknya pergi. Lalu, dia menggerutu kepada Maxime, "Kamu kenapa, sih? Kenapa ngusir mereka begitu?"Maxime bergegas menghampirinya dan memeluknya."Kalau ada mereka, bagaimana kita bisa punya waktu berdua?"".

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2091

    Ketika Morgan pergi, dia melewati ruang tamu, melewati Aarav dan Daniel."Kamu baru pulang, apa sudah mau pergi lagi?" Daniel bertanya saat melihat Aarav akan keluar rumah."Hmm," jawab Morgan singkat.Daniel mengerutkan keningnya. "Jangan pergi, tunggu sampai makan nanti."Morgan tidak sependapat, bersikap seakan tidak mendengar perkataannya dan terus melangkahkan kakinya keluar rumah.Sikapnya membuat Daniel merasa canggung.Aarav yang berada di sampingnya memperhatikan semuanya dalam diam. Dia menyesap tehnya, lalu berkata, "Anak-anak sudah besar, jadi suka memberontak. Rendy juga sering membuatku kesal, jadi jangan ambil pusing.""Hmm." Daniel mengangguk."Kalau nggak ada yang lain, kami akan pulang dulu. Aku minta tolong kepadamu untuk bicara dengan Max terkait kerja sama ini." Aarav berhenti sejenak, lalu menambahkan, "Bagaimanapun juga, kamu itu ayah Max, kepala keluarga.""Kak, jangan khawatir."Daniel mengantarnya pergi.Sebenarnya Daniel tidak bodoh, mana mungkin dia tidak ta

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2090

    Daniel mengangguk berulang kali. "Tentu saja, Kak."Setelah mengatakan itu, sebagai orang tua yang baik, dia langsung melangkah mendekati Tommy."Tommy, kalau kamu nggak mau pakai topeng ini, kamu nggak perlu memakainya."Daniel memaafkan Tommy atas nama Riko tanpa menanyakan apa yang terjadi hari itu.Riko mengerti orang seperti apa kakeknya, dia pun tidak marah.Tommy segera melepaskan topeng Siluman Babi itu dari wajahnya. Dia menginginkan topeng Raja Kera, siapa yang menginginkan topeng Siluman Babi.Aarav pura-pura memelototinya. "Tommy, cepat bilang terima kasih sama Kakek.""Terima kasih, Kakek.""Ini bukan apa-apa, nggak perlu berterima kasih," kata Daniel sambil tertawa.Aarav memperhatikan bahwa situasi di sini begitu harmonis dan bahagia, jadi dia mengutarakan tujuan kedatangannya."Max, karena kita keluarga, aku nggak akan basa-basi. Aku dengar IM Grup memiliki proyek di luar negeri yang membutuhkan penghubung? Bagaimana pendapatmu tentang perusahaan kita?"Maxime tahu bahw

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2089

    "Ayah, kalau Ayah benar-benar ingin berubah, lebih baik bersikap baik pada Ibu dulu, itu yang utama." Maxime mengatakan ini dari lubuk hatinya yang terdalam. "Apa Ayah ingat, saat aku dan Reina ingin bercerai, bukankah Ayah menasihatiku biar nggak cerai dengannya atau aku akan menyesal nantinya.""Saat ini, apa Ayah menyesal?" tanya Maxime.Wajah Daniel sedikit menegang.Dalam hal hubungan dan perasaan, pihak yang menyaksikanlah yang akan sadar lebih jelas.Pada awalnya, dia bisa melihat sekilas bahwa Reina adalah menantu yang baik, dia pun memperlakukan Maxime dengan baik. Jika Maxime menceraikannya, dia pasti tidak akan bisa menemukan orang lain yang akan memperlakukannya dengan baik.Demikian pula, Maxime juga menerapkan situasi ini kepada ayahnya."Sayangnya, aku dan ibumu sudah tua dan berbeda darimu saat itu. Kamu nggak ngerti."Daniel masih tidak bisa melepaskan harga dirinya dengan meminta rujuk.Maxime sadar akan hal ini dan tidak mencoba membujuknya lebih jauh."Oh ya, bagaim

DMCA.com Protection Status