"Amara, sudah datang, ayo masuk, Nak." Aku tersenyum sembari menyambut pelukan mama Ikhram. Ini pertemuan kami yang ketiga dan sambutannya masih terasa hangat, karena itu aku berharap itu tidak berubah.Tadi pagi Ikhram berangkat ke Dubai untuk urusan pekerjaan. Aku tidak mengantar karena tidak enak pada semua orang, lagipula Ikhram juga tidak memintanya. "Duduk dulu sebentar, Tante bereskan pekerjaan dulu baru kita pergi makan siang." Mama Ikhram membawaku duduk di ruang tunggu. Kemudian beliau pergi masuk membereskan pekerjaannya. Yah, saat ini kami janjian di butik miliknya, butik yang sangat besar dengan barang yang harganya luar biasa bagiku. Lima menit, sepuluh menit sampai dua jam mama Ikhram tidak lagi keluar. Aku masih menunggu meski bingung harus berbuat apa, banyak pegawai yang melirik tapi tidak ada yang menyapa sama sekali, ingin bertanya tapi tatapan mereka terlihat aneh.Aku memilih untuk diam dan menunggu, meski tidak ada tanda-tanda mama Ikhram akan kembali. Aku maki
Last Updated : 2024-02-18 Read more