"Mama tidak perduli, dengan masalah mereka. Begitu cucu mama lahir, kita akan memikirkan lagi cara mengusir wanita gila itu." Aku terdiam mendengar ucapan mama Rida. Siapa yang dia sebut wanita gila, apa yang dia maksud itu ... Aku. Dia berencana memisahkan aku dengan anakku? Tidak boleh. Aku harus mencari jalan, agar rencananya tidak terjadi. "Sayang, sedang apa di situ." Aku tersentak mendengar suara Ikhram. Aku segera mengambil gelas dan mengisi dengan air. Begitu mama Rida datang, dia terkejut melihatku. "Sejak kapan kau ada di sini, Amara?" tanyanya dengan tatapan curiga. "Baru saja, Tante. Ini mau ambil air minum," jawabku sambil berusaha menenangkan diri, dari detak jantung yang tak terkendali."Minum air biasa atau air hangat, air dingin tidak bagus untuk kandunganmu," ujarnya pelan namun terdengar sinis. "Iya, ini juga air biasa. Amara, kembali ke kamar lagi, Tante." Tanpa menunggu lama, aku segera berjalan ke kamar. Tanpa memperhatikan tatapan Ikhram dan mamanya. "Sayang,
Read more