Semua Bab Istri Pengganti CEO Patah Hati: Bab 131 - Bab 140

155 Bab

Bab. 132.

"Delisa, apa kau sudah layani tamu saya di paviliun? Jangan sampai mereka kesusahan dalam membutuhkan sesuatu.""Sudah, Nyonya muda."Pagi hari Celine dan Zack duduk di meja makan untuk sarapan, satu bulan semenjak nyonya Gutawa dan tuan Charles tinggal bersamanya, tugas kedua asisten rumah tangganya selain bertambah, yaitu melayani kebutuhan finansial mereka.Baru saja Celine selesai bicara, tiba-tiba ponselnya berdering. Susah payah dia mengambil ponselnya yang berada di saku celana pendek yang dia kenakan."Siapa yang menelepon-mu?" Zack penasaran."Kepala rumah sakit jiwa, sebentar aku angkat dulu telepon ini."Celine menggeser tombol layar berwarna hijau hingga panggilan mereka tersambung."Selamat pagi, Nyonya. Saya punya kabar baik untuk Nyonya sekeluarga.""Kabar baik? Kabar baik apa, Sir?"Kenapa rumah sakit jiwa lalu menceritakan apa tujuan dia meneleponnya. Zack terus saja memandangi istrinya
Baca selengkapnya

Bab. 133.

"Ibu, jadi kau Ibuku?" Nyonya Gutawa mengangguk."Dan kau Papaku?" Tuan Charles merentangkan tangannya.Greta spontan berlari kedalam pelukan papa tersayang dengan air mata yang mulai membanjiri pipi mulusnya.Celine pun ikut menangis tak kuasa menahan rasa haru dalam pertemuan keluarga yang sudah lama terpisah."Syukurlah, ya Tuhan, mereka kini bisa berkumpul kembali."Namun tiba-tiba dia mengingat sesuatu."Mana mungkin aku membawa Greta pulang ke rumah, yang ada Honey pasti marah atau itu akan berdampak buruk juga nantinya."Dia berfikir sesaat kemana akan membawa mereka untuk tinggal. Tak lama setelah itu Celine mengambil ponselnya dan terlihat menghubungi seseorang.Nyonya Gutawa terlihat menunjuk pada Celine di saat dia sedang menelepon, Celine hanya bisa mengacungkan jempolnya sambil bicara.Belum selesai dengan orang tersebut, Greta terlihat berjalan menghampirinya yang membuat terpaksa dia meng
Baca selengkapnya

Bab. 134.

"Honey, kau sudah pulang? Bagaimana pekerjaan di kantor, apa ada masalah?" "Tidak, semuanya baik-baik saja," ujar Zack sambil melepas dasi yang melingkar di leher.Dia duduk lalu melepas sepatunya sendiri."Oh iya, bagaimana. Apa ada peningkatan pada diri, Greta?" Celine tersenyum melihat suaminya yang raga saat menyebut nama Greta.Dia tau kalau pertanyaan Zack ini hanya sekedar basa-basi pembuka obrolan agar tidak terlalu sepi."Dia sudah sadar sepenuhnya, dia juga sudah bisa menerima Aunty Gutawa sebagai Ibunya dan Uncle Charles sebagai Papanya.""Oiya? Bagus kalau begitu.""Tapi maaf, Honey. Aku tidak membawa mereka ke sini, aku menempatkan mereka di sebuah hotel. Mereka minta besok pagi untuk kembali ke Swis."Dan kini gantian Zack yang tersenyum. Celine pikir Zack akan marah mengetahui kalau istrinya itu tidak membawa mantan kekasihnya ke kediaman dia.Tetapi Zack justru bersyukur Celine tau soa
Baca selengkapnya

Bab. 135.

"Nah, ini minuman untukmu, Honey. Minumlah, ini akan menjaga daya tahan tubuh kamu."Dari tekstur warnanya saja Zack sudah ragu minuman apa yang istrinya berikan itu."Minuman apa ini, Baby? Sepertinya aku baru melihat minuman seperti ini?" ucap Zack sambil meringis saat menerima secangkir minuman herbal itu."Itu minuman herbal, baik untukmu.""Apa, minuman herbal? Tapi aku ...!""Sudah, jangan banyak bicara! Kamu minum saja, keburu dingin.""Tapi aku nggak suka dengan minuman herbal, Baby. Bagaimana aku meminumnya?"Sudah Veronica duga yang menguping dari luar pintu bersama Margot menahan tawanya agar tidak terdengar sampai ke dalam.Perdebatan terdengar terdengar begitu sengit gimana keduanya kekeh dengan ambisinya masing-masing."Apa kau tidak menghargai jerih payahku membuat minuman ini, Honey? Setidaknya kamu minum walau hanya sedikit."Dengan geram Zack menjawab, "Iya aku minum! Ok, aku
Baca selengkapnya

Bab. 136.

"Ya tuhan, cobaan apa lagi ini."Zack mengepak kepalanya saat melihat Celine tertidur pulas di atas tempat tidur, bahkan wanita itu masih mengenakan kimono yang digunakan dalam kamar mandi.Diner mereka gagal setelah Zack menunggu lama di pantai dasar, dia mengira kalau istrinya sedang bersiap dan ternyata ...Zack mendekat dan berusaha membangunkan Celine bermaksud agar istrinya itu ganti baju."Baby, kenapa kau tertidur bangun ayok ganti bajumu!" "Eeemmm, aku ngantuk Honey. Tolong kau jangan bangunkan aku," jawab dia dengan suara parau-nya."Haiz! Kenapa jadi begini, ck!" Terpaksa Zack mengganti baju istrinya dan melepas kembali baju formal yang sudah dia kenakan menggantinya dengan yang lebih santai."Kalau aku tidak cinta kepadamu, mungkin sudah aku seret kau keluar dari kamar ini, hufh!" gerutu Zack kesal.Dia berdiri sambil berkacak tangan dan mengajak Celine bicara. Merasa bosan di dalam kamar
Baca selengkapnya

Bab. 137.

"Morning Honey."Pagi harinya Celine bangun, dia duduk sambil menggeliat, mengulur tubuhnya yang terasa pegal."Hem," jawab Zack singkat. Saat itu juga Celine teringat kalau semalam dia baru saja menggagalkan dinernya."Astag, maafkan aku, Honey. Aku tidak bermaksud untuk menggagalkan makan malam kita! Aku ..., aku ...!""Sudah lah, kau mungkin capek, kau istirahatlah, aku berangkat sekarang!"Zack mendekat dan mencium kening sang istri, walau suaminya menyuruh untuk beristirahat tetapi Celine justru turun dari tempat tidurnya dan mengikuti di belakang Zack."Honey, kau pasti marah padaku! Aku minta maaf. Benar apa katamu, kemaren aku sangat lelah.""Iya aku tau, makanya aku menyuruhmu untuk beristirahat, masuklah ke dalam! Aku berangkat sekarang!" Zack melakukan hal yang sama sebelum masuk ke mobilnya.Walau sepertinya ada yang mengganjal dalam hati Celine akan tetapi dia hanya bisa dia sambil melihat mobil itu
Baca selengkapnya

Bab. 138.

Marcel membawa Angel naik ke atas dataran tinggi dengan nuansa pegunungan yang hijau menyegarkan mata.Dia menghentikan mobilnya di sebuah bukit tinggi tampak bawah begitu curam seperti jurang.Jalanan di bawah dan rumah warga terlihat begitu kecil, awan biru yang mendung semakin menambah kesan romantis."Waow, indah sekali di sini, Marcel. Kau tau dari mana tempat ini?"Mereka turun dari mobil dan duduk di atas kap-nya."Aku sering menghabiskan waktu di sini, jika aku jenuh dan tidak memiliki teman, aku duduk di sini seorang diri.""Oiya?" Sesaat Marcel menoleh ke samping.Tanpa dia sadar Angel terus saja memandang dia tanpa berkedip bahkan sambil menahan senyumnya.Rasanya tak ingin mengalihkan pandangan ke arah lain, pemandangan di depan yang begitu indah serasa terkalahkan oleh ketampanan pemuda yang kini duduk di sampingnya."Kenapa kau memandangku seperti itu?""Oh, tidak. Aku hanya salut
Baca selengkapnya

Bab. 139.

"Syukurlah Honey belum pulang, lebih baik aku bersiap sekarang!" Sementara Celine bersiap, dari arah depan terdengar suara Zack bicara dari yang menandakan kalau pengusaha muda itu sudah pulang.Suara langkah kaki terdengar menaiki tangga istana dan mulai membuka handel pintu kamar.Betapa terkejutnya Zack saat melihat istrinya menyambut kepulangan dia dengan dandanan yang begitu cantik."Baby, kau cantik sekali hari ini. Aku sampai tak kenal siapa yang berdiri di hadapanku sekarang!" Zack mendekat dan melingkarkan tangannya pada pinggang ramping Celine."Hem, memangnya setiap hari aku tidak cantik, begitu maksudmu?" Zack terlihat salah tingkah."Oh bukan itu maksudku! Bahkan kau selalu membuatku rindu setiap hari. Kau tau, setiap hari aku ingin secepatnya pulang dari kantor hanya untuk menemui-mu!""Oiya? Benarkan itu?" Zack mengangguk, "Ok, kalau begitu, bersiaplah. Aku akan mengajakmu diner di luar malam ini.""Diner?
Baca selengkapnya

Bab. 140.

"Jangan-jangan Kak Celine sudah bosan dengan Kak Zack, maksudmu?" Ucapan Granella spontan mendapat sentakan keras dari Jesica."Huz! Bukan itu maksudku!""Lalu, jangan-jangan..., jangan-jangan apa maksudmu?""Jangan-jangan Kak Celine hamil.""Ha_hami?" ucap Celine terkejut.Semuanya spontan berbinar bahagia mendengar berita yang belum pasti adanya.Sementara Celine sendiri tidak merasa kalau dirinya tengah hamil, namun kendati demikian dia rasa kalau dirinya telah terlambat datang bulan."Benar, benar! Mungkin benar apa yang dikatakan oleh Jesica, Zack. Lebih baik kau bawa Celine ke Dokter untuk periksa!"Zack menyetujui apa yang diperintahkan oleh Mamanya. Sebisa mungkin dia merayu agar istrinya itu mau pergi untuk periksa."Sayang, kita ke rumah sakit sekarang yah! Mungkin benar apa yang di katakan oleh mereka, bisa jadi kau hamil."Zack begitu lembut mengajak agar tidak ada penolakan dari Ce
Baca selengkapnya

Bab. 141.

"Siapa yang menelepon-mu, Granella?""Berlian managerku, dia bilang kalau besok lusa aku harus ke Catania untuk melihat proyek pembangunan kerja samaku dengan Tuan Erdo di sana."Zack hanya mengangguk, tak heran dengan adik perempuan satu-satunya itu, selain bisnisnya yang semakin maju dia harus keliling beberapa negara untuk meninjau bisnisnya di sana."Catania? Bukankah itu dekat dengan Kakakmu, Marcel? Setahu aku Marcel tinggal di Sisilia?"Mereka baru teringat setelah Celine bicara. Granella kembali bersemangat, padahal awalnya dia mulai malas, tetapi mendengar nama kakaknya itu menjadi penyemangat sendiri untuknya.''Kau benar, Kak. Aku bisa mampir ke tempat Kak Marcel nanti. Atau aku tidak menghubungi dia lebih dulu, supaya memberi kejutan untuknya?""Ide bagus itu, Granella. Aku yakin kalau Kakakmu Itu pasti sangat terkejut tiba-tiba kau ada di sana.""Iya, Kak. Aku minta pada kalian, jangan ada yang memberitahu K
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
111213141516
DMCA.com Protection Status