Semua Bab Istri Pengganti CEO Patah Hati: Bab 101 - Bab 110

155 Bab

Bab. 102.

Usia menyuapi Celine makan pisang Granella dan Jesica keluar berniat untuk melihat pemandangan rumah sakit.Meraka kembali di buat benci saat melihat Zack dan Greta sedang mengobrol.Zack melemparkan senyum pada kedua adiknya itu tetapi Jesica dan Granella sama sekali tidak membalas senyuman itu."Semua gara-gara wanita itu Kak Zack jadi berubah. Kalau saja dia tidak hadir, pasti tidak akan seperti ini!" ucap Granella nyinyir.Greta hanya memutar bola matanya malas karena sudah tau kalau mereka berdua sedang membicarakannya."Coba kau dekati mereka, aku yakin mereka mau menerimamu." "Apa kau gila, Zack. Mana mungkin mereka mau menerimaku. Lihat ekspresinya saja sudah terlihat kalau mereka tida suka kepadaku!""Kau coba saja dulu. Mereka belum mengenalmu, aku yakin setelah mengenalmu, mereka akan menerimamu sebagai calon Kakak iparnya.""Hufh, kau ini!" Dengan berat hati Greta menuruti apa yang Zack katakan. Dia
Baca selengkapnya

Bab. 103.

"Celine, kenapa bisa jadi seperti ini?""Leo, Zack, dia mengkhianati aku! Wanita itu kembali dan merusak semuanya!" Sudah Leo duga kalau akan menjadi seperti ini, pasalnya Zack memang tidak bisa move one dari kekasihnya itu."Sialan! Laki-laki pengecut! Dimana dia sekarang? Akan ku beri dia pelajaran!" Tapi Celine mencegahnya."Leo! Tidak perlu. Kau tidak perlu bicara apapun dengannya. Percuma, Zack tidak akan mendengarkan!" Sepertinya benar apa yang di katakan oleh Celine, apalagi sekarang Zack sedang bahagia berjumpa dengan Greta, mana mungkin dia mau mendengarkan Leo bicara."Kau harus kuat! Buktikan kepadanya kalau kau bukan wanita yang lemah.""Makasih, Le. Aku bingung untuk minta tolong dengan siapa lagi, sementara mereka sibuk dengan urusannya masing-masing.""Kau sudah meminta bantuan pada orang yang tepat, Celine. Aku dengar-dengar kalau Raka sudah mengetahui semuanya, bagaimana reaksi dia kalau mendengar kamu sekarang i
Baca selengkapnya

Bab. 104.

"Siapa yang menelepon-mu? Pasti wanita itu yang menelepon!" Zack hanya diam."Sudah kuduga, dia pasti gelisah kalau tau kau berada di sini. Lebih baik kau pulang saja, biar Leo yang menjagaku di sini!"Membiarkan istrinya dengan pria lain sama halnya bersiap untuk kehilangan Celine, Leo bisa saja mencuci otaknya yang membuat Celine semakin benci kepadanya.""Baby, bisa tidak kalau kau bicara sedikit lembut denganku? Kau tidak perlu memikirkan soal Greta, biar aku yang akan mengurusnya nanti." Kini Celine yang hanya diam, muak dengan sikap suaminya ini.Komunikasi mereka semakin memburuk, setelah Celine mengalami keguguran, Zack berusaha bersikap lembut kepadanya namun tidak untuk Celine yang terlanjur kecewa hingga susah untuk bersikap lembut, dia justru membuang muka enggan untuk memandang suaminya.Merasa tidak di tanggapi Zack pun kembali menjauh dan duduk di tempat semula sampai Leo kembali membawa sebuah kantung plastik berisi makana
Baca selengkapnya

Bab. 105.

"Ibu, kau datang?""Gimana keadaanmu, Nak. Apa semakin membaik?""Aku jauh lebih baik, Bu.""Syukurlah kalau begitu, aku senang mendengarnya. Zack kau masih ada di sini?" "Iya, dan sekarang aku harus pulang. Aku harus bersiap pergi ke kantor." Dia berjalan mendekati mereka."Baby, aku pulang dulu. Malam nanti biar aku yang menemanimu di sini." Zack mendekatnya wajahnya berniat mencium istrinya namun Celine mengelak, bahkan dia tidak menghiraukan apa yang suaminya katakan.Zack sama sekali tidak marah karena tau kalau istrinya ini masih kesal. Dia menitipkan pada Veronica sebelum pulang ke rumah."Maafkan aku, Bu. Aku belum bisa memaafkan putramu!" Veronica tersenyum kecut.Sampai kapan prahara rumah tangga mereka usai. Rasanya dia tidak tega melihat anak dan menantunya selalu seperti ini."Aku tau apa yang kau rasakan saat ini, Nak."Dokter Bardo datang memeriksa dan memperbolehkan Celine untu
Baca selengkapnya

Bab. 106.

"Kenapa kau pulang tidak memberitahuku? Aku bisa mengantar kalian pulang."Semula Celine hanya diam, malas untuk menjawab, dia menyerahkan jawaban itu pada Veronica namun nyatanya dia hanya diam."Nggak perlu. Aku dan Ibu bisa pulang dengan taksi." Tak tau bahwa saat itu juga Celine di perbolehkan untuk pulang, maka Veronica menyuruh sopirnya untuk pulang.Terpaksa mereka menggunakan taksi online untuk mengantarnya pulang."Bukan seperti itu! Aku cuma khawatir dengan kondisimu! Kenapa kau sangat keras kepala, Baby!""Kalau kau tidak suka, lebih baik kau ceraikan aku!"Semua spontan membelalakkan matanya, bukan hanya Zack saja, tapi juga Veronica yang tak mengira kalau Celine punya pemikiran seperti itu. Padahal dia sudah pernah berjanji kalau apapun yang terjadi, dia akan tetap menemani suaminya."Celine, apa yang kau katakan?" "I-Iya gitu! Lalu apa yang harus aku pertahankan jika suamiku sudah tidak mencintai
Baca selengkapnya

Bab. 107.

"Greta, sedang apa kau di sini! Bagaimana jika Mama dan Celine tau?" "Aku tidak perduli! Zack, ada yang mau aku bicarakan denganmu!" Siang hari Greta nekat datang ke istana Welyoston dan kebetulan saat itu Zack berada di depan rumah.Wanita itu sudah tidak perduli lagi dengan orang tua atau istri dari kekasihnya itu."Aku hamil! Dan kau harus bertanggung jawab!"Degh!Zack terperangah dengan ucapan Greta, bisa-bisanya wanita ini hamil di saat Celine baru saja kehilangan bayinya. Bagaimana perasaannya jika dia tau soal itu."Hamil? Nggak mungkin! Kau pasti berbohong, Greta!""Berbohong kau bilang? Ini buktinya!"Plak!Sebuah amplop berisi hasil pemeriksaan dokter, Greta letakkan kasar di atas meja. Perlahan Zack mengambil kertas itu dan membukanya pelan.Matanya membelalak saat melihat nama yang tertera di dalam kertas tersebut."Jadi ..., jadi kau benar-benar hamil? Antara senang dan
Baca selengkapnya

Bab. 108.

"Tidak, aku tidak boleh melakukan ini. Masih banyak hal yang bisa aku lakukan dari sekedar bunuh diri!" Klenting!Celine membuang pisau itu dengan penuh ketakutan di atas lantai. Saat itu juga pikirannya tersadar kalau mengakhiri hidupnya bukanlah penyelesaian masalah, bukankah tujuan semula iyalah untuk membawa Zack ke jalan yang benar, itu artinya dia harus menyadarkan suaminya itu dari pengaruh wanita jalang itu.Dengan telat yang kuat, Celine kembali keluar kamar dan menghampiri Zack dan Greta yang masih duduk d luar rumah.Melihat menantunya yang berjalan begitu tegas membuat Veronica penasaran, dia pun mengikuti di belakang Celine berjalan."Baby, apa kau baik-baik saja?" Zack seketika bangun dari duduknya."Aku menyetujui kau untuk menikah dengannya."Degh!Semua sontak tertegun dengan ucapannya, kecuali Greta yang tampak girang setelah melihat Celine menyerah."Celine, apa yang kau katakan? Ken
Baca selengkapnya

Bab. 109.

Dekorasi pernikahan bernuansa putih dengan bunga warna warni menghiasi sebuah gedung yang sengaja Zack sewa untuk janji suci pernikahannya dengan Greta.Bersama dengan kedua aduk gadisnya dan Veronica, Celine menguatkan diri untuk datang ke acara pernikahan suaminya akan di laksanakan.Dia berusaha tetap tegar, walau sesungguhnya dia sangat rapuh.Di dalam mobil dia termenung sambil memandang ke luar lewat jendela pintu."Kau tidak perlu khawatir, Celine. Semuanya akan baik-baik saja." Celine hanya tersenyum.Sampai di lokasi tersebut dimana Zack duduk berdampingan dengan Greta yang kini mengenakan gaun berwarna putih panjang dengan belahan dada rendah.Pria itu seketika bangun dari duduknya saat melihat rombongan keluarganya datang."Akhirnya, istrimu datang juga, Zack!" Namun Zack tidak menghiraukan ucapan calon istrinya. Pandanganya tetap fokus pada mereka yang kini mulai turun satu persatu."Ayok, kita kesan
Baca selengkapnya

Bab. 110.

"Marcel." Semua membelalakkan matanya saat pria tampan itu sampai di hadapan mereka, begitu juga dengan Greta yang tidak asing dengan pemuda itu.Veronica tersenyum lega sambil memeluk tubuh Celine sangat erat seolah mengatakan kalau dialah yang selama ini di tunggu."Pak pendeta tolong hentikan acara pernikahan ini. Pernikahan ini tidak sah." Dengan santainya Marcel naik ke atas altar dan menghampiri mereka.Melihat ulah adiknya yang datang tiba-tiba tentu membuat Zack tak terima. Dia spontan merai kerah baju Marcel seraya berkata. "Hei, apa maksudmu! Kenapa kau tiba-tiba datang dan mengacaukan semuanya!" Tapi Marcel justru tersenyum.Dia memandang pada Greta yang terlihat salah tingkah."Wanita yang akan kau nikahi ini adalah, ular!""Sial! Apa maksudmu?" Semuanya tampak panik."Kau tanyakan saja kepadanya. Kita pernah melakukan itu di Italia dulu."Wajah bengis Zack seketika mengarah pada Greta.
Baca selengkapnya

Bab. 111.

"Maafkan Mommy, Sayang. Mommy baru bisa menemui-mu sekarang. Kau pasti bahagia di sana, dengan Tuhan. Tuhan pasti sangat baik padamu, dia pasti begitu menyayangimu, anak'ku."Di atas pusara anaknya, Celine kembali meneteskan air mata. Bahkan bulir bening itu tampak membasahi batu nisan yang tertuliskan nama Alvaro. Sengaja Zack memberi nama itu di atas batu nisan agar si jabang bayi yang baru berusia 7 bulan mudah untuk di ingat.Di temani oleh Marcel yang duduk di sampingnya, Celine begitu terlihat terpukul, sekaligus lega bahwa suaminya telah gagal menikah.Namun bukan berarti dirinya sudah memaafkan Zack, rasanya berat sekali untuk percaya padanya kembali, walau pria itu minta maaf sekalipun."Doakan Mommy, agar Mommy kuat menjalani semua ini, Sayang. Mommy tau, kau pasti melihat dari atas sana. Bersenang-senanglah dengan Tuhanmu, Sayang."Usai melepas semua kegundahan hatinya, Celine dan Marcel pulang ke rumah dimana semua keluarga se
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
910111213
...
16
DMCA.com Protection Status