Semua Bab Menjerat Hati Dokter Tampan: Bab 61 - Bab 70

212 Bab

61. Saudara Tiri

Erika menoleh saat dia mendengar suara laki-laki memanggil nama Liora. Seketika matanya membulat takjub saat melihat laki-laki yang kini berdiri di ambang pintu masuk.Terkesima dengan ketampanan laki-laki itu, Erika lupa dengan jambakan di tangannya.Merasa jambakan itu merenggang, Liora dengan sekuat tenaga mendorong sang kakak. Hingga akhirnya tubuh Erika terhuyung ke belakang menubruk sebuah kursi. "Auw," Erika merintih kesakitan. Dia kini memegangi pinggangnya yang terasa nyaris patah. "Liora kau jahat sekali!"Liora tak peduli. Dia justru merapikan rambut dan bajunya yang tampak berantakan karena ulah perempuan gila itu. Ervan segera menghampiri. Dan memastikan, "Liora kau tidak apa-apa?"Mendengar pertanyaan laki-laki itu, Erika mengernyit tak percaya. Kenapa laki-laki itu terlihat begitu khawatir pada Liora? Apa hubungan laki-laki itu dengan adik tirinya? Membuat Erika semakin bingung."Dia tidak apa-apa. Kau t
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-27
Baca selengkapnya

62. Membuat Ervan Pusing

Awalnya Liora masih tak terima saat Erika meminta untuk membawanya ke rumah sakit. Setelah melakukan perdebatan kembali, Liora mengalah. Itupun juga atas bujukan Ervan. Hingga mobil yang mereka tumpangi akhirnya sampai di lingkungan rumah sakit, Liora tak mau keluar dari mobil. Dia masih duduk santai di jok samping Ervan mengemudi."Liora, pinggangku sakit. Aku tidak bisa berjalan, jadi kau harus menuntunku!" teriak Erika. Membuat Ervan yang juga masih ada di dalam mobil nyaris menutup telinga, rasanya gendang telinganya nyaris pecah karena suara perempuan itu."Liora, bantulah dia." Kini Ervan yang meminta pada istri sahabatnya itu. Jika dia tak ikut campur, Liora dan Erika mungkin sampai saat ini masih berdebat di kantor."Kau saja yang membantunya. Jika kau meminta aku, aku tidak akan menuntunnya tapi lebih tepat akan menyeretnya."Mata Erika seketika membulat saat mendengar pembicaraan Liora pada sang bodyguard. Dia ingin protes, nam
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-27
Baca selengkapnya

63. Tak Mau Melihat Liora Dan Arka Bersama

Sesampainya di ruang pribadi sang suami, Liora sama sekali tak melihat keberadaan Arka. Dia menghela nafas pelan, lalu melirik arloji kecil yang melingkar di pergelangan tangannya."Mungkin ini bukan waktu istirahat, jadi Arka masih sibuk."Akhirnya Liora memutuskan untuk keluar dari ruangan itu. Tak ada pilihan lain, terpaksa dia mendatangi Erika yang masih ditangani. Belum sempat bertanya pada suster di mana tempat Erika diobati, langkah Liora terhenti di depan sebuah ruang penangan. Dari ruangan tersebut terdengar teriakan yang sangat dia kenali, itu adalah suara cempreng sang kakak. Liora sudah menemukannya. "Tapi ini sakit sekali, saya yakin ini pasti cidera parah! Saya tidak mau ditangani dengan anda, tolong panggilkan dokter profesional untuk mengobati saya!"Liora mengernyit, merasa malu sendiri setelah mendengar protestan tak masuk akal dari sang kakak. "Maaf Bu, sekali lagi saya katakan. Ini hanya cidera ringan dan n
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-28
Baca selengkapnya

64. Rasa Tidak Rela

Mendengar ucapan Erika, Arka mengernyit bingung. "Selingkuh?"Erika mengangguk meyakinkan. Dia lalu kembali berucap, "kau tau. Aku tadi ke kantor dan ada seorang laki-laki yang menghampiri Liora. Dia sangat dekat dengan Liora. Bahkan saat melihat aku di dorong oleh Liora, dia justru mengkhawatirkan Liora bukan aku. Apapun yang Liora katakan, laki-laki itu juga selalu menurut. Tadi dia juga ikut ke sini, dia mungkin masih di sekitar sini!"Pandangan Arka kini mengarah pada sang istri dengan sorot curiga. Namun Liora tidak panik dengan tuduhan sang kakak. Dia berbisik pelan, "yang dimaksud dia adalah Ervan, sayang. Aku tidak mungkin selingkuh.""Ervan?" Beo Arka yang langsung diangguki sang istri. Walau Liora sudah mengatakan siapa laki-laki yang dimaksud Erika barusan, tetap saja curiga Arka tidak bisa hilang. Dia balas berbisik pada sang istri, "walaupun kalian tidak selingkuh. Secara tidak langsung kak Erika telah mengatakan bagaimana hubunganmu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-28
Baca selengkapnya

65. Menjadi Senjata Untuk Liora

"Itu mobil Arka." Tunjuk Ervan pada sebuah mobil putih yang tak begitu jauh dari mereka, memberitahu pada Liora. Liora mengangguk, mengiyakan. Sebelum keluar kantor dia sudah mendapat telepon dari sang suami, jika dia akan dijemput. Padahal Liora sudah mengatakan akan diantar pulang oleh Ervan, dan tidak mau merepotkan Arka karena pasti suaminya itu juga lelah karena seharian bekerja. Tapi Arka tetap bersikeras untuk menjemputnya. Sebenarnya tak masalah, justru Liora senang. Dia bisa menduga jika sang suami pasti cemburu melihatnya terlalu dekat dengan Ervan. Hal itu membuat Liora jadi mempunyai niat untuk memanfaatkan kedekatannya dengan Ervan, sampai sang suami mengakui perasaan cemburu tersebut."Baiklah Ervan. Kalau begitu, aku pulang dulu."Ervan mengangguk mengiyakan. Liora kemudian melangkah, menghampiri mobil sang suami. Sesampainya, dia lalu membuka pintu mobil itu tapi tidak langsung masuk ke dalam. Dia bertanya lebih dulu pa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-28
Baca selengkapnya

66. Alasan Untuk Tidur Satu Kamar

Pagi itu, setelah selesai berpakaian rapi Arka keluar dari kamarnya. Dia kemudian memperhatikan sekelilingnya yang tampak sunyi, Arka lalu menoleh menatap pintu kamar Liora yang masih tertutup. Dia menatanya penasaran, apakah sang istri masih tidur?Tapi, belakangan ini dia tidak pernah lagi membangunkan Liora. Karena perempuan itu sudah terbiasa bangun pagi untuk bersiap berangkat ke kantor. "Apa Liora terlalu lelah sampai bangun kesiangan?" tanya Arka pada dirinya sendiri. Tentu dia masih ingat jika kemarin istrinya itu menyelesaikan pekerjaan sampai larut malam. Arka memaklumi jika hari ini Liora akan bangun siang. Tapi ... "Jika aku berangkat ke rumah sakit lebih dulu tanpa membangunkan Liora, siapa yang akan mengantar Liora ke kantor? Aku tidak mau Ervan menjemputnya lagi."Arka kini mengambil ponselnya yang berada di saku kemeja. Dia melihat isi pesannya pada Ervan beberapa menit lalu, dia telah meminta sang sahabat untuk tak menjemput Liora lagi. T
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-28
Baca selengkapnya

67. Ciuman Pagi

Setelah melakukan hal itu Liora tertawa pelan, dia puas telah membuat wajah sang suami bersemu merah karena ulahnya. Dia kembali menarik kerah kemeja sang suami pelan, agar dapat memberikan ciuman singkat kedua kalinya pada Arka. Namun dengan cepat kali ini Arka menahan. Membuat Liora menatapnya dengan sorot protes. "Sayang -""Liora aku ingin berangkat bekerja," ucap Arka tegas. Dia berusaha menenangkan jantungnya yang lagi-lagi harus berdegup kencang. Arka berharap kali ini Liora tak akan tahu bahwa dia sudah mulai gugup kembali. Mendengar ucapan Arka, Liora tak marah karena sang suami menolak ciuman darinya. Dia justru tersenyum gemas, saat sebuah pemikiran muncul di kepalanya. "Baiklah, aku paham. Kalau begitu mari lanjutkan setelah kamu pulang kerja, aku akan menunggumu di rumah."Arka mengernyit, ucapan Liora justru membuatnya bingung. "Apa maksudmu?""Kamu tidak mau aku menciummu sebelum berangkat bekerja karena kamu ta
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-29
Baca selengkapnya

68. Liora Yang Salah Paham

Seperti apa yang telah Liora rencanakan tadi pagi. Kini perempuan itu telah berada di rumah sakit untuk melihat sang suami bekerja. Namun Liora juga tak mau mengganggu pekerjaan sang suami, dia memutuskan untuk datang tepat jam makan siang. Dia yakin saat ini semua petugas medis di rumah sakit itu juga sedang beristirahat, termasuk Arka. Sambil menenteng sebuah rantang kecil berisi makanan untuk sang suami, Liora memasuki rumah sakit tersebut.Walau banyak yang masih belum mengenalnya, namun tak ada yang melarang Liora untuk berkeliaran bebas di sana. Mungkin beberapa orang mengira dirinya adalah wali dari salah satu pasien di sana. Hingga sampai di ruang Arka, Liora tak menemukan keberadaan laki-laki itu. Dia menghela nafas pelan. "Kenapa setiap aku ke sini untuk melihatnya, Arka selalu tidak ada di ruangan? Bahkan saat jam makan siang. Apa dia sangat sibuk?"Liora yang masih berdiri di ambang pintu masuk ruangan tersebut, menoleh ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-29
Baca selengkapnya

69. Satu Sendok Berdua

Setelah mengetahui tujuan Liora datang ke rumah sakit untuk membawakan makan siang untuknya, Arka memutuskan mengajak sang istri  untuk ke ruang pribadinya. Dia sendiri juga tidak mau terlalu lama berada di depan ruang rawat Seyla, takut Liora akan curiga. Untuk sementara ini Arka akan membiarkan Liora salah paham, mengira Seyla adalah sepupunya. Sampai Arka menemukan waktu yang tepat, dia pasti akan mengatakan semuanya pada Liora.Arka mulai membuka rantang kecil yang sudah Liora berikan padanya. Dia kini duduk bersampingan dengan Liora di kursi kerjanya. "Aku tadi membelinya," ucap Liora memberitahu. Arka mengangguk, laki-laki itu juga sudah menduga tidak mungkin Liora yang memasak. Mengingat istrinya memang tidak bisa masak.Satu suap nasi akhirnya masuk ke mulut Arka. Arka mulai menikmati makan siangnya dengan tenang. Sesekali melirik Liora di sampingnya yang terus memperhatikan dirinya. "Kamu tidak makan?"Liora menggelen
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-29
Baca selengkapnya

70. Demi Mendapatkanmu

Pukul sembilan malam, Arka baru pulang. Kebetulan hari ini rumah sakit kedatangan banyak pasien, membuatnya tidak bisa pulang sore seperti biasanya. Kini dia ingin segera istirahat. Namun saat memasuki rumah, Arka mendadak bingung saat merasa suasana begitu sunyi. Membuatnya teringat pada sang istri. Dimana Liora saat ini?Namun sebuah denting berasal dari ruang makan berhasil menyita perhatian Arka. Dia penasaran, lalu memutuskan untuk menghampiri. Sesampainya, dia melihat sang istri telah menyiapkan hidangan di atas meja makan. Perempuan itu belum menyadari kedatangannya. Arka lalu memanggil, "Liora."Liora menoleh, dan seketika mengukir senyum lebar saat melihat suaminya sudah berada di sana. "Sayang, kamu sudah pulang?"Arka mengangguk, lalu menghampiri perempuan tersebut. Dia melihat di atas meja makan depannya itu sudah terhidang semangkuk sup dan nasi. Ini membuat Arka teringat kembali dengan kejadian malam itu, saat Liora memboh
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-29
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
22
DMCA.com Protection Status