Home / Rumah Tangga / Menjerat Hati Dokter Tampan / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Menjerat Hati Dokter Tampan: Chapter 81 - Chapter 90

212 Chapters

81. Hamil

Setelah sampai di rumah sakit, Liora meminta Ervan untuk menemui Arka. Dia sengaja mengatakan akan menunggu di mobil, padahal diam-diam dia justru ke ruang dokter kandungan tanpa sepengetahuan siapapun. Sesampainya di sana, dia menemui dokter kandungan yang beberapa minggu lalu dia temui. Liora menceritakan semua keluhannya sejak tadi malam, dan dokter itu memutuskan untuk memeriksanya. Liora juga diminta untuk melakukan testpack. Dan benar dugaannya, dia hamil.Liora masih tak percaya. Akhirnya yang selama ini dia inginkan terjadi. Dia nyaris ingin menangis haru setelah dokter dan testpack yang dia pakai barusan menyatakan dirinya benar positif hamil. "Selamat atas kehamilan anak pertamanya Bu Liora. Pasti anda juga tidak sabar untuk segera memberitahu dokter Arka tentang ini."Liora mengangguk mengiyakan. Tentu saja, dia sengaja tak memberitahu siapapun jika tujuan utamanya ke rumah sakit untuk menemui dokter kandungan. Dia ingin membuat supri
last updateLast Updated : 2024-05-02
Read more

82. Terluka

Melihat Arka dan Ervan berjalan menuju parkiran, Liora yang sudah berada di dalam mobil itu segera menghapus air matanya. Dengan sekuat tenaga dia menahan perih di hatinya, berpura-pura seakan masih tidak tau apa-apa.Testpack yang dia pegang tadi kini dimasukkannya ke dalam tas. Liora mengurungkan niatnya untuk memberitahu hal itu pada suami. Menurutnya lebih baik Arka tidak tau apa-apa tentang kehamilannya saat ini. Sekarang dia sadar, kenapa Arka tidak mau sampai Liora hamil. Liora sadar kenapa Arka sampai saat ini sulit mengatakan cinta padanya, bahkan masih tetap bersikeras akan menceraikannya. Ternyata ini alasan semuanya.Yang lebih membuat Liora terluka, kenapa sejak awal Arka tidak jujur padanya jika laki-laki itu sudah memiliki tunangan? Kenapa harus membuat Liora jatuh cinta sedalam ini?Pintu mobil terbuka, Liora menoleh. Arka berdiri di sampingnya sambil menatap khawatir. "Ervan bilang kondisimu tidak baik-baik saja selama
last updateLast Updated : 2024-05-02
Read more

83. Untuk Memiliki Selamanya

Sesampainya di rumah, tubuh Liora lemas. Dia terjatuh saat dirinya sampai di kamar. Semua barang-barang miliknya yang berada di dalam tas kini berhamburan ke lantai. Liora sudah tak sanggup menahan air matanya. Dia menangis histeris. "Bodoh! Kenapa aku tidak mencaritahu siapa Arka lebih dulu sebelum menikah? Kenapa aku tidak bertanya lebih dulu dia sudah memiliki tunangan atau belum? Kenapa aku tidak memikirkan semua itu? Kenapa ...?"Pandangan Liora mendadak mengarah pada sebuah cincin yang melingkar di jari tengah salah satu tangannya. Ucapan Arka yang mengatakan cincin itu adalah milik Seyla masih terngiang di telinga. Seketika Liora langsung melepas dan melemparnya ke sembarang arah."Aku tak mau melihat cincin itu, aku tidak mau melihat perempuan bernama Seyla itu!"Mendadak tangisan Liora terhenti. Pikirannya kembali teringat pada perempuan koma yang pernah dia lihat waktu lalu. Membuat hati Liora kini sedikit merasa lebih tenang.
last updateLast Updated : 2024-05-03
Read more

84. Memanfaatkan Keadaan

Arka menurut, dia tak mau membantah keinginan sang istri. Karena kondisi Liora sedang tidak baik, Arka juga tidak tega untuk meninggalkan perempuan itu sendiri berada di kamar. Malam ini, dia tak keberatan jika harus menemani Liora tidur di sana. Salah satu tangan laki-laki itu perlahan terulur, mengusap pucuk kepala Liora dengan lembut. Pandangan Arka tiba-tiba terarah pada tangan sang istri yang masih menggenggamnya erat. Arka seketika tersadar, ada sesuatu yang kurang pada jari tangan Liora. Cincin putih yang Liora ambil dari kamarnya waktu itu, kini tidak ada di jari sang istri. Arka sangat ingat, Liora memakainya di jari tengah bersampingan dengan cincin pernikahan mereka. Dia lalu meraih tangan Liora yang ada di dalam selimut, untuk memastikan jika Liora memindahkan cincin itu di tangan satunya. Namun tetap saja, Arka juga tak melihat cincin itu terpasang di sana. Membuatnya kini panik.Mata Liora perlahan kembali terbuka, dia belum terti
last updateLast Updated : 2024-05-03
Read more

85. Perhatian Yang Lebih

Pukul lima pagi, Arka terjaga. Dia berkedip beberapa kali, sebelum akhirnya sorot matanya mengarah pada wajah cantik sang istri yang masih terlelap. Posisinya saat ini masih sama seperti tadi malam, Arka memeluk tubuh perempuan itu namun tak begitu erat dengan satu tangannya yang kini menjadi bantalan Liora. Dia kemudian menelentangkan tubuhnya menatap langit-langit kamar. "Tidurku nyenyak sekali," ucap Arka pelan sambil memijat pangkal hidungnya untuk menghilangkan kantuk. Dia lalu menoleh, menatap Liora yang sama sekali tak terusik. Arka mulai menyentuh kening Liora sesaat. "Suhu tubuhnya normal, Liora tidak demam. Tapi kenapa dia terlihat seperti tidak enak badan?" Arka mulai beringsut duduk, sambil menarik perlahan tangannya yang masih menjadi bantalan Liora. Dia tak berniat untuk membangunkan tidur perempuan itu, namun usahanya justru gagal. Liora terbangun karena ulahnya. "Aku membangunkanmu," ucap Arka merasa bersala
last updateLast Updated : 2024-05-03
Read more

86. Masih Dirahasiakan

Mendengar pertanyaan sang suami, Liora mengukir senyum kosong. Dia lalu membersihkan bibirnya dengan tisu sesaat, lalu bertanya, "jika aku memang hamil kenapa?"Arka terdiam, tak bisa menjawab. Liora kemudian menegakkan tubuhnya. Menatap wajah Arka yang berubah ketakutan dari pantulan cermin di depannya. Sudah dia duga, kehamilannya ini pasti akan menjadi kabar buruk untuk sang suami. "Bercanda." Liora tersenyum lebar berusaha menutupi luka di hatinya. Pilihannya untuk menutupi kehamilan ini dari suami sepertinya memang tepat. "Aku tidak hamil."Arka menghela nafas lega. Jujur jantungnya seketika berdebar cemas saat Liora mengaku hamil. Entah kenapa sampai saat ini dia belum siap. Arka belum bisa memilih harus bertahan dengan Seyla atau Liora?"Kalau begitu aku ke ruang makan dulu untuk menyiapkan buah-buahan yang kamu minta tadi ya?"Liora mengangguk mengiyakan. Laki-laki itu kemudian melangkah pergi setelah mendapat ijin darinya.
last updateLast Updated : 2024-05-04
Read more

87. Orang Licik

Liora menggeleng, tak mengijinkan perempuan itu untuk sadar dari komanya. Seyla harus mati, perempuan itu tidak boleh hidup. Liora takut jika Seyla sembuh, Arka akan meninggalkannya dan memilih kembali dengan tunangannya. Perlahan Liora mendekatkan bibirnya ke telinga Seyla. Dia berbisik pelan, "Arka sudah menjadi milikku. Tidak ada yang bisa mengambilnya dariku. Kau sebaiknya mati saja, hidupmu sama sekali tak ada gunanya di dunia ini! Aku tidak mau melihatmu hidup!"Lagi-lagi jari tangan Seyla justru bergerak. Liora semakin panik, dia takut perempuan itu akan membuka mata. Tak ada yang bisa Liora pikirkan, hatinya terus mengatakan Seyla harus mati. Hingga tanpa sadar, Liora menarik semua alat medis yang terpasang di tangan Seyla. Dia juga melepas selang oksigen yang dipakai perempuan itu, membuat monitor pasien yang masih terhubung pada Seyla kini berbunyi semakin nyaring. Tidak ada rasa bersalah, Liora justru tersenyum puas atas semua perbua
last updateLast Updated : 2024-05-04
Read more

88. Menunggumu

Beberapa jam lalu Liora baru sampai rumah. Saat ini dia duduk santai di sofa ruang tengah, sesekali tertawa pelan saat pikirannya kembali teringat dengan perbuatannya saat berada di rumah sakit tadi. Sekarang dia hanya perlu bersabar menunggu kabar kematian Seyla, saat Arka pulang nanti. "Suamiku pasti akan sedih, dan menangisi perempuan tercintanya itu." Liora mengernyit, lalu menggeleng tak setuju dengan kalimatnya barusan. Dia kemudian meralat, "lebih tepatnya tunangannya itu, Seyla bukan lagi perempuan yang dicintai Arka. Yang dicintainya saat ini adalah aku."Liora menghela nafas pelan. Menyandarkan tubuhnya di punggung sofa, entah kenapa dia merasa waktu berjalan sangat lambat. Padahal Liora tidak sabar menantikan detik-detik kabar duka itu."Nanti jika Arka memberitahuku tentang kematian Seyla, dia tetap mengatakan perempuan itu sepupunya atau mengaku jika Seyla adalah tunangannya?" Liora mulai berpikir sebentar. Lalu menggeleng tak pedul
last updateLast Updated : 2024-05-04
Read more

89. Pilihan Yang Terbaik

Mendengar pernyataan sang istri, Arka cukup tertegun. "Aku mendengar pembicaraanmu dengan Ervan kemarin. Dan cincin yang aku pakai saat itu, adalah cincin tunangan kalian berdua kan? Itu sebabnya aku membuang cincin itu. Aku benci ... perempuan itu!""Kau tidak bisa membencinya hanya karena dia tunanganku. Kau tidak bisa menyalahkannya, karena semua ini salahmu Liora! Kau seharusnya berpikir, kenapa dulu kau harus menemuiku saat aku mabuk dan membuat kita akhirnya terpaksa menikah? Seharusnya kau mencari tahu lebih dulu tentangku, apa aku sudah memiliki kekasih."Satu tetes air mata akhirnya terjatuh dari sudut mata Liora. Namun dengan segera dia menghapusnya. Hatinya benar-benar sakit saat Arka menyalahkan dirinya dan memilih membela Seyla. Ditambah Arka mengaku terpaksa menikah dengannya. Kenapa sedikitpun Arka tak mau memikirkan perasaannya saat ini? Liora begitu sangat terluka."Aku ingin memberitahumu sesuatu Liora. Aku sudah memutuskan, aku
last updateLast Updated : 2024-05-05
Read more

90. Frustasi

Air mata sejak tadi tak bisa berhenti mengalir dari matanya. Liora terus terisak menahan perih di hatinya yang semakin menyiksa. Dia tak percaya, pada akhirnya dia tetap akan diceraikan oleh laki-laki yang sangat dia cintai. Apapun usahanya untuk mendapatkan Arka, Liora tetap gagal."Bagaimana dengan anak ini?" Liora menyentuh perutnya sambil bersandar di kaki kasur. Saat ini dia berada di kamar, berusaha mencari cara agar Arka tidak melaporkannya ke polisi dan juga tak menceraikannya. Namun pemikirannya sudah buntu, Liora justru semakin frustasi. "Jika aku mengatakan aku hamil, apa Arka justru akan membenciku?"Liora semakin terisak. Dia tak bisa membayangkan bagaimana marahnya Arka saat tau dirinya hamil. Bisa saja laki-laki itu justru memintanya untuk mengugurkan janin di dalam kandungannya ini, agar perceraian tetap berjalan. "Dia hanya memilih Seyla. Yang dia pikirkan hanya Seyla. Percuma saja jika aku mengatakan hamil. Lebih baik, aku gugu
last updateLast Updated : 2024-05-05
Read more
PREV
1
...
7891011
...
22
DMCA.com Protection Status