Home / Rumah Tangga / Menjerat Hati Dokter Tampan / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Menjerat Hati Dokter Tampan: Chapter 41 - Chapter 50

212 Chapters

41. Tidak Suka

Setelah menyusuri jalan cukup lama, Arka menghentikan mobilnya tepat di depan sebuah gedung yang menjulang tinggi. Dia lalu menoleh, menatap istrinya yang masih memperbaiki make up di sampingnya. Padahal saat di rumah tadi Liora sudah sangat lama berdandan, tapi selama di perjalanan Liora juga masih saja sibuk dengan make up-nya. Membuat Arka sedikit tidak suka. Padahal niat perempuan itu untuk bekerja, kenapa harus berdandan sampai sebegitunya?"Sudah sampai, kamu tidak ingin keluar?""Sebentar lagi sayang," ucap Liora sambil memoleskan lipstik berwarna peach ke bibir ranumnya.Arka menghela nafas kesal. Dia lalu menambahkan, "aku sedang buru-buru. Bisakah kamu berhenti berdandan, dan segeralah keluar dari mobil!"Liora terdiam. Dia langsung memasukkan cermin dan lipstik yang sedang dia pegang ke dalam tas. Jujur, ucapan Arka barusan berhasil membuatnya nyaris marah. Namun Liora tahan, karena dia sangat sayang dengan laki-laki itu. Jika
last updateLast Updated : 2024-04-22
Read more

42. Yang Ada Di Hati

Pagi itu setelah Arka selesai mengecek keadaan pasien, dia berniat untuk kembali ke ruang pribadinya. Namun langkahnya mendadak terhenti di depan salah satu ruang rawat. Dia menoleh, menatap dari balik kaca kecil yang terpasang di pintu ruang itu. Seorang perempuan masih terbaring koma di dalam sana, membuat Arka menatapnya dengan sorot sedih. "Kenapa belum bangun?" tanyanya dengan suara pelan. Berharap, pertanyaan itu tetap bisa didengar oleh perempuan itu."Arka!"Arka kembali meluruskan pandangannya ke depan, saat sebuah suara memanggil namanya. Seorang laki-laki memakai jas putih sama dengan Arka mulai menghampiri."Danu?"Danu menghela nafas berat. Dia lalu menoleh ke arah yang sebelumnya di tatap oleh Arka. Dan ternyata benar dugaannya, Arka baru saja menatap perempuan yang masih terbaring koma itu."Apa kau masih menunggunya bangun?""Itu bukan urusanmu," jawab Arka datar. Dia lalu kembali mel
last updateLast Updated : 2024-04-22
Read more

43. Demi Mendapatkan Cinta

Setibanya di rumah, Liora langsung menjatuhkan tubuhnya ke sofa ruang tengah. Dia lelah dan sangat kesal, seharusnya Arka menjemputnya namun laki-laki itu sama sekali tak merespon panggilannya.Liora kembali mengecek ponselnya, dan tetap tak ada pesan masuk dari sang suami. "Jika dia sibuk seharusnya mengabari aku, aku juga tidak akan memaksa untuk tetap menjemput. Bahkan setelah mengabaikan telepon dariku dia juga sama sekali tidak mengirimkan pesan untukku!"Pandangan Liora menatap lurus. Dia mulai mengingat momen tadi pagi bersama Arka. Laki-laki itu memang sedang marah, namun Liora yakin setelah dia memberikan ciuman singkat, amarah laki-laki itu pasti sudah pudar. "Bahkan setelah aku menciumnya dia sudah tak bisa berkata apa-apa lagi. Aku sangat yakin Arka pasti sudah mencintaiku, hanya saja dia masih gengsi mengungkapkannya."Liora berusaha untuk meyakinkan dirinya. Mungkin memang benar Arka sedang sibuk sampai tidak sempat mengecek ponsel,
last updateLast Updated : 2024-04-23
Read more

44. Kebohongan

Liora menggeser semangkok sup dan mengambilkan satu piring nasi ke depan Arka. "Cobalah sayang, aku membuatnya dengan susah payah. Jika rasanya tidak enak, kamu boleh memuntahkannya."Arka menatap sang istri dengan sorot curiga, lalu dengan ragu dia akhirnya mulai mencicipi sup itu.Melihat raut wajah Arka yang masih tampak tenang, Liora mulai mengukir senyum senang. Dia bertanya, "bagaimana rasanya sayang?""Rasanya sangat enak, aku menyukainya." Arka menoleh, kembali menatap Liora. "Terimakasih, tapi ... kenapa kamu harus berbohong? Sup ini bukan buatanmu."Senyum Liora seketika luntur. Jantungnya mulai berdetak khawatir saat sang suami mulai mencurigainya. Namun dia segera mengelak. "A-aku tidak berbohong. Aku memasaknya sendiri. Kenapa kamu menuduhku seperti itu?"Arka menghela nafas pelan. Lalu kembali meluruskan pandangannya ke semangkuk bubur di depannya, menatap dengan sorot tak nafsu. "Aku menghargai usahamu y
last updateLast Updated : 2024-04-23
Read more

45. Rasa Bersalah

Pagi hari itu seperti biasa, setelah menyiapkan sarapan. Arka berniat untuk menghampiri Liora yang masih berada di dalam kamar, entah masih tidur atau memang tidak mau keluar karena pertengkaran tadi malam. Entah kenapa kini dia jadi merasa bersalah, bahkan dia sampai tidak bisa tidur nyenyak karena memikirkan Liora. Nyaris saja dia mengetuk pintu kamar perempuan itu, namun belum sempat pintu justru lebih dulu terbuka. Arka sedikit terkejut, Liora keluar dengan penampilan sudah rapi. Bahkan sekarang Arka sendiri belum bersiap untuk berangkat kerja. Tidak seperti biasanya sepagi ini Liora sudah siap."Aku tadi ingin membangunkanmu, aku kira kamu masih tidur."Liora mengangguk paham. Karena masalah tadi malam, Liora jadi merasa malas memulai pembicaraan dengan Arka."Liora, kemarin ada jadwal operasi mendadak. Aku ingat seharusnya aku harus menjemputmu, tapi aku masih berada di ruang operasi. Saat operasi selesai aku ingin mengabarimu, ta
last updateLast Updated : 2024-04-23
Read more

46. Dijemput

Pukul tujuh malam. Liora masih duduk di kursi kerjanya sambil melamun. Jujur dia sangat lelah bekerja seharian. Ingin segera pulang namun setelah ini dia masih memiliki jadwal untuk bertemu dengan klien. Liora menghela nafas panjang. "Tidak apa-apa. Seiring berjalannya waktu pasti aku akan terbiasa dengan semua ini."Setelah mengumpulkan semangatnya yang sudah nyaris punah, Liora akhirnya beringsut berdiri dan berjalan keluar dari ruangannya. Malam ini dia harus bertemu dengan satu klien, setelah itu baru dia bisa pulang. Sesampainya di luar, bertepatan sebuah mobil berwarna putih berhenti di depannya. Liora mengukir senyum manis saat sang pemilik mobil itu keluar."Sayang?"Arka lalu menghampiri sang istri. Dia melihat Liora tampak sedikit bingung dengan kedatangannya."Apa kamu datang ke sini untuk menjemputku? Tapi, aku tadi tidak menelponmu.""Sebenarnya tadi aku sudah pulang ke rumah, karena tidak melihatmu d
last updateLast Updated : 2024-04-23
Read more

47. Klien

Arka hanya menghela pelan, saat melihat Liora mulai berbicara dengan kliennya. Saat ini dia sudah berada di dalam restoran itu, dan memilih meja yang tidak begitu jauh dari tempat sang istri berada. Dan benar dugaannya, klien Liora adalah seorang laki-laki. Entah kenapa sejak melihat klien istrinya, Arka sudah tidak suka. Laki-laki itu terlihat masih muda, mungkin kurang lebih seumurannya. Namun dari penampilannya seperti bukan orang baik-baik. Kenapa Liora bisa mendapatkan klien seperti itu?"Jadi bagaimana? Apa anda tertarik dengan furnitur yang telah perusahaan kami tawarkan?"Laki-laki itu tampak berpikir sesaat. Jujur dia sangat malas membahas ini. Dia hanya bersemangat bertemu Liora karena perempuan itu sangat cantik. Dia juga tak bersemangat membahas masalah furnitur, dan ingin berbicara hal lain dengan Liora."Bagaimana pak Ryan?" tanya Liora sekali lagi."Kenapa memanggilku pak? Panggil Ryan saja, lagi pula umur kita j
last updateLast Updated : 2024-04-24
Read more

48. Melindungi Sang Istri

Mata Liora melotot seketika, menatap Ryan dengan sorot tak suka. Liora kemudian berdiri, dia memutuskan untuk pergi dari sana karena laki-laki itu sama sekali tidak bisa bersikap sopan. Namun sebelum melangkah, Liora lebih dulu berucap, "silakan cari jasa furnitur dari perusahaan lain. Aku tidak sudi mempunyai klien sepertimu!"Nyaris saja melangkah, tangan Liora justru dicekal erat dengan laki-laki itu. Ryan menatapnya geram. "Sombong sekali perempuan cantik satu ini. Padahal jika kau mau berkunjung ke apartemenku, aku akan memakai jasa perusahaanmu dan membayarnya dua kali lipat."Liora mengukir senyum sinis. Sorotnya menatap Ryan miris. "Kau pikir aku semurah itu? Aku tau tujuanmu, setelah aku datang ke apartemenmu kau akan mengajakku melakukan hal menjijikan. Padahal sebentar lagi kau akan menikah, bisa-bisanya kau masih berpikiran akan melakukan hal kotor dengan perempuan lain."Tak mempedulikan kalimat Liora. Ryan justru kembali menawarkan, "jika kau
last updateLast Updated : 2024-04-24
Read more

49. Khawatir Karena Cinta

Sesampainya di rumah, Liora meminta sang suami untuk duduk di sofa ruang tengah. Dia lalu mengambilkan kain dan semangkuk air es untuk mengompres luka memar pada sebagian wajah Arka.Arka hanya menurut saat Liora mulai mengobati sudut bibirnya yang sobek karena pukulan Ryan tadi. Dia meringis menahan perih. Arka akhirnya menahan tangan sang istri untuk tak menyentuh lukannya lagi, karena dia sudah tidak tahan."Kenapa sayang? Bukannya akan semakin parah jika lukanya tidak segera dikompres? Kamu kan dokter, pasti tau itu.""Biar aku sendiri yang mengobatinya." Arka nyaris mengambil kain kompres yang ada di tangan sang istri, namun Liora dengan segera menepisnya. "Biar aku yang mengobatinya. Kamu diam saja." Liora kembali mengompres pelan luka memar sang suami dengan air es. "Tahanlah sebentar sayang. Lagi pula kamu seperti ini kan juga karena salahku."Arka terdiam. Dia kini menatap wajah istrinya dengan seksama. Pikirannya mendadak kemba
last updateLast Updated : 2024-04-24
Read more

50. Cemburu Lagi

Pagi hari seperti biasa. Liora dan Arka bersiap untuk berangkat ke tempat kerja mereka masing-masing, namun sebelum itu mereka masih berada di ruang makan. Baru saja selesai untuk sarapan. "Aku akan mengantarmu," ucap Arka yang langsung disetujui oleh sang istri. Liora sangat senang dengan cara Arka memperlakukannya belakangan ini. Dia berharap dugaannya benar, Arka sudah mulai jatuh cinta padanya. Dengan itu Liora tak khawatir lagi akan kehilangan Arka. "Sayang, sejak tadi malam aku telah memikirkan sesuatu."Arka menoleh, menatap sang istri dengan sorot tanya. "Apa?""Karena kejadian tadi malam aku telah membuatmu khawatir. Dan mengingat kamu adalah seorang dokter, aku tidak bisa memintamu untuk terus menjagaku setiap saat. Karena itu aku berpikir, sepertinya ide bagus jika aku memiliki asisten pribadi."Arka mengangguk, sepertinya bukan ide buruk. Asisten pribadi juga bisa membantu pekerjaan Liora, jadi perempuan itu tidak
last updateLast Updated : 2024-04-24
Read more
PREV
1
...
34567
...
22
DMCA.com Protection Status