Home / Rumah Tangga / Istri Sewaan CEO Arogan / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Istri Sewaan CEO Arogan : Chapter 51 - Chapter 60

127 Chapters

Bab 32

Pagi yang bahagia untuk Madiya sekarang, dia membuka matanya di pagi hari. Dia tidak menemukan kebenaran Richard yang tidur di samping dirinya. Bahkan tidak tahu harus berbuat apalagi. "Ke mana pria itu?" bingung Madiya yang tidak menemukan kebenaran Richard. Rasanya memang aneh ketika dia tidak menemukannya sama sekali. Biasanya pria itu bangun paling telat dibandingkan dengan dirinya. Madiya akhirnya memutuskan untuk pergi ke kamar mandi. Dia mencuci mukanya lalu menggosok giginya. Setelah selesai dia langsung keluar dari kamar Richard dan mencari pria tersebut. "Sudah bangun nak?" tanya Ratih pada anaknya. "Bunda, sedang masak apa?" tanya Madiya yang melihat ibunya sudah memakai celemek dan hendak akan memasak makan siang untuk dirinya. Bundanya sedang terlihat akan memasak sesuatu. Mungkin bundanya tau ke mana Richard saat ini. Tidak biasanya dia bangun pagi dan menghilang tidak ada di kamarnya. "Masak pancake untuk kamu," jawab Ratih. "Bunda," panggil Madiya depan pesan.
last updateLast Updated : 2024-06-14
Read more

Bab 33 Bagian 1

Robi menemani Richard yang memang ingin pergi ke luar kota. Pria itu sekarang ingin mencari bukti tentang orang yang sudah membuat Sabira celaka. Orang-orang yang memang sudah melakukan itu, kemarin ditemukan sudah tidak bernyawa dan dia tidak punya harapan untuk menemukan dalangnya. Beruntung Robi kemarin menemukan bukti rekaman dari orang tersebut dan menyebutkan nama pelakunya. "Kamu yakin, kalau semua bukti sudah terkumpul?" tanya Richard kembali menoleh kearah Robi. "Iya, semuanya sudah terkumpul."Richard tersenyum dengan puas mendengar apa yang dikatakan oleh Robi. Sebentar lagi dia akan menghancurkan keluarga Irsyad. Apalagi Madiya sudah tidak mau mengakui keluarga ayahnya tersebut. "Bagus. Kita berikan itu pada polisi. Biar mereka yang akan menyelidiki semuanya."Richard mengatakan itu dan Robi tersenyum dengan tipis. Robi menghubungi seorang polisi dan Richard sudah lebih dulu masuk kedalam mobilnya. Dia sudah rindu sekali dengan Madiya saat ini.Richard mengambil ponse
last updateLast Updated : 2024-06-14
Read more

Bab 33 Bagian 2

Madiya merasa gelisah karena setelah dia datang ke makam tempat peristirahatan adiknya untuk terakhir kalinya. Pengurus makam tersebut malah mengatakan kalau bukan Sabira pelakunya. Dia jadi merasa gelisah sekarang ini. Ratih menyadarkan kepalanya pada Madiya. "Di mana sebenarnya makam Sabira? Bunda ingat betul kalau Sabira di makamkan di tempat itu." "Tapi bunda melihat wajah Sabira langsung kan ketika dia sudah meninggal?" tanya Madiya penasaran. Biasa saja ada yang menyabotase makamnya. Ratih hanya menggelengkan kepalanya. "bunda memang tidak melihatnya. Karena waktu itu bunda pingsan. Richard yang bilang sendiri kalau Sabira di makamkan di sana."Madiya berpikir sejenak, apa Richard sengaja membohongi bundanya tentang di mana makam Sabira yang sebenarnya? Dia merasa dibohongi juga oleh Richard. "Bunda tenang dulu yah. Aku sudah mengubungi Richard. Dia pasti akan datang ke sini nanti."Madiya berusaha untuk menghubungi Richard untuk meminta penjelasan dari pria itu. Apalagi ini
last updateLast Updated : 2024-06-14
Read more

Bab 34

"Syarat apa?" tanya Madiya yang kini menoleh kearah Richard. Menunggu penjelasan dari pria itu. Dia juga sedikit khawatir dengan Richard yang merencanakan sesuatu dari dirinya. "Apakah kamu akan menyanggupi syaratnya?" tanya Richard. Madiya hanya mengangguk saja, demi menemukan kebenaran. Dia akan menerima syarat yang diberikan padanya. "Baiklah jika itu yang kamu mau. Sekarang katakan di mana makam Sabira?" tanya Madiya"Bundamu tahu letaknya. Kenapa kamu masih bertanya padaku," ujar Richard. "Aku sudah ke tempat itu, tetapi kata penjaga makam tersebut kalau itu bukan makam Sabira. Melainkan makan orang lain," jawab Madiya. Richard heran sendiri ketika mendengar penjelasan yang diberikan oleh Madiya. Bagaimana mungkin kalau itu bukan makamnya? "Kalau begitu aku akan datang menemui penjaga itu. Di mana dia sekarang?" tanya Richard. Madiya menunjukan tempat di mana orang yang suka membersihkan makam tersebut. Richard hanya mengikutinya dari belakang saja.Sampai tak lama kemudia
last updateLast Updated : 2024-06-14
Read more

Bab 35

Pagi hari yang cerah, Madiya bangun dan melihat kearah Richard yang memang masih tertidur pulas. Diam-diam Madiya memperhatikan wajah Richard yang memang sengat tampan ketika baru bangun tidur. Tanpa sadar, Richard mengusap pipinya dengan lembut. Bahkan dia tidak menyangka sama sekali dengan yang dia pikirkan. "Sudah bangun?" goda Richard. "Ayo bangun, aku akan membuatkan sarapan yang enak untuk kamu," ajak Madiya. "Kamu tidak mau mandi dulu? Kita bisa mandi bersama jika kamu mau," goda Richard lagi. "Huh dasar mesum," ketus Madiya. Madiya melempar handuk pada Richard, dia sekarang masih memikirkan tentang adiknya. Ada kemungkinan kalau memang adiknya tidak meninggal. Bagaimana mungkin makam yang dia tuju waktu itu tidak benar. "Yaudah kalau begitu, aku akan mandi dulu. Nanti habis ini kita akan datang ke rumah Haris untuk menanyakan kebenaran itu," saran Richard. "Baiklah, aku setuju." Madiya hanya tersenyum tipis saja. Dia sudah tahu apa yang akan dia lakukan selanjutnya. "
last updateLast Updated : 2024-06-14
Read more

Bab 36 Bagian 1

Madiya merasa kecewa dengan perkataan Richard padanya. Dia akhirnya mengemasi barang-barang miliknya. Di temani oleh Bu Ratih sekarang, Madiya belum menceritakan semuanya. Tetapi dia ingin segara pergi karena rasa kecewa. "Kenapa kita harus pergi dari sini nak?" tanya Ratih yang bingung ketika melihat anaknya sudah mengemasi barang-barangnya. Apalagi tadi dia melihat Madiya dengan Richard baik-baik saja. Apa terjadi sesuatu dengan kedua pasangan tersebut. Ratih sebenernya tidak ingin ikut campur dengan keadaan dia sekarang. Tetapi dia berusaha untuk melakukan sesuatu sekarang. "Sabira masih hidup bunda. Richard kecewa karena dia merasa telah dibohongi," jelas Madiya pada bundanya. "Sasha masih hidup? Di mana dia sekarang?" tanya Ratih yang merasa bahagia ketika mendengar kabar tersebut. Apalagi dia selalu berdoa kalau semoga anaknya masih hidup dan sekarang doa tersebut terkabul. "Dia tinggal di rumah dokter Haris sekarang. Nanti kita bisa ke sana. Tapi sebelumnya kita sewa dulu
last updateLast Updated : 2024-06-16
Read more

Bab 36 Bagian 2

Richard masuk ke dalam kamarnya, dia memang sengaja menghindar dari Madiya. Membiarkan wanita itu untuk pergi dari kehidupannya. Apalagi Richard masih kecewa dengan adiknya Madiya yang sudah mengkhianatinya. Malah meminta dia untuk menikah dengan Kakaknya. "Sial!"Richard membanting barang-barang yang ada di kamarnya. Dia meluapkan semua emosimya. Terlebih memikirkan Sabira dan Madiya yang sudah pergi dari kehidupan dirinya. Sabira bahkan tega membohongi dirinya dan mengatakan kalau dia sudah meninggal padahal kenyataannya dia masih hidup. "Richard!"Richard mendengar suara teriakan dari luar, dia langsung keluar karena tau siapa orang yang berteriak itu. Orang yang tentu saja kata sandi apartemennya. "Ngapain mamah datang ke sini?" tanya Richard dengan ketus karena tidak suka dengan ibunya. Apalagi sejak perjodohan dirinya waktu itu dengan Nita. "Memangnya salah jika mamah datang ke sini? Mamah hanya ingin bertemu dengan anak mamah saja. Kamu masih marah pada mamah?" tanya Ana
last updateLast Updated : 2024-06-16
Read more

Bab 37

Madiya setelah keluar dari rumah Richard bersama dengan ibunya, akhirnya dia memutuskan untuk mencari tempat tinggal. Dia tidak akan bergantung dengan Richard kembali. Ratih berjalan sambil menatap kearah anaknya. Tiba-tiba dia punya ide untuk mereka tinggal sekarang. "Kamu yakin kita akan tinggal di sini, lebih baik kalau kamu ikut bersama dengan bunda saja yuk," ajak Ratih. "Aku ingin tetap berada di sini bunda."Madiya masih ingin tetap berada di Jakarta dibandingkan dengan di Sumedang tempat bundanya. Dia masih ingin berada di dekat sini karena banyak kenangan. "Baiklah jika itu yang kamu inginkan, bunda ikut saja," jawab Ratih sambil tersebut tipis. "Ayo bunda, kita cari tempat tinggal lagi," ajak Madiya. Madiya menyusuri jalan untuk mencari rumah singgah yang nanti akan dia tempati. Ratih yang menatap kearah Madiya pun malah merasa kasian dengan anaknya. "Bunda rindu dengan Sabira. Apa sebaiknya kita tinggal bersama dengan dia saja?" ujar Ratih. Madiya berpikir sejenak,
last updateLast Updated : 2024-06-16
Read more

Bab 38

Sudah satu minggu dia tinggal bersama dengan Shela. Bahkan wanita itu juga merekomendasikan pekerjaan untuk dirinya. Madiya merasa berhutang budi dengan Shela yang selama ini baik padanya. "Bagaimana dengan pekerjaan kamu yang sekarang?" tanya Shela ketika dia datang menghampiri Madiya. "Iya tentu saja. Makasih yah Shela," ujar Madiya yang kini tersenyum tipis pada wanita itu. Shela tersenyum tipis saja, dia masih menjaga rahasia kalau memang selama ini Richard yang sudah membantu Madiya untuk bekerja. "Iya sama-sama. Aku senang melihat kamu kembali tersenyum seperti ini," jawab Shela. Madiya tidak tahu saja, apa yang sebenarnya terjadi. Shela juga tidak menceritakan semuanya. Kalau selama ini Madiya dibantu oleh Richard. "Biar bunda saja yang akan membukakan pintu."Ratih yang kini membukakan pintu dan dia langsung terkejut ketika melihat siapa orang yang ada di hadapannya. "Sabira." "Bunda."Ratih langsung memeluk anaknya dengan erat. Dia tidak menyangka sama sekali kalau ak
last updateLast Updated : 2024-06-16
Read more

Bab 39

Madiya terkejut ketika melihat kearah Richard yang ada di sini. Tidak menyangka dengan yang dia lihat sekarang. "Mau bicara apa? Aku tidak punya banyak waktu untuk meladeni orang seperti dirimu!" ketus Madiya yang sebenarnya masih kesal dengan Richard "Harusnya aku yang marah di sini Madiya. Kamu dengan adikmu yang sudah mengecewakan aku."Richard mengatakan itu karena memang benar adanya. Dia yang seharusnya merasa kecewa atas kejadian yang menimpa dirinya. Bahkan atas semuanya, dia hanya akan melakukan hal yang baik untuk dirinya. Sekarang dia hanya tinggal menunggu waktu yang tepat untuk dirinya saja. "Yang sudah mengecewakan kamu adalah Sabira. Aku tidak ada urusan di sini. Bahkan aku juga tidak tau kenapa Sasha memintaku untuk menjadi istri kamu. Aku hanya tau kamu ketika memintaku untuk menjadi istri sewaanku!" kesal Madiya menatap sengit kearah Richard. Kali ini dia benar-benar sudah dibuat kesal. Apalagi dengan keadaan yang membuat semuanya malah jadi sulit. Sekarang dia
last updateLast Updated : 2024-06-16
Read more
PREV
1
...
45678
...
13
DMCA.com Protection Status