Pagi hari yang cerah, Madiya bangun dan melihat kearah Richard yang memang masih tertidur pulas. Diam-diam Madiya memperhatikan wajah Richard yang memang sengat tampan ketika baru bangun tidur. Tanpa sadar, Richard mengusap pipinya dengan lembut. Bahkan dia tidak menyangka sama sekali dengan yang dia pikirkan. "Sudah bangun?" goda Richard. "Ayo bangun, aku akan membuatkan sarapan yang enak untuk kamu," ajak Madiya. "Kamu tidak mau mandi dulu? Kita bisa mandi bersama jika kamu mau," goda Richard lagi. "Huh dasar mesum," ketus Madiya. Madiya melempar handuk pada Richard, dia sekarang masih memikirkan tentang adiknya. Ada kemungkinan kalau memang adiknya tidak meninggal. Bagaimana mungkin makam yang dia tuju waktu itu tidak benar. "Yaudah kalau begitu, aku akan mandi dulu. Nanti habis ini kita akan datang ke rumah Haris untuk menanyakan kebenaran itu," saran Richard. "Baiklah, aku setuju." Madiya hanya tersenyum tipis saja. Dia sudah tahu apa yang akan dia lakukan selanjutnya. "
Last Updated : 2024-06-14 Read more