Share

Bab 33 Bagian 2

Penulis: Manila Z
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-14 12:48:47

Madiya merasa gelisah karena setelah dia datang ke makam tempat peristirahatan adiknya untuk terakhir kalinya. Pengurus makam tersebut malah mengatakan kalau bukan Sabira pelakunya. Dia jadi merasa gelisah sekarang ini.

Ratih menyadarkan kepalanya pada Madiya. "Di mana sebenarnya makam Sabira? Bunda ingat betul kalau Sabira di makamkan di tempat itu."

"Tapi bunda melihat wajah Sabira langsung kan ketika dia sudah meninggal?" tanya Madiya penasaran. Biasa saja ada yang menyabotase makamnya.

Ratih hanya menggelengkan kepalanya. "bunda memang tidak melihatnya. Karena waktu itu bunda pingsan. Richard yang bilang sendiri kalau Sabira di makamkan di sana."

Madiya berpikir sejenak, apa Richard sengaja membohongi bundanya tentang di mana makam Sabira yang sebenarnya? Dia merasa dibohongi juga oleh Richard.

"Bunda tenang dulu yah. Aku sudah mengubungi Richard. Dia pasti akan datang ke sini nanti."

Madiya berusaha untuk menghubungi Richard untuk meminta penjelasan dari pria itu. Apalagi ini
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 34

    "Syarat apa?" tanya Madiya yang kini menoleh kearah Richard. Menunggu penjelasan dari pria itu. Dia juga sedikit khawatir dengan Richard yang merencanakan sesuatu dari dirinya. "Apakah kamu akan menyanggupi syaratnya?" tanya Richard. Madiya hanya mengangguk saja, demi menemukan kebenaran. Dia akan menerima syarat yang diberikan padanya. "Baiklah jika itu yang kamu mau. Sekarang katakan di mana makam Sabira?" tanya Madiya"Bundamu tahu letaknya. Kenapa kamu masih bertanya padaku," ujar Richard. "Aku sudah ke tempat itu, tetapi kata penjaga makam tersebut kalau itu bukan makam Sabira. Melainkan makan orang lain," jawab Madiya. Richard heran sendiri ketika mendengar penjelasan yang diberikan oleh Madiya. Bagaimana mungkin kalau itu bukan makamnya? "Kalau begitu aku akan datang menemui penjaga itu. Di mana dia sekarang?" tanya Richard. Madiya menunjukan tempat di mana orang yang suka membersihkan makam tersebut. Richard hanya mengikutinya dari belakang saja.Sampai tak lama kemudia

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-14
  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 35

    Pagi hari yang cerah, Madiya bangun dan melihat kearah Richard yang memang masih tertidur pulas. Diam-diam Madiya memperhatikan wajah Richard yang memang sengat tampan ketika baru bangun tidur. Tanpa sadar, Richard mengusap pipinya dengan lembut. Bahkan dia tidak menyangka sama sekali dengan yang dia pikirkan. "Sudah bangun?" goda Richard. "Ayo bangun, aku akan membuatkan sarapan yang enak untuk kamu," ajak Madiya. "Kamu tidak mau mandi dulu? Kita bisa mandi bersama jika kamu mau," goda Richard lagi. "Huh dasar mesum," ketus Madiya. Madiya melempar handuk pada Richard, dia sekarang masih memikirkan tentang adiknya. Ada kemungkinan kalau memang adiknya tidak meninggal. Bagaimana mungkin makam yang dia tuju waktu itu tidak benar. "Yaudah kalau begitu, aku akan mandi dulu. Nanti habis ini kita akan datang ke rumah Haris untuk menanyakan kebenaran itu," saran Richard. "Baiklah, aku setuju." Madiya hanya tersenyum tipis saja. Dia sudah tahu apa yang akan dia lakukan selanjutnya. "

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-14
  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 36 Bagian 1

    Madiya merasa kecewa dengan perkataan Richard padanya. Dia akhirnya mengemasi barang-barang miliknya. Di temani oleh Bu Ratih sekarang, Madiya belum menceritakan semuanya. Tetapi dia ingin segara pergi karena rasa kecewa. "Kenapa kita harus pergi dari sini nak?" tanya Ratih yang bingung ketika melihat anaknya sudah mengemasi barang-barangnya. Apalagi tadi dia melihat Madiya dengan Richard baik-baik saja. Apa terjadi sesuatu dengan kedua pasangan tersebut. Ratih sebenernya tidak ingin ikut campur dengan keadaan dia sekarang. Tetapi dia berusaha untuk melakukan sesuatu sekarang. "Sabira masih hidup bunda. Richard kecewa karena dia merasa telah dibohongi," jelas Madiya pada bundanya. "Sasha masih hidup? Di mana dia sekarang?" tanya Ratih yang merasa bahagia ketika mendengar kabar tersebut. Apalagi dia selalu berdoa kalau semoga anaknya masih hidup dan sekarang doa tersebut terkabul. "Dia tinggal di rumah dokter Haris sekarang. Nanti kita bisa ke sana. Tapi sebelumnya kita sewa dulu

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-16
  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 36 Bagian 2

    Richard masuk ke dalam kamarnya, dia memang sengaja menghindar dari Madiya. Membiarkan wanita itu untuk pergi dari kehidupannya. Apalagi Richard masih kecewa dengan adiknya Madiya yang sudah mengkhianatinya. Malah meminta dia untuk menikah dengan Kakaknya. "Sial!"Richard membanting barang-barang yang ada di kamarnya. Dia meluapkan semua emosimya. Terlebih memikirkan Sabira dan Madiya yang sudah pergi dari kehidupan dirinya. Sabira bahkan tega membohongi dirinya dan mengatakan kalau dia sudah meninggal padahal kenyataannya dia masih hidup. "Richard!"Richard mendengar suara teriakan dari luar, dia langsung keluar karena tau siapa orang yang berteriak itu. Orang yang tentu saja kata sandi apartemennya. "Ngapain mamah datang ke sini?" tanya Richard dengan ketus karena tidak suka dengan ibunya. Apalagi sejak perjodohan dirinya waktu itu dengan Nita. "Memangnya salah jika mamah datang ke sini? Mamah hanya ingin bertemu dengan anak mamah saja. Kamu masih marah pada mamah?" tanya Ana

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-16
  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 37

    Madiya setelah keluar dari rumah Richard bersama dengan ibunya, akhirnya dia memutuskan untuk mencari tempat tinggal. Dia tidak akan bergantung dengan Richard kembali. Ratih berjalan sambil menatap kearah anaknya. Tiba-tiba dia punya ide untuk mereka tinggal sekarang. "Kamu yakin kita akan tinggal di sini, lebih baik kalau kamu ikut bersama dengan bunda saja yuk," ajak Ratih. "Aku ingin tetap berada di sini bunda."Madiya masih ingin tetap berada di Jakarta dibandingkan dengan di Sumedang tempat bundanya. Dia masih ingin berada di dekat sini karena banyak kenangan. "Baiklah jika itu yang kamu inginkan, bunda ikut saja," jawab Ratih sambil tersebut tipis. "Ayo bunda, kita cari tempat tinggal lagi," ajak Madiya. Madiya menyusuri jalan untuk mencari rumah singgah yang nanti akan dia tempati. Ratih yang menatap kearah Madiya pun malah merasa kasian dengan anaknya. "Bunda rindu dengan Sabira. Apa sebaiknya kita tinggal bersama dengan dia saja?" ujar Ratih. Madiya berpikir sejenak,

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-16
  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 38

    Sudah satu minggu dia tinggal bersama dengan Shela. Bahkan wanita itu juga merekomendasikan pekerjaan untuk dirinya. Madiya merasa berhutang budi dengan Shela yang selama ini baik padanya. "Bagaimana dengan pekerjaan kamu yang sekarang?" tanya Shela ketika dia datang menghampiri Madiya. "Iya tentu saja. Makasih yah Shela," ujar Madiya yang kini tersenyum tipis pada wanita itu. Shela tersenyum tipis saja, dia masih menjaga rahasia kalau memang selama ini Richard yang sudah membantu Madiya untuk bekerja. "Iya sama-sama. Aku senang melihat kamu kembali tersenyum seperti ini," jawab Shela. Madiya tidak tahu saja, apa yang sebenarnya terjadi. Shela juga tidak menceritakan semuanya. Kalau selama ini Madiya dibantu oleh Richard. "Biar bunda saja yang akan membukakan pintu."Ratih yang kini membukakan pintu dan dia langsung terkejut ketika melihat siapa orang yang ada di hadapannya. "Sabira." "Bunda."Ratih langsung memeluk anaknya dengan erat. Dia tidak menyangka sama sekali kalau ak

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-16
  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 39

    Madiya terkejut ketika melihat kearah Richard yang ada di sini. Tidak menyangka dengan yang dia lihat sekarang. "Mau bicara apa? Aku tidak punya banyak waktu untuk meladeni orang seperti dirimu!" ketus Madiya yang sebenarnya masih kesal dengan Richard "Harusnya aku yang marah di sini Madiya. Kamu dengan adikmu yang sudah mengecewakan aku."Richard mengatakan itu karena memang benar adanya. Dia yang seharusnya merasa kecewa atas kejadian yang menimpa dirinya. Bahkan atas semuanya, dia hanya akan melakukan hal yang baik untuk dirinya. Sekarang dia hanya tinggal menunggu waktu yang tepat untuk dirinya saja. "Yang sudah mengecewakan kamu adalah Sabira. Aku tidak ada urusan di sini. Bahkan aku juga tidak tau kenapa Sasha memintaku untuk menjadi istri kamu. Aku hanya tau kamu ketika memintaku untuk menjadi istri sewaanku!" kesal Madiya menatap sengit kearah Richard. Kali ini dia benar-benar sudah dibuat kesal. Apalagi dengan keadaan yang membuat semuanya malah jadi sulit. Sekarang dia

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-16
  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 40

    Madiya sedang berada di kantor barunya. Dia merasa bahagia karena para karyawan yang ada di sini pada baik dan sekarang membantu dirinya. "Bu Madiya." "Iya, ada apa?" tanya Madiya melihat kearah karyawan yang lain. "Ratih akan mengadakan pesta di club untuk merayakan ulang tahunnya. Apa Bu Madiya akan ikut?" "Jangan panggil saya dengan Bu, panggil saya Madiya saja," ujar Madiya pada dua orang yang ada di sini. "Baiklah, Madiya."Dua wanita itu sudah tau siapa Madiya yang sebenernya. Dia juga yang disuruh Shela untuk menjaga Madiya dan membantu wanita itu ketika sedang kesulitan bekerja. Mereka berdua juga diberikan gaji tambahan oleh Richard tanpa sepengetahuan Madiya. Dan mereka juga disuruh untuk merahasiakan ini semuanya dari Madiya. "Aku tidak tau. Mungkin aku akan titip kado saja," jawab Madiya. "Ayo lah, pasti seru nih," rayu Nina. "Kamu tenang saja, nanti aku yang bantu dandan," ujar Kinan. Madiya berpikir sejenak, dia sebenernya tidak suka untuk pergi ke club malam.

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-16

Bab terbaru

  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 102

    Sebuah pemakaman, Madiya hanya menabur bunga ditemani oleh Richard yang kini ada dihadapannya. Dia menangis karena merasa kasian di sana. "Semoga setelah ini, kamu akan tenang.""Bagaimana pun dia adalah adikmu," ujar Richard merangkul Madiya sambil ikut menaburkan bunga. Haris terdiam kaku sambil melirik kearah makam tersebut. Dia terus saja bungkam dan tidak mau mengatakan apapun juga. Sampai Robi tiba-tiba datang menghampiri Haris. "Ini ikut menaburkan bunga juga.""Aku tidak menyangka kalau dia sudah tidak ada. Semuanya terasa masih mimpi," ujar Haris. Shela ikut melayat di sini, dia langsung memeluk Ratih dengan erat. "Tante yang sabar yah."Ratih hanya bisa mengangguk sambil tersenyum tipis. Dia menghapus kembali air matanya dengan cepat. Bisa tidak enak kalau terjadi sesuatu di sini. "Iya gak papa.""Ayo kita pulang."Ratih mengatakan itu kepada semua orang yang ada di sini setelah prosesi pemakaman sudah selesai. Dia hanya melihat dengan sekilas saja. Richard merangkul

  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 101

    Madiya datang ke rumah sakit bersama dengan ibunya setelah mendengar kamar kalau Sabira kena tusuk Nita. Dia tidak menyangka kalau Sabira akan nekat seperti ini. Ketika mereka berdua sudah sampai di rumah sakit, Madiya langsung menghampiri Haris yang sudah berlumuran darah. "Haris, bagaimana keadaan Sabira?" tanya Ratih. Begitu pun dengan Madiya sekarang, dia sangat khawatir dengan keadaan adiknya sekarang. Dia tidak menyangka kalau hal ini akan terjadi dengan adiknya. "Dia telah ditangani oleh dokter," jawab Haris. Sampai dan lama kemudian, Richard dagang juga ke rumah sakit setelah dia menyelesaikan misi tentang Roy. Haris menatap kearah Richard dengan sekilas. "Bagaimana dengan Roy, dia sudah ditangkap?""Iya, dia sudah ditangkap oleh pihak kepolisian. Dia akan dikenai pasal pembunuhan karena sudah membunuh Nita."Madiya yang mendengar itu pun menutup mulutnya dengan tidak percaya. "Madiya mati?""Iya," jawab Richard. "Innalilahi," ucap Ratih yang sama terkejutnya dengan hal

  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 100

    Pagi hari yang begitu cerah, Richard masuk ke kantor setelah dia berpamitan dengan istrinya. Dia masih memikirkan tentang orang tersebut. "Aku pamit ke kantor dulu.""Kamu semalam tidur hanya sebentar, udah mau masuk kantor?" tanya Madiya. "Iya, kebetulan ada urusan yang harus aku selesaikan. Kamu tahu kalau orang yang sudah membantu Nita kabur itu juga rekan bisnisku," terang Richard memberitahu istrinya. Madiya yang mendengar itu pun sedikit terkejut dan tidak menyangka sama sekali. "Kok bisa?" tanya Madiya. "Aku baru melacak nomor plat mobilnya, semuanya sudah diatur dengan baik.""Syukurlah kalau begitu. Aku akan mengatur semuanya.""Kalau begitu aku berangkat yah," kata Richard sambil memberikan kecupan di kening istrinya dan mengelus perut anaknya. Sebelum akhirnya dia kembali naik ke dalam mobil. "Iya hati-hati di jalan."Madiya mengatakan itu sambil melambaikan tanganmya, dia melihat suaminya yang kini sudah pergi mengendarai mobilnya. Sampai akhirnya Madiya memutuskan un

  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 99

    Haris menatap kearah Sabira yang tadi memberikan nomor ponselnya dengan mudah begitu saja. Dia harus menanyakan langsung. "Kenapa tadi kamu memberikan nomor ponsel kepada istrinya Pak Roy?" tanya Haris dengan nada yang sedikit penasaran. Apalagi dia yakin kalau istrinya pasti menyembunyikan sesuatu tanpa dia ketahui kebenarannya. Sabira yang memang tengah ada di mobil dan hendak pulang setelah acara pernikahan antara Robi dan Shela selesai. Sebenernya tadi Sabira merasa curiga. "Kenapa diam?" tanya Haris. Sabira langsung mengatakan yang sebenarnya. "Kamu merasa gak sih tadi, istrinya Roy itu sedikit agak aneh.""Maksud kamu, bagaimana?" tanya Haris yang merasa heran. "Gelagat itu loh, mengingatkan aku akan sesuatu, dia terlihat sedikit gugup ketika berjabat tangan denganku dan raut mukanya juga terlihat seperti ketakutan begitu," ujar Sabira. "Iya itu wajar Sabira. Kan kalian baru saja bertemu." Haris mengatakan itu dengan santai. Tetapi Sabira punya pikiran lain karena tadi d

  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 98

    Nita sudah siap dengan yang akan dia lakukan selanjutnya. Dia berjalan bersama dengan Roy sambil menyalami tangan Shela dan Robi. "Selamat yah atas pernikahan kalian berdua."Shela menjawab dengan ramah karena dia tidak tahu sosok Roy yang sebenernya. Shela mengira kalau memang itu teman dekat suaminya.Roy menatap kearah Robi yang sedari tadi diam saja, dia langsung menepuk pundak pria itu dengan pelan. "Selamat yah bro.""Iya," jawab Robi dengan singkat. Lalu mata Robi melihat kearah wanita yang dibawa oleh Roy barusan. Dia merasa heran sendiri karena melihat wanita yang dibawa oleh Roy sangat sederhana dengan pakaikan yang tidak mencolok sama sekali. Sedangkan Robi tahu kalau selera Roy adalah wanita yang sedikit modis. "Kamu bawa sekertarismu buat datang ke sini?" tebak Robi karena mungkin saja Roy tidak mempunyai pasangan makanya dia membawa wanita itu. Roy menggelengkan kepalanya, lalu dia mendekap wanita yang ada disampingnya itu dengan mesra. Dia hanya ingin memperlakukan

  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 97

    Acara pernikahan antara Robi dan Shela. Madiya sudah siap dengan baju yang memang dia gunakan dengan baik. Kebetulan ini adalah pemberian dari mertuanya. "Mana suamimu, kok belum muncul?" tanya Ratih ketika melihat anaknya hanya datang sendiri. "Richard tadi sedang menerima telepon dari seseorang bun. Dia masih mencari kebenaran Nita yang kabur dari lapas," jawab Madiya. Ratih yang mendengar itu pun sedikit terkejut. "Jadi sampai sekarang Nita belum ditemukan juga?" "Iya bunda, sampai sekarang Nita belum ditemukan sama sekali."Ratih yang mendengar itu pun jadi ikut khawatir. Apalagi dia tahu kalau Nita orang yang nekat, dia bahkan tidak yakin kalau semuanya akan jadi seperti ini. "Apa Richard sudah berusaha untuk mencarinya?""Iya tentu saja. Dia sudah berusaha untuk mencarinya.""Sampai sekarang belum ditemukan?" tanya Ratih. "Iya Bunda." Madiya hanya menjawab dengan jujur saja. Sampai tak lama kemudian, muncul Richard yang menghampiri dirinya. Dia sudah memikirkan semuanya

  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 96

    Richard benar-benar tidak tahu harus melakukan apalagi. Terlebih setelah dia mendapatkan informasi dari bawahannya kalau mereka semuanya tidak menemukan kebenaran Nita. "Sialan, kalian sangat bodoh sekali. Masa mencari satu orang saja tidak ketemu."Richard mengumpat dengan kesal ketika anak buahnya tidak menemukan kebenaran Nita. Padahal wanita itu sangat berbahaya. Haris datang menemui Richard karena ada informasi yang ingin dia beritahu dengan Richard. "Haris," panggil Richard setelah menyadari keberadaan Haris. "Aku datang ke sini karena ingin memberikan informasi," kata Haris. "Informasi tentang apa?" tanya Richard sambil menatap kearah Haris dengan pandangan serius. Dia penasaran dengan yang dikatakan oleh Richard barusan. Dia yakin kalau laki-laki itu tengah merencanakan sesuatu sekarang. "Kamu harus tahu sesuatu Richard, Nita memang benar menyamar sebagai suster.""Aku sudah tahu tentang itu Haris. Tidak usah menjelaskan semuanya. Anak buahku sudah mengincar Nita, tetap

  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 95

    Madiya melihat baju yang diberikan oleh ibu mertuanya, dia memperhatikan dengan seksama. Baju ini akan dia gunakan ketika acara pernikahan antara Robi dengan Shela. "Sepertinya sangat bagus, aku akan memadukan baju ini dengan dasi yang akan dipakai oleh Richard nanti. Agar kami berdua terlihat sebagai pasangan," kata Madiya sambil tersenyum manis. Dia sudah tidak sabar dengan yang akan terjadi nantinya.Beruntung ibunya dan mertuanya sudah pulang. Kini dirinya hanya tinggal sendiri di dalam kamar. Madiya memperhatikan baju tersebut dengan seksama. Ketika dia hendak akan memakainya, tiba-tiba Richard masuk ke dalam kamar. Madiya sedikit terkejut karena Richard datang secara tiba-tiba begitu saja. "Loh Richard, sejak kapan kamu berdiri di sana?" tanya Madiya ketika melihat suaminya. "Baru saja, kenapa kamu akan lepas baju?" tanya Richard heran. Madiya akhirnya memberitahu Richard tentang apa yang tengah terjadi sekarang. Dia memang sengaja melakukan itu karena akan mengganti kostum

  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 94

    Madiya sudah memberikan hasil USG calon bayinya kepada ibu dan mertuanya. Mereka berdua terlihat senang setelah melihat hasil USG tersebut. "Ini anak kamu Madiya," kata Ratih. "Tentu saja Ratih, ini adalah cucu kita."Ana mengatakan itu sambil tersenyum dengan manis. Dia terharu melihat calon cucunya yang memang terlihat sangat manis. "Tentu saja. Aku sudah memikirkan semuanya.""Terimakasih banyak.""Richard sudah kembali ke kantor setelah mengantar kamu pulang?" tanya Ana yang tidak melihat anaknya. Madiya hanya mengangguk saja, tadi memang Richard sempat berpamitan kepada dirinya untuk balik ke kantor. Sedangkan Madiya malah dilarang untuk kembali ke kantor oleh Richard. "Iya mah, dia pergi lagi ke kantor nanti," terang Madiya. "Pasti dia sangat sibuk sekali, terlebih Robi sudah akan mengambil cuti menikah," ujar Ana. "Iya mah gak papa. Nanti Richard akan menyuruh orang untuk menjadi asistennya mengentikan Robi untuk sementara," jawab Madiya. Ana hanya mengangguk saja, kemu

DMCA.com Protection Status