Semua Bab Istri Sewaan CEO Arogan : Bab 61 - Bab 70

127 Bab

Bab 40

Madiya sedang berada di kantor barunya. Dia merasa bahagia karena para karyawan yang ada di sini pada baik dan sekarang membantu dirinya. "Bu Madiya." "Iya, ada apa?" tanya Madiya melihat kearah karyawan yang lain. "Ratih akan mengadakan pesta di club untuk merayakan ulang tahunnya. Apa Bu Madiya akan ikut?" "Jangan panggil saya dengan Bu, panggil saya Madiya saja," ujar Madiya pada dua orang yang ada di sini. "Baiklah, Madiya."Dua wanita itu sudah tau siapa Madiya yang sebenernya. Dia juga yang disuruh Shela untuk menjaga Madiya dan membantu wanita itu ketika sedang kesulitan bekerja. Mereka berdua juga diberikan gaji tambahan oleh Richard tanpa sepengetahuan Madiya. Dan mereka juga disuruh untuk merahasiakan ini semuanya dari Madiya. "Aku tidak tau. Mungkin aku akan titip kado saja," jawab Madiya. "Ayo lah, pasti seru nih," rayu Nina. "Kamu tenang saja, nanti aku yang bantu dandan," ujar Kinan. Madiya berpikir sejenak, dia sebenernya tidak suka untuk pergi ke club malam.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-16
Baca selengkapnya

Bab 41 Bagian 1

Madiya melihat kearah cermin dan memperlihatkan dirinya yang sudah rapih. Madiya melirik ke Nina dan masuk ke dalam mobilnya. Bersama dengan Madiya yang ikut menumpang dalam mobil wanita itu. Baru setengah jalan, mereka berada di dalam mobil. Tiba-tiba Madiya melihat kearah Nina yang memutuskan untuk keluar. "Kenapa Nin?" tanya Madiya yang melihat Nina tiba-tiba menghentikan mobilnya secara tiba-tiba. "Kamu lihat sendiri? Sepertinya mobilku mogok sekarang," keluh Nina ketika tidak bisa mengemudikan mobilnya lagi. Madiya keluar dari mobil Nina dan dia terdiam ketika melihat hal tersebut. Dia juga tidak bisa berbuat apa-apa juga untuk menolong Nina sekarang. Dia tidak bisa membenarkan mesin mobil. Hanya orang bengkel yang paham tentang mesin mobil. Madiya berpikir untuk memanggil tukang bengkel saja untuk membenarkan ini. "Apa yang harus kita lakukan? Mau telepon orang bengkel?" tanya Madiya. "Sepertinya memang begitu, kamu duluan saja berangkat ke sana nya biar tidak telat," sa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-18
Baca selengkapnya

Bab 41 Bagian 2

Sementara itu, dengan AC yang dingin dalam sebuah mobil. Madiya melihat kearah Richard yang membuat dia jadi malah kesal. "Kamu mau pergi ke mana?" tanya Richard yang pura-pura tidak tahu arah tujuan Madiya. Padahal Shela sudah memberitahu semuanya. "Ke sebuah club malam," jawab Madiya dengan santai. Richard melirik ke arah Madiya, ingin mengobrol saja dengan wanita itu agar bisa mengulur waktu saat ini. "Untuk apa kamu malah ke sana?" tanya Richard yang kini menunggu jawaban yang baik untuk dirinya. "Bukan urusan kamu. tidak usah kepo, lebih baik kamu antarkan aku saja."Madiya hanya berkata dengan ketus, dia terlalu malas untuk menjawab pertanyaan dari Richard barusan, hingga tak lama kemudian, Richard menghentikan mobilnya ketika mereka sudah samapi di tempat tujuannya. "Makasih." Madiya hanya mengatakan itu saja, lalu dia keluar dari mobil milik Richard. Tidak mau berlama-lama dengan Richard karena tidak baik dengan jantungnya. Richard hanya melihat kepergian dari Madiya s
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-18
Baca selengkapnya

Bab 42

Richard membawa Madiya ke apartemen miliknya, dia menggendong Madiya yang ada di dalam mobil untuk ikut bersama dengan dirinya. Sampai tak lama kemudian, Richard sudah kembali menutup pintu dan membawa Madiya ke kamar milik mereka. Dia melihat Madiya yang setengah sadar, wanita itu malah membuka bajunya."Apa yang kamu lakukan Madiya?" tanya Richard membulatkan matanya ketika melihat Madiya yang membuka bajunya. "Kenapa rasanya panas," ujar Madiya yang kini mulai membuka bajunya. Richard membulatkan matanya ketika melihat ini semuanya. Dia awalnya kesal ketika melihat tingkah aneh dari Madiya barusan. Dia kira Robi hanya membuat Madiya pingsan saja. Tetapi sepertinya Robi memasukan sesuatu pada minuman Madiya. "Apa kamu mau mencoba untuk menggodaku?" tanya Richard yang melihat Madiya hanya memakai dalamnya saja. Matanya sudah benar-benar ternodai, apalagi Madiya yang kini sudah barbar mendekati dirinya. Memberikan sentuhan pada tubuhnya. Membuat dia malah merasa tegang, jakunnya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-19
Baca selengkapnya

Bab 43

Madiya hendak akan pergi dari tempat ini setelah dia memakai bajunya kembali. Dia benar-benar kesal dengan Richard yang sudah menjebak dirinya. "Richard main seenaknya saja," umpat Madiya.Dia ingin keluar dari apartemen milik Richard, tetapi bagaimana caranya dia keluar sekarang. Dia belum memakai kembali bajunya. "Kamu mau ke mana Richard?" tanya Madiya yang kini melihat kearah Richard sepertinya akan pergi keluar. Madiya mengatakan itu dengan jalan yang sedikit tertatih. Dia memang susah untuk berjalan karena kakinya memang merasa sakit."Kenapa tidak tinggal saja bersama denganku, lagian kamu masih jadi istriku," ujar Richard dengan santai. "Tidak, bukannya kamu sudah mengusirku waktu itu." Madiya mengingatkan Richard yang waktu itu menuduh dirinya. Bahkan Richard waktu itu tidak menahan dirinya untuk pergi dari sini. Sekarang Madiya sudah nyaman tinggal bersama dengan Shela. Dia jadi banyak berbicara tentang kehidupan bersama dengan wanita itu. Walaupun ada hal yang membuat
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-19
Baca selengkapnya

Bab 44

Richard tengah tersenyum bahagia karena apa yang dia lakukan sudah berhasil. Dia sudah melakukan hubungan layaknya suami istri bersama dengan Madiya. Dia sudah percaya diri kalau Madiya sebentar lagi akan kembali dalam pelukan dirinya. "Ciee bos senyum-senyum sendiri," goda Robi yang masuk ke dalam ruangan Richard. "Ide kamu memang bagus Robi. Aku akan memberikan kamu bonus!" ujar Richard yang merasa bahagia. Robi yang mendengar hal tersebut pun ikut bahagia. Tidak menyangka sama sekali kalau Richard akan memberikan dia bonus. Memang ini adalah ide yang sangat bagus. "Terimakasih banyak bos," jawab Robi dengan semangat. "Bagus," ujar Richard yang terlihat bahagia. Dia sudah tidur dengan Madiya dan ini membuat dia jadi semakin yakin untuk bertemu dengannya. "Permisi."Ada suara yang mengetuk pintu ruangan ini. Robi menaikan sebelah alisnya dengan heran. Perasaan sekarang tidak ada janji dengan perusahaan manapun juga. "Siapa?" tanya Richard pada Robi. "Tidak tau, suruh saja mas
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-19
Baca selengkapnya

Bab 45

Madiya merasa gelisah dan hatinya merasa tidak enak sekarang. Pikirannya malah kearah lain, di harus bertemu dengan adiknya untuk menyelesaikan semua masalahnya. Apalagi Madiya juga rindu dengan ibunya. "Madiya, kenapa kamu malah melamun?" tanya Shela yang melihat Madiya tidak jauh dari tempatnya berada. "Eh kamu ternyata. Tidak aku hanya merindukan ibuku saja." "Kalau begitu kamu temui dia nanti yah. Aku akan menemani kamu kalau mau ke sana," tawar Shela dengan baik hati. Madiya menggelengkan kepalanya, dia tidak mau merepotkan Shela yang selama ini membantu dirinya. "Tidak usah, aku akan ke sana sendiri nanti."Shela tahu perasaan Madiya sekarang, alasan mengapa wanita itu selalu menolak tawaran dirinya. Lalu Shela mengalihkan pembicaraan mereka. "Btw hubungan kamu dengan Richard sekarang kaya gimana?" tanya Shela penasaran. Siapa tahu memang hubungan mereka sudah ada perkembangan sekarang. "Kenapa malah bahas pria itu?" kesal Madiya yang malah membicarakan tentang Richard. Di
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-19
Baca selengkapnya

Bab 46

Bab 46Matahari menyinari pagi yang manis, Madiya terbangun dari tidurnya, sampai matanya melihat kearah bunga yang terletak di meja. Tanpa sadar Madiya mengambilnya dan dia langsung menghisap aromanya yang membuat dia malah jadi merasa lebih tenang. "Harum sekali wanginya."Kemarin Madiya sempat menolak, tetapi Shela menaruh bunga itu di dalam kamarnya dengan sengaja. Jadi sekarang Madiya menghirup aroma bunga tersebut. Sampai tak lama kemudian, ponselnya berdering tanda ada orang yang menghubunginya. Madiya menaikan sebelah alisnya karena melihat nama Nina di sana. "Nina, tumben sekali wanita itu menghubungiku," gumam Madiya. Akhirnya dia mengangkat telepon dari Nina karena memang dia merasa penasaran sendiri. "Hallo," tanya Madiya dengan sekilas. "Kamu tidak lupa kan, kalau pemilik perusahaan akan datang ke kantor cabang. Sebaiknya kamu tidak boleh datang telat.""Ah sial. Aku lupa."Madiya malah lupa, dia tidak boleh datang terlambat karena ini bisa membuat dia malah dipecat
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-21
Baca selengkapnya

Bab 47

Semua karyawan yang ada di sini berbisik-bisik, banyak yang bergosip tidak jelas. Apalagi setelah melihat Madiya yang dipanggil ke ruangan Richard tadi. "Gue gak salah lihat bukan?" tanya karyawan yang lainnya. "Ya ampun, rupanya Madiya adalah istri dari Richard." Richard malah menarik tangan Madiya untuk ikut bersama dengan dirinya. Tetapi Madiya malah menolak tawaran tersebut karena dia merasa kesal. Apalagi kalau harus ikut bersama dengan Richard. "Lepaskan tanganku, Richard. Apa yang kamu lakukan hah," marah Madiya ketika tangannya dicekal oleh Richard. Meminta bantuan pada karyawan di sini pun rasanya tidak mungkin setelah mengetahui hubungan dirinya dengan Richard yang sebenarnya. "Sudah ikut saja!"Richard malah membawa dia ke dalam ruangan yang memang sangat sepi. Dia malah memojokkan Madiya ke tembok. Membuat wanita itu tidak bisa mundur lagi. Richard tersenyum miring ketika Madiya tidak bisa mundur lagi sekarang ini. Dia bisa melakukan apapun yang dia inginkan sekarang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-21
Baca selengkapnya

Bab 48

Madiya merasa tidak tenang berkerja di kantor ini sekarang, apalagi setelah semua rekan kerjanya tau kalau kalau dia dengan Richard sudah menikah. Belum lagi sebuah kenyataan kalau Richard yang menjadi pemimpin perusahaan di kantornya sekarang. Madiya sangat peka ketika banyak orang yang kini menatap dirinya ketika dia hendak akan kembali duduk di bangku kerjanya. "Hai semuanya," sapa Madiya pada rekan-rekan kantornya setelah dia berhasil kabur dari Richard. "Wah Ibu Bos." Nina sengaja mengatakan itu setelah dia menyembunyikan ini dulu. "Yah ampun, gak nyangka ternyata Madiya adalah istri dari Bos," ujar orang-orang yang ada di tempat ini. "Semua orang sudah tau sekarang Madiya," bisik Nina pada Madiya yang memang ada di dekatnya. Madiya mencebikan bibirnya, semuanya gara-gara Richard yang malah datang ke sini. Bahkan Madiya tidak tau kalau perusahaan ini milik Richard. Pria itu tidak pernah sekalipun bercerita tentang dirinya selama ini. "Aku yang malah kesal dengan Richard,"
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-21
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
13
DMCA.com Protection Status