All Chapters of Balasan Untuk Suami dan Adik Madu: Chapter 51 - Chapter 60

94 Chapters

Bab 51 Cerita

"Mungkin ada hal yang sudah terlewat olehmu Des." Ucapku membuatnya mengerutkan kening bingung. Tidak mengerti dengan ucapanku barusan."Apa maksudmu Lan?" Tanya Desi heran."Kau ingat awal mula ceritaku bisa mengetahui perselingkuhan Mas Harun dan Raya?" Kali ini aku yang bertanya. Mata Desi membulat. Sepertinya dia sudah mengingat ceritaku. Bagaimana awal mula aku memergoki perselingkuhan Mas Harun dan Raya hingga mengetahui rencana pernikahan mereka yang akan di gelar tanpa sepengetahuanku."Karena kalkulator palsu di hpnya Raya?" "Ya. Ada banyak cara bagi setiap orang untuk berselingkuh. Wa hanya perantara telpon dan pesan mereka saja. Tapi, untuk menyimpan foto-foto tidak senonoh Raya menggunakan kalkulator palsu itu. Ada juga berita artis yang selingkuh dengan aplikasi ojek online atau bahkan game."Kami terdiam sejenak. Sibuk menghabiskan minuman masing-masing. Pembahasan kali ini memang sangat menguras tenaga. Siapa yang tidak akan lelah dan sedih jika suami mereka berselingk
Read more

Bab 52 Teman

"Aku mau Des. Tolong tanyakan pada kakak sepupumu bagaimana caranya melakuman tes DNA pada janin yang masih ada dalam kandungan. Tapi, hal itu tidak bisa dilakukan di rumah sakit kota ini bukan? Fasilitasnya tidak akan bisa selengkap seperti di kota besar." Tanyaku yang kemudian meragu. Membuatku kembali berpikir.Kota yang kami tinggali termasuk kota kecil. Jika ada pasien yang sakit parah dan membutuhkan penanganan lebih lanjut maka akan di rujuk ke rumah sakit yang ada di Semarang. Karena itulah aku merasa ragu apakah Mas Harun bisa menjalankan rencananya melakukan tes DNA di rumah sakit kota ini. Apalagi tes DNA pada janin yang masih ada dalam kandungan. Tentu saja tidak bisa di lakukan pada trimester pertama. Mungkin harus menunggu sampai kandungan Raya memasuki trimester kedua atau ketiga."Entahlah Lan. Aku tidak tahu. Kamu tenang saja. Aku pasti akan bertanya semua detailnya. Ini bukan balas budi karena kamu akan membantuku berusaha mencari bukti foto perselingkuhan Mas Ardi,
Read more

Bab 53 Sakit

Dadaku berdegup kencang. Apa maksud mereka tadi? Mas Harun pergi mengantar Raya yang sakit ke puskesmas ini? Hatiku juga ikut merasa sakit mendengarnya. Walaupun rasa cinta sudah berkurang dan hubungan kami belum bisa kembali seperti sedia kala, sesungguhnya di lubuk hati yang paling dalam masih menyimpan sedikit cinta untuk Mas Harun. Namun, di sisi lain aku juga harus sadar jika hari ini masih waktu Mas Harun bersama dengan Raya. Aku tidak mungkin melarangnya untuk mengantar istri kedua berobat. Sebagai suami Mas Harun harus bisa bertindak seadil mungkin. Saat waktunya bersamaku dan saat waktunya bersama Raya biar dia sendiri yang yang memutuskan.“Ehm.” Sengaja aku berdehem sedikit keras agar mereka berhenti bergunjing. Kedua tetangga yang usianya sepantaran Ibu itu langsung salah tingkah. Mereka tidak berani memandang wajahku. Mulut mereka langsung terkunci seolah tadi sedang tidak bergunjing.“Jangan bergosip terus Bu nggak baik. Kalau benar jatuhnya bergunjing. Kalau salah jatuh
Read more

Bab 54 Aneh

“Ini nggak mungkin mas. Ini benar-benar nggak mungkin. Dokter pasti bohong sama akukan.” Seru suara yang aku yakini adalah suara Raya. Di iringi dengan isak tangis yang menggema di ruang IGD ini.“Bisa diam nggak sih Ray. Aku pusing dengar suara tangis kamu sejak tadi. Sudah terima saja prosedur dari Dokter. Salah kamu sendiri yang tidak bisa menjaga kandunganmu. Jangan menangis sambil menjerit lagi. Bikin malu saja.” Kali ini aku bisa mendengar suara Mas Harun yang tengah mengendalikan teriakannya agar tidak menggema di rumah sakit ini.Aku dan Lala masih berdiri di belakang Dokter jaga yang tengah memeriksa Nina. Menurut penjelasan Dokter, maag Nina kambuh hingga membuat tubuhnya panas. Setelah menyesaikan administrasi Nina akan di pindahkan ke ruang rawat inap untuk di pantau. Aku menghela nafas lega. Syukurlah dia tidak kenapa-napa. Lala memilih duduk di samping Nina. Sedangkan aku berjalan menuju bagian admistrasi untuk membayar. Tadi Lala sudah menyerahkan dompet Nina yang ada k
Read more

Bab 55 Pertemuan

Tangan Mas Harun sampai gemetar saat memegang hpku. Wajahnya sudah berubah warna jadi merah. Jelas saja dia merasa sangat merah karena sudah pasti ada sabotase Raya atau Bulek May yang sudah membalas pesanku. Membuat ia tidak bisa langsung menghubungiku atau Bude Yah untuk menanyakan kondisi Syifa. Di helanya nafas berulang kali agar amarah tidak meledak di rumah sakit ini. Apalagi dengan banyaknya orang yang berlalu lalang melewati koridor."Aku bisa langsung tahu jika bukan kau yang sudah membalas pesan itu. Karena tidak mungkin tanggapanmu akan sesingkat itu jika sudah berkaitan dengan anak-anak. Hanya saja aku tidak mau memperpanjang lagi karena sibuk menjaga Syifa lalu menjemput Alana. Pikiranku hanya tertuju pada anak-anak. Toh kalau kamu pulang aku bisa menanyakan semuanya. Tidak di sangka kita akan bertemu di rumah sakit ini.""Apakah kamu datang ke rumah sakit karena Syifa?" Tanya Mas Harun panik.Ya ampun. Dia tidak bisa menilai situasi sama sekali. Sudah jelas tadi aku akan
Read more

Bab 56 Mimpi Buruk

Pov RayaDi saat Ibu merasa khawatir jika anak yang kukandung adalah anak mantan pacar, aku justru merasa sangat senang. Karena anak ini kelak bisa aku gunakan untuk terus menjerat Mas Harun agar terus berada di sisiku. Melupakan Mbak Wulan dan meninggalkan kedua putrinya. Karena aku yakin jika anak ini memang anak Mas Harun. Kalau bukan toh dia tidak akan bisa melakukan tes DNA. Mau dapat uang darimana dia?Namun, kehamilan pertamaku juga di iringi dengan hal yang tidak mengenakan. Karena setiap malam aku selalu di bayangi dengan mimpi buruk yang sangat mengerikan. Membuatku malam ini ketakutan untuk tidur. Mas Harun juga tidak membantu sama sekali. Bukannya menenangkanku dia justru bersikap acuh. Bahkan perkataannya kemarin sangat menyakitkan untukku.Sesakit hatikah dia karena aku hampir melukai anak-anaknya? Kalau tahu begini akibatnya aku tidak akan setuju dengan ide Bapak.“Itu adalah akibat dari perbuatanmu pada anak-anakku. Jadi, nikmati saja mimpi burukmu dan jangan pernah gan
Read more

Bab 57 Keguguran

Aku dan Ibu hanya bisa terdiam saat Mas Harun menyiapkan makanan dan obat untukku. Mudah-mudahan saja Mas Harun tidak mendengar percakapan kami tadi. Bisa gawat urusan kalau dia sampai tahu rencanaku. Mungkin Mas Harun bisa langsung menjatuhkan talak saat ini juga. Toh pinjaman kredit itu di ambil atas namaku. Bukan atas nama Mas Harun. Dia bisa langsung pergi meninggalkan aku dengan sejumlah hutang yang menumpuk. Jangan sampai itu terjadi. Bagaimanapun juga aku masih membutuhkan uangnya yang kecil.“Terima kasih Mas. Hari ini kamu nggak kerjakan?” Tanyaku seperti biasa. Berpura-pura bersikap manja padanya agar Mas Harun tidak curiga. Dia menggelengkan kepala dengan wajah datar. Membuat hatiku jadi semakin dongkol padanya. Sebesar itukah rasa cinta Mas Harun untuk Mbak Wulan? Sehingga aku hanya di jadikan sebagai pelampiasan saat ia merasa jenuh pada istri pertamanya. Seharusnya aku tidak pernah menaruh harapan pada pria seperti Mas Harun.“Nggak bisa .Aku hanya ijin setengah hari saj
Read more

Bab 58 Berbeda

Kata perawat aku harus di pindahkan ke ruangan sebelum menjadwalkan operasi untuk proses kuret. Karena harus membuat janji dengan dokter kandungan yang bertugas di rumah sakit ini. Hanya ada Ibuku yang menemaniku di dalam bilik yang sempit. Sedangkan Mas Harun pamit pergi untuk mengambil hp barunya yang tadi sengaja aku pecahkan agar dia tidak membaca pesan dari Mbak Wulan. Ibu mertua memilih untuk tinggal di rumah. Aku juga tidak mengharapkan kehadirannya karena bisa membuat moodku tambah anjlok. Tidak perlu juga aku mendengar setiap hinaan yang keluar dari mulut Ibunya suamiku itu. Mengingatkan tentang tulah yang di dapat Bapak dan keturunannya karena melakukan guna-guna.Setelah hidup susah denganku, kini Ibu mertua lebih pro pada Mbak Wulan. Lebih sayang pada kedua cucu perempuannya. Padahal saat Mas Harun memperkenalkan aku sebagai pacarnya dulu dan berjanji akan memberi cucu laki-laki, Ibu mertua sangat senang. Ia meyakini Mbak Wulan penyebab Ibu mertua tidak bisa mendapat cucu
Read more

Bab 59 Mencari Target

Ibu menceritakan tentang mimpi buruk yang sudah ia alami selama berhari-hari sejak Bapak meninggal. Diam-diam mendatangi berbagai dukun untuk pengobatan. Tapi, semuanya menyerah karena mereka berkata itu akibat tulah gagalnya guna-guna yang sudah di kirim Bapak untuk keluarga Mbak Wulan. Tidak akan pernah bisa sembuh selamanya. Hanya bisa di kurangi atau di jaga agar tidak mengganggu sampai ke alam nyata. Karena pada dasarnya tulah itu akan menurun pada keluarga yang terlibat. Untuk berjaga-jaga Ibu juga meminta dukun untuk melakukan hal yang sama padaku. Walaupun aku tidak pernah bercerita, namun Ibuku takut karena kejadian Ibu mertua yang pernah pingsan karena melihat makhluk itu berdiri di depanku. Padahal saat itu aku tidak melihat apapun yang di lihat oleh Ibu mertua. Menurut beberapa dukun yang di datangi Ibu, mata batin Ibu mertua memang lebih kuat. Dia tidak punya indra keenam. Tapi, mudah sekali di ganggu oleh hal mistis. Karena itulah dia bisa merasakan ada yang tidak beres
Read more

Bab 60 Mencoba Masuk

Tidak ada yang berubah dengan sikapku pada Mas Harun. Bagaimanapun juga aku tidak mau membuatnya curiga sama sekali hingga bisa menjatuhkan talak dengan mudah padaku. Ibu juga masih berada di rumah ini. Belum bisa menjalankan rencana kami selama Mas Harun dan Ibu mertua masih ada di rumah ini. Toh tidak ada alasan untukku dan Ibu keluar. Kami lebih suka mendekam di dalam kamar. Malu di lihat tetangga dengan stigma sebagai istri kedua. Kecuali jika kebutuhan rumah sudah benar-benar habis. Maka aku baru pergi ke toko yang jauh dari desa ini. Supaya tidak ada yang mengenali.Sisa hari ini kuhabiskan di dalam kamar untuk bedrest. Ibu sudah kembali ke kamarnya yang ada di dekat dapur. Setelah Mas Harun dan Ibu mertua pergi, Ibu bisa menempati kamar yang layak lagi. Untuk saat ini aku masih harus berpura-pura mengalah. Sampai aku mendapat pria baru yang membuatku mantap untuk berpisah dari Mas Harun. Tunggu saja saat aku menjadi jauh lebih kaya darimu Mas. Akan kubalas semua sikap burukmu p
Read more
PREV
1
...
45678
...
10
DMCA.com Protection Status